Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKTOR RESIKO KESEHATAN PADA GANGGUAN SISTEM HATI DAN


GINJAL

Disusun oleh kelompok 3:

1. M.REVANZA AVICCENA ALBASRI (2021031045)

2. RIZKI ARDIAN (2021031066)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

TAHUN 2023-2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ginjal adalah organ vital dalam tubuh yang berfungsi sebagai organ ekskresi dalam
tubuh yang berbentuk mirip kacang dan terletak dibelakang perut atau abdomen. Ginjal
terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.
Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma
dan sisi kanan lambung. Organ terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah
kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Normalnya, Anda tidak bisa
merasakan organ ini karena terlindungi oleh tulang rusuk.
Kesehatan ginjal penting untuk selalu dijaga karena ginjal memiliki peran yang sangat
penting dalam tubuh manusia. Fungsi ginjal adalah menyaring dan membuang limbah sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti kelebihan garam dan urea.
BAB 2
PEMBAHASAN

Beragam Gangguan Kesehatan Ginjal


Kesehatan dan fungsi ginjal yang tidak terjaga bisa memicu berbagai penyakit pada
organ ginjal. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul:

1. Penyakit batu ginjal


Penyakit batu ginjal kerap mengganggu fungsi dan kesehatan ginjal. Penyakit ini
disebabkan oleh pengendapan zat kimia, seperti kalsium dan fosfor, dalam urine yang
akhirnya membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Batu ginjal yang masih
berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala tertentu.
Namun, jika ukurannya sudah besar dan menghambat aliran urine pada saluran kemih,
dapat menimbulkan nyeri saat buang air kecil.

2. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus yang
masuk ke ginjal melalui saluran kemih. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada
penderita infeksi saluran kemih (ISK). Pielonefritis bisa menyebabkan munculnya
darah atau nanah pada urine.

3. Penyakit ginjal polikistik


Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau keturunan yang ditandai
dengan adanya pertumbuhan banyak kantong berisi cairan dalam ginjal. Penyakit
ginjal polikistik bisa mengganggu kesehatan ginjal dan menyebabkan penyakit gagal
ginjal.

4. Glomerulonefritis
Gangguan kesehatan pada organ ginjal berikutnya adalah glomerulonefritis. Kondisi
ini diakibatkan oleh peradangan di glomerulus, yaitu struktur yang berperan sebagai
penyaring dalam ginjal.
Umumnya, glomerulonefritis disebabkan oleh infeksi, kelainan bawaan sejak lahir,
atau konsumsi obat-obatan tertentu. Penyakit autoimun, seperti lupus, juga bisa
menyebabkan kondisi ini.

5. Gagal ginjal
Gagal ginjal secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu akut dan kronis. Gagal ginjal
akut dapat disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat, perdarahan, atau keracunan
zat kimia, seperti etilen glikol sehingga aliran darah menuju ginjal terganggu.
Sementara itu, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal
yang sudah terjadi selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini juga
bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala
liver atau gangguan hati biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki
tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah.
Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya:

• Warna kulit dan mata menjadi kuning


• Kulit terasa gatal dan mudah memar
• Cepat lelah
• Urine berwarna gelap
• Feses berwarna pucat
• Perut bengkak dan nyeri
• Pusing dan muntah
• Nafsu makan hilang
• Kaki dan pergelangan kaki bengkak

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama jika gejala yang
dirasakan tidak hilang selama berhari-hari. Jika diabaikan, gangguan hati dapat
menjadi semakin parah dan penanganan semakin sulit dilakukan.

Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati


Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

• Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E


• Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus
tersebut kepada janinnya
• Kelainan genetik
• Kanker
• Penimbunan lemak atau perlemakan hati
• Gangguan sistem imun

Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak
sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang
menderita gangguan hati:

• Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian


• Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan
• Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril
• Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita
hepatitis
• Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan
• Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
• Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir,
dalam dosis tinggi
• Mengalami obesitas
• Menderita diabetes tipe 2

Jenis-Jenis Gangguan Hati


Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati.
Jenis-jenis gangguan hati tersebut meliputi:

1. Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning.
Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang
melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel
atau peradangan pada hati.

2. Kolestasis
Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat.
Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu
yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit
kuning.

3. Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat
kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu
kegagalan hati. Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis
merupakan penyebab paling umum sirosis.

4. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan
hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi
virus tersebut. Kontak fisik dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat
meningkatkan risiko tertular hepatitis A.

5. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat
ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka.
Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam
kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati,
dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya.

6. Hepatitis C
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ
hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan
sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati.

7. Perlemakan hati (fatty liver)


Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan terlalu
banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang
dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen.
Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan
hati. Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty liver)
atau sebab lain (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.

8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak
terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa
menyebabkan kanker hati.
Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa
disebabkan oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetic
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup
tidak sehat. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak pada terganggunya fungsi organ
tubuh lainnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu dilakukan guna mencegah
risiko komplikasi yang bersifat serius.
Menjaga kesehatan ginjal dapat dikatakan sama dengan menjaga kesehatan seluruh tubuh.
Hal ini karena kerusakan pada ginjal bisa memengaruhi fungsi organ dan sistem organ lain
dalam tubuh, sehingga bisa memicu masalah kesehatan yang berdampak pada kondisi tubuh
secara keseluruhan.
Agar kesehatan ginjal tetap terjaga dan terbebas dari berbagai penyakit di atas, Anda
perlu memperbanyak konsumsi air putih, menghindari konsumsi obat-obatan tanpa
rekomendasi dokter, serta menjalani gaya hidup dan pola makan sehat.
Selain itu, jika Anda berisiko terkena penyakit ginjal, misalnya memiliki riwayat
penyakit ginjal dalam keluarga atau menderita penyakit yang dapat menganggu fungsi
ginjal, misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi, Anda perlu lebih waspada dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Perhatikan pula gejala yang bisa menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal, seperti
penurunan volume urine, perubahan warna urine misalnya menjadi keruh atau disertai
darah, tungkai atau pergelangan kaki bengkak, dan nyeri punggung.
Jika Anda merasakan gejala-gejala gangguan kesehatan ginjal seperti di atas, segeralah
periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.
Pengobatan gangguan hati tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gangguan
hati atau penyakit liver dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti
mengonsumsi minuman beralkohol, menurunkan berat badan, serta menerapkan
kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Konsumsi obat antivirus diperlukan jika gangguan hati disebabkan oleh infeksi virus.
Namun, jika sudah mengalami sirosis, hati yang rusak tidak dapat disembuhkan. Upaya
pengobatan tetap bisa dilakukan dengan memantau perjalanan penyakit dan menekan
risiko komplikasi.
Pengobatan untuk penderita gagal hati kronis dilakukan dengan operasi untuk
menyelamatkan bagian hati yang masih berfungsi. Jika upaya ini ternyata tidak
memungkinkan, diperlukan transplantasi hati untuk menyelamatkan nyawa penderita.
Gangguan hati bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari
kontak langsung dengan darah maupun cairan tubuh penderita hepatitis. Pastikan
juga Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi hepatitis sebagai langkah efektif
mencegah penyakit ini.
DAFTAR PUSAKA
https://www.alodokter.com/gangguan-hati-penyebab-jenis-dan-cara-mengatasinya
https://www.alodokter.com/kesehatan-ginjal-dan-gangguan-yang-mungkin-terjadi

Anda mungkin juga menyukai