Oleh:
ERVIANA
B1210336
CI Lahan CI Institusi
(……………………) (……………………)
1. Definisi
Diabetes meletus merupakan
penyakit kronis atau resetensi
insulin absolute atau relativ yang
ditandai dengan gangguan
metabolise kabohidrat, protein
dan lemak Yang disebabkan
kadar glukosa tinggi di dalam
darah. ( Ballota, 2012)
Kaki Diabetik adalah komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan
perubahan patologi pada anggota gerak bawah. Kaki diabetes adalah kelainan
tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang tidak terkendali dengan baik
yang disebabkan olah gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan
infeksi. Kaki diabetes merupakan gambaran secara umum dari kelainan
tungkai bawah secara menyeluruh pada penderita diabetes mellitus yang
diawali dengan adanya lesi hingga terbentuknya ulkus yang sering disebut
dengan ulkus kaki diabetika yang pada tahap selanjutnya dapat dikategorikan
dalam gangrene, yang pada penderita diabetes mellitus disebut dengan
gangrene diabetik (Misnadiarly, 2006).
Kaki diabetik adalah kelainan pada tungkai bawah yang merupakan
komplikasi kronik diabetes mellitus. Suatu penyakit pada penderita diabetes
bagian kaki, dengan gejala dan tanda sebagai berikut :
1. Sering kesemutan/gringgingan (asmiptomatus).
2. Jarak tampak menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil).
3. Nyeri saat istirahat.
4. Kerusakan jaringan (necrosis, ulkus)
Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan
dengan morbiditas akibat Diabetes Melitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan
komplikasi serius akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan
ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).
3. Derajat II :
Ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang
4. Derajat III :
Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis
5. Derajat IV :
Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis
6. Derajat V :
Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah
Klasifikasi Liverpool
1. Klasifikasi primer : Vascular, Neuropati, Neuroiskemik
2. Klasifikasi sekunder : Tukak sederhana, tanpa komplikasi, Tukak dengan
komplikasi
Grade:
Grade 0 hingga grade 5,masing- masing memiliki tingkat
keparahan tersendiri .Grade 0 tidak ada luka ,sedangkan grade 5 adalah
kondisi paling parah
8. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Angiografi, Doppler Ultrasonik,Platismografi, oksimetri
raskutan, doppler laser, MRI
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi : Gula darah sewaktu, gula darah puasa dan
dua jam post prandial
2. Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan
merah bata ( ++++ ).
3. Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan jenis kuman
9. Penatalaksanaan
1. Medis
Penatalaksanaan Medis pada pasien dengan ulkus diabetikum meliputi:
1. Obat hiperglikemik oral (OHO).
Berdasarkan cara kerjanya OHO dibagi menjadi 4 golongan :
- Pemicu sekresi insulin.
- Penambah sensitivitas terhadap insulin.
- Penghambat glukoneogenesis.
- Penghambat glukosidase alfa.
2. Insulin
Insulin diperlukan pada keadaan :
- Penurunan berat badan yang cepat.
- Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.
- Ketoasidosis diabetik.
- Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
3. Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis
rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan
respon kadar glukosa darah,
4. Antibiotik
Antibiotic sangat diperlukan bagi penderita ulkus diabetikum untuk
mencegah kerusakan jaringan lebih parah dengan mengurangi resiko
amputasi.
5. Analgesic
Mengurasi rasa sakit yang di timbulkan dari ulkus diabetikum.
6. Debridement
7. Nekrotomi
8. Amputasi
Amputasi dilakukan bila luka sudah menyebar menjadi jaringan
nekrosis pada area kaki.
1. Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang
telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien seperti perawatan luka
pasien, perawatan utuk mengurangi rasa nyeri, menganjurkan pasien
latihan gerak, latihan berjalan serta personal hygiene pasien dijaga agar
tidak muncul komplikasi lain Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan
ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan
cermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan
keamanan fisik dan psikologis. Setelah selesai implementasi, dilakukan
dokumentasi yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan
bagaimana respon pasien. Kemudian dilakukan perawtan kaki yang
bersifat preventif mencakup tindakan ganti balut minimal satu hari sekali
untuk mencegah invasi kuman lebih lanjut, serta membuang pus dari luka.
Pencegahan kaki diabetes tidak terlepas dari pengendalian (pengontrolan)
penyakit secara umum mencakup pengendalian kadar gula darah, status
gizi, tekanan darah, kadar kolesterol, pola hidup sehat.
Perawatan kaki diabetik foot sebelum terjadi luka :
1. Diagnosis klinis dan laboratorium yang lebih teliti.
2. Pemberian obat-obat yang tepat untuk infeksi (menurut hasil
laboratorium lengkap) dan obat vaskularisasi.
3. Pemberian penyuluhan pada penderita dan keluarga tentang (apakah
DM, penatalaksanaan DM secara umum, apakah kaki diabetes, obat-
obatan, perencanaan makan, DM dan kegiatan jasmani), dll.
4. Kaki diabetes, materi penyuluhan dan instruksi. Hentikan merokok
Periksa kaki dan celah kaki setiap hari, apakah terdapat kalus
(pengerasan), bula (gelembung), luka, lecet.
5. Bersihkan dan cuci kaki setiap hari, keringkan, terutama di celah jari
kaki.
6. Pakailah krim khusus untuk kulit kering, tapi jangan dipakai di celah
jari kaki.
7. Memotong kuku secara hati-hati dan jangan terlalu dalam.
8. Pakailah kaus kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti setiap
hari.
9. Jangan berjalan tanpa alas kaki.
10. Hindari trauma berulang.
11. Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya,
hindari adanya benda asing.
12. Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal.
13. Melakukan senam kaki
14. Menghindari pemakaian obat yang bersifat vasokonstruktor seperti
orgat, adrenalin, ataupun nikotin.
15. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap
kali kontrol walaupun ulkus/gangren telah sembuh.
Daftar Pustaka
Hardhi, 2015. Asuhan Keperawatan berdasarkan NANDA, NIC dan NOC Jilid 3.
MediAction.
Bulecheck, Gloria. M , dkk.2013.Nursing Intervention Classification (NIC) : Sixth
Edition. Oxford : Mosby Elservier.
Nursing Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.).2014. NANDA International
Nursing Diagnoses: Definition & Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley
Blackwell.
Wibowo Doni, dkk. 2013. Ringkasan Diagnosa NANDA, NOC dan NIC.
Banjarmasin: STIKES CB.