Menurut Arends (dalam Trianto 2007) menyatakan bahwa: ”Model pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan
yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya
diri”. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) adalah identik dengan
menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa,
untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara
adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan
agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif,
elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis,
generalisasi, dan inkuiri.
Menurut John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6 langkah
dalam problem based learning ini :
1. Merumuskan masalah. Guru membimbing peserta didik untuk menentukan masalah yang
akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan
masalah tersebut.
2. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai
sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
4. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
5. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan
sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik menggambarkan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan
kesimpulan.
Sedangkan menurut David Johnson & Johnson memaparkan 5 langkah melalui kegiatan
kelompok :