Morfologi adalah ilmu bahasa yang mebicarakan morfem dan bagaimana morfem itu
dibentuk menjadi sebuah kata”. Berbicara tentang morfem terbagi atas tiga macam morfem
bebas seperti makan, minum, dan lain-lain, morfem terikat seperti berber, -kan, dan lain
sebagainya, morfem unik, misalnya juang, tawa, dan sebagainya.
Sumber kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi bahasa Indonesia, antara lain:
1. Salah penentuan bentuk asal.
2. Fonem yang luluh tidak diluluhkan.
3. Fonem yang tidak luluh diluluhkan.
4. Penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n, ny, ng, dan nge-.
5. Perubahan morfem ber-, per-, dan ter- menjadi be-, pe-, dan te-.
6. Penulisan morfem yang salah.
7. Pengulangan yang salah.
Morfem bebas /makan/ digabung morfem terikat –an/ menjadi kata berimbuhan,
misanya, makanan. Morfem bebas /minum/ mengalami pengulangan /minum-minum/ disebut
kata ulang. Morfem bebas /mata/ digabung dengan morfem bebas /hari/ menjadi matahari
disebut kata majemuk. Kaitannya dengan keperluan analisis kesalahan berbahasa dalam
bidang morfologi, menurut Badudu (1982) dan Tarigan dan Sulistyaningsih (1979) terbagi
atas tiga kelompok: (a) kesalahan afiksasi, (b) kesalahan reduplikasi, (c) kesalahan
pemajemukan.
a) Kesalahan bidang afiksasi.
Kesalahan berbahasa dalam bidang afiksasi antara lain seperti yang dipaparkan berikut
ini.
(1) Afik yang luluh, tidak diluluhkan
Kaidah afiksasi awalan meN- manakala memasuki kata dasar yang dimulai huruf t, s, k, p
harus luluh menjadi men-, meny-, meng-, dan mem- , misalnya meN- memasuki kata dasar
tarik, satu, kurang, dan pinjam akan menjadi menarik, menyatu, mengurang, dan meminjam.
Dalam proses berkomunikasi biasa ditemukan:
mentabrak seharusnya menabrak
mempahat seharusnya memahat
mempabrik seharusnya memabrik.
(2) Afiks yang tidak luluh, diluluhkan
Afiks meN- memasuki kata asal atau kata dasar yang dimulai huruf kluster seperti
transmigrasi dan prosentase tidak luluh misalnya mentrasmigrasikan dan memprosentasekan.
Akan tetapi, dalam proses berkomunikasi biasa ditemukan penggunaan kata berimbuhan
seperti:
menerasmigrasikan seharusnya mentransmgraskan
memerotes seharusnya memprotes
memerakarsai seharusnya memprakarsai