PEMECAHANNYA
Oleh:
Elisabet Atika Anam
Rebeka Nganur
Afrancis Yulta Lafrul
Fidolin Hepifan Taris
Teonarto Dirano
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk Mata Kuliah “Strategi
Pembelajaran’’dengan judul “ Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Upaya
Pemecahannya’’.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirn ya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karakteristik………………………………………………
2.2 Kelebihan dan kekurangan……………………………………………
2.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi………………………………
2.4 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran………………………….
2.5 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya…………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan isi peraturan pemerintah di atas, maka ada sejumlah prinsip khusus
dalam pengelolaan pembelajaran, sebagai berikut:
1. Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan
hanya sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa akan
tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Melalui proses
interaksi, memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang
baik mental maupun intelektual.
2. Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses inspiratif, yang memungkinkan
siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu.Berbagai macam
informasi dan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran
bukan harga mati yang bersifat mutlak, tetapi merupakan hipotesis
yang merangsang siswa untuk mau dan mencobanya.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan
seluruh potensi siswa yang dapat terwujud jika siswa terbebas dari
rasa takut, dan menegangkan. Proses pembelajaran yang
menyenangkan dapat dilakukan dengan, pertama, dengan menata
ruangan yang apik dan menarik,yang memenuhi unsur kesehatan
seperti pengaturan cahaya, adanya ventilasi, serta memenuhi unsur
keindahan misalnya cat tembok yang bersih, bebas dari debu, dan
sebagainya. Kedua, melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup
dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model
pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta
gerakangerakan guru yang mampu memberikan motivasi belajar
siswa. Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang
bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir.
Kemampuan tersebut dapat dikembangkan melalui rasa ingin tahu
siswa. Apapun yang dilakukan dan diberikan guru harus dapat
merangsang siswa untuk berfikir dan melakukan. Untuk itu dalam
hal-hal tertentu sebaiknya guru memberikan informasi yang
“meragukan” sehingga karena keraguan itulah siswa terangsang
untuk membuktikannya.
4. Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki
kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan
motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap
proses pembelajaran.
2.4 Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran
1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa
2. Menentukan masalah yang akan dipecahkan.
3. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah
secara kritis dari berbagai sudut pandang.
4. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
5. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan
menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
6. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau
merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan
hipotesis yang diajukan.
7. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah
siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai
rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
David Johnson & Johnson mengemukakan ada 5 langkah strategi pembelajaran
berbasis masalah melalui kegiatan kelompok:
a) Menyadari Masalah
Implementasi strategi pembelajaran berbasis masalah harus dimulai dengan
kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru
membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang
dirasakan oleh manusia atau lingkungan social. Kemampuan yang harus dicapai
oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap
kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada
tahap ini siswa dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru
dapat mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang
pantas untuk dikaji baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil atau
bahkan individual.
b) Merumuskan Masalah
Bahan pelajaran dalam bentuk topic yang dapat dicari dari kesenjangan,
selanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji. Rumusan
masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan
dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa
yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang
diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan
prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji,
merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan
masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
c) Merumuskan Hipotesis
Sebagai proses berfikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir deduktif
dan induktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang
tidak boleh ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam
tahapan ini adalah siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang
ingin diselesaikan. Melalui analisis sebab akibat inilah pada akhirnya siswa
diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
Dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah
mengumpulkan data yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
d) Mengumpulkan Data
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah
merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian
masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang
ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses berimajinasi akan tetapi proses yang
didasarkan pada pengalaman. Oleh karena itu, dalam tahapan ini siswa didorong
untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan pada
tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilih data,
kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga
mudah dipahami.
e) Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis
mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari
siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus
membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Di
samping itu, diharapkan siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
f) Menentukan Pilihan
Penyelesaian Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses
strategi pembelajaran berbasis masalah. Kemampuan yang diharapkan dari
tahapan ini adalah kecakapan memilih alternative penyelesaian yang
memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan
yang akan terjadi sehubungan dengan alternative yang dipilihnya, termasuk
memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan. (Wina Sanjaya,
2013:218-220).
2.5 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya
Upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus dalam Strategi
Pembelajaran berbasis masalah, pada pelaksanaannya antara lain :
a) Guru wajib melakukan efektifitas waktu jam pelajaran berlangsung, agar
selalu tepat pada waktunya.
b) Guru mampu menyampaikan gambaran materi kepada siswa yang
memiliki masalah, agar siswa wajib melakukan pengamatan serta mampu
menemukan masalah dan pemecahannya.
c) Guru wajib mempersiapkan diri secara matang dan harus menguasai setiap
materi yang akan diajarkan.
d) Guru wajib mendorong semua siswa dalam kelas untuk selalu berperan
aktif dalam aktifitas belajarnya.
Dari setiap langkah upaya untuk menjalankan strategi Pembelajaran
Inkuiry, maka peran penting guru yang sangat dibutuhkan dalam rangka
mendorong setiap siswa untuk selalu aktif serta berpartisipasih penuh
dalam melakukan pengamatan serta mencari dan menemukan masalah,
kemudian harus mampu memecahkan masalah yang telah didapatinya.
Guru dituntut untuk selalu menguasai setiap materi serta langkah –
langkah secara cermat dan tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai suatu
model pembelajaran yang didasarkan pada perinsip menggunakan masalah
yang berdasarkan masalah dunia nyata yang bertujuan untuk kemandirian
siswa dalam menghadapi masalah yang ada. menjelaskan enam langkah
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Strategi pembelajaran berbasis
masalah merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa
pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar
atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahanpermasalahan.
Dalam penerapan strategi ini, guru memberikan stimulus kepada peserta
didik dengan mengangkat suatu permasalahan yang nantinya dijadikan
sebagai topik masalah yang akan dikaji secara bersama-sama, sehingga
dari hal itu peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan topik
pembahasan, walaupun pada dasarnya guru telah mempersiapkan apa yang
harus dibahas.
3.2 Saran
Sebagai seorang calon guru kita sebaiknya mengerti dan memahami cara
dan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik. Sehingga
kita perlu mengetahui dan memahami strategi apa yang bisa dipakai untuk
proses pembelajaran, guna untuk menciptakan proses pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dan dalam makalah ini
apabila ada kesalahan dalam penulisan mauapun sistematisnya, kami perlu
masukan dan keritikam yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.uny.ac.id/index.php/cope/article/view/3961.
http://jurnal.upi.edu/file/8-Fachrurazi.pdf.
http://arandahaetaputra92.blogspot.co.id/2015/11/abstrak-pembelajaran-berbasis-
masalah.html.
http://journal.unp.ac.id/students/index.php/pmat/article/download/1185/877