Anda di halaman 1dari 12

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 1

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI


1. Hepatitis

Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati.Hepatitis
dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem
pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk
kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab.Penyebab
tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati.Hepatitis memiliki
hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati.Hepatitis banyak
digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada
hati (liver).Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak
hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu.Penyebab
hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu
atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki
penyakit hepatitis.
Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat
dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang
juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan
terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas
usia 40 tahun keatas.
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 2

Berikut ini adalah cara penularan virus dari hepatitis B yang banyak terjadi dan
dialami khususnya jika terjadi pada anak.
Penularan hepatitis B pada bayi dan anak-anak
a) Jika seorang ibu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis ketika dalam
mengandung sangat memungkinkan janin atau bayi yang dikandung juga
terjangkit jenis hepatitis yang sama, bahkan resiko lebih besar terjadi pada
bayi dibanding ibunya.
b) Juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan salah satu anggota
keluarga yang menderita hepatitis B.
Pengaruh Infeksi Virus Hepatitis B
a) Virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut
atau kronis merupakan salah satu penyebab awal kanker hati.
b) Jika infeksi yang terjadi pada bayi sebelum bayi berusia kurangd ari 1 tahun
memiliki resiko lebih tinggi sekitar 90 % mengidap hepatitis akut atau
kronis, namun sebaliknya jika infeksi hepatitis B terjadi pada bayi setelah
berusia 2-5 tahun maka resiko dari penyakit hepatitis B akan berkurang
sekitar 50 % bahkan apabila infeksi terjadi diatas usia 5 tahun resiko
penyakit hepatitis ini hanya 5-10 %.
c) Diperkirakan sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis
kronis dapat berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan
pada organ hati dan pengerutan hati ) dan atau kanker hati dan pada orang
dewasa hanya 15 % yang berkembang menjadi sirosis atau kanker hati.

Pengobatan untuk penyakit hepatitis yang bisa dilakukan salah satunya adalah
dengan menggunakan obat antiferon.Biasanya suntikan antiferon ini
direkomendasikan selama kurang lebih empat bulan.Keberhasilan dari pengobatan
ini tergantung dari beberapa faktor yang termasuk juga dengan durasi infeksi
Anda. Sekitar 50% oran dengan infeksi penyakit hepatitis B kronik setidaknya
mendapatkan suatu manfaat parsial lewat pengobatan penyakit hepatitis interferon.
Manfaat dari obat hepatitis ini bisa mencakup penurunan jumlah total virus dalam
darah dan juga melambatnya kerusakan hati.




GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 3

2. Penyakit Kuning (Jaundice)

Penyakit kuning atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan icterus atau
jaundice adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya perubahan pada warna
kulit, sclera (bagian putih pada mata) dan juga kelenjar ludah yang disebabkan oleh
meningkatnya bilirubin pada tubuh manusia. Jika kadar bilirubin dalam tubuh
melebihi kapasitas normal maka bilirubin akan memecah dan bercampur dengan
darah kemudian akan mempebgaruhi perubahan pada warna kulit dan mata
menjadi kekuningan.
Bilirubin yang berasal dari bahasa inggris : bilirubin, hematoidin yang
merupakan senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk
katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase.
Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus dan dikeluarkan melalui
urine. Jika proses pembuangan bilirubin terganggu, maka bilirubin akan
mengendap dan semakin meningkat lalu masuk ke dalam aliran darah yang
menyebabkan jaundice. Apabila kadar bilirubin dalam darah meningkat, dapat
mengakibatkan :
a. Peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses
pembuangannya ke dalam empedu
b. Penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
c. Pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada
bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.

Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak
menyebabkan jaundice. Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada
pemeriksaan rutin tes fungsi hati, tidak memiliki gejala lainnya dan tidak
menimbulkan masalah.Penyakit kuning umumnya mudah ditemukan pada bayi
yang baru lahir dan jarang sekali ditemukan pada orang dewasa.Namun
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 4

kebanyakan kasus penyakit kuning yang mendera orang dewasa disebabkan oleh
penyalahgunaan alkohol yang berlebihan.

3. Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati)

Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh
jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini
memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati.Sel-sel hati menjadi rusak
dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
Sirosis adalah penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu pelaksanaan
fungsi-fungsi di atas.Selain itu, jika Anda memiliki sirosis Anda juga berisiko
mengembangkan kanker hati (hepatocellular carcinoma).Risiko bervariasi sesuai
penyebab sirosis.Risiko terbesar adalah pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi
hepatitis C dan B, diikuti dengan sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.
Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan
meminum alkohol dan infeksi virus hepatitis C. Sel-sel hati Anda berfungsi
mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi
kronis virus hepatitis C menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang
dapat mengakibatkan sirosis.Sekitar 1 dari 5 penderita hepatitis C kronis
mengembangkan sirosis.Tetapi hal ini biasanya terjadi setelah sekitar 20 tahun atau
lebih dari infeksi awal.
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun.Oleh karena itu,
pasien sirosis ringan dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama
tanpa menyadari penyakitnya. Pada tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi
perubahan yang mengarah pada disfungsi hati, seperti:
Kegagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk
mengatur komposisi cairan di dalam aliran darah dan tubuh.
Kegagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan
darah.
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 5

Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin
sehingga menumpuk di dalam tubuh.
Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang
kemudian bisa menumpuk di dalam tubuh.
Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala.Sebagian besar
gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit
untuk melakukan tugas-tugas hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
Kelelahan.
Kelemahan.
Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan
perut (ascites).
Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.
Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.
Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.
Gatal-gatal karena penumpukan racun.
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh
racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat
menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan
sulit berkonsentrasi.
Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga
terjadi tekanan balik (dikenal sebagai hipertensi portal).Vena portal adalah vena
yang membawa darah berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati.Normalnya, darah
dari usus dan limpa dipompa ke hati melalui vena portal.Namun, sirosis
menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah terpaksa mencari
pembuluh baru di sekitar hati.Pembuluh-pembuluh darah baru yang disebut
varises ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga
membuat usus mudah berdarah.Jika perdarahan usus terjadi, Anda mungkin
muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui kotoran (feses).Kondisi ini adalah
kedaruratan medis yang harus segera ditangani.

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 6

4. Kanker Hati

Kanker hati adalah suatu kanker yang timbul dari hati.Kanker hati juga dikenal
sebagai kanker hati primer atau hepatoma.
Hati berbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda, misalnya pembuluh-pembuluh
darah, dan sel-sel penyimpanan lemak.Sel-sel hati membentuk hingga 80 persen
dari jaringan hati.Tak heran jika mayoritas dari kanker-kanker hati primer muncul
dari sel-sel hati dan disebut dengan istilah kanker hepatoselular atau karsinoma.

Kanker hati juga sering dipahami sebagai kanker yang telah menyebar ke
hati, dan berasal dari organ-organ lain, seperti besar, lambung, pancreas, payudara
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 7

dan paru-paru.Tipikal kanker hati ini secara khusus disebut kanker hati metastatic
hati sekunder.Jadi, istilah kanker hati sebenarnya bisa merujuk pula pada kanker
hati metastatic atau kanker hepatoselular.
Kanker hati adalah jenis kanker kelima paling umum di dunia.Kanker ini
adalah kanker yang mematikan dan bisa membunuh hampir semua penderitanya
dalam waktu satu tahun.Berdasarkan data klinis para penderita, maka kategori
kanker hati mencakup :
Karakteristik-karakteristik populasi (demografis), seperti jenis kelamin laki-
laki, umur yang lebih tua, atau konsumsi alcohol.
Gejala-gejala, seperti kehilangan berat badan dan nafsu makan yang
berkurang.
Tanda-tanda gangguan fungsi hati, misalnya keadaan mental yang berubah.
Tes-tes darah, seperti tes hati yang meningkat (bilirubin atau transaminase),
albumin yang berkurang, kenaikan Blood Urea Nitrogen (BUN), atau serum
sodium yang rendah.
Tingkatan tumor berdasarkan penemuan-penemuan operasi. Misalnya, lebih
dari satu tumor, tumor lebih dari tiga sentimeter, invasi tumor dari
pembuluh-pembuluh darah local (vena portal atau vena hepatic), juga tumor
yang menyebar keluar dari hati ke simpul-simpul limpa atau organ-organ
lainnya.
Penentuan tingkatan kanker hati bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya
dengan memerhatikan penemuan-penemuan klinis maupun karakteristik-
karekteristik patologis. Bahkan, dengan mengombinasikan elemen-elemen klinis
serta patologis. Penentuan tingkatan itulah yang menjadi petunjuk untuk
meramalkan hasil akhir (prognosis) dan keputusan tentang perawatan
Waktu penggandaan untuk suatu kanker adalah masa yang diperlukan tumor
untuk mengggandakan ukurannya. Untuk kanker hati, waktu penggandaan itu
sangat bervariasi, berkisar antara 1 18 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
penderita kanker hati adalah unik.Jadi, sulit untuk melakukan penilaian sejarah
alami dan evaluasi dari perawatan yang berbeda.
Meskipun demikian, 90 persen penderita kanker hati dengan ukuran kurang dari
tiga sentimeter dan tanpa perawatan bisa hidup untuk satu tahun, 50 persen untuk
tiga tahun dan 20 perrsen untuk lima tahun. Sedangkan, 30 persen penderita kanker
hati stadium lanjut akan hidup untuk satu tahun, 8 persen untuk tiga tahun, dan nol
persen untuk lima tahun.




GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 8

5. Perlemakan Hati (Fatty Liver)

Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang
berlebihan di sel-sel hati. Dalam kondisi normal, hati mengandung lemak. Namun
bila kadar lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat hati itu sendiri, maka sebagian
sel-sel hati yang sehat akan diganti dengan sel lemak. Hati akan berubah warnanya
menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari
keadaan normal. Inilah yang disebut dengan fatty liver (perlemakan
hati).Berdasarkan berat ringannya, fatty liver dapat di bagi menjadi :
1. Steatosis (hanya perlemakan hati ), keadaan ini masih ringan
2. Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan peradangan sel hati) di bagi
menjadi
ASH (Alcoholic Steatohepatitis) terjadi akibat konsumsi alkohol yang
berlebihan. Fatty liver jenis ini dapat terjadi dengan meminum kurang
lebih 300 ml alkohol perminggu.
NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis)
Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena obesitas (kelebihan berat
badan)
Fatty liver jenis steatohepatitis bisa menyebabkan kematian sel hati dan akhirnya
akan membentuk jaringan parut pada hati (fibrosis). Proses peradangan hati dapat
terus berlanjutsampai 10-20 tahun, kemudian hati menjadi keras dan mengecil
(sirosis). Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan hati yang permanen bahkan
dapat menyebabkan kanker hati.atty liver jarang menimbulkan keluhan, karena
penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan. Namun bila kondisi ini
berlanjut dapat menimbulkan keluhan seperti :
Perut terasa penuh
Terkadang daerah ulu hati terasa keras
Tidak nyaman atau nyeri tumpul pada daerah perut kanan atas
Lesu, mudah lelah dan lemas
Kadang bisa kembung, mual dan muntah
Pada keadaan yang berat berat badan dapat menurun
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 9

Fatty liver dapat disebabkan antara lain oleh :
Kegemukan (obesitas) terutama di daerah perut
Kencing manis (diabetes)
Asupan lemak dan karbohidrat yang berlebihan
Kebiasaan minum alkohol yang berlebihan
Bahan kimia dan obat-obatan misalnya kortikosteroid, tetrasiklin, asam
valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning)
Gangguan maupun perubahan hormonal seperti kehamilan
Kurang gizi dan diet rendah protein
Keracunan vitamin A
Operasi bypass pada usus kecil
Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)
Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau
homosistin
Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase
Kekurangan kolesterol esterase
Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)
Abetalipoproteinemia
Sindroma Reye.
6. Kolestasis

Kolestasis adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh terganggunya
aliran empedu ke usus.Kolestasis tidak selalu disertai dengan adanya ikterus,
terutama pada fase-fase awal penyakit.Karenanya pada beberapa penyakit hepar,
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 10

ikterus sudah merupakan gejala lanjut karena sebenarnya kolestasisnya sudah
berjalan agak lama.
Kolestasis sering menjadi penyebab dari beberapa kelainan hepatobilier dimana
kolestasis sendiri mempunyai berbagai etiologi.
Tindakan yang perlu dilakukan terhadap kolestasis tergantung antara lain oleh
lokasi kelainannya, intra atau ekstra hepatal yang dapat dibedakan melalui
manifestasi klniniknya. Tindakan ini harus segera dilakukan sebelum penderita
mencapai usia 2 bulan sebelum terjadinya kerusakan hepar permanen (sirosis).
Adanya kelainan nutrisional yang menyertai kolestasis seperti absorbsi lemak dan
vitamin larut lemak harus diperhatikan. Ada 3 kejadian penting yang terjadi, yang
mengakibatkan timbulnya gejala klinis, yaitu:
Terganggunya aliran empedu masuk ke dalam usus
Akumulasi empedu dalam darah
Kerusakan sel hepar sebagai akibat menumpuknya komponen empedu
Pada bayi, kolestasis sering diartikan sebagai conjugated hyperbilirubinemia
disertai dengan perubahan biokimia dan patologi yang menunjukkan adanya
kerusakan sel hepar. Gambaran klinis pada kolestasis pada umunya disebabkan
karena keadaan-keadaan:
Terganggunya aliran empedu masuk ke dalam usus
Tinja akolis/hipokolis
Urobilinogen/sterkobilinogen dalam tinja menurun/negatif
Urobilin dalam air seni negatif
Malabsorbsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak
Steatore
Hipoprotrombinemia
Akumulasi empedu dalam darah
Ikterus
Gatal-gatal
Hiperkolesterolemia
Kerusakan sel hepar karena menumpuknya komponen empedu
Anatomis
- Akumulasi pigmen
- Reaksi keradangan dan nekrosis
Fungsional
- Gangguan ekskresi (alkali fosfatase dan gama glutamil transpeptidase
meningkat)
- Transaminase serum meningkat (ringan)
- Gangguan ekskresi sulfobromoftalein
- Asam empedu dalam serum meningkat
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 11

Tanda-tanda non-hepatal sering pula membantu dalam diagnosa, seperti
sindroma polisplenia (situs inversus, levocardia, vena cava inferior tidaka ada),
sering bersamaan dengan atresia bilier: bentuk muka yang khas, posterior
embriotokson, serta adanya bising pulmunal stenosis perifer, sering bersamaan
dengan paucity of the intrahepatic bile ductules (arterio hepatic
displasia/Alagilles syndrome) nafsu makan yang jelek dengan muntah, irritable,
sepsis, sering karena adanya kelainan metabolisme seperti galaktosemia,
intoleransi froktosa herediter, tirosinemia. Neonatal hepatitis lebih banyak pada
anak laki, sedangkan atresia bilier ekstrahepatal lebih banyak pada anak
perempuan.

7. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan tubuh menyerap
terlalu banyak zat besi dari makanan yang kita konsumsi. Kelebihan zat besi akan
disimpan dalam organ tubuh, terutama hati, jantung dan pankreas. Akibatnya,
seseorang akan menderita kerusakan organ yang disebabkan oleh jumlah tinggi zat
besi yang disimpan dalam tubuh. Kondisi tersebut juga mengakibatkan beberapa
keluhan, seperti kanker, penyakit jantung, dan hati.Berikut adalah gejala yang
disebabkan kelebihan zat besi dalam tubuh, antara lain:
Kelelahan
Kehilangan gairah seks (libido) atau impotensi
Amenorrhea atau haid tidak normal
Nyeri pada perut bagian kanan atas
Beberapa pasien dengan hemokromatosis tidak mengalami gejala tersebut,
sementara yang lain mengalami berbagai keluhan. Gejala ini bervariasi pada setiap
individu dan mungkin berbeda pada pria dan wanita.
Meskipun hemokromatosis telah ada sejak lahir, kebanyakan orang tidak
mengalami tanda-tanda dan gejala sampai antara usia 30-50 tahun pada pria dan
setelah usia 50 tahun pada wanita. Wanita umumnya mengalami gejala tersebut
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA HATI Page 12

setelah menopause, ketika tidak lagi kehilangan zat besi melalui menstruasi dan
kehamilan
Hemokromatosis disebabkan oleh mutasi gen yang mengontrol jumlah zat besi
yang diserap dari makanan. Kondisi tersebut diwariskan dari orang tua kepada
anak-anak mereka.
Gen yang bermutasi pada pasien dengan hemokromatosis keturunan disebut
HFE. Seorang anak mewarisi satu gen HFE dari salah satu orangtua mereka.
Namun jika kedua orang tua mewariskan gen HFE kepada anak mereka, anak
dapat menderita hemokromatosis.
Gen HFE sendiri memiliki dua mutasi yang umum, C282Y dan H63D.
Pengujian genetik dapat mengungkapkan apakah seseorang memiliki mutasi gen
HFE atau tidak. Jika seseorang mewarisi dua gen yang abnormal, ia dapat
mengembangkan hemokromatosis.
Jika seseorang mewarisi gen abnormal, ia tidak akan memiliki hemokromatosis.
Namun, tubuh dapat menyerap zat besi lebih dari biasanya.Ia dianggap pembawa
mutasi gen dan mutasi tersebut dapat diturunkan kepada anak-anak mereka.

Anda mungkin juga menyukai