Anda di halaman 1dari 10

CLINICAL SCIENCE SESSIONS (CSS)

DIFERENSIAL DIAGNOSIS DEMAM DAN RUAM

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)


SMF Ilmu Kesehatan Anak

Disusun oleh:
Raka Suriakusumah 12100112003

Preseptor:

Hana Sofia R, dr., SpA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN BANDUNG
2013

1
1.1 Pendahuluan
Demam dan ruam adalah tanda yang sering ditemui pada anak. Adanya
demam dan ruam bersama-sama pada umumnya sudah dapat membatasi spektrum
diagnosis penyakit yang harus ditegakkan. Spektrum tersebut mencakup infeksi
lokal atau sistemik (dengan serangkaian mikroba penyebab), kelainan yang
diperantarai toksin (termasuk yang diduga berhubungan dengan superantigen
bakteri), dan vaskulitides (termasuk hipersensitifitas).
Kesalahan diagnosis penderita dengan demam dan ruam dapat berakibat
besar bagi pasien, kontak, maupun masyarakat. Elemen yang sangat penting untuk
menegakkan diagnosis yang akurat mencakup anamnesis yang detil, observasi
sistemik pada penderita anak yang menunjukkan tanda-tanda toksisitas, dan
pemeriksaan fisik menyeluruh.
Pola demam dan ruam kulit merupakan salah satu kunci awal untuk
mengenali penyakit dengan demam yang disebabkan oleh berbagai
mikroorganisma. Para penyebab infeksi tersebut bisa menghasilkan beragam
demam dan lesi di kulit. Lesi yang muncul pada umumnya akan menjadi petanda
penting penegakan diagnosis.

1.2 Definisi Demam


Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
peningkatan hypothalamic set point. Dengan suhu tubuh lebih dari 37,2 C.

1.3 Etiologi
Zat pirogenik adalah substansi yang dapat menginduksi demam. Terdapat dua
jenis pirogen, yaitu : Pyrogen endogen (pyrogen cytokines) yang merupakan
endogen yang dihasilkan dari dalam tubuh manusia akibat dari reaksi imunologis.
Pyrogen endogen ini terdiri dari IL-1, IL-6, TNF, dan interferon. Pyrogen exogen
merupakan agen penyebab demam yang berasal dari luar tubuh seperti toksin dari
mikroba.

1.4 Patogenesis

2
Adanya Endogen pyrogen atau pyrogen eksogen akan mengaktifasi sel
fagosit untuk melepaskan pirogen-pirogen inflamasi seperti IL-1, IL-6, TNF, IFN
yang nantinya akan bersirkulasi menuju sel endotel hypothalamus dan melepaskan
PGE2 yang nantinya akan dirubah ke CAMP sehingga terjadi peningkatan set
point thermoregulatory yang nantinya akan menyebabkan peningkatan produksi
panas dan penyimpanan panas sehingga terjadi demam.

1.5 Tingkatan Demam


Nilai normal suhu tubuh : <37,2 oC
 Demam > 37,2oC
 Subfebris : 37,2-39 oC
 Febris :39-40oC
 Hipereksia > 41,5oC

1.6 Klasifikasi Demam


Demam dibagi menjadi 4 klasifikasi yaitu Continous (sustained) atau
demam yang terjadi secara terus menerus dengan perbedaan antara suhu terendah
dan suhu tertinggi tidak lebih dari 2˚F/ 1˚C seperti pada penyakit DHF, pneumonia
tipe lobar dan gram negatif, ricketsia disease, demam typhoid, CNS disorder,
tularemia, dan malaria falciparum.
Intermitten (hectic, quotidian, “picket fence”) atau demam yang terjadi
secara terus menerus dengan perbedaan antara suhu terendah dan suhu tertinggi
lebih dari 2˚F/ 1˚C serta mencapai suhu normal contohnya seperti localized
pyrogenic infection, dan bakterial endokarditis, malaria, dapat terjadi secara
quotidian (daily spike), tertian (spike every third day), atau quartian (spike every
fourth day).
Remittent fever atau demam dengan fluktuasi temperatur yang luas juga
(lebih dari 2˚F/ 1˚C), namun pada tipe demam ini, temperatur terendahnya tidak
pernah mencapai suhu normal contoh typhoid di minggu pertama.

3
Biphasic Fever (Saddle Back) atau demam beberapa hari countinous,
namun ada 1 hari demam turun sampai normal dan akan kembali meningkat pada
esok harinya contoh dengue infection, yellow fever, dan poliomyelitis.

1.7.1 Fever Of Unknown Origin (Fuo)


FUO adalah demam dengan suhu tubuh > 38,3oC terus menerus, durasi
demam lebih dari 3 minggu, dan gagal diketahui penyebabnya setelah dilakukan
pemeriksaan lengkap lebih dari 1 minggu.

1.7.2 Klasifikasi Fuo


• Classic FUO
• Nosocomial FUO suhu > 38,3oC, terjadi pada pasien yg dirawat di RS
• Neutropenic FUO suhu > 38,3oC dengan neutrofil < 500/µL
• FUO associated with HIV suhu > 38,3oC pada penderita HIV selama > 4
minggu pada outpatient atau > 3 hari pada pasien yang dirawat di RS

1.8 Etiologi Fuo


• Infeksi (40%) extrapulmonary TB, intraabdominal abscess, infective
endocarditis, prostatitis, sinusitis, dental abscess, fungal disease
• Neoplasma (20%) colon cancer, Hodgkin’s lymphoma
• Penyakit kolagen (20%) Still’s disease, rheumatoid arthritis, rheumatic
fever, SLE
• Penyakit lain (10%) drug fever, hereditary periodic fever syndrome
(familial mediterannia fever)
• Tidak diketahui (10%)

1.9 DD Demam Berdasarkan Waktu


 Demam < 7 hari
 DF dan DHF

4
 ISK
 Hepatitis
 Meningitis
 Enchepalitis
 ISPA : Pneumonia, Laringitis
 OMA
 Demam > 7 hari
 Demam typhoid
 TBC paru
 SLE
 ISK
 Malaria
 Arthritis

2.0 Definisi Ruam


Perubahan dari kulit termasuk warna, teksture dan penampakannya yang
dapat mengenai satu bagian tubuh atau seluruh tubuh.

2.1 Differential Diagnosis Ruam


 Macular or maculo-papular
Morbilli, rubella, scarlatina
 Papulo-vesicular
Varicella, herpes zoster, variola
 Petechial or purpuric
Dhf

5
2.2 Morbili/Measles
2.2.1 Definisi
Penyakit menular akut yang secara khas disebabkan oleh morbili virus
yang terdiri dari 3 stadium.

2.2.2 Stadium
 Prodormal

Ciryza,cough,conjunctivitis, “koplik spot” (white or bluish lesions


with an erythematous halo on the buccal mucosa), fever

 Eruption
High fever > 40oC, maculopapular eritromatosus (head ,truncus,
ekstremitas)
 Convalescence
Sign and symptoms mulai menghilang.

Gambar Ruam pada infeksi Morbili

2.3 Rubella/German Measles


2.3.1 Definisi
Disebabkan rubella virus, dengan gejala prodormal berupa demam, lalu
terjadi maculopapular rash (neck, truncus, dan extremity) yang muncul dalam 24

6
jam, pembesaran kelenjar limfe di daerah retro aurikular dan servikal posterior
yang hilang pada hari ketiga.

Gambar Ruam pada infeksi rubela

2.4 Scarlet Fever


2.4.1 Definisi
Penyakit saluran pernafasan atas yang ditandai ruam khas yang disebabkan
oleh infeksi Streptococcus yang melepaskan toksin.

2.4.2 Gejala
 High fever – headache – vomiting- chills,
 Severe pharyngitis (hyperemis – edema – eksudate- dysphagia),
 “Circum oral pallor” dan “Pastia lines”, “white strawbey tongue”
,desquamation, “red strawberry tongue”
 reddish macule/papule (menghilang jika ditekan, axilla – groin –
neck, 24 jam seluruh tubuh, deskuamasi terjadi pada akhir minggu
ke-1 sampai akhir minggu ke-6)

7
Gambar ruam pada Scarlet Fever

2.5 Varicella/Herpes Zoster


2.5.1 Definisi
Infeksi virus herpes dengan gambaran khas berupa erupsi vesikel di
seluruh tubuh yang timbul berurutan dengan gejala umum ringan(chicken pox).
Sering mengenai anak <10 thn (90%).

Gambar ruam pada infeksi varicella/Herpes

8
2.6 Variola
2.6.1 Definisi
Penyakit infeksi virus akut dan menular ditandai khas timbulnya erupsi
berupa papula, vesikula, pustula dengan gejala umum yang berat.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Herry G, Heda M, Sri ER. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Ilmu Kesehatan
Anak, Edisi: 3 , FKUP
2. Richard E. Behrman, Robert M Kliegman. Nelson Textbook of Pediatric-
17th Edition, 2003.

10

Anda mungkin juga menyukai