DISUSUN OLEH :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Gangguan Sistem Kardiovaskuler”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Patofisiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada selaku Dosen
pengampuah Ibu Mindy Eka Astuti, S,Si.,M.Biomed yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni ini.
Kami juga ingin memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................1
C. Manfaat ......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Definisi Kardiovaskuler..............................................................................2
1. Endokarditis................................................................................................2
...........................................................................................................................a)
Penyebab...........................................................................................................2
b) Gejala......................................................................................................2
2. Kelainan Katup Jantung..............................................................................2
a) Penyebab...............................................................................................2
b) Gejala....................................................................................................2
3. Penyakit Jantung Rematik...........................................................................2
a) Penyebab...............................................................................................2
b) Gejala....................................................................................................2
BAB V PENUTUP...........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................3
B. Saran............................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menuanya organ tubuh tak lebih dari sebuah proses alamiah. Namun,
sangat sulit membedakan antara penuaan normal yang tidak bisa dicegah dengan
kerusakan organ akibat penuaan yang sebenarnya dapat dicegah, dari seluruh
penyakit yang mendera manusia,penyakit kardiovaskular menempati urutan paling
atas. Kerusakan akibat penuaan biasanya akan mengalami dua macam
interaksi,yang berasal dari penuaan itu sendiri atau proses patologis yang
mengikuti penyakit jantung tersebut. Penyakit jantung merupakan penyakit yang
mematikan.Di seluruh dunia,jumlah penderita penyakit ini terus bertambah ketiga
kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak
dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.Angka harapan hidup yang
semakin meningkat ditambah peningkatan golongan usia tua semakin
memperbesar jumlah penderita penyakit jantung yang sebagian besar diderita oleh
orang tua. Sebagian besar penderita lansia tidak memiliki kelainan pada fungsi
sistolik,namun mengalami kelainan diastole.Sementara itu,hampir 75 persen
pasien geriatri menderita gagal jantung,hipertensi dan atau penyakit arteri koroner.
Gejala dan tanda gagal jantung akibat penuaan relatif sama pada gagal jantung
orang muda, namun biasanya gejala klinis dan keluhan utama pasien tua
seringkali berbeda dan sangat tersembunyi. Biasanya pasien tidak sadar dengan
penyakitnya, yang dia alami ialah sebuah perasaan yang tidak berharga, tidak
berguna, dan relatif menerima keadaan apa adanya seiring dengan bertambahnya
usia. Namun biasanya, karena gagal jantung orang tua cenderung berupa
kegagalan diastol, maka gejalanya akan timbul tiba — tiba dan membuat orang
tua jadi uring — uringan.
B. Tujuan
C. Manfaat
Agar pembaca maupun penulis dapat mengenal gejala,faktor dan penyebab
dari gangguan sistem kardiovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kardiovaskuler
Terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler (pembuluh
darah).Jadi penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang mengganggu
sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat darah. Jenis-
jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti :
a. jantung coroner
b. tekanan darah tinggi
c. serangan jantung
d. stroke
e. sakit di dada (anginan)
f. penyakit jantung rematik
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan,
dan aktivitas sehari-hari yang tidak memperhatikan kesehatan.
1. Endokarditis
a. Penyebab
b. Gejala
a. Penyebab
1) Kelainan katup jantung pada seseroang juga bisa dialami ketika terjadi
kecelakaan tertentu yang mengakibatkan cedera dan secara langsung taau
tidak berpengaruh terhadap jantung.
2) Akibat operasi atau pembedahan pada jantung, bisa terjadi kesalahan
teknis tertentu yang menyebabkannya.
3) Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang
mencemari jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup
jantung dan menginfeksi endokardium. Yang paling mudah terkena infeksi
adalah katup yang abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang normal
pun dapat terinfeksi oleh bakteri yang agresif, terutama jika jumlahnya sangat
banyak.
b. Gejala
Beberapa gejala kelainan katup jantung yang bisa terjadi antara lain adalah:
4) Nyeri dada
Nyeri dada dialami oleh penderita stenosis katup aorta yang sudah parah.
Jenis nyeri dadanya hampir sama dengan nyeri dada (angina) yang dirasakan oleh
penderita penyakit jantung koroner. Pada penderita jantung koroner, nyeri dada
disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah karena adanya lapisan lemak dan
kolesterol pada pembuluh darah. Namun nyeri dada pada stenosis katup aorta
diakibatkan oleh otot jantung yang menebal sehingga harus memompa, melawan
tekanan yang tinggi, agar darah bisa melalui klep/katup jantung yang menyempit.
Kondisi ini meminta suplai oksigen yang lebih banyak daripada yang dikirim oleh
darah sehingga menyebabkan nyeri dada. Pingsan. Penurunan kesadaran pada
penderita kelainan katup jantung disebabkan oleh kegembiraan. Kondisi ini
menyebabkan relaksasi pembuluh darah dan berefek pada penurunan tekanan
darah. Keadaan kelainan katup ternyata membuat jantung tidak mampu
meningkatkan aliran darah sebagai kompensasi turunnya tekanan darah. Hal ini
menyebabkan otak kekurangan suplai oksigen sehinga penderita stenosis katup
aorta akan pingsan.
5) Sesak nafas gejala ini disebabkan oleh kegagalan otot jantung untuk
mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis. Jika gejala
ini telah dirasakan maka harapan hidup tanpa perawatan yang mumpuni adalah
6 hingga 24 bulan. Jika ditemukan kelainan katup jantung yang telah parah,
maka sangat perlu untuk melakukan operasi pergantian katup sesegera
mungkin sebab prognosis stenosis katup aorta yang buruk.
a. Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya
gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus
menghilang. Gejala utamanya adalah:
a) nyeri persendian (artritis)
b) nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
c) renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
d) ruam kulit (eritema marginatum)
e) benjolan kecil dibawah kulit (nodul)
b. Penyebab
Penyebab yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut,
diantaranya lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang
berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang
signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran
yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi (DR). Seseorang
yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam
rematik, harus diberikan terapi yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk
menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan
Penyakit Jantung Rematik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi endokarditis merupakan peradangan endokardium atau katup-
katup jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan keganasan dan penyebab
yaitu endokarditis bakterial akut dan endokarditis bakterial subakut.
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung.
Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami
kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh
jantung
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Adapun yang
dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis) dan
jantung (karditis).
B. Saran
Jakarta ; EGC