Penyakit liver adalah istilah yang digunakan untuk setiap gangguan pada
liver atau hati sehingga menyebabkan organ ini tidak dapat berfungsi
dengan baik. Penyakit liver dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti
infeksi virus, kecanduan alkohol, serta penumpukan lemak di hati.
Hati atau liver memiliki beragam fungsi penting, antara lain membersihkan darah dari
senyawa berbahaya. Selain itu, hati juga memproduksi protein yang berperan penting
dalam proses pembekuan darah.
Hati dapat memperbaiki sel-selnya yang rusak. Namun, pada penderita penyakit liver,
sel-sel hati yang rusak cukup banyak sehingga fungsinya terganggu. Biasanya, fungsi
hati akan mulai menurun ketika sel-sel hati yang rusak mencapai 75%.
Penurunan fungsi hati umumnya terjadi secara bertahap. Kerusakan yang timbul akibat
penurunan fungsi hati akan mengikuti perkembangan penyakit yang mendasarinya.
7. Kanker hati
Kanker hati merupakan jenis kanker yang berawal dari organ hati. Terdapat beberapa
jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma,
dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan jenis kanker hati yang paling sering terjadi.
Faktor risiko penyakit liver
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena
penyakit liver, yaitu:
Mual dan muntah
Nyeri perut
Penurunan nafsu makan
Penurunan gairah seksual (libido)
Rasa lelah yang berlebihan
Perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman
Warna urine menjadi gelap
Kulit dan mata menjadi kuning atau penyakit kuning
Kulit terasa gatal dan mudah memar
Pembengkakan di perut (asites)
Pembengkakan di kaki
Pada penyakit liver yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada jaringan hati
(hepatitis), penderita dapat mengalami keluhan lain, seperti demam atau nyeri perut
kanan atas.
Tahap 1
Penyakit liver pada tahap ini ditandai dengan adanya peradangan pada sel-sel hati.
Kondisi ini menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak. Jika tidak
ditangani dengan baik, peradangan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
jaringan hati.
Tahap 2
Pada tahap ini, liver mulai mengalami fibrosis, yaitu kondisi saat jaringan parut mulai
tumbuh untuk menggantikan jaringan hati yang rusak. Pembentukan jaringan parut
sebenarnya merupakan proses alami yang dilakukan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Namun, pembentukan fibrosis ini justru membuat hati tidak bisa berfungsi dengan baik.
Tahap 3
Tahap ini ditandai dengan terjadinya sirosis, yaitu kerusakan parah pada hati akibat
penumpukan jaringan parut. Sirosis disebabkan oleh penyakit hati yang berlangsung
lama.
Sirosis hati merupakan tahap akhir dari penyakit liver. Pada tahap ini, hati sudah tidak
bisa berfungsi dengan baik. Kondisi ini akan ditandai dengan munculnya keluhan dan
gejala yang lebih serius.
Tahap 4
Pada tahap ini, kerusakan hati sudah terjadi secara menyeluruh sehingga fungsi hati
hilang secara keseluruhan. Tahap ini disebut juga dengan gagal hati. Kondisi ini dapat
terjadi secara akut atau kronis.
Kerusakan hati yang sudah mencapai tahap akhir tidak bisa disembuhkan. Penderita
umumnya memerlukan penanganan dan perawatan khusus. Salah satu penanganan
yang dianjurkan pada tahap ini adalah transplantasi hati.
Tes darah
Tes darah berguna untuk mengetahui kondisi peradangan yang terjadi pada hati dan
fungsi organ hati. Beberapa jenis tes darah yang dapat dilakukan adalah:
Pemeriksaan lain
Selain tes darah, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan berikut:
Perdarahan
Infeksi
Kekurangan gizi atau malnutrisi
Berat badan menurun
Penurunan fungsi kognitif
Kanker hati