Z DENGAN PRIORITAS
MASALAH GANGGUAN INTEGRITAS KULIT : ULCUS
DIABETIKUM DI RUANG MULTAZZAM RUMAH
SAKIT A.YANI SURABAYA
OLEH :
ZAHROTUL JANNAH
PEMBIMBING
Rahmadaniar Aditya Putri, S.Kep.Ns.,M.Tr.Kep
NIM 1120020031
Ruang :-
Surabaya,
Zahrotul Jannah
Mengetahui
Pembimbing Akademik
ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetikum tergolong luka kronik yang
sulit sembuh. Kerusakan jaringan yang terjadi pada ulkus kaki diabetik
oksigen, zat makanan, perangkat kekebalan tubuh (sel darah putih, dll)
al 2014).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pasien Ulkus Diabetikum?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Proses Pembuatan Asuhan Keperawatan
dengan gangguan integument pada Pasien Ulkus Diabetikum
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan Ulkus Diabetikum
dalam Wijaya & Putri, 2013). Luka diabetik adalah luka yang terjadi
kemudian adanya infeksi. Bila infeksi tidak diatasi dengan baik, hal ini
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir
dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai dengan invasif
menjadi berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik
sebagai jarinagan nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya
emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehinggga suplai
(Tranggono, 2007). Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu epidermis
(kulit ari) sebagai lapisan yang paling luar dan Dermis (korium, kutis,
dermis.
yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak kaki dan
telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat
pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Karena ukurannya yang tipis,
jika kita terluka biasanya mengenai bagian setelah epidermis yaitu dermis.
Dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin.
berubah bentuk dan fungsinya, terdiri dari folikel rambut, papila rambut,
ujung pembuluh darah dan serabut saraf, juga sebagian serabut lemak
berikut : protein sebesar 27%, Lemak sebesar 2%, Garam mineral sebesar
Kulit lebih banyak menyerap oksigen yang diambil dari aliran darah,
dan hanya sebagian kecil yang diambil langsung dari lingkungan luar
yang penting. Pengambilan oksigen dari udara oleh kulit sangat berguna
dari kulit tergantung pada banyak faktor diluar maupun di dalam kulit,
udara, kecepatan aliran darah ke kulit, usia, keadaan vitamin dan hormon
a. Ulkus
Terjadinya ulkus diabetik disebabkan oleh tingginya glukosa dalam darah dan
tidak cukupnya sediaan insulin yang dihasilkan tubuh, sehingga glukosa tidak dapat
b. Bula Diabetik
Bula Diabetik atau Bulosis Diabetikum adalah bula yang muncul secara spontan
diarea extremitas bawah tidak ada riwayat trauma atau infeksi terjadi secara akut
c. Gangrene
Gangren adalah kondisi bagian tubuh yang mati karena tidak mendapatkan
pasokan darah dan nutrisi yang cukup dan adanya infeksi pada area luka (Ali
maghfuri,2016)
2.1.5 Klasifikasi
a) Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
e) Derajat 4 : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa
selulitis
f) Derajat 5 : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2
golongan yaitu :
Terjadi kerusakan saraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari
dan endogen.
pada kaki klien. Apabila subatan darah terjadi pada pembuluh darah
yang lebih besar maka penderita akan mersa sakit pada tungkai sesudah
2001)
yang luas. Faktor aliran darah yang berkurang akan lebih lanjut
terhadap saraf perifer, kolagen, keratin dan suplai vaskuler. Dengan adanya
tekanan mekanik terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang mengalami
sekitarnya.
Penyakit neuropati dan vaskuler adalah faktor utama yang
dengan diabetik terkait dengan adanya pengaruh pada saraf yang terdapat di
yang menyebabkan kerusakan pada pada saraf. Hal ini terkait dengan
akan nutrisi dan oksigen mauoun pemberian antibotik tidak mencukupi atau
adalah adanya neuropati yang mempengaruhi pada saraf sensori dan sistem
disebut juga gangren panas karena walaupun nekrosis daerah akral itu
yaitu :
1. Pain (nyeri)
2. Paleness (kepucatan)
4. Paralysis ( lumpuh)
(D.0129)
b. Urine
2.1.8 Penatalaksanaan
1. Pengobatan
a. Mencuci luka
b. Debridement
c. Terapi antibiotikka
d. Nutrisi
a) Pengkajian
kelamin, perlu dikaji pada penyakit status diabetes melitus, umunya diabetes
mellitus karena faktor genetik dan bisa menyerang pada usia kurang lebih 45
mengetahui adanya pemaparan bahan elergen hal ini yang perlu dikaji tentang
1) Keluhan utama
keluhan utamanya yakni adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah,
rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau,
klien digunakan:
c. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Integumen : gatal pada kulit, gatal pada sekitar penis dan vagina,
berlebihan.
jantung.
5) Riwayat psikososial
1. Pola persepsi
Pola persepsi menggambarkan persepsi klien terhadap penyakitnya
2. Pola nutrisi
berat badanya justru turun karena glukosa tidak dapat ditarik ke dalam
3. Pola eliminasi
Data eliminasi untuk buang air besar (BAB) pada klien daibetes
eliminasi buang air kecil (BAK) akan dijumpai jumlah urin yang
5. Pola aktivitas
b.Pemeriksaan B1-B6
2013)
(Wijaya, 2013)
anuria, oliguria.
2013)
3. Pemeriksaan penunjang
metabolik)
5) Alkalosis respiratorik
stress/infeksi.
meningkat.
a) Pemeriksaan darah
puasa > 120 mg/dl dan 2 jam post prandial >200 mg/dl.
b) Urine
hijau (+), kunig (++), merah (+++) dan merah bata (++++)
c) Kultur pus
(D.0034)
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis (D.0077) Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
Kategori keperawatan selama 1x24 diharapkan Definisi : mengidentifikasi dan
: Psikologis nyeri dapat menurun dengan batasa mengelola pengalaman
Sub Kaetgori karakteristik sebagai berikut : sensorik atau emosional yang
: Nyeri dan Kenyamanan 1. Keluhan nyeri dari cukup berkaitan dengan kerusakan
Kode : D.077 menurun 2 menjadi sedang 3 jaringan atau fungsional
Definisi : 2. Meringis dari cukup denagn onset mendadak atau
Pengalaman sesnsorik atau emosional yang berkaitan menurun 2 menjadi sedang 3 lambat dan berintensitas
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, 3. Gelisah dari cukup menurun ringan, hinggaberat dan
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas 2 menjadi sedang 3 konstan.
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 4. Ketegangan otot dari cukup Manajemen Nyeri
bulan menurun 2 menjadi sedang 3 Kode ; I.08238
Gejala dan Tanda Mayor Observasi
Subjektif 1. Identifikasi lokasi,
1.Mengeluh Nyeri karakteristik, durasi,
Objektif frekuensi, kualitas,
1.Tampak meringis intensitas nyeri
2.Gelisah 2. Identifikasi skala
3.Frekuensi nadi meningkat nyeri
4.Sulit tidur 3. Identifikasi faktor
Gejala dan Tadan minor yang memperberat
Subjektif dan memperingan
(Tidak tersedia) nyeri
Objektif 4. Identifikasi respon nyeri
1.Tekanan darah meningkat non verbal
2.Pola napas berubah Terapeutik
3.Nafsu makan berubah 1. Berikan Teknik
nonfarmakologi untuk
Kondisi Klinis Terkait mengurangi rasa nyeri
1.Kondisi pembedahan 2. Fasilitasi istirahat dan
2.Cedera traumatis tidur
3. Infeksi 3. Control lingkungan
4. Sindorm coroner akut yang memperberat
5,Glukoma rasa nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
merendakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kalaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetic jika perlu
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Hiperglikemi Setelah dilakukan asuhan selama Perawatan
(D.0009) 2x24 jam diharapkan perfusi perifer Luka Tekan
Kategori : Fisiologis meningkat dengan Batasan Definisi : mengidentifikasi dan
Subkategori : Sirkulasi karakteristik sebagai berikut : merawat luka akibat penekanan
Kode D.0009 a. Penyembuhan luka dari pada tonjolan tulang.
Definisi : cukup menurun 2 menjadi Kode : I.14566
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang cukup meningkat 4
dapat mengganggu metabolism tubuh b. Warna kulit pucat dari cukup Observasi
meningkat 2 menjadi cukup 1. Monitor kondisi luka
Gejala dan tanda mayor menurun 4 2. Monitor tanda dan gejala
Subjektif c. Nekrosis dari cukup infeksi pada luka
(Tidak tersedia) meningkat 2 menjadi cukup 3. Monitor status nutrisi
Objektif menurun 4
1.Akral teraba dingin d. Nyeri ekstremitas dari cukup Terapeutik
2.Warna kulit pucat meningkat 2 menjadi cukup 1. Bersihkan kulit disekitar luka
3.Turgor kulit menurun menurun 4 dengan sabun dan air
e. Edema perifer dari cukup 2. Bersihkan luka bagian dalam
Gejala dan tanda minor meningkat 2 menjadi cukup dengan menggunakan NACL
Subjektif menurun 4 0,9%
1.Parastesia 3. Lakukan pembalutan luka
2.Nyeri Ekstremitas 4. Oleskan salep jika perlu
Objektif
1. Edema Edukasi
2. Penyembuhan luka lambat 1. Anjurkan melaporkan tanda-
tanda kerusakan kulit
Kondisi Klinis terkait 2. Ajarkan procedure perawatan
1.Anemia luka
2.Varises
3.Diabetes Mellitus Kolaborasi
4.Gagal Jantung kongestif 1. Kolaborasi procedure
debridement
2. Kolaborasi pemberian
ntibiotic
3. Resiko Hipovolemia d.d Kehilangan Cairan Secara Setelah dikakukan asuhan Manajemen
Aktif (D.0034) keperawatan selama 1x24 jam Hipovalemia
Kategori : Fsiologis diharapkan risiko hipovalemia Definisi :
Sub kategori : Nutrisi dan Cairan menurun dengan Batasan Mengidentifikasi dan mengelola
Definisi karakteristik sebagai berikut : penurunan volume cairan
Risiko Penurunan volume cairan intravaskuler, a. Turgor kulit dari 2 cukup intravaskuler
interstisial, dan intraseluler menurun menjadi 4 cukup Kode : I.03116
meningkat
Faktor risiko b. Kekuatan nadi dari 2 cukup Observasi
1.Kehilangan Cairan secara aktif menurun menjadi 4 cukup 1. Periksa tanda dan gejala
2.Usia Lanjut meningkat hipovalemia
3.Kelebihan berat badan c. Output urine dari 2 cukup 2. Monitor intake dan output
4.Kekurangan intake cairan menurun menjadi 4 cukup Teraupetik
5.Efek agen farmakologis meningkat 1. Hitung kebutuhan cairan
d. Intake cairan dari 2 cukup 2. Berikan asupan cairan oral
Kondisi Klinik memburuk menjadi 4 cukup Edukasi
1.Trauma membaik 1. Anjurkan memperbanyak
2.Luka bakar asupan cairan oral
3.Muntah 2. Anjurkan menghindari
4.Diare perubahan posisi mendadak
5.AIDS Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis
Kolaborasi
pemberian cairan
koloid
4. Gangguan Integritas Kulit b.d Perubahan Sirkulasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan
(D.0129) selama 2x24 jam diharapkan integritas integritas kulit
kulit meningkat dengan Batasan Definisi ; Mengidentifikasi dan
Kategori : karakteristik sebagai berikut : merawat kulit untuk menjaga
Lingkungan a. Penyatuan kulit dari 2 cukup keutuhan, kelembaban dan
Subkategori : menurun menjadi 3 sedang mencegah perkembangan
Keamanan dan Proteksi b. Penyatuan tepi luka dari 2 mikroorganisme
Kode D.0129 cukup menurun menjadi 3 Kode ; I.11353
Definisi : sedang
Kerusakan kulit (dermis, atau epidermis) atau c. Jariangan granulasi dari 2 Observasi
jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, cukup menurun menjadi 3 1. Identifikasi penyebab gangguan
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan atau sedang integritas kulit
ligament) d. Pembentukan jaringan parut Terapeutik
dari 2 cukup menurun menjadi 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
Gejala dan tanda mayor 3 sedang baring
Subjektif e. Bau tidak sedang dari 2 cukup Edukasi
(Tidak tersedia) meningkat menjadi 4 cukup 1. Anjurkan mengunakan
Objektif menurun pelembab
1.Kerusakan Jaringan dan atau lapisan kulit f. Nekrosis dari 2 cukup 2. Anjurkan meningkatkan asupan
meningkat menjadi 4 cukup nutrisi
Gejala dan tanda minor menurun 3. Anjurkan mnghindari terpapar
Subjektif suhu ekstrem
(Tidak tersedia) 4. Anjurkan meningkatkan asupan
Objektif buah dan sayur
1.Nyeri
2.Perdarahan Perawatan
3.Kemerahan Luka Tekan
4.Hematoma Definisi : mengidentifikasi dan
merawat luka akibat penekanan
Kondisi klinik pada tonjolan tulang.
1.Imobilisasi Kode : I.14566
2.Gagal ginjal
3.Diabetes Mellitus Observasi
1. Monitor kondisi luka
2. Monitor tanda dan gejala
infeksi pada luka
3. Monitor status nutrisi
Terapeutik
1. Bersihkan kulit disekitar luka
dengan sabun dan air
2. menggunakan NACL 0,9%
3. Lakukan pembalutan luka
4. Oleskan salep jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan melaporkan tanda-
tanda kerusakan kulit
2. Ajarkan procedure perawatan
luka
Kolaborasi
1. Kolaborasi procedure
debridement
2. Kolaborasi pemberian
antibiotic
5. Risiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Edukasi Pencegahan luka tekan
Kategori : Lingkungan selama 1x24 jam diharapkan risiko Kode :I.12408
Subkategori Keamanan dan Proteksi infeksi dapat teratasi dengan Batasan Definisi : Memberiksan informasi
Kode : D.0142 kriteria hasil sebagai berikit : cara menghindari terjadinya
Definisi : Berisiko mengalami peningkatan terserang 1.Hidrasi dari 2 cukup menurun kerusakan integritas kulit jaringan
organisme patogenik menjdai 4 cukup meningkat akibat penekanan pembuluh darah dan
Faktor risiko : 2.Perfusi jaringan dari 2 cukup jaringan
1. Penyakit kronis menurun menjdai 4 cukup meningkat
2. Efek procedure invasive 3.Kerusakan jaringan dari 2 cukup Observasi
3. Malnutrisi meningkat menjadi 3 sedang 1.Identifikasi gangguan fisik yang
4. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer 4.Kerusakan lapisan kulir dari 2 cukup memungkiinkan terjadinya luka tekan
meningkat menjadi 3 sedang 2.Periksa kesiapan, kemampuan
Kondisi Klinik 5.Nekrosis dari 2 cukup meningkat menerima informasi dan persepsi
1.AIDS menjadi 3 sedang tehadap risiko luka tekan
2.Luka bakar Terapeutik
3.Diabetes Mellitus 1. Persiapkan materi, media tentang
4.Gagal Ginjal faktor-faktor penyebab , cara
identifikasi dan pencegahan risiko
luka tekan di rumah sakit atau
dirumah
2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan Pendidikan Kesehatan
sesuai kesepakatan pasien dan
keluarga
Edukasi
1. Jelaskan lokasi lokasi yang sering
terjadi luka tekan
2. Ajarkan identifikasi faktor-faktor
penyebab terjadinya luka tekan
3.Ajarkan cara menggunakan matras
decubitus
6. Risiko Cedera Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pencegahan Cedera
Kategori : Lingkungan selama 1x24 jam diharapkan risiko Kode (I.14537)
Subkategori Keamanan dan Proteksi cedera dapat teratasi dengan kriteria Definisi :
Kode : D.0136 hasil sebagai berikut : Mengidentifikasi dan menurunkan
Definisi : 1.Kejadian cedera dari 2 cukup risiko mengalami bahaya atau
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik meningkat menjadi 3 sedang kerusakan fisik
yang menyebutkan seseorang tidak lagi sepenuhnya 2.Luka atau lecet dari 2 cukup
sehat atau dalam kondisi baik meningkat menjadi 3 sedang Observasi
3. Perdarahan dari 2 cukup meningkat 1.Identifikasi area lingkungan yang
Faktor risiko menjadi 3 sedang berpotensi menyebabkan cedera
Eksternal 4. Gangguan mobilitas dari 2 cukup 2.Identifikasi kesesuaan alas kaki atau
1.Terpapar pathogen meningkat menjadi 3 sedang stoking elastis pada ektresmitas
2. Terpapar zat kimia toksik 5.Ekspresi wajah kesakitan dari 2 bawah
3. Terpapar agen nasokomial cukup meningkat menjadi 3 sedang Terapeutik
4. Ketidakamanan tranportasi 1. Sediakan pencahayaan yang
Internal memadai
1.Ketidaknormalan profil darah 2. Gunakan lampu tidur selama jam
2,Hipoksia jaringan tidur
3.Malnutrisi 3. Sediakan alas kaki antislip
Edukasi
Kondisi kliniks 1. Jelaskan alas an intervensi
1.Kejang pencegahan jatuh ke pasien dan
2.Hipotensi keluarga
3.Gangguan penglihatan 2. Anjurkan berganti posisi secara
4.Gangguan penglihatan perlahan dan duduk selama beberapa
5.Vertigo menit sebelum berdiri
perencanaan. (Setiadi,2012)
2.2.5 Evaluasi
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.Z No. RM : 234xxxx
Umur : 45 tahun Tgl. MRS : 24/03/2021
Jenis Kelamin : Laki-Laki Diagnosa : DM+Ulkus Diabetikum
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Karang rejo Surabaya
Tanggungan : BPJS
X X X
X X
Keterangan ;
; Laki-laki
; Perempuan
X ; Meninggal
; Garis perkawinan
| ; Garis keturunan
; Pasien
; Tinggal dalam
satu rumah
• Kekuatan otot
5555 5555
5555 4444
Keterangan :
Ekstremitas atas tidak ada masalah (kekuatan otot penuh), namun ada
masalah di bagian ekstremitas bawah bagian kanan (ada luka ulkus di bagian
tumit kanan)
Nilai Keterangan
5 Normal
4 Mampu melakukan gerakan normal tapi tidak bisa melawan tahanan maksimal
periksa
3 Mampu melakukan gerakan mengangkat ektremitas, tapi tidak bisa melawan
tahanan sedang
2 Mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih tidak bisa melawan tahanan
minimal
1 Hanya bisa menegrakkan ujung jari
0 Tidak bisa menggerakkan sama sekali
Kulit :
-Warna kulit : ikterik cyanosis pucat kemerahan
√ pigmentasi
-Akral : √ hangat panas dingin kering dingin
basah
-Turgor : baik √ cukup jelek/menurun
- Membran mukosa √ kering Lembab
- Luka bagian tumit sebelah kanan
- Warna luka kemerahan, terdapat nanah,berbau, terdapat jaringan nekrotik.
7. Sistem Endokrin
Terapi hormon: Tidak ada penggunaan terapi insulin dirumah
Karakteristik sex sekunder: Timbul jakun, suara besar, tumbuh kumis
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik:
√ Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa
Kekeringan kulit atau rambut
Exopthalmus
Goiter
√ Hiperglikemia ( 397 mg/dl)
Tidak toleran terhadap panas
Tidak toleran terhadap dingin
Polidipsi
Poliphagi
√ Poliuria (2500 ml/24 jam)
Kelemahan
8. Sistem Reproduksi
Laki-laki :
- Kelamin : Bentuk √ normal tidak normal
(jelaskan) . Mempunyai penis dan scrotum normal
Kebersihan √ bersih kotor (jelaskan)
Perempuan :
- Payudara : Bentuk simetris asimetris (jelaskan) ….…
Benjolan tidak ada ada (jelaskan) ………..…………………
- Kelamin : Bentuk normal tidak normal (jelaskan) ………………...
Keputihan tidak ada ada (jelaskan) …………………………..
- Siklus haid: …… hari teratur tidak teratur (jelaskan) …………
3.2 Minum:
Rumah Rumah Sakit
Jumlah (Lt/gelas) 800 ml 1000 ml
Jenis minuman Air putih Air putih
Frekuensi 4-5 x/sehari 6-7 x/sehari
Yang disukai The Hangat Air putih Hngat
Yang tidak - -
disukai
Pantangan Minuman Minuman Manis
manis
Alergi - -
Lain-lain - -
3. Kebersihan diri:
Rumah Rumah Sakit
Mandi 2 kali 1 kali
Keramas 1 minggu 1 kali
sekali
Sikat gigi 3 kali sehari 1 kali
Memotong 1 minggu 3 hari sekali
kuku sekali
Ganti pakaian 2 kali 1 kali
Lain-lain ADL dibantu ADL dibantu
2. Aktivitas
Rumah Rumah Sakit
Aktivitas sehari-hari lama 1 jam Lama 1 jam
jam 10.00 s/d jam 11.00. jam 11.00 s/d jam 12.00
Jenis Aktifitas Membaca Koran Membaca Koran
Tingkat ketergantungan Mandiri Sebagian dibantu
I. PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
4.1 Sosial/Interaksi:
Hubungan dengan klien :
√ kenal tidak kenal lainnya (sebutkan) istri
Dukungan keluarga :
√ aktif kurang tidak ada
Dukungan kelompok/teman/masyarakat :
√ aktif kurang tidak ada
Reaksi saat interaksi :
tidak kooperatif bermusuhan mudah tersingung
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
5.1 Laboratorium : Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 November 2012
PARAMETER NILAI RUJUKAN KETERANGAN
HGB 10.0 [g/dL] P 13.0- 16.0 Turun
W 12.0-14.0
RBC 3,67 [10^6/ul] P 4.5- 5.5 W 4.0- Turun
5.0
HCT 30,1 [%] P 40.0- 48.0 Turun
W 37.0- 43.0
MCV 82.0 [fl]
MCH 27.2 [pg]
MCHC 33,2 [g/dl]
RDW-SD 39.8 [fl]
RDW-CV 13.7 [%]
5.2 X Ray :
Tidak dilakukan tindakan
3. USG :
Tidak dilakukan tindakan
4. EKG :
- Lain-lain (sebutkan): Tidak dilakukan tindakan
II.TERAPI
NO Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Efek samping
indikasi
1 Glikosrazol 2x1 Obat yang Untuk Iritasi saluran
(Oral) Tablet digunakan untuk penyakit pencernaan,mual
diabetes ginjal, paru muntah perut
kembung
2 Insulin 2x10 Obatntuk hipoglikemi a Kadar insulin
(Injeksi) Unit/hari menegendalika dalamdarah
n gula darah menurun,pusing
3 Ondansentro 2x1 Obat mnecegah Ibu hamil Sakit kepala,
n tablet mual ,hipersensiti f pusing,mudah
(Oral) terhadap obat mengantuk
Zahrotul Jannah.
NIM. 1120020031
ANALISA DATA
Nyeri
R : Nyeri direa tumit
kanan
Menekan saraf
T : Terus menerus
DO :
- Klien tampak Meringis
- Klien tampak menyentuh
bagian yang nyeri
- Klien tampak gelisah
TTV
S : 38 0C
N : 129 x/mnt
TD : 111/72 mmHg
RR: 20 x/mnt
2. DS: Perubahan Sirkulasi Gangguan
Keluarga mengatakan ada luka Integritas Kulit
di area tumit, luka bernanak, Hemokosentrasi
bau busuk
DO : Ateleklerosis
Terdapat luka diarea tumit
dasar luka pus, bau busuk, Makroangiopati
berwarna kuning kemerahan,
terdapat jaringan nekrotik, luka
tampak kotor, tepi luka
nekrotik teraba hangat
Warna kulit : pigmentasi
Akral : hangat
Turgo : : cukup
Membran mukosa : kering
Luka bagian tumit sebelah
kanan
Warna luka kemerahan,
terdapat nanah,berbau, terdapat
jaringan nekrotik
3. DS : Kehilangan Cairan Resiko
Klien mengatakan mengeluh Secara Aktif Hipovolemia
sering haus
Do : Hiperglikemia
- Jumlah Minum Di Rs :
6-7 gelas /hari setara Poliuria
dengan 1000 ml
(Polidipsia) intake
- Turgor kulit cukup
- BAK 18 kali setara
dengan 2500 ml
(Poliuria) output
- Membran Mukosa
kering
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis ditandai dengan tampak meringis,
gelisah (D.0077)
2. Resiko Hipovolemia d.d Kehilangan Cairan Secara Aktif (D.0034)
3. Gangguan Integritas Kulit b.d Perubahan Sirkulasi ditandai dengan kerusakan
jaringan dan lapisan kulit, nyeri,kemerahan(D.0129)
Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis ditandai dengan tampak meringis,
2.
gelisah (D.0077)
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Gangguan Integritas Kulit b.d Perubahan Sirkulasi (D.0129)
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan integritas kulit Zahro
selama 2x24 jam diharapkan integritas
kulit meningkat dengan Batasan Definisi ; Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga
karakteristik sebagai berikut : keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan
mikroorganisme
a. Bau tidak sedang dari 2 cukup
meningkat menjadi 4 cukup Kode ; I.11353
menurun
b. Nekrosis dari 2 cukup
meningkat menjadi 4 cukup Observasi
menurun 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapeutik
2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Edukasi
3. Anjurkan mengunakan pelembab
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5. Anjurkan mnghindari terpapar suhu ekstrem
6. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
Observasi
1. Monitor kondisi luka
2. Monitor tanda dan gejala infeksi pada luka
3. Monitor status nutrisi
Terapeutik
4.Bersihkan kulit disekitar luka dengan sabun dan air
menggunakan NACL 0,9%
5.Lakukan pembalutan luka
6. Oleskan salep jika perlu
Edukasi
7.Anjurkan melaporkan tanda-tanda kerusakan kulit
8.Ajarkan procedure perawatan luka
Kolaborasi
9. Kolaborasi procedure debridement
10. Kolaborasi pemberian antibiotik
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis (D.0077)
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri Zahro
keperawatan selama 1x24 diharapkan Definisi : mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik
nyeri dapat menurun dengan batasa atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
karakteristik sebagai berikut : fungsional denagn onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan, hinggaberat dan konstan.
a. Keluhan nyeri dari cukup Manajemen Nyeri Kode ; I.08238
menurun 2 menjadi sedang 3 Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
b. Meringis dari cukup menurun kualitas, intensitas nyeri
2 menjadi sedang 3 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat
c. Gelisah dari cukup menurun 4. dan memperingan nyeri
2 menjadi sedang 3 5. Identifikasi respon nyeri non verbal
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi merendakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kalaborasi
Kolaborasi pemberian analgetic jika perlu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Hipovolemia d.d Kehilangan Cairan Secara Aktif (D.0034)
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
3. Setelah dikakukan asuhan Manajemen Hipovalemia Zahro
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan risiko hipovalemia Definisi :
menurun dengan Batasan Mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan
karakteristik sebagai berikut : intravaskuler
a. Turgor kulit dari 2 cukup Kode : I.03116
menurun menjadi 4 cukup
meningkat Observasi
b. Output urine dari 2 cukup 1. Periksa tanda dan gejala hipovalemia
menurun menjadi 4 cukup 2. Monitor intake dan output
meningkat Teraupetik
c. Intake cairan dari 2 cukup
memburuk menjadi 4 cukup 1. Hitung kebutuhan cairan
membaik 2. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
TINDAKAN KEPERAWATAN
25/03/2021 Nyeri Akut b.d Agen S : Klien Mengatakan bahwa Nyeri sudah mulai berkurang Zahro
pencedera fisiologis
11.00 P : Nyeri timbul dikarenakan jatuh sehingga luka
(D.0077)
Q : Nyeri seperti tertusuk
R : Nyeri direa tumit
S : Skala nyeri 6 (sedang)
T : Terus menerus
O : Keluhan nyeri sedang 3, Meringis cukup menurun 2, Gelisah cukup menurun
2, Klien sudah jarang menyentuh bagian yang nyeri
TTV
S : 38 0C
N : 98 x/mnt
TD : 111/72 mmHg
RR: 20 x/mnt
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi Intervensi
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi merendakan nyeri
25/03/2021 Resiko Hipovolemia S : Pasien mengatakan keluhan haus sudah mulai berkurang Zahro
d.d Kehilangan
11.30 O : Turgor kulit 3 sedang, Output urine 2 cukup menurun, Intake cairan 3
Cairan Secara Aktif
(D.0034) sedang, Jumlah Minum Di Rs : 6-7 gelas /hari setara dengan 1500 ml (Polidipsia)
intake, BAK 10 kali setara dengan 2000 ml (Poliuria) output
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Pertahankan Intervensi
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Lakukan Kolaborasi pemberian cairan IV isotonik
TINDAKAN KEPERAWATAN