Anda di halaman 1dari 4

Problem Based Learning (PBL)

A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Menurut Arends (dalam Trianto 2007) menyatakan bahwa: ”Model pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan
yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya
diri”. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) adalah identik dengan
menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa,
untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara
adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan
agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif,
elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis,
generalisasi, dan inkuiri.

B. Komponen-Komponen Problem Based Learning (PBL) menurut Arends, diantaranya


adalah :
1. Permasalahan autentik. Model problem based learning mengorganisasikan masalah nyata
yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi
peserta didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
2. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural dan belajar
menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
3. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata. Peserta
didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya, mengembangkan
hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan
eksperimen, membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.
4. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan.produk bisa berupa
kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
5. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk mengembangkan
keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.

C. Tahapan Model Problem Based Learning (PBL)


Pada model pembelajaran berbasis masalah dikemukakan dua model tahapan (sintaks)
pembelajaran berbasis masalah yaitu:
1. Menurut Greenwald (2000) ada sepuluh (10) tahapan Problem- Based Learning (PBL) atau
Problem- Based Instruction (PBI):
1) Menemukan sebuah masalah yang didefinisikan sebagai suatu hal yang kabur (Encounter
an ill-defined problem)
2) Meminta para anak didik mengajukan pertanyaan tentang minat yang menimbulkan teka
teki (Have students ask questions about what is interesting , puzzling, or important to find out
(IPF question)
3) Mengejar atau mengikuti temuan masalah (Pursue problem finding)
4) Memetakan temuan dan memprioritaskan sebuah masalah (Map problem findingand
prioritize a problem)
5) Meneliti masalah (Investigate the problem)
6) Menganalisis hasil-hasil (Analize results)
7) Mengulangi pernyataan pembelajaran atau menyajikan apa yang telah mereka lakukan
(Reiterate learning)
8) Menghasilkan solusi dan rekomendasi (Generate solutions and recommendations)
9) Mengkomunikasikan hasil-hasil (Communicate the results)
10) Melakukan penilaian sendiri. (Conduct self-assessment)

2. Sintaks PBI yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Nur (2000)

1. Orientasi anak didik kepada masalah


Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan peralatan yang diperlukan, memotivasi
anak didik terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2. Mengorganisasi anak didik untuk belajar
Guru membantu anak didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong anak didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu anak didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, vidio, dan model, dan membantu mereka berbgi tugas dengan temannya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu anak didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses- proses yang mereka gunakan

D. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (PBL)

Menurut John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6 langkah
dalam problem based learning ini :

1. Merumuskan masalah. Guru membimbing peserta didik untuk menentukan masalah yang
akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan
masalah tersebut.
2. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai
sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
4. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
5. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan
sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik menggambarkan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan
kesimpulan.

Sedangkan menurut David Johnson & Johnson memaparkan 5 langkah melalui kegiatan
kelompok :

1. Mendefinisikan masalah. Merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung


konflik hingga peserta didik jelas dengan masalah yang dikaji. Dalam hal ini guru
meminta pendapat peserta didik tentang masalah yang sedang dikaji.
2. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah.
3. Merumuskan alternatif strategi. Menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui
diskusi kelas.
4. Menentukan & menerapkan strategi pilihan. Pengambilan keputusan tentang strategi
mana yang dilakukan.
5. Melakukan evaluasi. Baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

E. Kelebihan Problem Based Learning (PBL)


1. Pembelajaran Problem Based Learning atau berdasarkan masalah memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya, di antaranya sebagai
berikut:
2. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
3. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
4. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana menstansfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
6. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
7. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya),pada dasarnya merupakan cara
berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari
guru atau dari buku-buku saja.
8. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
9. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
10. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa yang mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
11. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

F. Kekurangan Problem Based Learning (PBL)


1. Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model pembelajaran berbasis masalah
juga memiliki beberapa kekurangan dalam penerapannya.
2. Kelemahan tersebut diantaranya:
3. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
4. Keberhasilan strategi pembelajaran malalui problem based learning membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan
5. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

Anda mungkin juga menyukai