Anda di halaman 1dari 3

RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

EDEMA

DI SUSUN OLEH :
FENI SABRINA
1810201101

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2020/2021
EDEMA
1. PENGERTIAN
Edema adalah penumpukan cairan dalam jaringan tubuh. Edema paling sering terjadi
di kaki atau lengan. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti
perut dan wajah.
2. CARA PEMERIKSAAN

Untuk mendiagnosis edema, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai keluhan
yang dialami, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien. Setelah itu,
dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area yang mengalami pembengkakan,
dilanjutkan dengan memeriksa kondisi hati, ginjal, dan jantung. Dokter juga dapat melakukan
pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab edema, antara lain:

 Tes darah, untuk memeriksa fungsi ginjal, hati, dan kadar albumin
 Tes urine, untuk memeriksa adanya kadar protein dan darah pada urine
 Pemindaian dengan foto Rontgen, USG, MRI, untuk mendeteksi penyebab yang
mendasari terjadinya edema, seperti kerusakan pembuluh darah vena
 Ekokardiografi, untuk mendeteksi apakah edema terkait dengan gangguan pada
jantung, seperti gagal jantung

3. PENYEBAB MEDIS

Edema pada kasus yang ringan dapat terjadi akibat:

 Berdiri atau duduk yang terlalu lama


 Konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi secara berlebihan
 Perubahan hormon pada masa pramenstruasi
 Kehamilan, karena tubuh lebih banyak menahan garam dan air dari biasanya

Selain akibat kondisi-kondisi di atas, edema juga dapat terjadi karena kondisi yang serius,
yaitu: kekurangan protein albumin, reaksi alergi, kerusakan pembuluh darah vena pada kaki,
gagal jantung, penyakit ginjal, luka bakar, infeksi, gangguan sistem aliran getah bening, efek
samping obat.

4. PERTIMBANGAN KEPERAWATAN
Edema terjadi karena penumpukan cairan sehingga muncul diagnosa keperawatan
kelebihan volume cairan.kelebihan cairan mengakibatkan intervensi yang dapat dilakukan
yaitu diet rendah garam dan tinggi protein. Apabila tak teratasi juga dapat melakukan terapi
parasentesis.

Anda mungkin juga menyukai