Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER”

DISUSUN OLEH :

KARMILA TK ALI (2320221104)


ILHAM RIZKI BOLOTA (2320221105)

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Gangguan Sistem Kardiovaskuler”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Patofisiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada selaku Dosen
pengampuah Ibu Mindy Eka Astuti, S,Si.,M.Biomed yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni ini.
Kami juga ingin memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, Juli 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................1
C. Manfaat ......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Definisi Kardiovaskuler..............................................................................2
1. Endokarditis................................................................................................2
...........................................................................................................................a)
Penyebab...........................................................................................................2
b) Gejala......................................................................................................2
2. Kelainan Katup Jantung..............................................................................2
a) Penyebab...............................................................................................2
b) Gejala....................................................................................................2
3. Penyakit Jantung Rematik...........................................................................2
a) Penyebab...............................................................................................2
b) Gejala....................................................................................................2
BAB V PENUTUP...........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................3
B. Saran............................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menuanya organ tubuh tak lebih dari sebuah proses alamiah. Namun,
sangat sulit membedakan antara penuaan normal yang tidak bisa dicegah dengan
kerusakan organ akibat penuaan yang sebenarnya dapat dicegah, dari seluruh
penyakit yang mendera manusia,penyakit kardiovaskular menempati urutan paling
atas. Kerusakan akibat penuaan biasanya akan mengalami dua macam
interaksi,yang berasal dari penuaan itu sendiri atau proses patologis yang
mengikuti penyakit jantung tersebut. Penyakit jantung merupakan penyakit yang
mematikan.Di seluruh dunia,jumlah penderita penyakit ini terus bertambah ketiga
kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak
dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.Angka harapan hidup yang
semakin meningkat ditambah peningkatan golongan usia tua semakin
memperbesar jumlah penderita penyakit jantung yang sebagian besar diderita oleh
orang tua. Sebagian besar penderita lansia tidak memiliki kelainan pada fungsi
sistolik,namun mengalami kelainan diastole.Sementara itu,hampir 75 persen
pasien geriatri menderita gagal jantung,hipertensi dan atau penyakit arteri koroner.
Gejala dan tanda gagal jantung akibat penuaan relatif sama pada gagal jantung
orang muda, namun biasanya gejala klinis dan keluhan utama pasien tua
seringkali berbeda dan sangat tersembunyi. Biasanya pasien tidak sadar dengan
penyakitnya, yang dia alami ialah sebuah perasaan yang tidak berharga, tidak
berguna, dan relatif menerima keadaan apa adanya seiring dengan bertambahnya
usia. Namun biasanya, karena gagal jantung orang tua cenderung berupa
kegagalan diastol, maka gejalanya akan timbul tiba — tiba dan membuat orang
tua jadi uring — uringan.

B. Tujuan

Untuk mengetahui serta memahami tentang penyakit-penyakit sistem


kardiovaskuler yaitu endokarditis, kelainan katub,penyakit jantung
rematik,kelainan jantung bawaan,dan hipertensi

C. Manfaat
Agar pembaca maupun penulis dapat mengenal gejala,faktor dan penyebab
dari gangguan sistem kardiovaskuler
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kardiovaskuler
Terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler (pembuluh
darah).Jadi penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang mengganggu
sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat darah. Jenis-
jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti :
a. jantung coroner
b. tekanan darah tinggi
c. serangan jantung
d. stroke
e. sakit di dada (anginan)
f. penyakit jantung rematik
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan,
dan aktivitas sehari-hari yang tidak memperhatikan kesehatan.
1. Endokarditis

Infeksi endokarditis merupakan peradangan endokardium atau katup-katup


jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan keganasan dan penyebab yaitu
endokarditis bakterial akut dan endokarditis bacterial subakut.

a. Penyebab

Infeksi bakterial akut disebakan oleh staphylococcus aureus, sedangkan


subakut biasanya disebabkan oleh streptococusviriden atau staphylococcus aureus
(jarang). Kedua penyakit ini dapat sebagai kelanjutan dari demam reumatik,
syphilis atau penyakit jantung kongenital. Endokarditis bacterial merupakan
penyakit pada usia muda dan dewasa pertengahan. Resiko terhadap penyakit ini
meningkat bila ada kontak dengan infeksi, misalnya melalui tindakan
pembedahan, pencabutan gigi atau pembedahan genitourinaria. Propilaktis dengan
antibiotika (penicidilin) diberikan sebelum tindakan pembedahan sebagai tindakan
pencegahan. Resiko terhadap endokarditis, juga meningkat pada penderita demam
reumatik. Tindakan pemebedahan jantung terbuka untuk memperbaiki katup
jantung atau memasukkan anomary artery bypass grafts, mempunyai insiden yang
meningkat. Beberapa ahli yakin bahwa ada sekitar 1% pasien yang dilakukan
pembedahan jantung mengalami endokarditis pada post operasi. Proses
inflamasi menyebabkan klasifikasi dan jaringan parut pada katup-katup dan
endokardium dapat mengakibatkan insufisiensi valvular atau stenosis

b. Gejala

Serangan endokarditis bacterial akut yang tiba-tiba dan ditandai dengan


demam tinggi, menggigil, diaporensis, leukositosis, dan murmur jantung. Emboli
mungkin dilepaskan bila fragmen-fragmen infeksi pada katup menjadi rusak dan
berjalan ke otak menyebabkan kematian/stroke, atau ke ginjal menyebabkan gagal
ginjal. Dalam beberapa hari berikutnya dapat terjadi gagal jantung bila katup-
katup tidak berfungsi. Serangan endokarditis bacterial sub-akut dengan tanda-
tanda yang nampak adalah: malaise, demam, menggigil, perspirasi, nyeri pada
persendian dan petechiae. Diagnose ditegakkan dengan kultur darah. Antibiotik
diberikan untuk mengatasi infeksi.

2. Kelainan Katup Jantung

Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung.


Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami
kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara
lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup
sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun
karena infeksi dan efek samping pengobatan jantung memiliki empat ruangan, 2
ruangan kecil di atas (atrium) dan 2 ruangan besar di bawah(ventrikel). Setiap
ventrikel memiliki satu katup masuk searah dan satu katup keluar searah. Katup
trikuspidalis membuka dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan, dan katup
pulmonalis membuka dari ventrikel kanan ke dalam arteri pulmonalis. Katup
mitral membuka dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri, dan katup aorta
membuka dari ventrikel kiri ke dalam aorta. Katup-katup jantung bisa mengalami
kelainan fungsi baik karena kebocoran (regurgitasi katup) atau karena kegagalan
membuka secara adekuat (stenosis katup). Keduanya dapat mempengaruhi
kemampuan jantung untuk memompa darah. Kadang-kadang satu katup
mempunyai kedua masalah tersebut.

a. Penyebab

Beberapa hal yang memungkinkan seseorang bisa terdapat kelainan katup


jantung adalah:

1) Kelainan katup jantung pada seseroang juga bisa dialami ketika terjadi
kecelakaan tertentu yang mengakibatkan cedera dan secara langsung taau
tidak berpengaruh terhadap jantung.
2) Akibat operasi atau pembedahan pada jantung, bisa terjadi kesalahan
teknis tertentu yang menyebabkannya.
3) Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang
mencemari jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup
jantung dan menginfeksi endokardium. Yang paling mudah terkena infeksi
adalah katup yang abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang normal
pun dapat terinfeksi oleh bakteri yang agresif, terutama jika jumlahnya sangat
banyak.

b. Gejala

Beberapa gejala kelainan katup jantung yang bisa terjadi antara lain adalah:

1) Penderita bisa sering pingsan.

2) Penderita kelainan katup jantung biasanya tidak bisa melakukan aktifitas


fisik yang banyak memakai tenaga.

3) Penderita akan mudah kelelahan ketika sedang beraktifitas

4) Nyeri dada

Nyeri dada dialami oleh penderita stenosis katup aorta yang sudah parah.
Jenis nyeri dadanya hampir sama dengan nyeri dada (angina) yang dirasakan oleh
penderita penyakit jantung koroner. Pada penderita jantung koroner, nyeri dada
disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah karena adanya lapisan lemak dan
kolesterol pada pembuluh darah. Namun nyeri dada pada stenosis katup aorta
diakibatkan oleh otot jantung yang menebal sehingga harus memompa, melawan
tekanan yang tinggi, agar darah bisa melalui klep/katup jantung yang menyempit.
Kondisi ini meminta suplai oksigen yang lebih banyak daripada yang dikirim oleh
darah sehingga menyebabkan nyeri dada. Pingsan. Penurunan kesadaran pada
penderita kelainan katup jantung disebabkan oleh kegembiraan. Kondisi ini
menyebabkan relaksasi pembuluh darah dan berefek pada penurunan tekanan
darah. Keadaan kelainan katup ternyata membuat jantung tidak mampu
meningkatkan aliran darah sebagai kompensasi turunnya tekanan darah. Hal ini
menyebabkan otak kekurangan suplai oksigen sehinga penderita stenosis katup
aorta akan pingsan.
5) Sesak nafas gejala ini disebabkan oleh kegagalan otot jantung untuk
mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis. Jika gejala
ini telah dirasakan maka harapan hidup tanpa perawatan yang mumpuni adalah
6 hingga 24 bulan. Jika ditemukan kelainan katup jantung yang telah parah,
maka sangat perlu untuk melakukan operasi pergantian katup sesegera
mungkin sebab prognosis stenosis katup aorta yang buruk.

3. Penyakit Jantung Rematik


Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung
karena demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Adapun yang dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada
persendian (artritis) dan jantung (karditis). Demam rematik biasanya
terjadi akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Demam rematik
bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan
terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya
persendian, jantung, kulit)

a. Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang. Biasanya
gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus
menghilang. Gejala utamanya adalah:
a) nyeri persendian (artritis)
b) nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
c) renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
d) ruam kulit (eritema marginatum)
e) benjolan kecil dibawah kulit (nodul)
b. Penyebab
Penyebab yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut,
diantaranya lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang
berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang
signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran
yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi (DR). Seseorang
yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam
rematik, harus diberikan terapi yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk
menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan
Penyakit Jantung Rematik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Infeksi endokarditis merupakan peradangan endokardium atau katup-
katup jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan keganasan dan penyebab
yaitu endokarditis bakterial akut dan endokarditis bakterial subakut.
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung.
Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami
kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh
jantung
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Adapun yang
dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis) dan
jantung (karditis).
B. Saran

Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu lainnya penting sekali memahami


anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu
rumah sakit maupun di rumah yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat
kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Baradero M. (2008). Seri Keperawatan Klien Ganguan Kardiovaskuler.

Jakarta ; EGC

Rokaheni H, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan kardiovaskuler. Edisi I.


Jakarta : Jantung Harapan Kita.
Ruhyamaddin F. (2006). Askep pada Klien Gangguan Sistem kardiovaskuler.
Malang ; UMM Press

Anda mungkin juga menyukai