Dosen Pengampu:
Oleh:
402019121012
Fakultas Tarbiyah
1443 H / 2021 M
A. Latar Belakang.
Pendidikan pada hakikatnya itu berlangsung dalam suatu proses, proses itu bisa kita
sebut dengan transformasi nilai-nilai pengetahuan, terknologi dan juga keterampilan.
Seperti yang dikatakan oleh Eva Ayu Kurniati bahwasannya Pendidikan juga merupakan
proses suatu budaya untuk meningkatkan hasrat dan juga martabat manusia yang
diperoleh melalui proses yang Panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan kita.
Keluarga kita itu merupakan Pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap anak yang
baru lahir, tumbuh dan berkmebang secara manusiawi dalam memenuhi kematangan fisik
dan juga mental pada si anak tersebut.1
Pendidikan juga merupakan suatu pengetahuan dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya, yaitu siswa dan guru sebagai komponen
dalam pembelajaran didalam kelas. Dasep Nuryana, Fashilah Muslim dan Indra Permana
mengatakan, bahwasannya proses belajar mengajar pasti memiliki kendala yang
bermacam-macam, seperti kendala internal dan juga eksternal. Kendala internal ini dapat
disebabkan oleh siswa dan juga guru, sedangkan kendala eksternal dapat dilihat dari segi
lingkungan atau fasilitas pembelajaran.2
Jadi pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik yaitu pembelajaran
muhadatsah. Supaya kelas nantinya tidak begitu pasif ataupun sepi, maka dari itu kita bisa
menggunakan strategi Puzzle Amplop dalam pembelajaran muhadatsah kelas 1 KMI atau
sederajat.
Strategi Puzzle Amplop ini adalah salah satu model yang ada di pembelajaran
kooperatif yang bertujuan untuk peserta didik. Seperti yang dikatakan oleh Yulianty,
puzzle adalah permainan yang menyusun dan mencocokan bentuk dan tempatnya sesuai
dengan gambar atau kalimat yang sebenarnya. Permainan Puzzle juga bisa meransang
1
Eva Ayu K. “Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”.Kementrian
Agama. UIN Sulthan Thaha Saifudin, Jambi. 2020
2
Dasep N. “Penerapan Metode Permainan Puzzle dalam Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Vol. 1, No. 5, September 2018, Hal; 767.
kemampuan belajar bagi peserta didik, yang dimainkan dengan cara membongkar pasang
kepingan-kepingan Puzzle berdasarkan kemampuan.3
Strategi Puzzle ini bisa di artikan dengan Teka-teki yang merupakan permainan
yang mengasah otak anak-anak untuk mendorong mereka ke hal yang mendorong
kelincahan koodinasi tangan dan juga pikiran yang menyatukan mereka. Menurut
Depdiknas bahwasannya puzzle merupakan salah satu jenis media yang di gunakan
dalam suatu permainan. Permainan ini seperti kegiatan bongkar pasang dan menusun
kembali kepingan puzzle menjadi utuh. Posisi puzzle yang awalnya acak-acakan
bahkan keluar tempatnya bisa menjadikan anak-anak merasa tertantang. Maka dari itu
strategi ini sangatlah memungkinkan untuk membantu kinerja otak bagi peserta didik
dalam pembelajaran di kelas.4
Jadi strategi puzzle ini adalah permainan edukatif yang menarik minat bagi para
anak dalam proses belajar, juga dapat di simpulkan dengan media gambar yang
berbentuk puzzle merupakan dengan permainan yang menyusun kepingan gambar
sehingga menjadi gambar yang utuh. Dalam menyusun puzzle membutuhkan
ketelitian dan juga konsentrasi dalam mengerjakan atau menyusun kepingan gambar
sehingga menjadi gambar yang utuh.
Dari yang sudah kita paparkan, strategi Puzzle memiliki tujuan yang sama, yaitu
membuat peserta didik menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,
membuat peserta didik lebih konsisten dengan apa yang dikerjakan, membuat peserta
didik untuk melatih kecerdasan logis matematis, dan membentuk jiwa bekerja sama
kepada peserta lainnya agar seluruh peserta didik mencapai pada tujuan pembelajaran
yang diinginkan. 5
Jadi dalam strategi ini seluruh peserta akan melakukan kegiatan berfikir untuk
memasang kembali kepingan-kepingan gambar yang sudah diberikan oleh guru, dan
3
Yulianty. “Pengembangan Media Anak Usia Dini” Malang. 2008, Hal : 42
4
Depdiknas. ““Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”. Skripsi, Kementrian
Agama. UIN Sulthan Thaha Saifudin, Jambi. 2003. Hal; 43.
5
Nisak. “Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” JPGSD. Vol. 2 No. 2. Tahun 2014
mengerjakannya dengan cara berkelompok atau bekerja sama supaya memiliki rasa
kekeluargaan antara peserta lainnya
Dalam menggunakan Strategi Puzzle Amplop ini, alat yang di gunakan dalam materi
muhadatsah antara lain yaitu materi muhadatsah, kertas yang sudah dibuat menjadi
kepingan-kepingan puzzle yang berisikan judul atau materi yang berkaitan dengan
pelajaran muhadatsah, amplop, lem atau selotip, spidol papan tulis, penghapus papan
tulis, gambar materi yang ditempel ke papan tulis, pin penomoran untuk kelompok (kertas
HVS) untuk peserta didik. Dan ini semua adalah alat dan bahan yang akan digunakan
untuk penerapan strategi Puzzle Amplop pada mata pelajaran nuhadastah.
D. Materi Ajar.
Materi untuk yang dipilih pengajar adalah mata pelajaran Muhadastah untuk siswa
kelas 1 KMI atau sederajatnya. Untuk mata pelajaaran muhadatsah ini merupakan
pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam belajar Bahasa Arab dan juga
memotivasi peserta didik dalam minat belajar Bahasa Arab.
6
Sifa Siti M. “Buku 53 Metode Belajar dan Pembelajaran Plus Aplikasinya”, UPI, Bandung. Tahun 2014
Adapun contoh materi Muhadatsah untuk kelas 1 KMI atau sederajat, yang akan
diberikan kepada peserta didik.
املسجد
املسجد مكان عبادة للمسلمني .املسجد وهو مكان السجود .حنن كاملسلمني نصلي 5صلوات
و يف يوم اجلمعة ,واجب لكل املسلمني من الرجال أن يصلي صالة اجلمعة باجلماعة يف املسجد.
األدب لدخول املسجد :جتديد النية هلل تعاىل ,وطهارة الثياب و اجلسم من احلداث الصغري و
الكبري ,ووضع القدم اليمىن أوال عند دخول املسجد ,و غريها.
وأما عدد ركعات الصالة :صالة الصبح ركعتني ,صالة الظهر أربع ركعات ,صالة العصر أربع
1. Media inj membuat para siswa hanya ingin bermain-main karena terlalu asik
dengan susun menyusun puzzle.
2. Situasi kelas menjadi tidak kondusif karena terlalu menyenangkan.
G. Kesimpulan
Jika pembelajaran dikelas terasa sepi ataupun sunyi, maka salah satu solusi untuk
memberikan kenyamanan bagi peserta didik untuk mengatasi kecenderungan ini ialah dengan
menggunakan pembelajaran strategi Puzzle Amplop. Karna strategi ini bisa memberikan
sesuatu yang berbeda dari yang lainnya. Strategi ini juga memberikan kesan yang baik untuk
peserta didik supaya bisa bergerak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Seetiap peserta
masing-masing pasti memiliki rasa tanggung jawab yang penuh, sebab pembelajaran ini
bertujuan untuk bekerja sama atau berkelompok.
Jadi, untuk pemaparan diatas si penulis ingin memberi saran kepada guru yang
lainnya untuk menggunakan strategi Puzzzle Amplop ini dalam pembelajaan muhadatsah,
suapaya suasana kelas tidak begitu sepi ataupun pasif. Sebab jika menggunakan strategi ini
suasana kelas bisa menjadi berwaarna, dan bisa jadi dikelas peserta didik tidak ada yang
tertidur saat pelajaran dimulai.
DAFTAR PUSTAKA
7
Ela Latifarul F. “Penerapan Medis Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar SIswa Mata Pelajaran IPS kelas 5
SFN 01 Sumberejo Kota Gajah. Skripsi Pada Institut Agama Islam Negri. Metro, 2017, Hal : 9
Sifa. Siti M 2014. “Buku 53 Metode Belajar dan Pembelajaran Plus Aplikasinya” Bandung.
UPI
Ayu Eva K. 2020 “Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”.
Jambi. Kementrian Agama. UIN Sulthan Thaha Saifudin.
N.Dasep September 2018, “Penerapan Metode Permainan Puzzle dalam Pembelajaran”. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia..
Yulianty. 2008. “Pengembangan Media Anak Usia Dini” Malang.
Depdiknas. 2003.“Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa”.
Jambi Skripsi, Kementrian Agama. UIN Sulthan Thaha Saifudin.
Nisak. Tahun 2014. “Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”
JPGSD.
Latifarul Ela F. 2017. “Penerapan Medis Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar SIswa Mata
Pelajaran IPS kelas 5 SFN 01 Sumberejo Kota Gajah”. Metro, Skripsi Pada Institut Agama Islam
Negri.