'Guru Sebagai Sumber Ilmu' vs 'Guru Sebagai Fasilitator' Bincangkan dalam
konteks pelaksanaan KBSR/KSSR.
1. Guru sebagai sumber belajar Guru sebagai sumber ilmu sebenarnya merupakan antara peranan yang penting dalam memastikan keberkesanan sebuah proses pengajaran dan pembelajaran di bilik darjah. Peranan sebagai sumber ilmu sebenarnya berkaitan rapat dengan tahap pengetahuan dan penguasaan kemahiran oleh para guru terhadap isi kandungan pelajaran yang diajarnya. Seorang guru yang hebat akan sentiasa memperlihatkan tahap intelek dan pengetahuan yang tinggi terhadap isi pelajaran yang diajarnya. Mereka dapat menguasai isi kandungan pelajaran dengan baik, sehingga ia benar- benar dapat berperanan sebagai rujukan atau sumber ilmu bagi anak-anak didiknya. Apa juga persoalan yang ditanyakan oleh pelajar berkaitan isi kandungan pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan berkebolehan untuk menjawabnya dengan penuh keyakinan. Sebaliknya, bagi guru yang kurang mahir atau kurang berpengetahuan pula, mereka sendiri sebenarnya kurang faham berhubung butiran isi pelajaran yang diajarkannya. etidakfahaman mereka terhadap isi kandungan pelajaran biasanya ditunjukkan menerusi gerak-geri yang kurang selesa dan kurang yakin. !eknik penyampaian mereka pula hanya berlangsung sehala, kerap duduk sambil mengajar, suaranya lemah dan tidak berani bertentang mata dengan murid- muridnya sendiri. Perilaku guru yang sedemikian sebenarnya akan menyebabkan hilangnya keper"ayaan pada diri murid terhadap guru tersebut. Sebagai fasilitator pula, guru berperanan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai sering guru bertanya # bagaimana "aranya agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran$ Pertanyaan itu sekilas memang ada benarnya. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, guru ingin agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran dengan baik. %amun demikian, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran berorientasi pada guru. &leh sebab itu, akan lebih bagus manakala pertanyaan tersebut diarahkan pada siswa, sehingga pertanyaan tersebut mengandung makna kalau tujuan mengajar adalah mempermudah siswa belajar. 'nilah hakikat peran fasilitator dalam proses pembelajaran.