Anda di halaman 1dari 20

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM

BASED LEARNING (PBL)

DOSEN PENGAMPU
IBU GUMIARTI,SST.,MPH

KELOMPOK 6

1. RIA AMELIA
2. NURUL WAHDA
3. DAHNITA AFRYDIANA
4. SERLY DEVIYANTI
5. ELISYA NUR EFENDI
6. VIVI ARYANI
7. NAVILIA SEPTIANA
PENGERTIAN PROBLEM BASED LEARNING

1. Problem based learning merupakan metode pembelajaran dimana peserta didik


dihadapkan dengan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan nyata, untuk
kemudian digunakan sebagai pemicu dalam belajar (Djakaria,2022).

2. Metode problem based learning merupakan pembelajaran yang berprinsip


bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan maupun
mengintegrasikan ilmu baru, artinya masalah yang ada dapat digunakan oleh
anak didik untuk dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong keilmuannya.
(H.S. Barrows, 1982).
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

 Pembelajaran menjadi strating point dalam belajar

 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur.

 Permasalahan membutuhkan persepektif ganda (multiple perspective),

 Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhakn
identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.

 Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama,

 Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, pengunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah.

 Belajar adalah kolaborasi, komunikasi dan kooperatif.

 Pengembangan ketrampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari
solusi dari sebuah permasalahan,
Lanjutan…
 Keterbukaan proses dalam Pembelajaran Berbasis Masalah meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar, dan
 Pembelajaran Berbasis Masalah meliputi evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.

Pembelajaran Berbasis Masalah tergantung dari tujuan yang ingin dicapai apakah berkaitan
dengan:
1) penguasaan isi pengetahuan yang bersifat multidiscipline,
2) penguasaan ketrampilan proses dan disiplin heuristic,
3) belajar ketrampilan pemecahan masalah,
4) belajar ketrampilan kolaboratif,
5) belajar ketrampilan kehidupan yang lebih luas.
Menurut Slavin karakteristik lain dari PBM meliputi:

 pengajuan pertanyaan terhadap masalah,


 fokus pada keterkaitan antar disiplin,
 penyelidikan authentik, kerja sama, dan
 menghasilkan produk atau karya yang harus dipamerkan
TUJUAN PROBLEM BASED LEARNING

1. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah, menguraikan masalah, dan mampu merevisinya


ketika melakukan presentasi akan menambah informasi sesuai dengan kompetensinya
2. Pemecahan masalah secara efektif dan efisien, menarik terintegrasi dan fleksibel
3. Pemecahan masalah dengan penuh inisiatif dan antusias
4. Kemampuan belajar mandiri dan menjadi hebat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mampu mengkolaborasikan secara efektif efisien menarikdalam sebuah kerja tim.
6. Mampu belajar dan mempraktekan keahlian pemecahan masalahdan keria sama secara
bersamaan ketika mereka berkembang melalui tahapan masing-masing proses selagi bekerja
kelompok dalam permasalahan yang nyata.
Next…

7. Meningkatkankan relefansi dan retensi pembelajaran bahkan di luar


yang di temukan bersamaan dengan pendekatan pembelajaran
berbasis permasalahan dan kelompok.
8. Peserta didik diharapkan mampu menggambarkan hasil belajar
pada aspek kognitif, teknikal dan sikap secara terintegrasi dapat
terwujud
9. Memberikan ruang pada kreativitas pada peserta didik untuk
menumbuhkan motivasi dan inovasi
10. Agar siswa dapat berpikir logis dan analitis terhadap suatu problem
untuk diupayakan secara intensif sehingga diperoleh kejelasan dari
masalah tersebut.
Ciri-ciri utama Problem Based Learning

● Ciri-ciri utama sebagai berikut: • Ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran berbasis masalah, mahasiswa 1. Pengajuan Masalah


aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data
dan akhirnya menyimpulkannya. 2. Pertanyaan dan masalah yang diajukan itu haruslah
memenuhi kriteria:
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan a. autemtik
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. b. jelas
c. Mudah dipahami.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan d. masalah disusun dan dibuat sesai dengantingkat
pendekatan berpikir secara ilmiah. perkembangan siswa.
e. Luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
f. Bermanfaat.

3. Hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai


disiplin ilmu.

4. Penyelidikan yang Autentik

5. Menghasilkan dan Memamerkan Hasil/Karya.


Kolaborasi Pada pembelajaran masalah.
CIRI – CIRI PROBLEM BASED LEARNING (Pendukung)

1. Menggunakan masalah sebagai fakta serta alternatif solusi yang akan dilakukan

2. Memfokuskan pada interdisiplin keilmuan

3. Menggunakan penyelidikan secara otentik

4. Self and Peer Assesment

5. Hasil solusi akhir dapat dipertanggungjawabkan


UNSUR-UNSUR PROBLEM BASED LEARNING

1. Integrated
Learning

Pembelajaran bersifat
menyeluruh

2. Contextual 3. Constructivist 5. Learning


Learning Learning 4. Active Learning Interesting

Belajar sesuatu yang Membangun pemikiran Aktif menentukan, Pembelajaran lebih menyenangkan
nyata terjadi dalam melalui pengalaman melakukan, dan dan menarik karena terlibat langsung dalam
kehidupannya langsung (hand on mengevaluasi menentukan masalah
experience)
LANGKAH – LANGKAH DALAM PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING

1. Merumuskan masalah, yakni langkah peserta didik dalam menentukan


masalah yang akan dipecahkan.

2. Menganalisis masalah, yakni langkah peserta didik meninjau masalah


secara kritis dari berbagai sudut pandang.

3. Merumuskan hipotesis, yakni langkah peserta didik dalam merumuskan


pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya

4. Mengumpulkan data, yakni langkah peserta didik untuk mencari


informasi dalam upaya pemecahan masalah.
NEXT………….
Pengujian hipotesis, yakni langkah peserta didik untuk merumuskan
5. kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.

Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yakni langkah peserta


6. didik menggambarkan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan
kesimpulan.
KEUNGGULAN MODEL PROBLEM BASED LAERNING

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pembelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan peserta didik untuk menemukan
pengetahuan baru bagi mereka.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik mengembangkan pengetahuannya serta
dapat digunakan sebagai evaluasi diri terhadap hasil maupun proses belajar.
NEXT……………

6. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk berlatih berfikir dalam
menghadapi sesuatu.
7. Pemecahan masalah dianggap menyenangkan dan lebih digemari peserta didik.
8. Pemecahan masalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan
kemampuan menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan masalah memberi kesempatan peserta didik untuk mengaplikasikan
pengetauan mereka dalam kehidupan nyata.
10. Pemecahan masalah mengembangkan minat belajar peserta didik.
KELEMAHAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Kelemahan problem based learning menurut Prastantya (2015) antara lain adalah :

1) Tujuan pembelajaran akan sulit tercapai jika mahasiswa malas.


2) Tidak semua topik pembelajaran dapat diterapkan dengan metode problem based
learning.
3) Membutuhkan banyak waktu dan dana.

Selain itu, kekurangan lain yang juga terdapat dalam metode problem based learning
menurut Warsono dan Hariyanto (2012) adalah tidak banyak pengajar yang dapat
membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam pemecahan masalah.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
“TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA”
 Adanya keselarasan kegiatan  dosen/ fasilitator kreatif
dosen/ fasilitator dan dalam memilih model
mahasiswa melalui pembelajaran yang tepat
komunikasi timbal balik agar sehingga mahasiswa mudah
tujuan proses pembelajaran memahami hingga
tercapai. menguasai materi yang
disampaikan.

 Diharapkan dosen/ fasilitator  Menempatkan mahasiswa


membimbing, mengarahkan sebagai subyek, peserta
dan menciptakan suasana didik dituntut untuk lebih
yang mampu mendorong banyak belajar mandiri, dan
mahasiswa untuk belajar. mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam
pemecahan kasus.
Lanjutan…
 Melatih ketelitian peserta  Mahasiswa dituntut untuk  Mahasiswa melakukan
didik, menjelaskan belajar menganalisis dan diskusi kelompok untuk
fenomena, dan mencoba memecahkan menyamakan persepsi
memecahkan masalah/ masalah/ kasus kebidanan terkait kasus yang sedang
kasus secara ilmiah. yang dihadapi melalui dibahas dan merancang
bimbingan dari dosen/ tujuan yang harus dicapai
fasilitator. dengan bimbingan dosen.

 Dosen sebagai  Dosen/ fasilitator  Mahasiswa mencari


pembimbing dan memberikan kasus referensi dari berbagai
fasilitator dalam kebidanan, yang kemudian sumber untuk
keberlangsungan proses kasus tersebut diidentifikasi memecahkan kasus yang
belajar mengajar. dan dianalisis oleh dibahas
mahasiswa.
Hasil yang diharapkan
Penilaian yang dilakukan oleh
Konsep pembelajaran yang
dosen/fasilitator tidak hanya fokus pada
mahasiswa peroleh akan lebih
hasil belajar mahasiswa, namun juga pada
tahan lama tersimpan didalam
proses yang sedang berlangsung selama
memori ingatan mahasiswa
pembelajaran.

Mahasiswa dituntut benar-benar Mendorong motivasi peserta didik


aktif dan mandiri, sehingga untuk belajar dengan menerapkan
mahasiswa terlatih untuk berpikir pembelajaran berbasis masalah,
kritis

Peserta didik bekerja kolaborasi


dalam tim untuk memecahkan
Dosen/ fasilitator mampu mengarahkan masalah dunia nyata.
dan membimbing mahasiswa dalam
memecahkan kasus yang diberikan
Lanjutan…

Peserta didik mampu mengerjakan


permasalahan yang autentik dengan tujuan Siswa terlibat secara aktif dalma
untuk menyusun pengetahuan mereka pembelajaran yang dilakukan sehingga
sendiri, mengembangkan inkuiri dan keberlangsungan proses pembelajaran
keterampilan berpikir pada tingkat yang menjadi lebih bermakna.
lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri

Peserta didik belajar bersama dalam Adanya kesempatan belajar mandiri


kelompok untuk memahami dan dan beraktivitas yang seluas-luasnya
memecahkan maslaah yang dihadapi. diharapkan dapat membantu siswa
dalam memahami konsep yang
dipelajari.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai