Anda di halaman 1dari 3

Strategi Pembelajaran Langsung

Adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal

Kelebihan :

a. Dengan strategi pembelajaran langsung guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi
yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan focus mengenai apa yang harus
dicapai oleh siswa.
b. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil
c. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan
d. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan factual yang
sangat terstruktur
e. Merupaka cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi

Kelemahan :

a. Strategi pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan


informasi melalui kegiatan, mendengarkan, mengamatkan dan mencatat karena tidak semua
siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut
b. Adanya kesulitan untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal,
tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa
c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa
untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka
d. Karena guru memainkan peran pusat dalam strategi ini, kesusksesan strategi pembelajaran
ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan
pembelajaran mereka akan terhambat

Stategi Pembelajaran Tidak Langsung

Pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi tersebut
dapat saling melengkapi peran guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru
mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.

Kelebihan :

a. Mendorong kebenaran dan keingintahuan peserta didik


b. Menciptakan alternative dan menyesuaikan masalah
c. Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan
yang lebih baik
d. Mengekspresikan pemahaman
e. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
f. Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar
Kelemahan :

a. Sulit mengontrol kegiatan dan kebersihan siswa


b. Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar
c. Dalam mengimplementasikan memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit
menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran maka SKI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru
e. Hasil belajar sulit diprediksi
f. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi
dengan cepat

Dalam pelaksanaan pendidika terutama mata pelajaran SKI yang membutuhkan pemahaman
dalam setiap sub bahasannya, agar guru tidak selalu mendominasi proses jalannya belajar mengajar
dikelas, maka guru pendidikan agama Islam diharapkan mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan
yang luas tentang strategi pembelajaran. Dalam dunia pendidikan tidak akan bisa efektif apabila
tidak mempunyai strategi pembelajaran ketika menyampaiakan materi belajar mengajar di dalam
kelas.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan
siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar bagaimana
seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif diperlukannya pembelajaran aktif, yakni
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dan upaya pengembangan
strategi mengajar harus diarahkan kepada keaktifan optimal belajar siswa. Dalam istilah lain, harus
mengembangkan strategi pembelajaran aktif yang sekarang dikenal dengan istilah strategi
pembelajaran aktif (active learning strategy).

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan


semua potensi yang dimiliki oleh anak didik sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar
yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu
pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau peserta
didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Salah satu model penerapan pembelajaran aktif yaitu adalah pembelajaran terbimbing
(guided teaching). Dalam teknik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak
pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudia memilah-
milahnya menjadi sejumlah kategori. Metode pembelajaran terbimbing serupakan selingan yang
mengasyikan di sela-sela cara pengajaran. Berguna dalam negajarkan konsep-konsep abstrak.

Langkah-langkah metode pembelajaran terbimbing :

a. Ajukan pertanyaan atau serangkaian pertanyaan yang menjajaki pemikiran siswa dan
pengetahuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan yang memiliki beberapa
kemungkinan jawaban, semisal “Bagaimana kamu menjelaskan seberapa cerdasnya
seseorang?”.
b. Berikan waktu yang cukup kepada siswa secara berpasangan atau berkelompok untuk
membahas jawaban mereka.
c. Perintahkan siswa untuk kembali ketempat masing-masing dan catatlah pendapat mereka.
Jika kemungkinan, seleksilah jawaban mereka menjadi beberapa kategori terpisah yang
terkait dengan kategori atau konsep yang berbeda.
d. Sajikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin anda ajukan. Perintahkan siswa untuk
menjelaskan jawaban mereka dengan poin-poin ini. Catatlah gagasan yang memberi
informasi tambahan bagi poin pembelajaran dari pelajaran anda.

Contoh lain yaitu metode dengan cara diskusi panel. Silberman mengungkapkan bahwa “Aktivitas ini
merupakan cara yang baik untuk menstimulasi diskusi dan memberi siswa kesempatan untuk
menggali, menjelaskan, dan mengklarifikasi persoalan sembari tetap bisa aktif dengan seluruh siswa.
(Silberman, Op. Cit. hal135)

Langkah-langkah diskusi panel :

a. Pilihlah sebuah masalah yang akan mengundang minat siswa. Sajikan persoalan itu agar
siswa menstimulasi untuk mendiskusikan pendapat mereka. Sebutkan lima pertanyaan
untuk didiskusikan.
b. Pilihlah empat hingga enam siswa untuk membentuk kelompok diskusi panel. Aturlah
mereka dalam formasi semi lingkaran dibagian depan kelas.
c. Perintahkan siswa yang lain untuk duduk di sekeliling kelompok diskusi pada tiga sisi dalam
formasi sepatu kuda.
d. Mulailah dengan pertanyaan pembuka yang provokatif. Serahkan tanggungjawab diskusi
panel kepada kelompok ini sedangkan siswa yang lain membuat catatan rangka
mempersiapkan giliran diskusi mereka.
e. Pada akhir periode diskusi yang sudah diterapkan, pisahkan seluruh kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil untuk melanjutkan diskusi tentang pertanyaan yang masih ada.

Anda mungkin juga menyukai