Anda di halaman 1dari 6

Nama : IRMA RIZKI AMANDA

NPM : 1810631060092
Kelas : 6F
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

A. Pengertian
Problem Based Learning (PBL) dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM).Pembelajaraan berbasis masalah (PBL) berlandansaskan
konstruktivisme dan mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat
dalam pemecahan masalah kontesktual. Model ini mengaitkan pembelajaran dengan
situasi kehidupan nyata. PBL dapat diterapkan dalam mata pelajaran (subjek) tertentu,
tetapi akan lebih tepat apabila digunakan untuk mengkaji suatu pembahasan masalah
aktual yang dapat diinvestigasi dari berbagai sudut disiplin ilmu. Untuk itu,meskipun
PBL dapat diterapkan dalam pembelajaraan sejarah,alangkah lebih mengena jika
diimplementasikan dalam IPS (Terpadu).
PBL merupakan model pembelajaraan yang dirancang secara inovastif dan
revolusioner agar peserta didik mendapatkan pengetahuan penting yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah,memiliki model belajar sendiri,dan
memimiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajaraannya
menggunakan pendekatan sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi
tantangan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Melalui pengertian PBL
tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaraan PBL cocok digunakan dalam
menguwujudkan tujuan dari kurikulum 2013. Model pembelajaran mempunyai empat
ciri khusus yakni: 1) rasional teoretik yang logis yang disusun oleh para pencipta, 2)
landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar, 3) tingkah laku
mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat berhasil, 4) lingkungan belajar
yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Wina Sanjaya, 2006:
128).

B. Pengertian Menurut Para Ahli


a. Menurut Barbara J. Duch (1996), Problem Based Learning (PBL) adalah satu
model yang ditandai dengan penggunaan masalah yang ada di dunia nyata untuk
melatih siswa berfikir kritis dan terampil memecahkan masalah, dan memperoleh
pengetahuan tentang konsep yang penting dari apa yang dipelajari (Wijayanto,
2009:15).
b. Menurut Suyatno (2009), Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu model
pembelajaran yang berbasis pada masalah, dimana masalah tersebut digunakan
sebagai stimulus yang mendorong mahasiswa menggunakan pengetahuannya
untuk merumuskan sebuah hipotesis, pencarian informasi relevan yang bersifat
student-centered melalui diskusi dalam sebuah kelompok kecil untuk
mendapatkan solusi dari masalah yang diberikan.
c. Menurut Arend, PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa
dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan tingkat
tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya
(Trianto, 2007).
d. Menurut Sanjaya (2006:214), Problem Based Learning (PBL) merupakan
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Hakekat permasalahan yang diangkat dalam
Problem Based Learning adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dengan
situasi yang diharapkan, atau antara yang terjadi dengan harapan.

C. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning


Tujuan yang ingin dicapai oleh PBL adalah kemampuan siswa untuk berpikir kreatif,
analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah malalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.Berikut ini
beberapa tujuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL):
a. Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah.
Proses-proses berpikir tentang ide-ide abstrak berbeda dari proses-proses yang
digunakan untuk berpikir tentang situasi-situasi dunia nyata. Resnick menekankan
pentingnya konteks dan keterkaitan pada saat berpikir tentang berpikir yaitu meskipun
proses berpikir memiliki beberapa kasamaan antara situasi, proses itu bervariasi
tergantung dengan apa yang dipikirkan seseorang dalam memecahkan masalah.
b. Belajar peran orang dewasa
Problem Based Learning (PBL) juga dimaksudkan untuk membantu siswa berkinerja
dalam situasi-situasi kehidupan nyata dan belajar peran-peran penting yang biasa
dilakukan oleh orang dewasa. Resnick mengemukakan bahwa bentuk pembelajaran
ini penting untuk menjembatani kerjasama dalam menyelesaikan tugas, memiliki
elemen-elemen belajar magang yang mendorong pengamatan dan dialog dengan yang
lain sehingga dapat memahami peran di luar sekolah.
c. Keterampilan-keterampilan untuk belajar mandiri
Guru yang secara terus menerus membimbing siswa dengan cara mendorong dan
mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan memberi penghargaan untuk
pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka ajukan, dengan mendorong siswa
mencari solusi/penyelesaian terhadap masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa
sendiri, maka diharapkan siswa dapat belajar menangani tugas-tugas pencarian solusi
itu secara mandiri dalam hidupnya kelak.

D. Karakteristik Model Pembelajaraan Problem Based Learning


Menurut Trianto (2009:93), karakteristik model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) adalah:
a. adanya pengajuan pertanyaan atau masalah,
b. berfokus pada keterkaitan antar disiplin,
c. penyelidikan autentik,
d. menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya,
e. kerja sama.
Menurut Rusman (2010:232), karakteristik model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang
tidak terstruktur.
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).
d. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar.
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam problem based learning.
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan.
i. Sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar.
j. Problem based learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaraan Problem Based Learning


Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini
merupakan keunggulan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), yaitu sebagai berikut (Sanjaya, 2006:220):
a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami
isi pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna.
b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
siswa untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang dilakukan. Disamping
itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
f. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap
mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku saja.
g. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
h. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
i. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan
pengetahuan yang dimiliki dalam dunia nyata.
j. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus
menerus belajar, sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Adapun kelemahan-kelemanan dari penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), adalah sebagai berikut (Sanjaya, 2006:221):
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau siswa berasumsi bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan model pembelajaran melalui Problem Based Learning
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa siswa berusaha memecahkan masalah yang
dipelajari, maka siswa tidak akan belajar apa yang ingin dipelajari.

F. Sintak Pembelajaraan Model Pembelajaran Problem Based Learning


a. Orientasi peserta didik kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan memotivasi
peserta didik terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
b. Mengorganisasikan peserta didik
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, dll)
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang digunakan.

G. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problesm Based Learning


Langkah Kerja Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

Orientasi peserta Guru menyampaikan Kelompok mengamati


didik pada masalah masalah yang akan dan memahami masalah
dipecahkan secara yang disampaikan guru
kelompok. Masalah atau yang diperoleh dari
yang diangkat bahan bacaan yang
hendaknya disarankan.
kontekstual. Masalah
bisa ditemukan sendiri
oleh peserta didik
melalui bahan bacaan
atau lembar kegiatan.
Mengorganisasikan Guru memastikan Peserta didik berdiskusi
peserta didik untuk setiap anggota dan membagi tugas
belajar. memahami tugas untuk mencari
masing-masing. data/bahan-bahan/alat
yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.

Membimbing Guru memantau Peserta didik melakukan


penyelidikan keterlibatan peserta penyelidikan (mencari
individu maupun didik dalam data/referensi/sumber)
kelompok. pengumpulan data/ untuk bahan diskusi
bahan selama proses kelompok.
penyelidikan.

Mengembangkan Guru memantau Kelompok melakukan


dan menyajikan hasil diskusi dan diskusi untuk menghasil-
karya. membimbing kan solusi pemecahan
pembuatan laporan masalah dan hasilnya
sehingga karya setiap dipresentasikan/disajikan
kelompok siap untuk dalam bentuk karya.
dipresentasikan.

Menganalisis dan Guru membimbing Setiap kelompok


mengevaluasi proses presentasi dan melakukan presentasi,
pemecahan masalah. mendorong kelompok kelompok yang lain
memberikan memberikan apresiasi.
penghargaan serta Kegiatan dilanjutkan
masukan kepada dengan merangkum/
kelompok lain. Guru membuat kesimpulan
bersama peserta didik sesuai dengan masukan
menyimpulkan materi. yang diperoleh dari
kelompok lain.

H. Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Secara Online


Meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dibutuhkan suatu
pembelajaran yang efektif meski pembelajaraan harus terhalangan oleh keadaan
seperti pandemi. Semua aspek dalam pembelajaraan seperti Guru,Peserta didik
maupun yang lain harus berkerja sama menghadapi keadaan yang asing bagi semua
dan harus merubah semua sistem pembelajaraan yang awalnya tatap muka menjadi
daring. Siswa dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar dan menentukan model
pembelajaraan yang baik untuk keadaan pandemi. alah satu metode pembelajaran
yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa adalah metode Problem Based
Learning. Metode ini mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, untuk
mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai (Amir, 2010 : 21).
Dalam metode Problem Based Learning, sebelum pelajaran dimulai, siswa
diberikan masalah-masalah. Masalah yang disajikan adalah masalah yang memiliki
konteks dengan dunia nyata, semakin dekat dengan dunia nyata, maka akan semakin
baik pengaruhnya pada peningkatan kecakapan pada siswa. Dunia nyata tersebut
dekat dengan lingkungan siswa di rumah dan mudah diperoleh karena masa pandemi
siswa banyak menghabiskan waktu di lingkungan rumah. Dari masalah yang
diberikan ini siswa kemudian bekerjasama dalam kelompok, mencoba memecahkan
masalah dengan kemampuan yang dimiliki, dan sekaligus mencari informasi-
informasi baru yang relevan. Disini peran guru adalah sebagai fasilitator yang
mengarahkan siswa dalam mencari dan menemukan solusi dan sekaligus menentukan
kriteria pencapaian proses pembelajarannya. Pengarahan melalui online jarak jauh
bisa lewat daring maupun luring. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek di masa
pandemi Covid-19 dilakukan dengan menggunakan media yang tepat karena
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka tetapi dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran jarak jauh. Media pembelajaran berbasis
tehnologi yang dipilih adalah dengan criteria yang bersifat umum, mudah digunakan,
dan tidak berbayar/hanya menggunakan kuota yaitu google form kolaborasi dengan
group Whatsapp.
Problem Based Learning membuat siswa berkembang karena ketika siswa
belajar dengan caranya sendiri, mereka mengembangkan kemampuan untuk
memfokuskan diri dan merenung. Bekerja dengan mereka sendiri juga memberi
kesempatan untuk memikul tanggungjawab pribadi atas apa yang mereka pelajari.

DAFTAR PUSAKA
https://repository.usd.ac.id/38012/2/161314013_full.pdf
https://bertema.com/sintaks-model-problem-based-learning-pbl-dalam-pembelajaran
https://www.kajianpustaka.com/2017/08/model-pembelajaran-problem-based-
learning.html#:~:text=Menurut%20Barbara%20J.%20Duch%20(1996,Wijayanto%2C
%202009%3A15).
http://www.pembelajaran.id/2017/05/konsep-dan-sintak-problem-based-learning.html
https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2020/10/23/problem-
based-learning-aktivitas-belajar-siswa-masa-daring/
https://suaidinmath.wordpress.com/2013/03/02/model-pembelajaran-problem-based-
learning/

Anda mungkin juga menyukai