Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Desain, Model, Metode Dr. H. M. Ramli, M.Pd.


Pembelajaran PAI

Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL) Dan


Model Berbasis Proyek (Project Based Learning/PJBL)

Oleh:
Siti Makiah 220211020020

PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2022/2023
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)


1. Pengertian Problem Based Learning
Model pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa
dalam memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah
yang disajikan pada awal pembelajaran dengan tujuan untuk melatih siswa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah.
Menurut Siswono, Problem Based Learning adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang dimulai dengan mengajukan masalah dan dilanjutkan
dengan menyelesaikan masalah tersebut.1 Kemudian menurut Lidinillah
Problem Based Learning merupakan proses pendekatan pembelajaran yang
berkaitan dengan masalah dunia nyata sebagai konteks berpikir agar siswa
memiliki keterampilan dan dapat berpikir kritis dalam memecahkan suatu
permasalahan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan konsep yang
berhubungan dengan materi pelajaran yang dibahas.2 Lebih lanjut Arends
menyatakan bahwa Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada siswa dengan menggunakan masalah
dalam dunia nyata yang bertujuan untuk menyusun pengetahuan siswa,
melatih kemandirian dan rasa percaya diri, dan mengembangkan
keterampilan berpikir siswa dalam pemecahan masalah.3

1
Asrani Assegaf dan Uep Tatang Sontani, ‘Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar’,
Instruksional, 2.1 (2020), 10 <https://doi.org/10.24853/instruksional.2.1.10-16>.h. 41.
2
Resti Ardianti, Eko Sujarwanto, and Endang Surahman, ‘Problem-Based Learning: Apa
Dan Bagaimana’, Diffraction, 3.1 (2022), 27–35 <https://doi.org/10.37058/diffraction.v3i1.4416>.
h. 31.
3
Retnaning Tyas, ‘Kesulitan Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran
Matematika’, Tecnoscienza, 2.1 (2017), 43–52
<https://ejournal.kahuripan.ac.id/index.php/TECNOSCIENZA/article/view/26/20>. h. 46.

1
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Problem
Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang berfokus pada
peserta dididk dan dalam proses pembelajarannya siswa dihadapkan pada
permasalahan dunia nyata yang dilakukan saat awal pembelajaran sehingga
dapat memicu siswa untuk belajar dan bekerja keras dalam memecahkan
suatu permasalahan.

2. Karakteristik Problem Based Learning


Menurut Arends karakteristik dari model pembelajaran berbasis
masalah adalah sebagai berikut: 4
a. Masalah yang diajukan berupa permasalahan pada kehidupan dunia
nyata sehingga siswa dapat membuat pertanyaan terkait masalah dan
menemukan berbagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan.
b. Pembelajaran memiliki keterkaitan antar disiplin ilmu sehingga siswa
dapat menyelesaikan permasalahan dari berbagai sudut pandang mata
pelajaran.
c. Pembelajaran yang dilakukan siswa bersifat penyelidikan autentik dan
sesuai dengan metode ilmiah.
d. Produk yang dihasilkan dapat berupa karya nyata atau peragaan dari
masalah yang dipecahkan untuk dipubliksaikan oleh siswa.
e. Siswa bekerjasama dan saling memberi motivasi terkait masalah yang
dipecahkan sehingga dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Kemudian menurut Ngalimun model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) memiliki 6 karakteristik yaitu:5
a. Belajar dimulai i dengan suatu masalah.
b. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia
nyata siswa atau mahasiswa.

4
Ardianti, Sujarwanto, and Surahman. h. 31.
5
Arie Anang Setyo, Muhammad Fathurahman, Zakiya Anwar, Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning, (Makassar: Yayasan Barcode, 2020), h. 20.

2
c. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar
disiplin ilmu.
d. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam
bentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
e. Menggunakan kelompok kecil.
f. Menuntut pembelajar untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka
pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
tiga unsur yang esensial dalam model pembelajaran Problem Based
Learning yaitu adanya suatu permasalahan, pembelajaran berpusat pada
siswa atau student centered, dan siswa belajar pada kelompok kecil.

3. Langkah-Langkah Problem Based Learning


Menurut Warsono & Hariyanto sintaks model pembelajaran Problem
Based Learning terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi:
a. Memberikan orientasi masalah kepada siswa dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran serta bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah,
b. Membantu mendefinisikan masalah dan mengorganisasikan siswa dalam
belajar menyelesaikan masalah,
c. Guru mendorong siswauntuk mencari informasi yang sesuai dan mecari
penjelasan pemecahan masalahnya,
d. Mendukung siswa untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap hasil
penyelidikannya dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Kemudian menurut Arends terdapat beberapa sintaks model Problem
Based Learning adalah sebagai berikut:6
a. Orientasi siswa pada masalah
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

6
Alimul Muniroh, Academic Engagement (Penerapan Model Problem- Based Learning di
Madrasah), (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2015), h. 41.

3
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Dengan demikian, dalam model pembelajaran Problem Based
Learning terdapat beberapa langkah dalam penerapannya yaitu dimulai dari
seorang guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyajikan
masalah, pembentukan kelompok kecil, siswa bersama teman kelompoknya
mendikusikan masalah, penyajian solusi dari masalah dan yang terakhir
mereview hasil pemecahan masalah.

4. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning


Sebagai suatu model pembelajaran, Problem Based Learning
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:7
a. Mendorong siswa auntuk mempunyai kemampuan dalam proses
memecahkan masalah tersebut yang dihadapkan dalam situasi yang
nyata.
b. Mendorong siswa untuk mempunyai kemampuan dalam menambah
pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar yang dilakukan.
c. Pembelajaran yang ada berfokus pada permasalahan yang ada di dunia
nyata sehingga siswa terfokus pada suatu masalah yang ada.
d. Adanya kegiatan ilmiah yang dilakukan siswa bekerjasama melalui
diskusi kelompok.
e. Siswa menjadi terbiasa dengan menggunakan sumber-sumber
pengetahuan yang ada, seperti: perpustakaan, internet, wawancara serta
observasi.
f. Siswa akan mempunyai kemampuan untuk menilai kemajuan yang
terjadi pada proses belajar pembelajaran yang dilakukan.

7
Chairul Huda Atma Dirgatama, Djoko Santoso Th, and Patni Ninghardjanti, ‘Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Mengimplementasi Program Microsoft Excel
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Administrasi Kepegawaian Di
Smk Negeri 1 Surakarta’, Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 1.1 (2016),
36–53 <https://jurnal.uns.ac.id/JIKAP/article/view/19138>. h. 7

4
g. Siswa akan mempunyai kemampuan untuk melakukan komunikasi
secara ilmiah pada kegiatan diskusi atau presentasi hasil pemecahan
masalah yang di kerjakan dalam kelompok.
h. Kesulitan belajar yang ada akan dapat terpecahkan dengan bekerjasama
melalui kerja kelompok.
Seperti halnya dengan model pengajaran yang lain, model
pembelajaran Problem Based Learning juga memiliki beberapa kekurangan
dalam penerapannya. Diantara kekurangannya ialah:8
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran malalui Problem Based Learning
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa kelebihan model Problem
Based Learning adalah dengan pemecahan masalah siswa dapat berpikir
kritis sehingga sangat efektif digunakan untuk memahami isi pelajaran,
Sedangkan kekurangan model Problem Based Learning adalah bagi siswa
yang kurang minat dalam belajar akan akan merasa kesulitan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya dan akan membuat peserta kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran.

B. Model Berbasis Proyek (Project Based Learning)


1. Pengertian Project Based Learning
Project Based Learning merupakan pembelajaran inovatif yang
berpusat pada siswa dan menempatkan guru sebagai motivator dan

8
Hermansyah, ‘Problem Based Learning in Indonesian Learning’, SHEs:Conference
Series, 3.3 (2020), 2257–62 <https://jurnal.uns.ac.id/shes>. h. 2260.

5
fasilitator, di mana siswa diberi peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajarnya.
Menurut Yahya Muhammad Mukhlis Project Based Learning
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Adapun menurut Purnama Yudi Project Based Learning adalah sebuah
model pembelajaran yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ini, di mana
siswa dilibatkan langsung dalam memecahkan permasalahan yang
ditugaskan, mengizinkan para peserta didik untuk aktif membangun dan
mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan siswa yang realistis.
Lebih lanjut wina mendefinisikan Project Based Learning merupakan
sebuah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.9
Berdasarkan beberapa definisis tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa Project Based Learning adalah model pembelajaran yang berfokus
pada aktivitas siswa untuk dapat memahami suatu konsep dan prinsip dengan
melakukan penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari
solusi yang relevan dan siswa belajar secara mandiri serta hasil dari
pembelajaran ini adalah produk

2. Karakteristik Project Based Learning


Karakteristik model pembelajaran Project Based Learning menurut
BIE di antaranya:10
a. Isi. Isi pada Project Based Learning difokuskan pada ide-ide siswa, yaitu
dalam membentuk gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang
relevan dan minat siswa yang seimbang dengan pengalaman siswa
sehari-hari.

9
Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013, (Jakarta: Kencana,,
2014), h. 42)
10
Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013, h. 42.

6
b. Kondisi. Maksudnya adalah kondisi untuk mendorong siswa mandiri,
yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar.
c. Aktivitas. Adalah suatu strategi yang efektif dan menarik, yaitu dalam
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah
menggunakan kecakapan.
d. Hasil. Hasil di sini adalah penerapan hasil yang produktif dalam
membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan
mengintegrasikan dalam belajar yang sempurna.
Kemudian menurut Kemendikbud karakteristik Project Based
Learning memiliki ciri sebagai berikut:11
a. Siswa dapat membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
b. Adanya permasalahan atau tantangan yang dapat diajukan kepada siswa.
c. Siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan
atau tantangan yang diajukan.
d. Siswa secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses serta
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu atau berkelanjutan,
f. Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang telah
dijalankan.
g. Produk akhir aktivitas belajar siswa akan dievaluasi secara kualitatif.
h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, model Project Based Learning dapat melatih
siswa untuk mandiri, bertanggung jawab, kreatif, kritis dan mampu
menyelesaikan permasalahan. Pada model pembelajaran Project Based
Learning ini siswa menemukan sendiri sebuah produk yang dibimbing oleh
guru sebagai fasilitator.

11
Ibnu Mahtumi, Ine Rahayu Purnamaningsih, Tedi Purbangkara, Pembelajaran Berbasis
Proyek (PROJECTS BASED LEARNING), ( Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2022), h. 32.

7
3. Langkah-langkah Project Based Learning
Adapun langkah‐langkah pembelajara dengan metode Project Based
Learning adalah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok‐kelompok kecil dan masing masing
kelompok melaksanakan proyek nyata(connecting theproblem).
b. Masing‐masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan
tanggung jawab (setting the structure) yang harus dilakukan oleh
kelompoknya dalam praktik.
c. Siswa dimasing‐masing kelompok berusaha maksimal untuk
Mengidentifikasikan masalah bisnis (visiting the problem) yang dihadapi
sesuai pengetahuan yang dimiliki;
1) Mengidentifikasi masalah dengan seksama untuk menemukan inti
problem bisnis yang sedang dihadapi.
2) Mengidentifikasi cara untuk memecahkan masalah.
d. Siswa dimasing‐masing kelompok mencari informasi dari berbagai
sumber (buku, pedoman dan sumber lain) atau bertanya pada pakar yang
mendampingi untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah (re‐
visiting the problem).
e. Berbekal informasi yang diperoleh siswa saling bekerjasama dan
berdiskusi dalam memahami masalah dan mencari solusi terhadap
masalah dihadapi dan langsung diaplikasikan. Pelatih bertindak sebagai
pendamping.
f. Masing‐masing kelompok mensosialisasikan pengalaman dalam
memecahkan masalah kepada kelompok lainnya untuk mendapatkan
masukan dan penilaian (evaluation) dari kelompok lainnya.12
Kemudian menurut Zaenal dan Murtadlo terdapat 5 langkah-langkah
dalam Project Based learning sebagai berikut:13

12
Erni Murniarti, ‘Penerapan Metode Project Based Learning’, Journal of Education, 3.2
(2017), 369–80. h.376.
13
Ahmad Hidayat, Menulis Narasi Kreatif Dengan Model Project Based LearningDan
Musik Instrumental Teori dan Praktik Di Sekolah Dasar (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), h.
30-31.

8
a. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential question)
b. Mendesain perencanaan proyek (Design a plan for the project)
c. Menyusun jadwal (Create a schedule).
d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the students and the
progress of the project).
e. Menguji hasil (Asses the outcome)
f. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experience)
Dengan demikian, dalam model Project Based Learning terdapat
beberapa langkah dalam penerapannya yaitu diawali dengan memberikan
sebuah pertanyaan yang memancing siswa kepada permasalahan. Kemudian
pembuatan jadwal untuk membuat proyek yang di dalamnya terdapat aturan
main dan pelaksanaan. Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai
fasilitator yang memonitori siswa dalam menyelesaikan proyek. Setelah
proyek selesai kemudian dievaluasi bagaimana hasilnya apakah tujuan
tercapai atau tidak, dan setelah itu guru melakukan refleksi dengan siswa
agar terjadi umpan balik.

4. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning


Daryanyo dan Syaiful mengungkapkan bahwa Project Based
Learning mempunyai kelebihan diantaranya adalah seperti berikut:14
a. Meningkatkan motivasi. Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu
banyak yang mengatakan bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas
waktu, berusaha keras dalam mencapai proyek.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Banyak sumber yang
mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa
menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
kompleks.
c. Meningkatkan kolaboratif.

14
Fathurrohman, ‘Kajian Pustaka PJBL’, Journal of Chemical Information and Modeling,
53.9 (2013), 1689–99.h. 7.

9
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian dari siswa yang
independen adalah bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang
komples. Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara
baik memberikan kepada peserta didik
Adapun kekurangannya adalah dalam melaksanakan pembelajaran
berbasis proyek, seperti waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan.
Bahkan untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal dalam
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis proyek, diperlukan
desain khusus untuk kelas atau sekolah yang menggunakannya.15
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kelebihan model Project Based Learning adalah mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan berpikir siswa, memberikan pengalaman
kepada siswa dalam mengorganisasi proyek, mengalokasi waktu, dan
mengelola sumber daya seperti peralatan dan bahan untuk menyelesaikan
tugas, dan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Namun, masih
ada beberapa kekurangan model tersebut di antaranya membutuhkan banyak
waktu untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk, serta
membutuhkan fasilitas, peralatan, bahan yang memadai dan perencanaan
yang matang.

15
Nurul Amelia and Nadia Aisya, ‘Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) Dan Penerapannya Pada Anak Usia Dini Di Tkit Al-Farabi’, BUHUTS AL-ATHFAL:
Jurnal Pendidikan Dan Anak Usia Dini, 1.2 (2021), 181–99
<https://doi.org/10.24952/alathfal.v1i2.3912>. h.190.

10
BAB III
KESIMPULAN

1. Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL) adalah sebuah


model pembelajaran yang berfokus pada siswa dan dalam proses
pembelajarannya siswa dihadapkan pada permasalahan dunia nyata yang
dilakukan saat awal pembelajaran sehingga dapat memicu siswa untuk
belajar dan bekerja keras dalam memecahkan suatu permasalahan.
2. Model Berbasis Proyek (Project Based Learning/PJBL) adalah model
pembelajaran yang berfokus pada aktivitas siswa untuk dapat memahami
suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam
tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan siswa belajar
secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah produk.
3. Dilihat dari karakteristiknya model Problem Based Learning/PBL dan
Project Based Learning/PJBL memiliki persamaan yaitu adanya kolaborasi
siswa dalam mencapai tujuan. Namun kedua model ini juga memiliki
perbedaan yaitu model Problem Based Learning/PBL fokus pada proses
belajar, sedangkan model Project Based Learning/PJBL fokus pada tujuan
mencapai produk..

11
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Nurul, and Nadia Aisya, ‘Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) Dan Penerapannya Pada Anak Usia Dini Di Tkit Al-Farabi’,
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Dan Anak Usia Dini, 1.2 (2021),
181–99 <https://doi.org/10.24952/alathfal.v1i2.3912>

Ardianti, Resti, Eko Sujarwanto, and Endang Surahman, ‘Problem-Based Learning:


Apa Dan Bagaimana’, Diffraction, 3.1 (2022), 27–35
<https://doi.org/10.37058/diffraction.v3i1.4416>

Badar, Trianto Ibnu. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013.
Jakarta: Kencana

Dirgatama, Chairul Huda Atma, Djoko Santoso Th, and Patni Ninghardjanti,
‘Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan
Mengimplementasi Program Microsoft Excel Untuk Meningkatkan Keaktifan
Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Administrasi Kepegawaian Di Smk Negeri
1 Surakarta’, Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran,
1.1 (2016), 36–53 <https://jurnal.uns.ac.id/JIKAP/article/view/19138>

Fathurrohman, ‘Kajian Pustaka PJBL’, Journal of Chemical Information and


Modeling, 53.9 (2013), 1689–99

Hermansyah, ‘Problem Based Learning in Indonesian Learning’, SHEs:Conference


Series, 3.3 (2020), 2257–62 <https://jurnal.uns.ac.id/shes>

Hidayat, Ahmad. 2021. Menulis Narasi Kreatif Dengan Model Project Based LearningDan
Musik Instrumental Teori dan Praktik Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Budi
Utama.

Mahtumi, Ibnu, Ine Rahayu Purnamaningsih, Tedi Purbangkara. 2022.


Pembelajaran Berbasis Proyek (PROJECTS BASED LEARNING. Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.

12
Muniroh, Alimul. 2015. Academic Engagement (Penerapan Model Problem- Based
Learning di Madrasah). Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Murniarti, Erni, ‘Penerapan Metode Project Based Learning’, Journal of Education,


3.2 (2017), 369–80

Setyo, Arie Anang, Muhammad Fathurahman, Zakiya Anwar. 2020. Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning. Makassar: Yayasan Barcode.

Sontani, Asrani Assegaf dan Uep Tatang, ‘Pengaruh Penerapan Model


Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Representasi
Matematis Siswa Sekolah Dasar’, Instruksional, 2.1 (2020), 10
<https://doi.org/10.24853/instruksional.2.1.10-16>

Tyas, Retnaning, ‘Kesulitan Penerapan Problem Based Learning Dalam


Pembelajaran Matematika’, Tecnoscienza, 2.1 (2017), 43–52
<https://ejournal.kahuripan.ac.id/index.php/TECNOSCIENZA/article/view/2
6/20>

13

Anda mungkin juga menyukai