Anda di halaman 1dari 24

Tugas Individu

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen pengampu: Dr. Asep Maulana. M. Pd.

Disusun oleh:

Lathifatul Istibsyaroh 221101020033

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
OKTOBER 2023

1
JAWABAN BAB 6
1. Strategi "Joyful Learning" adalah pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif,
menyenangkan, dan penuh semangat. Konsep ini bertujuan untuk membuat
pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa, sehingga mereka lebih aktif
dan antusias dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini diharapkan akan
meningkatkan pemahaman, retensi, dan penerapan konsep yang dipelajari oleh
siswa.
2. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Joyfull Learning Ciri-ciri strategi pembelajaran
joyfull learning, baik dalam aspek lingkungan, guru, maupun siswa, adalah
sebagai berikut (Hartono, 2013: 40).
a. Terciptanya lingkungan yang rileks, tidak tegang, aman, menarik, serta tidak
membuat siswa ragu untuk mencoba.
b. Munculnya suatu belajar emosional yang positif ketika proses pembelajaran
berlangsung.
c. Timbulnya situasi belajar yang menantang bagi siswa untuk mengeksplorasi
materi pelajaran.
d. Tidak membuat siswa dianggap sepele oleh guru.
e. Siswa tidak takut untuk ditertawakan dan tidak takut menerima hukuman.
f. Siswa berani bertanya.
g. Siswa berani mempertanyakan gagasan orang lain.
h. Siswa berani berbeda pendapat.
3. prinsip pembelajaran yang menye- nangkan, yaitu sebagai berikut
a. Mengalami, yakni peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun
emosional.
b. Komunikasi, yakni memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
c. Interaksi, yakni memungkinkan terjadinya interaksi multiarah dalam kegiatan
pembelajaran.

2
d. Refleksi, yakni memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang
telah dilakukan.
4. Berikut adalah langkah-langkah strategi pembelajaran joyfull learning
(Munayasari, 2013:9-10).
a. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab.
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi soal latihan untuk
diselesaikan pada saat itu juga.
c. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa diminta untuk mendemonstrasikannya
di depan kelas.
d. Guru dapat memilih siswa yang akan maju ke depan kelas dengan sebuah
permainan.
e. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari. Guru menyempurnakan
kesimpulan yang telah diperoleh dari siswa dan memberikan penghargaan kepada
siswa yang berani mendemonstrasi- kan jawabannya di depan kelas.
5. a. Teknik persiapan, yakni berkaitan dengan persiapan siswa untuk belajar,
yang dilakukan dengan tujuan 1) mengajak siswa untuk keluar dari keadaan
mental yang pasif; 2) menyingkirkan rintangan belajar; 3) merangsang minat dan
rasa ingin tahu siswa; 4) memberi siswa perasaan positif mengenai hubungan
yang bermakna dengan topik pembelajaran: 5) menjadikan siswa aktif dan
tergugah untuk berpikir dan 6) mengajak siswa keluar dari keterasingan dan
masuk ke dalam komunitas belajar.
b. Teknik penyampaian, yakni bertujuan untuk mempertemukan pembelajaran
dengan materi belajar
c. Teknik pelatihan, yakni sebagai indikasi pembelajaran yang berlangsung
sebenarnya dan dilakukan dengan cara meminta siswa membicarakan apa yang
mereka alami dan apa yang mereka butuhkan untuk mening katkan prestasinya.
d. Teknik penutup, yakni guru memberikan penguatan terhadap materi
pembelajaran yang telah diterima oleh siswa dengan memusatkan perhatian
mereka untuk mengingat dengan kuat apa yang telah terjadi.
6. Beberapa kelebihan strategi pembelajaran joyfull learning adalah sebagai
berikut (Munayasari, 2013: 10-11).

3
a. Suasana belajar rileks dan menyenangkan. Dengan melibatkan kerja otak kiri
dan kanan, akan menjadikan belajar siswa lebih ringan dan menyenangkan
sehingga siswa tidak mengalami stres/tekanan dalam belajarnya.
b. Banyak strategi yang bisa diterapkan. Ada banyak jenis metode pada joyfull
learning yang dapat diterapkan dan dikombinasikan antara metode yang satu dan
metode lainnya sehingga guru dapat menen- tukan sendiri jenis metode yang
diterapkan.
c. Merangsang kreativitas dan aktivitas. Kreativitas terjadi jika kita da- pat
menggunakan informasi yang sudah ada di dalam otak kita dan
mengombinasikannya dengan informasi yang lain sehingga tercipta hal baru yang
bernilai tambah
d. Dengan penguasaan materi yang mantap, guru dapat mendesain dan
membungkus suatu penyajian materi kegiatan belajar mengajar men- jadi lebih
menarik dengan berbagai variasi sehingga para siswa meng- ikutinya dengan
suasana hati yang gembira dan semangat yang tinggi.
7. Beberapa kelebihan strategi pembelajaran joyful learning adalah sebagai
berikut (Hatmawati, 2021: 24).
a. Jika guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik, kelas akan menjadi sangat
ramai dan susah dikendalikan.
b. Guru harus mempunyai kreativitas yang tinggi agar siswa tidak bosan.
c. Guru harus menguasai banyak metode pembelajaran karena strategi
pembelajaran joyfull learning harus diterapkan dengan banyak metode
pembelajaran.
8. Strategi "Joyful Learning" dapat diterapkan untuk mengajar bahasa Arab di
berbagai jenjang atau tingkat kelas siswa, tetapi perlu ada penyesuaian dalam
langkah-langkah penerapannya berdasarkan usia, tingkat kemampuan bahasa Arab
siswa, dan kurikulum yang digunakan. Berikut beberapa pertimbangan:
1. Usia Siswa
- Di tingkat sekolah dasar (SD), pendekatan Joyful Learning dapat lebih
berfokus pada permainan, cerita bergambar, dan kegiatan kreatif yang sesuai
dengan tingkat perkembangan anak-anak.

4
- Di tingkat menengah dan tinggi, pendekatan ini dapat mencakup metode yang
lebih kompleks, seperti simulasi, proyek penelitian, atau diskusi reflektif.
2. Tingkat Kemampuan Bahasa Arab
- Siswa dengan tingkat kemampuan bahasa Arab yang berbeda akan
memerlukan strategi yang berbeda. Di tingkat pemula, fokus dapat ditempatkan
pada pengenalan huruf, kosakata dasar, dan pengucapan dengan aktivitas yang
menyenangkan.
- Di tingkat lanjutan, Joyful Learning dapat mengintegrasikan membaca cerita,
naskah teater, atau diskusi tentang budaya Arab yang menarik.
3. Kurikulum
- Kurikulum yang digunakan oleh sekolah atau lembaga pendidikan dapat
mempengaruhi cara strategi Joyful Learning diterapkan. Guru perlu memastikan
bahwa pendekatan yang mereka gunakan sesuai dengan tujuan dan persyaratan
kurikulum.
4. Sumber Daya Tersedia
- Tersedianya sumber daya seperti buku teks, materi ajar, atau perangkat
teknologi juga dapat memengaruhi penerapan strategi ini. Guru perlu
mengadaptasi pendekatan Joyful Learning sesuai dengan sumber daya yang ada.
5. Tujuan Pembelajaran
- Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru akan memandu jenis kegiatan
dan metode yang digunakan dalam Joyful Learning. Apakah itu untuk
meningkatkan keterampilan berbicara, membaca, menulis, atau pemahaman
budaya Arab, pendekatan akan berbeda.
Penting untuk memahami kebutuhan dan karakteristik kelas siswa Anda saat
merencanakan dan menerapkan strategi Joyful Learning dalam pengajaran bahasa
Arab. Penyesuaian yang baik akan memastikan bahwa pendekatan ini efektif dan
memotivasi siswa di semua tingkat kelas.
Ya, ada perbedaan dalam langkah-langkah penerapannya di setiap jenjang pada
penerapan strategi Joyful Learning. Ini disebabkan oleh perbedaan dalam
kemampuan kognitif, kebutuhan perkembangan, minat, dan tujuan pembelajaran
siswa di berbagai jenjang.

5
9. Strategi joyfull learning dalam pembelajaran bahasa Arab dapat diterapkan
pada pembelajaran kosakata bahasa Arab (‫)المفردات‬. Strategi joyfull learning ini
penting diterapkan pada pembelajaran yang dalam pelaksanaannya masih
dilakukan secara konvensional, yakni dalam praktiknya siswa diwa- jibkan
menghafal mufradat, kalimat sapaan, atau kaidah tata bahasa Arab, kemudian
siswa menirukan dan melafalkan kembali apa yang di ucapkan guru.
10.RPP Bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas : VII
Pertemuan : 1
Topik : Pengenalan Abjad Arab
Standar Kompetensi :
- Memahami dan mengucapkan huruf-huruf Arab dengan benar.
- Mengenali bentuk tulisan huruf Arab.
- Membaca dan menulis huruf Arab dengan baik.
Indikator Pencapaian :
- Siswa mampu mengidentifikasi dan mengucapkan huruf Arab.
- Siswa dapat menulis dan membaca huruf Arab dengan benar.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa akan dapat:
1. Mengidentifikasi dan mengucapkan huruf Arab dengan benar.
2. Menulis dan membaca huruf Arab dengan benar.
3. Menunjukkan minat dan semangat dalam belajar Bahasa Arab.
Metode Pembelajaran : Joyful Learning, Diskusi, Bermain Permainan Pendidikan
Alat Bantu : Kartu huruf Arab, papan tulis, spidol, permainan "Tebak Huruf"
Langkah-Langkah Pembelajaran :
Pendahuluan :
1. Guru memulai pelajaran dengan menyambut siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Guru menjelaskan mengapa penting untuk mempelajari huruf Arab dan
bagaimana mereka digunakan dalam membaca dan menulis.

6
Kegiatan Inti :
3. Guru menggunakan metode Joyful Learning dengan menyiapkan permainan
"Tebak Huruf":
- Guru menunjukkan kartu huruf Arab secara bergantian kepada siswa.
- Siswa harus mencoba mengucapkan huruf yang ditunjukkan dengan benar.
- Setelah itu, siswa diminta untuk mencoba menuliskan huruf tersebut di papan
tulis.
4. Guru membentuk dua kelompok kecil siswa dan memberikan set kartu huruf
Arab kepada masing-masing kelompok.
5. Setiap kelompok berusaha untuk menjadi yang tercepat dalam mengidentifikasi
huruf yang ditunjukkan oleh guru dan menuliskannya di papan tulis.
6. Guru memberikan pujian dan hadiah sederhana kepada kelompok pemenang.
Penutup
7. Guru meminta siswa untuk berbagi pengalaman mereka selama permainan dan
meminta mereka untuk mencoba mengucapkan dan menulis huruf Arab di rumah.
8. Guru merespons pertanyaan siswa dan mengakhiri pelajaran dengan
menyampaikan apresiasi atas semangat dan kerjasama siswa selama pembelajaran.
Tugas Rumah :
Siswa diminta untuk mencoba mengidentifikasi dan menulis huruf Arab yang
telah mereka pelajari selama pelajaran. Mereka juga diminta untuk menciptakan
kartu huruf Arab tambahan sebagai bagian dari proyek kreatif.
JAWABAN BAB 7
1. Strategi yang dapat membantu siswa untuk mempelajari kemahiran berbahasa
Arab. Strategi ini mencakup berbagai metode untuk memahami dan menguasai
elemen-elemen dasar bahasa Arab, seperti huruf, kata, tata bahasa, dan kosakata.
2. Tahap pengenalan
Tahap pemahaman
Tahap pengamatan
Tahap praktik
Tahap evaluasi

7
3. Tahap pengenalan. Tahap ini melibatkan kegiatan yang akan mem- perkenalkan
unsur bahasa Arab yang ingin dipelajari.
Tahap pemahaman. Tahap ini melibatkan kegiatan yang akan membantu siswa
memahami unsur bahasa Arab dengan memberikan penjelasan tentang kaidah tata
bahasa dan pengucapan kata-kata tertentu dalam bahasa Arab
Tahap pengamatan. Tahap ini melibatkan kegiatan yang akan mem bantu siswa
mengamati unsur bahasa Arab yang telah dipelajari. Guru dapat menggunakan
aktivitas membaca teks atau mendengarkan dialog dalam bahasa Arab.
Tahap praktik. Tahap ini melibatkan kegiatan yang memberikan ke- sempatan
kepada siswa untuk berlatih menggunakan unsur bahasa Arab yang telah
dipelajari.
Tahap evaluasi. Tahap ini melibatkan kegiatan yang bertujuan untuk
mengevaluasi kemampuan siswa dalam menguasai unsur bahasa Arab yang telah
dipelajari.
4. Berikut ini dijelaskan contoh penerapan strategi pembelajaran bunyi bahasa
Arab (ashwat).
a. Kegiatan membaca dengan lantang. Guru dapat meminta siswa untuk membaca
teks bahasa Arab dengan lantang dan jelas. Kegiatan tersebut akan membantu
siswa dalam memperbaiki pengucapan mereka dan memahami bunyi-bunyi dalam
bahasa Arab.
b. Bermain permainan bunyi. Guru dapat menggunakan permainan untuk
membantu siswa mengenali dan membedakan bunyi-bunyi dalam bahasa Arab.
Contohnya, permainan menemukan pasangan kata yang berbeda bunyi pada
bagian awal atau akhirnya.
c. Kegiatan mendengarkan dan menirukan. Guru dapat memutar rekaman audio
berisi perkataan/pengucapan dalam bahasa Arab dan meminta siswa untuk
menirukan suara tersebut. Kegiatan ini akan membantu siswa untuk memperbaiki
pengucapan dan memperluas kosakata mereka dalam bahasa Arab.
d. Kegiatan menulis bunyi. Guru dapat meminta siswa untuk menuliskan bunyi-
bunyi dalam bahasa Arab menggunakan alfabet dalam bahasa Arab. Kegiatan ini

8
dapat membantu memperbaiki kemampuan menulis dan membaca siswa serta
memperluas pemahaman mereka tentang bunyi dalam bahasa Arab.
e. Kegiatan menyanyikan lagu bahasa Arab. Guru dapat memutar lagu ba- hasa
Arab dan meminta siswa untuk menyanyikannya dengan lantang. Kegiatan ini
dapat membantu siswa untuk memperbaiki pengucapan, memperluas kosakata,
dan memahami konteks penggunaan kata-kata dalam bahasa Arab.
Penerapan strategi pembelajaran kosakata bahasa Arab (mufradar).
a. Penggunaan media kartu kata. Guru dapat membuat kartu kosakata bahasa Arab
yang berisi kata-kata yang akan dipelajari. Di satu sisi kartu, kata dituliskan dalam
bahasa Arab, dan di sisi lainnya, kata dituliskan dalam bentuk terjemahannya
(bahasa ibu siswa). Kemudian kartu ini dapat digunakan oleh siswa sebagai media
dalam mempelajari kosakata baru.
b. Kegiatan bermain ular tangga kata. Guru dapat membuat papan ular tangga
yang berisi kosakata bahasa Arab. Siswa akan maju ke kotak berikutnya jika
mereka dapat memberikan arti kosakata bahasa Arab yang tepat.
c. Kegiatan menulis kata-kata dalam kalimat. Guru dapat memberikan tugas
kepada siswa untuk menulis kalimat menggunakan kata-kata yang baru dipelajari
dalam konteks yang tepat. Siswa dapat diminta untuk membaca kalimat mereka
secara lantang dan memperbaiki pengucapan mereka.
d. Kegiatan menggambar kata. Guru dapat meminta siswa untuk meng- gambar
kata-kata dalam bahasa Arab. Kegiatan ini akan membantu siswa mengaitkan
kosakata dengan gambar dan memperluas kosa- kata mereka.
e. Kegiatan menonton video bahasa Arab. Guru dapat memberikan tonton- an
berupa video pendek dalam bahasa Arab dan membahas kosakata yang digunakan
dalam video tersebut. Siswa dapat menuliskan kata-kata baru yang mereka pelajari
dari video tersebut dan memperbaiki peng- ucapan mereka.
5. Penerapan strategi pembelajaran kaidah atau tata bahasa Arab (qawa'id).
a. Penggunaan contoh. Guru dapat menggunakan contoh kalimat untuk membantu
siswa memahami kaidah bahasa Arab. Contoh ini dapat disertai dengan penjelasan
singkat tentang kaidah yang digunakan dalam kalimat tersebut.

9
b. Penggunaan gambar. Guru dapat menggunakan gambar untuk membantu siswa
memahami kaidah bahasa Arab. Misalnya, gambar yang menggambarkan kaidah
pembentukan kata dapat membantu siswa memahami struktur bahasa Arab.
c. Kegiatan menulis puisi. Guru dapat memberikan tugas menulis puisi dalam
bahasa Arab yang menggunakan kaidah bahasa Arab tertentu. Siswa dapat diminta
untuk mengaplikasikan kaidah yang telah dipelajari dalam puisi mereka.
d. Kegiatan menonton video bahasa Arab. Guru dapat menonton video pendek
dalam bahasa Arab dengan siswa dan membahas kaidah bahasa Arab yang
digunakan dalam video tersebut. Siswa dapat mencatat kaidah bahasa Arab yang
baru mereka pelajari dari video tersebut.
e. Diskusi kelompok. Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok- kelompok
kecil dan memberikan topik bahasa Arab yang berhubungan dengan kaidah. Siswa
dapat berdiskusi tentang topik tersebut dan membantu satu sama lain dalam
memahami kaidah bahasa Arab.
6. Contoh pembelajaran ashwat (bunyi bahasa Arab) dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut
Tahap pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran bunyi bahasa Arab
(ashwat) dan mengulang kembali materi yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
Tahap kedua, guru membagi materi bunyi bahasa Arab (ashwat) menjadi lima
bagian.
Tahap ketiga, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (awal/asal). Misalnya,
dalam satu kelas terdapat 28 siswa, maka siswa kemudian dibagi menjadi tiga
kelompok yang beranggotakan enam orang, dan dua kelompok lagi beranggotakan
masing-masing lima orang.
Tahap keempat, siswa yang memperoleh bagian materi bunyi bahasa Arab
(ashwat) yang sama berkumpul dalam satu kelompok yang sama. Kelompok ini
disebut dengan kelompok ahli. Di dalam kelompok tersebut, para siswa berdiskusi
untuk membahas bagian materi bunyi bahasa Arab (ashwat) yang menjadi
tanggung jawab mereka.

10
Tahap kelima, setelah selesai berdiskusi dan membahas materi bunyi bahasa Arab
(ashwat), setiap siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok awal atau asal
untuk mempelajarinya bersama rekannya di kelompok awal atau asal tersebut.
Karena di dalamnya terdapat lima materi bunyi bahasa Arab (ashwat), maka akan
ada lima atau enam siswa yang saling bertukar pemahaman dan penjelasan tentang
sub- materi pelajaran bunyi bahasa Arab (ashwat).
Tahap keenam, yaitu tahap terakhir, guru bertugas untuk merevisi jika terdapat
kesalahan pada materi bunyi bahasa Arab (ashwat) yang dibahas oleh setiap
kelompok. Selanjutnya, guru melakukan penilai- an secara mandiri tentang materi
bunyi bahasa Arab (ashwat) yang dipelajari dan memberi kesempatan bagi siswa
untuk bertanya tentang materi bunyi bahasa Arab (ashwat) yang masih dianggap
sulit. Setelah itu, guru menutup pembelajaran dan menyampaikan salam sebagai
tanda berakhirnya pertemuan pembelajaran.
7. Langkah-langkah pembelajaran kosakata bahasa Arab menggunakan strategi
brainstorming:
- Tampilkan kata atau topik terkait di papan tulis atau slide presentasi, Contoh:
"Keluarga," "Hobi," atau "Pekerjaan."
- Ajak siswa untuk memberikan kata-kata yang terkait dengan topik tersebut.
Catat setiap saran tanpa mengkritik
- Dorong siswa untuk berbagi alasan di balik pilihan mereka.
- Tanyakan apakah ada kata yang sama dalam bahasa Arab atau kata yang
serupa.
- Diskusikan arti masing-masing kata dalam konteks yang relevan.
- Latih penggunaan kata-kata dalam kalimat sederhana.
- Buat daftar kata-kata yang dikumpulkan di papan tulis atau menggunakan
teknologi presentasi.
- Pastikan setiap siswa dapat melihat dan mencatat kata-kata tersebut.
- Berikan tugas kepada siswa untuk membuat kalimat atau paragraf
menggunakan kata-kata yang dikumpulkan.
- Diskusikan hasil latihan dan pemahaman siswa tentang kosakata baru.

11
- Berikan tugas rumah terkait untuk mendorong siswa menggunakan kosakata
baru dalam kehidupan sehari-hari.
8. Langkah-langkah pembelajaran tata bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran "joyful learning" untuk anak SD:

1. Pendahuluan Bermain
- Mulai pelajaran dengan kegiatan menyenangkan, seperti permainan bergerak
atau nyanyian yang melibatkan gerakan tubuh.
2. Pengantar Tema
- Pilih tema tata bahasa Arab yang relevan dan menarik untuk anak-anak,
misalnya, warna, angka, atau keluarga.
3. Permainan Kata
- Gunakan permainan kata untuk memperkenalkan kosakata dan struktur tata
bahasa, seperti mencari kata-kata dalam gambar atau menyusun kata-kata dengan
balok huruf.
4. Cerita Pendek
- Baca cerita pendek atau dongeng sederhana dalam bahasa Arab yang
mencakup unsur tata bahasa yang diajarkan.
5. Aktivitas Kreatif
- Biarkan anak-anak membuat proyek seni atau gambar terkait dengan tata
bahasa yang dipelajari, seperti membuat poster tentang kata benda dalam bahasa
Arab.
6. Permainan Peran
- Gunakan permainan peran untuk mengajarkan struktur kalimat sederhana.
Misalnya, anak-anak dapat berpura-pura berbicara tentang aktivitas sehari-hari
mereka dalam bahasa Arab.
7. Musik dan Gerakan
- Gabungkan unsur musik dan gerakan dalam pembelajaran tata bahasa.
Misalnya, anak-anak dapat membuat gerakan tubuh sesuai dengan bentuk kata
atau irama kalimat.
8. Permainan Papan Interaktif

12
- Gunakan papan interaktif atau aplikasi edukasi yang menawarkan permainan
tata bahasa Arab yang menyenangkan dan interaktif.
9. Kompetisi Ramah Anak
- Adakan kompetisi atau permainan yang melibatkan anak-anak secara bersama-
sama untuk memotivasi mereka dalam pembelajaran.

10. Evaluasi Tanpa Tekanan


- Evaluasi kemajuan anak-anak dengan pendekatan yang positif dan tanpa
tekanan. Gunakan penguatan positif untuk merangsang semangat belajar mereka.
9. Langkah-langkah pembelajaran tata bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran group investigation untuk anak SMP:
1. Pembentukan Kelompok
- Pisahkan siswa menjadi kelompok kecil. Pastikan setiap kelompok memiliki
kombinasi kemampuan yang beragam.
2. Penetapan Topik atau Konsep
- Tetapkan topik atau konsep tata bahasa Arab yang akan dipelajari oleh setiap
kelompok. Misalnya, aturan konjugasi kata kerja atau penggunaan huruf kapital.
3. Penjelasan Tugas Investigasi
- Jelaskan tugas investigasi kepada setiap kelompok. Anjurkan mereka untuk
menyelidiki, mengumpulkan informasi, dan merancang presentasi tentang topik
tata bahasa yang ditentukan.
4. Sumber Daya dan Rujukan
- Berikan sumber daya dan rujukan, baik dalam bentuk buku teks, artikel, atau
sumber daring yang dapat membantu kelompok dalam investigasi mereka.
5. Sesi Penyelidikan dan Penelitian
- Biarkan kelompok menyelidiki topik mereka. Dorong diskusi dan kolaborasi di
antara anggota kelompok.
6. Pembimbingan Guru
- Berperan sebagai pembimbing yang membantu kelompok-kelompok dalam
memahami konsep, memberikan arahan, dan menjawab pertanyaan.
7. Persiapan Presentasi

13
- Instruksikan setiap kelompok untuk merancang presentasi yang mencakup
pemahaman mereka tentang tata bahasa Arab yang dipelajari. Ini bisa berupa
presentasi lisan, poster, atau materi kreatif lainnya.
8. Presentasi Kelompok:
- Biarkan setiap kelompok mempresentasikan hasil investigasi mereka di depan
kelas. Anjurkan mereka untuk berbagi pengetahuan mereka dan memberikan
contoh konkret.
9. Diskusi dan Pertanyaan
- Setelah setiap presentasi, lakukan diskusi kelas untuk merangsang pertanyaan
dan pemahaman lebih lanjut. Dorong siswa untuk saling bertanya antar kelompok.
10. Refleksi dan Penilaian
- Lakukan sesi refleksi bersama untuk mengevaluasi pembelajaran. Evaluasi
dapat mencakup kontribusi setiap anggota kelompok dan pemahaman kelompok
terhadap topik.
10. Langkah-langkah pembelajaran integratif bunyi, kosa kata, dan tata bahasa
dalam bahasa Arab menggunakan strategi pembelajaran active learning untuk
anak SMA:
1. Perkenalan Awal
- Mulailah dengan aktivitas pengenalan yang melibatkan siswa secara fisik,
seperti permainan kecil atau bergerak sesuai dengan instruksi.
2. Pengantar Tema
- Pilih tema yang menarik dan relevan, misalnya, kehidupan sehari-hari, liburan,
atau kegiatan seputar sekolah.
3. Aktivitas Pendengaran
- Gunakan rekaman suara atau dialog dalam bahasa Arab yang terkait dengan
tema. Biarkan siswa mendengarkan dengan seksama untuk memahami bunyi dan
intonasi.
4. Diskusi Kelompok
- Pisahkan siswa ke dalam kelompok kecil. Beri tugas kepada setiap kelompok
untuk membahas dialog yang mereka dengar, menyoroti kosa kata dan tata bahasa
yang muncul.

14
5. Simulasi Peran
- Biarkan setiap kelompok membuat skenario atau bermain peran berdasarkan
dialog yang mereka dengar. Hal ini memungkinkan mereka mengaplikasikan kosa
kata dan tata bahasa dalam konteks yang lebih hidup.
6. Aktivitas Kreatif
- Ajak siswa untuk membuat proyek kreatif yang mencakup kosa kata dan tata
bahasa, seperti membuat poster, menyusun lagu pendek, atau sketsa komik.
7. Aktivitas Menulis
- Berikan tugas menulis kepada siswa, misalnya, membuat cerita pendek atau
surat dalam bahasa Arab berdasarkan tema yang diambil.
8. Diskusi dan Presentasi
- Ajak setiap kelompok untuk berbagi hasil diskusi, simulasi peran, dan proyek
kreatif mereka. Dorong mereka untuk menggunakan bahasa Arab sebanyak
mungkin.
9. Pertanyaan dan Tanggapan
- Libatkan siswa dalam sesi tanya jawab, di mana mereka dapat saling bertanya
tentang hasil pekerjaan kelompok lainnya, merespons, dan memberikan umpan
balik.
10. Refleksi Akhir
- Lakukan refleksi bersama dengan siswa untuk mengevaluasi pembelajaran
mereka. Diskusikan bagaimana integrasi bunyi, kosa kata, dan tata bahasa
meningkatkan pemahaman mereka secara keseluruhan.
JAWABAN BAB 8
1. Strategi pembelajaran keterampilan bahasa Arab merupakan strategi yang
melibatkan pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
2. Tahapan perencanaan
Tahapan persiapan
Tahapan pelaksanaan
Tahapan evaluasi

15
3. Perencanaan. Tahap ini melibatkan penentuan tujuan pem- belajaran yang jelas
dan terukur serta pemilihan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Guru harus mempertimbangkan kebutuhan dan gaya belajar siswa dalam
merancang strategi pembel- ajaran.
Persiapan. Tahap ini melibatkan pengumpulan sumber daya dan materi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan serta strategi pembelajaran yang telah
ditetapkan. Sumber daya tersebut meliputi buku teks, media pembelajaran, dan
perangkat lunak pembelajaran bahasa Arab.
Pelaksanaan. Tahap ini melibatkan implementasi strategi pem- belajaran yang
telah dirancang dan disiapkan pada tahap sebelumnya. Guru harus memastikan
siswa dapat memahami strategi pembelajaran yang digunakan dan memberikan
bimbingan jika diperlukan.
Evaluasi. Tahap ini melibatkan penilaian hasil belajar siswa untuk dilakukan
evaluasi terkait efektivitas strategi pembelajaran yang telah digunakan. Guru
harus mengumpulkan data tentang kemajuan siswa dalam keterampilan bahasa
Arab, menganalisis hasil tersebut, dan memperbaiki strategi pembelajaran jika
diperlukan.
4. Contoh penerapan strategi pembelajaran keterampilan menyimak dalam bahasa
Arab.
Penggunaan audio atau video. Guru dapat menggunakan audio atau video dalam
pembelajaran untuk membantu siswa memahami dan me- ningkatkan
keterampilan menyimak bahasa Arab. Selain audio dan video, dapat pula
menggunakan podcast yang dapat melatih kemampuan siswa dalam menyimak
bahasa Arab. Media yang diberikan guru dapat berupa contoh percakapan,
wawancara, atau pidato bahasa Arab.
Contoh penerapan strategi pembelajaran keterampilan berbicara dalam bahasa
Arab.
Berlatih berbicara dengan rekan belajar. Guru dapat meminta siswa untuk
berpasangan dengan siswa lain dan berlatih berbicara dalam ba- hasa Arab. Dalam
kegiatan ini, siswa dapat mempraktikkan tata bahasa, pengucapan, dan intonasi

16
dengan rekan mereka. Guru juga dapat memberikan umpan balik dan saran yang
diperlukan untuk membantu siswa memperbaiki keterampilan berbicara.
5. Contoh penerapan strategi pembelajaran keterampilan membaca dalam bahasa
Arab.
Teknik membaca berulang-ulang. Pada teknik ini, siswa membaca sebuah teks
secara berulang-ulang sampai memahami isi teks tersebut. Guru dapat meminta
siswa untuk membaca teks dalam bahasa Arab hingga beberapa kali, kemudian
meminta mereka untuk menceritakan isi teks tersebut. Dalam kegiatan ini, siswa
akan meningkatkan pemahaman membaca dan pengucapan mereka dalam bahasa
Arab
Contoh penerapan strategi pembelajaran keterampilan menulis dalam bahasa
Arab.
Kegiatan menulis kalimat sederhana. Guru dapat meminta siswa untuk menulis
kalimat sederhana dalam bahasa Arab yang terdiri dari beberpa kata. Kegiatan ini
membantu siswa mempraktikkan tata bahasa Arab yang benar dan memperluas
kosakata mereka.
6. pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran "Teams Games Tournament" (Turnamen Permainan Tim):
1. Pembentukan Tim
- Pisahkan siswa menjadi beberapa tim kecil dengan anggota yang beragam.
Pastikan setiap tim memiliki kombinasi kemampuan yang seimbang.
2. Pemilihan Materi Mendengarkan
- Pilih rekaman atau audio dalam bahasa Arab yang sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa dan berhubungan dengan topik atau konteks tertentu.
3. Pengenalan Aturan Turnamen
- Jelaskan aturan turnamen, termasuk bagaimana poin akan diberikan, durasi
permainan, dan bagaimana pergantian giliran antara tim.
4. Materi Pendukung
- Sediakan daftar kata-kata kunci atau frasa terkait dengan rekaman audio. Ini
dapat membantu siswa memahami konteks dan meningkatkan kemampuan
menyimak mereka.

17
5. Permainan Pertama
- Mulailah dengan permainan pendahuluan, mungkin pertanyaan seputar
informasi umum dari rekaman audio. Setiap tim memiliki kesempatan untuk
menjawab.
6. Pemberian Poin
- Berikan poin kepada tim yang menjawab dengan benar. Berikan umpan balik
segera untuk memotivasi dan memberi kesempatan perbaikan.
7. Rotasi Gantian
- Setelah setiap permainan, rotasi gantian tim untuk memastikan semua anggota
tim berpartisipasi aktif dalam kegiatan mendengarkan.
8. Permainan Berlanjut
- Lanjutkan dengan permainan berlanjut, mungkin dengan pertanyaan yang
lebih menantang atau mendalam tentang materi rekaman.
9. Refleksi Singkat
- Lakukan refleksi singkat setelah setiap permainan. Diskusikan strategi yang
efektif, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana bisa ditingkatkan.
10. Turnamen Selesai
- Setelah beberapa putaran, tentukan tim pemenang berdasarkan akumulasi
poin. Berikan apresiasi kepada semua tim dan periksa pemahaman siswa dari
materi mendengarkan.
7.pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran problem solving
1. Identifikasi Konteks Masalah
- Tentukan konteks atau situasi yang melibatkan keterampilan berbicara dalam
bahasa Arab. Ini bisa berupa skenario kehidupan sehari-hari atau situasi tertentu.
2. Tentukan Tujuan Berbicara
- Tentukan tujuan berbicara yang sesuai dengan konteks masalah. Misalnya,
meyakinkan, memberi instruksi, atau berdiskusi.
3. Perkenalan Masalah

18
- Perkenalkan masalah atau tantangan berbicara kepada siswa. Jelaskan latar
belakang konteks dan apa yang diharapkan dari mereka dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
4. Diskusi Kelompok
- Bagi siswa menjadi kelompok kecil. Minta mereka untuk berdiskusi tentang
pendekatan yang mungkin mereka ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
5. Pembagian Peran
- Berikan peran atau tanggung jawab spesifik kepada setiap anggota kelompok.
Ini dapat mencakup peran pembicara utama, pendukung argumen, atau pemberi
tanggapan.
6. Penelitian dan Persiapan
- Biarkan siswa melakukan riset atau persiapan terkait topik atau konteks
masalah. Ini bisa mencakup pengumpulan informasi atau praktik bahasa yang
sesuai.
7. Simulasi Berbicara
- Lakukan simulasi berbicara di mana setiap kelompok harus menyajikan solusi
atau jawaban mereka terhadap masalah dalam bahasa Arab. Beri waktu untuk
persiapan sebelum presentasi.
8. Umpan Balik dari Guru dan Rekan
- Setelah setiap presentasi kelompok, berikan umpan balik positif dan
konstruktif. Minta rekan-rekan sejawat memberikan pendapat atau pertanyaan
yang memancing diskusi.
9. Refleksi Kelompok
- Ajak kelompok untuk merenung tentang proses berbicara mereka. Apa yang
berhasil? Apa yang bisa ditingkatkan? Bagaimana pengalaman ini dapat
diterapkan ke situasi berbicara lainnya?
10. Diskusi Kelas
- Secara keseluruhan, lakukan diskusi kelas tentang strategi yang digunakan
oleh kelompok, tantangan yang dihadapi, dan cara meningkatkan keterampilan
berbicara dalam bahasa Arab.

19
8.pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran joyful learning:
1. Pemilihan Teks yang Menarik
- Pilih teks atau bahan bacaan dalam bahasa Arab yang menarik dan sesuai
dengan minat siswa. Ini dapat berupa cerita pendek, artikel, atau informasi
menarik lainnya.
2. Pembukaan Ceria
- Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang ceria, seperti permainan pendahuluan
atau diskusi singkat tentang topik bacaan. Ini menciptakan suasana belajar yang
positif.
3. Diskusi Pendahuluan
- Diskusikan gambaran umum tentang teks atau topik bacaan. Minta siswa
berbagi pemikiran awal dan apa yang mereka ketahui tentang subjek tersebut.
4. Pengenalan Kosakata Kunci
- Perkenalkan kosakata kunci dari teks. Gunakan metode yang menyenangkan,
seperti flashcards atau permainan kata untuk memudahkan siswa memahami dan
mengingat kosakata.
5. Teknik Membaca Bersama
- Bacakan teks secara bersama-sama sebagai kelas. Gunakan intonasi dan
ekspresi yang sesuai untuk membuat pengalaman membaca lebih hidup.
6. Permainan Pemahaman Bacaan
- Terapkan permainan atau kegiatan yang melibatkan pemahaman bacaan,
seperti pertanyaan pilihan ganda, tebak kata, atau permainan papan yang terkait
dengan teks.
7. Diskusi Kelompok Kecil
- Bagi siswa menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan teks. Minta mereka
berbagi pemahaman, pertanyaan, atau temuan menarik dari bacaan tersebut.
8. Kegiatan Kreatif
- Berikan tugas kreatif berdasarkan bacaan, seperti membuat sketsa, menulis
ulasan, atau menyusun pertanyaan tambahan tentang teks.
9. Pertunjukan Cerita

20
- Ajak siswa untuk mempresentasikan teks dalam bentuk pertunjukan cerita. Ini
dapat mencakup adegan reka ulang atau dramatization.
10. Refleksi dan Umpan Balik
- Lakukan sesi refleksi bersama, di mana siswa dapat berbagi pengalaman
membaca mereka dan memberikan umpan balik satu sama lain. Diskusikan juga
bagaimana kegiatan joyful learning meningkatkan pemahaman mereka.
9. pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab menggunakan strategi
pembelajaran jigsaw:
1. Pembentukan Kelompok Awal
- Pisahkan siswa menjadi kelompok awal yang terdiri dari anggota yang
beragam.
2. Pemilihan Teks atau Topik
- Pilih teks atau topik menulis dalam bahasa Arab yang sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa. Bisa berupa artikel, cerita, atau teks ekspositori.
3. Pembagian Subtopik
- Bagi teks atau topik menjadi beberapa subtopik. Berikan setiap kelompok
tugas untuk memahami dan menulis tentang subtopik tertentu.
4. Pembentukan Kelompok Ekspert
- Terapkan pembagian siswa menjadi kelompok ekspert berdasarkan subtopik
yang sudah ditentukan. Mereka akan menjadi ahli dalam subtopik tersebut.
5. Pembelajaran Subtopik
- Biarkan setiap kelompok ekspert mempelajari dan memahami subtopik
mereka. Ini dapat melibatkan membaca, penelitian, dan pemahaman mendalam.
6. Diskusi di Kelompok Ahli
- Dalam kelompok ekspert, beri kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi,
bertukar informasi, dan membantu satu sama lain dalam pemahaman subtopik
mereka.
7. Reformasi Kelompok Campuran
- Reformasikan kelompok menjadi kelompok campuran yang terdiri dari satu
anggota dari setiap kelompok ekspert. Mereka akan bertukar informasi dan
membagikan pengetahuan mereka.

21
8. Perencanaan Menulis Bersama
- Minta kelompok campuran untuk merencanakan tulisan bersama berdasarkan
informasi yang mereka pelajari dari kelompok ekspert masing-masing.
9. Menulis Bersama
- Biarkan siswa menulis bersama-sama berdasarkan perencanaan mereka. Ini
dapat mencakup paragraf, esai, atau tulisan lainnya tergantung pada kompleksitas
tugas.
10. Umpan Balik dan Revisi
- Setelah menyelesaikan tulisan, berikan umpan balik positif dan konstruktif.
Minta mereka untuk merevisi tulisan mereka berdasarkan umpan balik.
11. Presentasi dan Refleksi
- Ajak setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil tulisan mereka.
Selanjutnya, lakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi proses pembelajaran
dan hasil karya.
10. Langkah-langkah pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis dalam bahasa Arab menggunakan strategi pembelajaran role play:
1. Pemilihan Tema atau Skenario
- Pilih tema atau skenario yang relevan dengan keterampilan yang ingin dikuasai
siswa. Misalnya, situasi sehari-hari, perjalanan, atau interaksi sosial.
2. Pengenalan Kosakata dan Frasa
- Perkenalkan kosakata dan frasa yang berkaitan dengan tema atau skenario.
Pastikan siswa memahami makna dan penggunaan kata-kata tersebut.
3. Penjelasan Peran
- Berikan instruksi tentang peran masing-masing siswa dalam role play. Jelaskan
karakter, latar belakang, dan tujuan interaksi mereka.
4. Pembentukan Pasangan atau Kelompok
- Pisahkan siswa menjadi pasangan atau kelompok kecil. Hal ini memungkinkan
mereka berinteraksi dan berkolaborasi dalam menyiapkan dan melaksanakan role
play.
5. Pembagian Materi Bacaan

22
- Bagikan materi bacaan yang relevan dengan role play. Ini dapat berupa skrip
dialog atau narasi pendek yang memperkuat konteks situasional.
6. Persiapan Peran
- Minta siswa untuk mempersiapkan peran mereka dengan memahami konteks,
dialog, dan kemungkinan tanggapan terhadap situasi tertentu.
7. Pelaksanaan Role Play
- Biarkan siswa melaksanakan role play. Monitor dan berikan umpan balik
segera setelah selesai. Fokuskan pada penggunaan kosakata dan struktur tata
bahasa yang telah dipelajari.
8. Diskusi Setelah Role Play
- Selanjutnya, adakan sesi diskusi tentang pengalaman masing-masing siswa.
Diskusikan peran, perasaan, dan hal-hal yang dapat ditingkatkan.
9. Aktivitas Menulis
- Berikan tugas menulis terkait dengan role play, seperti menulis catatan atau
surat yang merefleksikan pengalaman karakter dalam situasi tersebut.
10. Presentasi Hasil Menulis
- Minta siswa untuk mempresentasikan hasil menulis mereka. Ini dapat
dilakukan secara lisan atau melalui presentasi tertulis.
11. Refleksi Akhir
- Lakukan refleksi akhir bersama untuk mengevaluasi pembelajaran. Fokuskan
pada keterampilan yang diperoleh, kendala yang dihadapi, dan rekomendasi untuk
perbaikan.

23
24

Anda mungkin juga menyukai