Anda di halaman 1dari 7

Sistem Ekskresi pada Manusia: Organ Hati

Hati merupakan organ bagian dalam manusia yang berukuran paling besar. Organ ini
mempunyai berat sekitar 1,5 kg atau sekitar 3–5% dari berat badan. Hati berada di bagian
atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk. Hati mempunyai keunikan di
antaranya dapat memperbarui atau menumbuhkan kembali sel-sel yang sudah rusak akibat
terluka atau penyakit. Namun, jika hati mengalami kerusakan secara berulang-ulang dalam
jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan hati sehingga sel-selnya
tidak dapat diperbarui lagi.

Gambar: Anatomi hepar/ hati manusia sebagai organ sistem ekskresi

a. Fungsi Hati

1) Tempat untuk Menyimpan Energi

Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk dari suatu jenis zat gula
yang disebut glukosa. Ketika kadar gula dalam darah tinggi, hati mengkombinasi
molekulmolekul glukosa yang tersusun dalam rantai panjang menjadi glikogen melalui proses
glikogenesis. Ketika kadar glukosa dalam darah lebih rendah dari kebutuhan tubuh, hati
mengubah glikogen menjadi glukosa.

2) Menyimpan Vitamin-Vitamin

Hati mengambil vitamin dari aliran darah yang diangkut oleh pembuluh portal hepatik. Hati
kemudian mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A, D, E, dan K. Vitamin ini
dapat disimpan hingga dua sampai empat tahun.

1
3) Sebagai Pabrik Kimia Tubuh

Beberapa protein penting yang ditemukan di dalam darah dihasilkan oleh hati. Salah satu
jenis protein tersebut yaitu albumin. Albumin berfungsi membantu ketersediaan kalsium dan
unsur-unsur penting lain dalam aliran darah. Albumin juga membantu pergerakan air dari
aliran darah ke jaringan tubuh. Selain albumin, hati juga memproduksi globin. Globin turut
membentuk hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Jenis protein lain yang ditemukan dalam hati yaitu globulin. Globulin yaitu sekelompok
protein yang di dalamnya terdapat antibodi. Globulin berperan dalam sistem kekebalan tubuh
yang bekerja sama dengan antibodi melawan mikroorganisme yang menyerang tubuh. Selain
itu, globulin juga merupakan komponen kunci dari membran sel yang mengangkut lemak
dalam aliran darah ke dalam jaringan tubuh. Zat kimia lain yang dihasilkan oleh hati yaitu
fibrinogen dan protrombin. Zat kimia ini membantu menyembuhkan luka dan membantu
darah membentuk zat pembeku dan kolesterol.

4) Pembersih atau Detoksifikasi

Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan alkohol dari aliran darah. Hati
melakukannya dengan cara menyerap zat-zat berbahaya tersebut lalu menetralkannya
menggunakan cairan empedu.

5) Memproduksi Cairan Empedu

Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati berperan dalam sistem ekskresi. Fungsi hati
dalam sistem ekskresi yaitu mengekskresikan cairan empedu secara terus-menerus. Setiap
harinya, hati mampu mengekskresikan cairan empedu 800–1.000 ml. Cairan empedu
mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna
empedu (pigmen bilirubin, dan biliverdin), serta beberapa ion.

Cairan empedu berperan mencerna dan mengelmusikan lemak dalam usus, mengaktifkan
lipase, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air, serta
membentuk urea dan amonia. Cairan empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari
eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini akan diuraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin.
Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati kemudian dikirim ke sumsum tulang merah.
Zat-zat tersebut digunakan dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sementara
itu, hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.

Bilirubin dan biliverdin ini merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna
hijaubiru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin.
Urobilin kemudian diekresikan dari dalam tubuh dan memberi warna kekuningan pada feses
dan urine.

b. Struktur Hati

Hati terdiri atas dua lobus utama, yaitu lobus kiri dan kanan, dengan posisi sedikit saling
menindih. Lobus kanan memiliki dua lobus yang salah satunya berukuran lebih kecil. Setiap
lobus terdiri dari banyak lobulus. Lobulus merupakan unsur terkecil yang menyusun hati.
Struktur lobulus berbentuk persegi enam, dengan panjang kurang lebih 1 mm.

2
Gambar: Struktur Hati, sumber: New Understanding Biology, Glenn and Susan Toole

Bagian luar hati dilindungi oleh kapsula hepatika. Dalam jaringan hati terdapat beberapa
pembuluh darah, yaitu arteri hepatika dan vena portal hepatika. Arteri hepatika mengangkut
30% darah dari jumlah total darah di hati. Darah ini berasal dari percabangan aorta sehingga
darah yang diangkut merupakan darah yang mengandung banyak oksigen. Sementara itu,
vena porta hepatika mengangkut 70% dari jumlah total darah yang ada di hati. Darah ini
mengangkut sari-sari makanan dari usus halus.

Pembuluh yang mengangkut darah keluar dari hati yaitu vena hepatika. Pertemuan antara
pembuluh arteri hepatika dan vena porta hepatika membentuk sinusoid. Pada sinusoid terjadi
spesialisasi sel yang membentuk sel kupffer. Sel ini bertugas memfagositosis organisme asing
atau zat-zat berbahaya. Dari fagositosis ini akan menghasilkan bilirubin. Bilirubin ini
kemudian diekskresikan oleh kanalikuli dalam wujud empedu. Jaringan hati tersusun oleh
sel-sel hepatosit. Antarlapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedangkan antara hepatosit
satu dengan hepatosit yang lain dipisahkan oleh kanalikuli.

Gangguan & Kelainan Pada Hati

Hati (Liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-
proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein
dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang
masuk dalam tubuh kita. Apabila fungsi hati terganggu maka akan terjadi dampak yang
kompleks pada kesehatan tubuh. Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan dan kelainan
pada hati:

1.Hepatitis
Merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama
virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat
disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D
hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini
dapat memperparah keadaan penderita.

2.Sirosis hati
Merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis
hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus

3
ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, salah gizi, atau penyakit lain yang
disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan.
Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi
seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum.Perhatikan gambar
8.12 untuk mengetahui perbedaan hati yang sehat dan terkena sirosis.

3.Kanker Hati
Merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan
hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan
Hemokromatis.

4.Perlemakan Hati
Merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati,
sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering
berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol
yang berlebih.

5.Kolestasis dan Jaundice


Merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau
pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin
A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu,
bilirubin, dan kolesterol di hati.

6.Hemokromatosis
Merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara
berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.

Mengatasi Kelainan-Kelainan Pada Hati


1.Pemberian vaksinasi
2.Makan makanan yang sehat dan bergizi
3.Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4.Berolahraga dengan teratur
5.Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6.Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

4
KESIMPULAN

Hati adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia dan juga mempunyai kemampuan
memperbaiki yang unik walupun demikian hati dapat rusak karena penyakit maupun gaya
hidup yang tidak sehat seperti minum alkohol, minum obat sembarangan dan lain
sebagainya.Maka seharusnya kita dapat menjaga organ hati kita dengan mengetahui apa saja
yang dapat merusak organ hati baik dari makanan, minuman atau gaya hidup kita.

5
6
DAFTAR PUSTAKA

http://zonabiokita.blogspot.com/2013/09/sistem-ekskresi-pada-manusia-organ-hati.html

http://ekaazsasa.wordpress.com/2013/04/10/sistem-ekskresi-manusia-hati/

Anda mungkin juga menyukai