Anda di halaman 1dari 2

Thumbelina

Once upon a time, there was a kind woman who had no children, longed for a
baby and would often say, “How I would love to have a baby girl, even a tiny
little one." A beautiful fairy heard her wish one day, and gave her a little seed
to plant in a flowerpot. When the seed bloomed into a tulip, the woman saw a
tiny, beautiful girl inside, no bigger than her thumb. She decided to call her
Thumbelina. She was so small that she had a walnut shell for a bed and used
petals as a blanket. Then, an ugly toad fell in love with Thumbelina.

One night when she was sleeping, he carried her off to his lily pad in a pond.
Thumbelina was very unhappy. A swallow was passing by and saw how sad
she looked, and said, “Come south with me to warmer lands." Young
Thumbelina flew away on the swallow’s back. They flew across the seas and
came to a land of sunshine. The swallow said, " This is my home. You can live
in one of the loveliest and biggest flowers." When Thumbelina stepped inside,
she found a handsome fairy, as tiny as her, in its heart. He was the son of the
king of flowers and he fell in love with Thumbelina. He asked her to marry him.
So Thumbelina became queen of the flowers and the two lived happily ever
after.

Thumbelina
Dahulu kala, hiduplah seorang wanita baik yang tidak bisa memiliki anak.
Saking merindukan bayi dia pun sering berkata, “Saya ingin sekali memiliki
bayi perempuan, bahkan walau bayi itu sangat kecil tubuhnya saya tetap
ingin. ” Seorang peri cantik ternyata mendengar harapan dari wanita ini.
Sehingga di suatu hari, peri ini memberikannya sedikit benih untuk ditanam
dalam pot bunga.
Saat benih itu telah tumbuh menjadi tulip, wanita itu melihat seorang gadis
kecil yang cantik di dalamnya, gadis ini tidak lebih besar tubuhnya dari ibu
jarinya.

Oleh karena itu, ia pun memutuskan untuk memanggilnya dengan nama


Thumbelina. Karena tubuhnya yang begitu kecil, wanita ini mengambil kulit
kenari untuk tempat tidur Thumbelina dan menggunakan kelopak bunga
sebagai selimutnya. Tak disangka-sangka, katak jelek pun jatuh cinta pada
Thumbelina. Suatu malam ketika Thumbelina sedang tidur, dia di bawa katak
ke bak bunga bakung di kolam.

Thumbelina sangat tidak bahagia. Seekor burung layang-layang lewat dan


melihat betapa sedihnya Thumbelina, lalu ia pun berkata, “Mari ikut ke selatan
dengan saya ke tempat yang lebih hangat.” Thumbelina pun ikut terbang
menjauh di atas punggung burung layang. Mereka terbang melintasi lautan
dan sampai ke tanah yang cerah. Burung layang-layang itu berkata, “Ini
rumahku. Kamu bisa hidup di salah satu bunga terindah dan terbesar.” Saat
Thumbelina melangkah masuk, dia menemukan peri yang tampan, sekecil
dia, di dalam kelopaknya.
Dia adalah putra raja bunga dan dia jatuh cinta pada Thumbelina. Dia
meminta Thumbelina untuk menikahinya. Jadi Thumbelina menjadi ratu bunga
dan keduanya hidup bahagia selamanya.

Anda mungkin juga menyukai