Npm : 1102210008
Jawaban
1.
A. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya dalam Ika Lestari 2013:45)
2. Kelemahan / kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain :
a) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan
mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi yang lain.
b) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan,
pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuansiswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan
berpikir kritis.
d) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru
seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai
kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu
sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
B. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau
penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri
adalah strategi pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen
sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.
2. Kelemahan
a) Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa dengan baik, untuk
memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak
terarah.
b) Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c) Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru sering sulit menyesuaikannya
dengan waktu yang ditentukan.
d) Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak; penggunaan pendekatan ini sukar
untuk dikembangkan dengan baik
e) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi, maka
pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.
Kelebihan SPPKB
a) Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah yang ditemukan dalam kehidupannya.
b) Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru.
c) Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses pembelajaran
d) Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.
Kekurangan SPPKB
a) SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga jika waktu pelajaran singkat
maka tidak akan berjalan dengan lancar.
b) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan kesulitan untuk mengikuti pelajaran,
karena siswa selalu akan diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan.
c) Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB, akan membuat proses pembelajaran
tidak dapat dilaksanakan sebagai mana seharusnya, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak
dapat terpenuhi.
d) SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang sesuai dengan karakteristik
SPPKB itu sendiri.
a) Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki
sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
b) Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan
memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
g) Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.
c) Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini
kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik
mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang
tertinggal dan mengalami kesulitan.
d) Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
e) Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami
kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill
daripada kemampuan intelektualnya.
f) Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
g) Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha
sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan
baru di lapangan.
g. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran
seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat muncul dalam kejadian
behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan
membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus dan hal ini tidaklah mudah untu dilakukan.
1. Keunggulan Strategi Pembelajaran Afektif
a) Strategi pembelajaran afektif mengembangkan pemikiran ke dalam.
b) Strategi pembelajaran afektif mampu menyeimbangkan antara ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
c) Strategi pembelajaran afektif dapat membentuk karakter, sikap dan mental peserta didik secara
matang.
2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Afektif
a) Keberhasilan penerapan strategi pembelajran afektif (pembentukan sikap) sulit di evaluasi dengan
pasti. Berbeda dengan keberhasilan pembentukan kognisi dan aspek keterampilan yang hasilnya
dapat diketahui setelah proses pembelajaran berakhir.
b) Dibutuhkan waktu panjang untuk melatih sikap peserta didik, sehingga mengkristal menjadi
karakter. Hal ini menuntut adanya pemantauan secara konsisiten dalam waktu yang tidak dapat
ditentukan.
c) Sikap peserta didik hasil bentuk strategi pembelajaran afektif sering kali berubah, bahkan
bertolak jika situasi lingkungan dan kondisi tidak mendukung.