Anda di halaman 1dari 6

Disusun Oleh :

Nama : Novita Isir


Efranto Morip
Prodi : Analisis Kesehatan
Semester : II (Dua)

STIKES PAPUA SORONG


TAHUN 2021

1. Definisi fungsi hati


Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ
yang sering disebut sebagai liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Organ
yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Ia terletak di rongga perut
kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian,
yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya
lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

2. Apa itu fungsi hati

Berikut adalah beberapa fungsi hati:

 Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Proses ini akan membuat tinja
menjadi berwarna cokelat. Namun, bila tinja berwarna pucat atau bahkan putih,
atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda adanya masalah pada
organ hati, misalnya hepatitis yang disebabkan oleh virus. Selain itu, mata dan
kulit yang menjadi berwarna kekuningan atau dikenal oleh masyarakat
sebagai penyakit kuning (jaundice) juga bisa mengindikasikan adanya masalah
pada organ ini. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh menumpuknya bilirubin atau
hasil sisa penguraian hemoglobin. Hemoglobin adalah senyawa di dalam sel darah
merah yang timbul ketika sel darah merah diuraikan.
 Membersihkan darah dari senyawa berbahaya, seperti racun, obat-obatan, dan
alkohol.
 Membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea, yang
dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
 Menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi
glukosa saat kadar glukosa darah rendah.
 Menyimpan asam folat, zat besi, dan beberapa vitamin, seperti vitamin A, B12, D,
dan K.
 Memproduksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat
dialirkan dalam darah.
 Memproduksi protein, seperti albumin yang berguna menjaga cairan dalam sistem
sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem
kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
 Memproduksi hormon, misalnya hormon pertumbuhan pada anak-anak.
 Memproduksi cairan empedu, yang bertugas membantu pencernaan makanan.
Pemeriksaan atau Uji Fungsi Hati
Untuk memonitor kondisi organ hati atau liver diperlukan pemeriksaan fungsi hati atau
disebut juga uji fungsi hati. Gunanya untuk mendeteksi adanya potensi penyakit hati atau
liver, misalnya hepatitis, perlemakan hati, sirosis, kanker hati, atau kerusakan hati yang
disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.
Selain itu, bila Anda mengalami gejala penyakit kuning, uji fungsi hati juga perlu
dilakukan untuk membantu mendiagnosis apakah gejala tersebut disebabkan oleh
penyakit hati. Pemeriksaan ini juga dilakukan ketika hati terkena infeksi, misalnya
akibat abses hepar.
Berbagai fungsi yang dijalankan organ hati membuat berbagai senyawa kimia dihasilkan
dan beredar di aliran darah. Oleh karena itu, tes fungsi hati dapat dilakukan dengan cara
mengambil sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia tersebut. Pola hasil
pemeriksaan darah dapat membantu menentukan senyawa mana yang kadarnya
berlebihan atau berkurang sehingga menyebabkan masalah. Berikut adalah beberapa
senyawa yang biasanya diukur dalam tes fungsi hati:
Selain tes fungsi hati yang mengukur senyawa di atas, mungkin diperlukan pemeriksaan
lain untuk membantu mengonfirmasi diagnosis atau memantau masalah pada organ hati.
Pemeriksaan lainnya juga mengambil sampel darah, namun yang diukur berbeda, yaitu
tes pembekuan darah dan tes imunologi untuk mendeteksi adanya virus ataupun antibodi.
Jika diperlukan, dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan USG hati.
Untuk menjaga fungsi hati tetap dalam kondisi fit, terapkan pola makan yang sehat dan
seimbang, serta utamakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Asupan protein yang
dibutuhkan bisa didapat dari daging tanpa lemak atau kulit, kacang-kacangan serta
polong-polongan. Batasi asupan lemak maksimal 20 persen dari total konsumsi seluruh
makanan. Terakhir dan tidak kalah pentingnya, jangan lupa untuk rutin berolahraga. Jika
terdapat keluhan terkait gangguan fungsi hati, Anda dapat berkonsultasi ke dokter
spesialis penyakit dalam.
3. Jenis-jenis fungsi hati

 Alanin transaminase (ALT)

ALT memiliki nama lain Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Ini


adalah enzim yang bermanfaat membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini
akan tinggi ketika liver mengalami cedera atau peradangan, seperti pada
penyakit hepatitis.

 Aspartat aminotransferase (AST)

Juga disebut Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT). Ini juga


merupakan enzim yang ada di dalam hati. Bila kadarnya tinggi biasanya
menggambarkan adanya masalah pada organ hati.
 Alkaline phosphatase (ALP)

Ini adalah enzim yang terbentuk di dalam hati dan tulang. Pada penderita penyakit
tulang atau beberapa jenis penyakit hati dan saluran empedu, kadar senyawa
alkalin fosfatase dalam darah akan tinggi.

 Gamma-glutamyl transferase (GGT)
Merupakan enzim yang diproduksi oleh hati, namun juga dapat ditemukan pada
organ lain seperti ginjal, pankreas, jantung dan otak. Pemeriksaan Gamma GT
bersamaan dengan komponen uji fungsi hati lain dilakukan untuk menilai apakah
terdapat gangguan pada saluran empedu atau hati.
 Albumin
Ini merupakan protein utama yang diproduksi liver dan masuk ke sirkulasi darah.
Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan beberapa jenis masalah hati
atau bisa juga disebabkan oleh kondisi kurang gizi.
 Bilirubin
Bilirubin merupakan senyawa yang terbuat dari hemoglobin. Senyawa ini
memberikan warna kekuningan atau kehijauan pada cairan empedu. Kadar
bilirubin yang tinggi dalam darah menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Jenis
bilirubin yang diperiksa dalam tes fungsi hati termasuk bilirubin tak terkonjugasi,
bilirubin terkonjugasi, dan bilirubin total.
 Protein
Pengukuran untuk semua protein dalam darah. Jenis protein yang diperiksa
mencakup protein total, albumin, dan faktor-faktor kekebalan tubuh.

4. Dampak Fungsi Hati

 Warna kulit dan mata menjadi kuning


 Kulit terasa gatal dan mudah memar
 Cepat lelah
 Urine berwarna gelap
 Feses berwarna pucat
 Perut bengkak dan nyeri
 Pusing dan muntah
 Nafsu makan hilang
 Kaki dan pergelangan kaki bengkak

5. Apa yang Menyebabkan Gangguan Fungsi hati

Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

 Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, dan C


 Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus
tersebut kepada janinnya
 Kelainan genetik
 Kanker
 Penimbunan lemak atau perlemakan hati
 Gangguan sistem imun

Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak sehat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita
gangguan hati:

 Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian


 Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan
 Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril
 Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis
 Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan
 Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
 Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir, dalam
dosis tinggi
 Mengalami obesitas
 Menderita diabetes tipe 2

6. Bagaimana cara Mengatasi Fungsi hati

Cara Mencegah Gangguan Fungsi Hati


Untuk menjaga kesehatan organ hati dan mencegah gangguan fungsi hati, ada langkah
sederhana yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Membatasi konsumsi minuman beralkohol


Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang
merupakan salah satu penyebab umum gangguan fungsi hati. Oleh karena itu, Anda
disarankan untuk membatasi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol.

2. Menerapkan pola hidup sehat


Menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur dan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, dapat menurunkan risiko gangguan fungsi hati. Hindari pula
perilaku seks berisiko, seperti berhubungan seks tanpa pengaman.

3. Melakukan vaksinasi
Gangguan fungsi hati bisa disebabkan oleh penyakit hepatitis, misalnya hepatitis B. Oleh
karena itu, untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi hati, Anda perlu mendapatkan
vaksin hepatitis B.
4. Mengonsumsi obat-obatan dengan bijak
Konsumsi obat-obatan, baik obat resep maupun obat bebas, hanya saat diperlukan serta
sesuai dosis yang dianjurkan dan petunjuk penggunaan. Sebaiknya konsultasikan ke
dokter sebelum Anda mengonsumsi suplemen herbal, obat resep, atau obat bebas.

5. Menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh orang lain


Virus hepatitis dapat menyebar melalui darah atau cairan orang yang terinfeksi. Oleh
karena itu, hindari kontak secara langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita.
Hindari pula penggunaan jarum suntik atau jarum tato yang tidak steril karena hal
tersebut berisiko membuat Anda tertular virus hepatitis.

6. Melindungi diri dari paparan zat beracun


Pastikan ruangan berventilasi dan gunakan alat pelindung, misalnya masker dan sarung
tangan, saat menyemprotkan zat kimia beracun, seperti insektisida, fungisida, dan cat.
Ikuti selalu petunjuk penggunaan sebelum menyemprotkan bahan dengan kandungan
aerosol ke dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai