Anda di halaman 1dari 14

Bagaimana

Manusia
Memahami
Ujaran? PSIKOLINGUISTIK
SYAFIUL ARDI FIRMANSYAH
12210183113
⋄ Dalam penyampaiannya, manusia
melewati beberapa proses dari
sebuah pemikiran menjadi sebuah
bahasa yang diungkapkan.
Termasuk dalam proses tersebut
yaitu pemerolehan bahasa,
pengolahan bahasa dalam otak,
penyampaian bahasa, dan lain
sebagainya.

2
A. Struktur Lahir
dan Batin Bahasa
Suatu kalimat tidak hanya memiliki struktur lahir tetapi juga memiliki struktur batin. Perbedaan
antara struktur lahir dengan struktur batin ini sangat penting untuk pemahaman kalimat karena
proses mental yang dilalui oleh manusia dalam menaggapi kalimat-kalimat seperti ini berbeda dengan
kalimat-kalimat yang tidak ambigu.
1. Struktur Lahir
Bahasa
Yaitu struktur yang dianggap mendasari semua kalimat dan
mengandung semua informasi.
Contohnya ::
Contohnya
Ayah menjual
Ayah menjual baju
baju di
di pasar
pasar
Dapat difahami
Dapat difahami cukup
cukup dari
dari urutan
urutan kata-kata
kata-kata yang
yang terdengar
terdengar atau
atau terlihat
terlihat oleh
oleh kita.
kita. Siapa
Siapa pun
pun yang
yang mendengar
mendengar kalimat
kalimat ini
ini akan
akan
memberikan interpretasi
memberikan interpretasi makna
makna yang
yang sama,
sama, yakni,
yakni, adanya
adanya seorang
seorang ayah
ayah yang
yang menjual
menjual baju
baju di
di pasar
pasar
4

Dari contoh-contoh diatas tampak bahwa makna suatu
kalimat ternyata tidak hanya ditentukan oleh wujud
permukaan yang kita dengar atau lihat saja tetapi bahkan
terutama oleh representasi yang mendasarinya.

5
Preman tua itu mencuri sepeda saya

Pada saat kita mendengar kata preman muncullah dalam benak


Pengertian mengenai preposisi ini kita fitur-fitur semantik [+ manusia], [+ jantan], [+ perilaku
penting untuk komprehensi karena yang negatif], dan sebagainya. Kata tua menambarkan fitur [+
kita pahami dari suatu kalimat berumur lanjut], dan itu menambahkan lagi fitur [+ definit] (dan
sebenarnya adalah proposisi- bukan [+ genetik).
proposisi.Seorang pendengar menerima
masukan berupa rentetan-rentetan kata Pengurutan kata preman kemudian tua, dan kemudian itu
yang disusun secara hiererkis. membentuk suatu hierarki proposisi pada tataran frase yang
menyatakan bahwa lelaki tersebut adalah preman yang telah
berumur lanjut, dan orang itu adalah orang yang telah kita
ketahui identitasnya

6
C. Konstituen
Sebagai Realita
Psikologi
Dalam analisis bahasa,kita selalu disodori dengan pemotongan kalimat menjadi berbagai bagian yang
masing-masing dinamakan konstituen. Konstituen bukankah hanya sekedar potongan kalimat yang sifatnya
arbitrer saja. Pemotongan kalimat menjadi konstituen mempunyai landasan psikologis maupun sintatik yang
kuat.
Pertama, konstituen merupakan satu kesatuan yang utuh secara konseptual. Kedua, pemotongan kelompok
kata di luar konstituen akan mengganggu komprehensi kita. Ketiga, yang kita simpa-n dalam memori kita
bukanlah kata-kata yang lepas dari konstituennya, tetapi kesatuan makna dari masing-masing konstituen.
D. Ambiguitas
Kalimat yang bermakna lebih dari satu, umumnya disebut sebagai kalimat yang ambiguitas atau
taksa. Dari segi pemrosesan untuk pemahaman, kalimat yang ambigu memerlukan waktu yang lebih
lama untuk diproses. Hal ini terjadi karena pendengaran menerka makna tertentu tetapi terkaan dia
salah, sehingga dia harus mundur lagi untuk memproses ulang seluruh intepretasi.
Faktor Morfologi:
Faktor Morfologi: Keambiguan
Keambiguan yang
yang terjadi
terjadi akibat
akibat dari
dari suatu
suatu pembentukan
pembentukan kata
kata itu
itu sendiri.Pada
sendiri.Pada tataran
tataran
morfologi ambiguitas
morfologi ambiguitas muncul
muncul dalam
dalam pembentukan
pembentukan katakata secara
secara gramatikal.
gramatikal.

Pemukul (peN
Pemukul (peN ++ pukul)
pukul) yang
yang bermakna
bermakna ganda
ganda orang
orang yang
yang memukul
memukul atau
atau alat
alat untuk
untuk memukul.
memukul. Contoh
Contoh
kalimat ::
kalimat
Pemukul itu
Pemukul itu siap
siap menghabisi
menghabisi korbannya.
korbannya.

Pemukul yang
Pemukul yang tadi
tadi jangan
jangan di
di letakkan
letakkan sembaranga.
sembaranga.

Faktor yang Faktor Sintaksis


Faktor

Faktor
Sintaksis

Faktor ini
ini terjadi
terjadi karena
karena suatu
suatu susunan
susunan kata
kata di
di dalam
dalam kalimat
kalimat yang
yang kurang
kurang jelas.
jelas. Pada
Pada tataran
tataran sintaksis
sintaksis

Menyebabkan
ambiguitas muncul
ambiguitas muncul pada
pada frasa,
frasa, klausa,
klausa, dan
dan kalimat.
kalimat. Tiap
Tiap kata
kata yang
yang membentuk
membentuk frasa
frasa atau
atau kalimat
kalimat itu
itu telah
telah
jelas, tetapi
jelas, tetapi dalam
dalam pengombinasiannya
pengombinasiannya dapat
dapat memiliki
memiliki tafsiran
tafsiran lebih
lebih dari
dari satu
satu pengertian
pengertian

Contohnya :: Gigit
Contohnya Gigit jari
jari

Terjadinya Ani hanya


Ani hanya bisa

Ani gigit
Ani
bisa gigit
gigit jari

gigit jarinya
jari ketika

jarinya hingga
ketika melihat

hingga berdarah
berdarah
melihat barang
barang yang
yang diinginkan
diinginkan tak
tak bisa
bisa didapat
didapat

Ambiguitas Faktor Struktural


Faktor

Faktor
Struktural

Faktor struktural
struktural ialah
ialah suatu
suatu faktor
faktor yang
yang menyebabkan
menyebabkan keambiguitasan
keambiguitasan akibat
akibat dari
dari struktur
struktur kalimat
kalimat itu
itu
sendiri.
sendiri.
Irwan anak
Irwan anak Pak
Pak Bambang
Bambang terjatuh
terjatuh dari
dari sepeda.
sepeda. Struktur
Struktur kalimat
kalimat seperti
seperti ini
ini bisa
bisa menyebabkan
menyebabkan ambigu.
ambigu.
Perhatikan kalimat
Perhatikan kalimat dibawah
dibawah ini
ini ::

Irwan anak
Irwan anak Pak
Pak Bambang
Bambang terjatuh
terjatuh dari
dari sepeda
sepeda (Irwan
(Irwan yang
yang terjatuh
terjatuh dari
dari sepeda)
sepeda)

Irwan, anak
Irwan, anak Pak
Pak Bambang
Bambang terjatuh
terjatuh dari
dari sepeda
sepeda (anak
(anak Pak
Pak bambang
bambang yang
yang terjatuh
terjatuh dari
dari sepeda)
sepeda)

9
F. Strategi Dalam
Memahami Ujaran
Dalam memahami suatu ujaran, ada tiga faktor yang ikut membatu kita. Pertama adalah faktor yang
berkaitan dengan pengetahuan dunia, kedua adalah dengan bantuan sintatik dan yang ketiga adalah
dengan bantuan semantik.
Akan dijelaskan mengenai bagaimana faktor-faktor sintaktik dan semantik dalam strategi pemahaman
suatu ujaran.
Setelah kita
Setelah kita mengidentifikasi
mengidentifikasi kata
kata pertama
pertama dari
dari suatu
suatu konstituen
konstituen yang
yang
kita dengar,
kita dengar, proses
proses mental
mental kita
kita akan
akan mencari
mencari kata
kata lain
lain yang
yang selaras
selaras
dengan kata
dengan kata pertama
pertama dalam
dalam konstuen
konstuen tersebut.
tersebut.
Setelah mendnegar
Setelah mendnegar kata
kata yang
yang pertama
pertama dalam
dalam konstituen,
konstituen, perhatikan
perhatikan
apakah kata
apakah kata berikutnya
berikutnya mengakhiri
mengakhiri konstruksi
konstruksi itu.
itu.
Setelah kita
Setelah kita mendengar
mendengar suatu
suatu verba,
verba, carilah
carilah macam
macam serta
serta argumen
argumen yang
yang
selaras dengan
selaras dengan verba
verba tersebut.
tersebut.

Strategi Sintatik Tempelkanlah tiap


Tempelkanlah
Strategi ini
Strategi
tiap kata
ini berkaitan
kata baru
baru pada
berkaitan dengan
pada kata
kata yang
dengan kenyataan
yang baru
kenyataan bahwa
baru saja
saja mendahuluinya.
bahwa wujud
mendahuluinya.
wujud kalimat
kalimat memang
memang
dalam bentuk
dalam bentuk linier
linier sehingga
sehingga kata
kata yang
yang mengikutinya
mengikutinya biasanya
biasanya
menjelaskan kata
menjelaskan kata yang
yang mendahuluinya.
mendahuluinya.
Pakailah kata
Pakailah kata pertama
pertama atau
atau konstituen
konstituen dari
dari suatu
suatu klausa
klausa untuk
untuk
mengidentifikasi fungsi
mengidentifikasi fungsi dari
dari klausa
klausa tersebut.
tersebut.
Pada bahasa
Pada bahasa tertentu
tertentu seperti
seperti bahasa
bahasa inggris,
inggris, afiks
afiks juga
juga memberikan
memberikan
bantuan dalam
bantuan dalam pemahaman.
pemahaman.

11
Pakailah nalar
Pakailah nalar dalam
dalam memahami
memahami ujaran.
ujaran.
Carilah konstituen
Carilah konstituen yang
yang memahami
memahami syarat-syarat
syarat-syarat semantk
semantk tertentu.
tertentu.
Apabila ada
Apabila ada urutan
urutan kata
kata N
NVV N,
N, maka
maka NN yang
yang pertama
pertama adalah
adalah pelaku
pelaku
perbuatan, kecuali
perbuatan, kecuali ada
ada tanda-tanda
tanda-tanda lain
lain yang
yang mengingkarinya.
mengingkarinya.
Bila dalam
Bila dalam wacana
wacana kita
kita temukan
temukan pronominal
pronominal seperti
seperti dia,
dia, mereka,
mereka, atau
atau

Strategi Semantik kami, carilah


kami, carilah antesiden
Informasi lama
Informasi
antesiden untuk
lama biasanya
untuk pronominal
pronominal ini.
biasanya mendahului
ini.
mendahului informasi
informasi baru.
baru.
Dari gambaran
Dari gambaran di
di atas
atas tampak
tampak bahwa
bahwa strategi
strategi sintatik
sintatik dan
dan strategi
strategi
semantik dipelukan
semantik dipelukan untuk
untuk memahami
memahami ujaran
ujaran

12
G. Penyimpanan
Kata
Pada dasarnya ada dua pandangan mengenai cara bagaimana manusia menyimpan kata-kata di dalam
otaknya. Pandangan pertama adalah bahwa tiap kata disimpan sebagai kata yang terpisah. Jadi, kata-
kata jatuh, terjatuh, menjatuhi, manjatuhkan, dan kejatuhan disimpan sebagai lima kata yang
terpisah-pisah.
Argumentasi untuk teori ini adalah bahwa retrival yang dapat dengan cepat dilakukan itu karena kita
hanya tinggal “mencomot” saja kata yang kita inginkan. Sedangkan pandangan kedua menyatakan
bahwa penyimpanan didasarkan pada morfem, sedangkan afiks meN-, ke-, -kan, -i, -an, dll disimpan
secara tersendiri.
Daftar Rujukan

⋄ Djajasudarma, T. Fatimah.1999..Semantik 1. Pengantar ke Arah Ilmu Makna.Bandung: Refika.


⋄ Mansoer Pateda.2001 Semantik Leksikal.Jakarta: Rineka Cipta.
⋄ Mohammad Jauhar, S. Pd ,Anas Ahmadi, M. Pd.2015.Dasar-dasar Psikolinguistik. Jakarta:Pretasi
Pustakaraya.
⋄ Soejono Dardjowidjojo.2014.Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Indonesia Manusia.
Jakarta: Yayasan Pustaka Ober Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai