Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN GANGREN

A. DEFINISI

Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan dengan berhentinya


aliran darah ke daerah yang terkena.

Gangren adalah kondisi serius yang muncul ketika banyak jaringan tubuh
mengalami nekrosis atau mati.

Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan
mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang
disebabkan oleh infeksi. (Askandar, 2001).

B. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren dibagi menjadi factor
endogen dan ekstrogen :
Factor endogen :
1. Genetik, metabolic
2. Angiopati diabetic
3. Neuropati diabetic

Faktor eksogen :

1. Trauma
2. Infeksi
3. Obat

C. Klasifikasi
Wagner ( 1983 ) membagi gangren menjadi enam tingkatan , yaitu :
A. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh
dengan kemungkinan

disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.

B. Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.


C. Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
D. Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
E. Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki
dengan atau tanpa selulitis.
F.Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

D. Patofisiologis
Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM
akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.

1. Teori Sorbitol
Hiperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa
pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa
insulin. Glukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis
secara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan
enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. Sorbitol akan
tertumpuk dalam sel / jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan
dan perubahan fungsi.

2. Teori Glikosilasi

Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi


pada semua protein, terutama yang mengandung senyawa lisin.
Terjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal dapat
menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro vaskular.

Terjadinya Kaki Diabetik (KD) sendiri disebabkan oleh faktor –


faktor disebutkan dalam etiologi. Faktor utama yang berperan
timbulnya KD adalah angiopati, neuropati dan infeksi. Neuropati
merupakan faktor penting untuk terjadinya KD. Adanya neuropati
perifer akan menyebabkan terjadinya gangguan sensorik maupun
motorik. Gangguan sensorik akan menyebabkan hilang atau
menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma
tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan
motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga
merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien.
Angiopati akan menyebabkan terganggunya aliran darah ke kaki.
Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar
maka penderita akan merasa sakit tungkainya sesudah ia berjalan pada
jarak tertentu. Manifestasi gangguan pembuluh darah yang lain dapat
berupa : ujung kaki terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut
arteri hilang, kaki menjadi pucat bila dinaikkan. Adanya angiopati
tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi,
oksigen ( zat asam ) serta antibiotika sehingga menyebabkan luka sulit
sembuh ( Levin,1993). Infeksi sering merupakan komplikasi yang
menyertai KD akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati,
sehingga faktor angiopati dan infeksi berpengaruh terhdap
penyembuhan atau pengobatan dari KD.

E. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa gangren diabetik ditegakkan dengan cara :

1. Anamnesis / gejala klinik


2. Pemeriksaan fisik “Physis diagnostic”
3. Pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :

1. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa
>120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.

2. Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ),
dan merah bata ( ++++ ).

3. Kultur pus

Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang


sesuai dengan jenis kuman.

DIAGNOSA BANDING

Diagnosa banding dari sutu gangren diabetik adalah gangren yang


disebabkan oleh “ arteriosclerosis obliterans” pada penderita non
diabetes.

Pada gangen non-diabetik dijumpai tanda sebagi berikut:

A. Claudicatio intermittent, yaitu rasa sakit yang timbul, biasanya


pada telapak kaki setelah berjalan beberapa saat dan segera hilang bila
istirahat.
B. Hilangnya denyut nadi
C. Kaki terasa dingin
D. Bila aliran darah tersumbat total, tidaka menyebabkan tulang-
tulang segera menjadi buruk.

Pada gangrene diabetik, bila aliran darah tersumbat total maka tulang
akan mengalami osteomyelitis, selain itu pada gangrene diabetik,
Claudicatio intermittent juga timbul pada waktu istirahat, baik siang
atau malam hari, disertai perasaan terbakar, kebas, dingin.

Salah satu diagnosa banding dari ulkus diabetik adalh ulkus tropikum,
sebab pada ulkus ini biasanya terdapat pada daerah yang terbuka
terutama daerah tungkai yang bentuknya bulat, bergaung, kotor dan
dikelilingi tanda radang. Biasanyanya tukak ini disertai demam dan
limfadinitis. Tukak ini biasanya sembuh spontan tanpa nyeri lagi
dengan menyisakan ulkus yang indolen.

F. Komplikasi
1. Dry gangren terjadi ketika ada memperlambat atau hambatan
dalam aliran darah ke bagian tubuh seperti jari-jari kaki dan jari-jari.
1 Dan tipe 2 diabetes mellitus tipe mengarah pada kering gangren
karena gula darah tinggi dan kerusakan diabetes menyebabkan
pembuluh darah yang membawa darah ke jari tangan dan kaki.
Arteriosklerosis mengarah ke dinding-dinding arteri yang menebal
atau pembentukan plak kolesterol dan mempersempit diameter
pembuluh kecil yang mengarah ke gangrene. Demikian pula, penyakit
arteri perifer mengarah ke lemak dalam arteri dan berhenti darah dari
mengalir ke jari tangan dan kaki yang mengarah ke gangrene. Dry
gangren biasanya terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada adalah
sebuah kawasan di kulit yang sehat hanya di luar daerah yang terkena
dampak. Wilayah yang terlibat berubah dingin, kering, dan hitam dan
akhirnya jatuh. Ini disebut mumifikasi daerah.

2. Basah gangren
Basah gangren terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku
atau bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi
mengambil akar ke dalam jaringan.

Infeksi menyebabkan pembengkakan jaringan dan ini blok suplai


darah ke daerah yang terkena dampak membuat lebih buruk infeksi
dan gangren progresif.
Basah gangren dapat menyebar lebih cepat menuju komplikasi yang
mengancam jiwa seperti syok septik jika tidak diperlakukan segera

3. .Gas gangren
Gangren juga dapat disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut
Clostridium. Ini disebut gas gangren. Ini adalah infeksi umum yang
dilihat selama perang. Necrotising nekrotikans disebabkan ketika
bakteri menyebar ke dalam kulit dan menyerang lebih dalam jaringan.

4. Gangren internal
Gangren dapat juga mempengaruhi organ-organ internal ketika aliran
darah ke mereka terhalang. Ini disebut gangren internal dan dapat
mempengaruhi kandung empedu atau usus yang terperangkap dalam
hernia.

5. Fournier's gangren
Ketika gangren mempengaruhi penis dan alat kelamin disebut
Fournier's gangren.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Memperbaiki keadaan umum penderita dengan nutrisi yang
memadai
2. Pemberian anti agregasi trombosit jika diperlukan,
hipolipidemik dan anti hopertensi
3. Bila dicurigai suatu gangren, segera diberikan antibiotik
spektrum luas, meskipun untuk menghancurkan klostridia hanya
diperlukan penisilin.
4. Dilakukan pengangkatan jaringan yang rusak. Kadang-kadang
jika sirkulasi sangat jelek,
5. sebagian atau seluruh anggota tubuh harus diamputasi
untuk mencegah penyebaran infeksi.
6. Terapi oksigen bertekanan tinggi (oksigen hiperbarik) bisa
juga digunakan untuk mengobatigangren kulit yang luas. Penderita
ditempatkan dalam ruangan yang mengandung oksigen bertekanan
tinggi, yang akan membantu membunuh klostridia.
7. Bersihkan luka di kulit dengan seksama.
8. Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (kemerahan,
nyeri, keluarnya cairan, pembengkakan).

Anda mungkin juga menyukai