Anda di halaman 1dari 3

MADINATUL ILMI

22050394025 / B
LKM 9 TEORI BELAJAR

1. Jelaskan pengertian model pembelajaran berbasis masalah


Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model
pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan oleh Shoimin (2017, hlm. 129) bahwa
problem based learning artinya menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap
permasalahan sehari-hari (Shoimin, 2017, hlm. 129). Melengkapi pernyataan tersebut,
Panen (dalam Rusmono 2014, hlm. 74) menyatakan bahwa dalam model pembelajaran
dengan pendekatan problem based learning, peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam
proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan,
mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk melakukan pemecahan
masalah. Masalah adalah hal paling nyata yang akan menjadi hambatan utama dalam
kehidupan manusia. Lalu “masalah” sendiri itu apa? Masalah adalah kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Menghadapi masalah akan mengajarkan bagaimana cara terbaik
dalam menjalani hidup. Mengapa? Karena peserta didik langsung mempelajari bagaimana
caranya menghadapi berbagai kesenjangan harapan yang akan selalu mereka temui dalam
hidup. Saat hal tersebut terjadi, karakter (sikap) dan daya nalar (kognisi) mereka akan
teruji dan terlatih dalam sekali tepuk.
2. Jelaskan landasan teori model pembelajaran berbasis masalah
Teori yang menjadi landasan pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau
Problem-Based Learning (PBL) adalah Teori Perkembangan Piaget, Teori Belajar Sosial-
konstruktivisme Vygotsky, Teori Bruner dan Discovery Learning, dan Teori John Dewey.
3. Jelaskan tujuan pembelajaran berbasis masalah
Hosnan (2014, hlm. 298) menjelaskan bahwa tujuan utama dari model PBL bukan sekedar
menyampaikan pengetahuan kepada siswa namun juga mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan siswa itu sendiri
yang secara aktif dapat memperoleh pengetahuannya sendiri. Pendapat serupa juga
disampaikan oleh Al-Tabany (2017, hlm. 71) yang menyatakan bahwa model problem
based learning berusaha untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan
otonom. Melalui bimbingan guru yang secara berulang-ulang mendorong dan
mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian terhadap
masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa secara tidak langsung akan belajar untuk
menyelesaikan tugas-tugas itu secara mandiri dalam hidupnya kelak. Dari beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari PBL adalah agar peserta didik
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, mandiri dalam
belajar, dan memiliki keterampilan sosial yang tinggi dalam kehidupan.
4. Jelaskan unsur unsur dasar dalam pembelajaran berbasis masalah
1. Integrated Learning
Pembelajaran mengintegrasikan seluruh bidang pelajaran
Pembelajaran bersifat menyeluruh melibatkan aspek-aspek perkembangan anak
Anak membangun pemikiran melalui pengalaman langsung
2. Contextual Learning
Anak belajar sesuatu yang nyata, terjadi, dan dialami dalam kehidupannya
Anak merasakan langsung manfaat belajar untuk kehidupannya
3. Constructivist Learning
Anak membangun pemikirannya melalui pengalaman langsung (hand on experience
Learning by doing
4. Active Learning
Anak sebagai subyek belajar yang aktif menentukan, melakukan dan mengevaluasi
(Plan-Do-Review)
5. Learning Interesting
Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi anak karena anak terlibat
langsung dalam menentukan masalah.
5. Jelaskan aspek aspek pembelajaran berbasis masalah
1. bahan ajar untuk penyelesaian masalah
2. petunjuk bagaimana membangun situasi di kelas yang mendukung untuk
penyelesaian masalah, mengelompokkan murid untuk pembelajaran dan mengevaluasi
kemampuan mereka
3. strategi pembelajaran untuk penyelesaian masalah yang dapat meningkatkan
kemampuan murid dalam memahami dan merencanakan strategi penyelesaian suatu
masalah.
6. Bagaimanakah tahap pelaksanaan / sintaks model pembelajaran berbasis masalah
Langkah pembelajaran problem based learning menurut Shoimin (2017, hlm. 131) adalah:
1. menjelaskan tujuan pembelajaran meliputi menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan
memotivasi siswa dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih,
2. membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan permasalahan tersebut,
3. mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
penjelasan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah,
4. membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan laporan hasil karya yang
sesuai seperti laporan,
5. guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka.
7. Jelaskan perbedaan jenis jenis model pembelajaran berbasis masalah
1. Mengumpulkan informasi
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen,
mengamati obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku
pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media
massa, atau serangkaian data statistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar,
lembar kerja (worksheet), media, alat peraga/peralatan eksperimen, dan sebagainya.
2. Menalar / negosiasi
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan
agar siswa dapat menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk
menarik kesimpulan.
3. Mengamati
Siswa menggunakan panca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan
dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu dan
lainnya berbeda.
4. Menanya
Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum dapat
lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa
pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan siswa yang
relevan dengan indikator-indikator KD.
8. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis masalah
Shoimin (2017, hlm. 132) mengungkapkan beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis
masalah yang meliputi:
1. mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah pada dunia
nyata,
2. membangun pengetahuan siswa melalui aktivitas belajar,
3. mempelajari materi yang sesuai dengan permasalahan,
4. terjadi aktivitas ilmiah melalui kerja kelompok pada siswa,
5. kemampuan komunikasi akan terbentuk melalui kegiatan diskusi dan presentasi hasil
pekerjaan,
6. melalui kerja kelompok siswa yang mengalami kesulitan secara individual dapat
diatasi.
Sementara itu, kelemahan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menurut
Shoimin (2017, hlm. 132) antara lain:
1. tidak semua materi pembelajaran dapat menerapkan PBL, guru harus tetap berperan
aktif dalam menyajikan materi (dan akan kesulitan dalam kelas gemuk);
2. keragaman siswa yang tinggi dalam suatu kelas akan menyulitkan dalam pembagian
tugas berdasarkan masalah nyata.
9. Buatlah contoh penerapan salah satu jenis model pembelajaran berbasis masalah
dalam pembelajaran tata boga
Misalkan ada resep yang salah saat praktek, tetapi sudah terlanjur dilakukan, maka siswa
diharuskan belajar untuk memperbaiki sendiri kesalahan tersebut. Hal ini sudah termasuk
metode belajar berbasis masalah.

Anda mungkin juga menyukai