Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK

MENULIS
PUISI

Bahasa Indoneisa
Teknik Menulis

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghasilkan puisi, berikut
beberapa contoh teknik menulis puisi
1. Pohon kata
2. Copy Master
3. Menggunakan puisi akrostik
Pohon Kata

– Pohon kata adalah salah satu teknik mneulis puisi yang berguna untuk
menghasilkan kosakata kiasan. Dari kosakata ini kita dapat menyusun sebuah
puisi.
– Sesuai dengan namanya, pohon kata berarti berbentuk seperti pohon.
– Ranting dari pohonlah yang nantinya akan diisi dengan kata atau kosakata
– Perhatikan contoh berikut!
Pohon Kata

Langkah pertama membuat pohon kata yakni harus menentukan


kata yang menjadi ‘akar’. Kata tersebut yang akan menjadi ‘induk’
dari kata yang lain. Pada contoh gambar, yang menjadi akar kata
adalah secangkir.
Setelah itu, kita bisa membuat pohon dengan cabang yang kita
inginkan dan mengisinya dengan kosakata yang kita pilih (misalnya
kata, semangat, asa, tawa, kasih, dst.).
Gabungkan kata yang menjadi ‘akar’ dan kata yang terdapat dalam
cabang.
Jadilah frasa kiasan yang bisa kita gunakan untuk membuat puisi.
Kalian juga bisa bertukar kosakata yang ditemukan oleh teman
kalian.
Copy Master

Teknik menulis puisi yang kedua yakni copy master. Penggunaan teknik copy
master harus lebih memperhatikan penggunaan kata karena erat kaitannya dengan
plagiasi. Berikut yang harus diperhatikan ketika menggunakan teknik copy master:
1. Hanya digunakan sebagai media latihan menulis puisi
2. Tidak untuk dipublikasikan, dibukukan , atau dibacakan dalam forum sastra
3. Tidak menganggap puisi tersebut sebagai hasil karya sendiri
Contoh penulisan puisi menggunakan copy
master
Puisi yang akan dicopy master Hasil copy master

Pada Suatu Hari Nanti Kelak Suatu Saat Nanti


Sapardi Djoko Damono

Pada suatu hari nanti Kelak suatu saat nanti


Jasadku tak akan ada lagi Senyumku tak lagi kau kenali
Tapi dalam bait-bait sajak ini Tapi dalam tulisan ini
Kau takkan ku relakan sendiri Kau takkan kubairkan sendiri
Pada suati hari nanti Kelak suatu saat nanti
Suaraku tak terdengar lagi Anganku akan terabaikan
Tapi di antara larik-larik sajak ini Tapi dalam doaku setiap hari
Kau akan tetap kusiasati Namamu takkan jera kuucapkan
Pada suatu hari nanti Kelak suatu saat nanti
Impianku pun tak dikenal lagi Nafasku tak lagi kau rasakan
Namun di sela-sela huruf sajak ini Tapi dalam kesunyian nanti
Kau tak akan letih-letihnya ku cari Kau takkan henti kuharapkan
Puisi Akrostik

Puisi akrostik adalah puisi yang huruf awal setiap baris menyusun sebuah kata atau
kalimat secara vertikal ke bawah. Puisi akrostik biasanya membicarakan apa yang
menjadi susunan huruf tersebut. Yang harus diperhatikan dalam menulis puisi
akrostik yakni mengaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita kemukakan.
Contoh Puisi Akrostik
PUASA
Peluh tak dirasa walau dahaga laksana laut surut kehilangan ombaknya
Usaha mendekatkan diri kepada Sang Hyang, sejak terbit hingga matahari nyaris hilang
Apa yang dijalani bukan sekadar perayaan
Satu persatu rukun telah dijalankan, maka puasa mampu menggenapkan
Ampunan terbuka lebar, kepada siapa saja yang menjalankan

Anda mungkin juga menyukai