BERBASIS MASALAH
Dr. Dewi Indrapangastuti, M.Pd.
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Menurut Dewey
q Mendefinisikan masalah
Mengorganisasi siswa
q Mengorganisasi tugas belajar
Sistem Sosial
- Sistem sosial yang terdapat pada model pembelajaran Problem Based
Learning ini adalah kerja sama.
- Dalam hal ini siswa saling membantu menemukan pemecahan suatu masalah
yang diberikan oleh guru mengenai materi yang diajarkan, selain itu karena
dalam suatu kelompok terdiri dari beberapa siswa maka dalam menyelasaikan
suatu masalah siswa harus bersikap saling menghargai pendapat dari masing-
masing individu.
Daya Dukung
- Sistem pendukung yang diperlukan/ dibutuhkan dalam pembelajaran Problem
Based Learning adalah situasi dan kondisi kelas, kenyamanan serta fasilitas yang
ada dikelas seperti meja, kursi, papan tulis, dll.
- Selain itu guru dalam proses pembelajaran ini juga harus mempersiapkan bahan
ajar dan materi yang lengkap agar siswa dapat memahami materi dengan benar
dan jelas.
- Pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung
untuk memancing siswa aktif dalam proses pembelajaran. Serta Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran juga harus disiapkan dengan baik agar dalam proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan sistematis dan terstruktur.
Dampak Intruksional dan Dampak Pengiring
- Dampak intruksional adalah hasil belajar yang harus didapat atau dipahami oleh
siswa berupa pemahaman dan pengetahuan dari siswa setelah menerima /
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.
- Dampak pengiring pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan
dapat memahami materi dan meningkatkan kerjasama dengan duru serta dengan
siswa lainnya, siswa belajar untuk bisa bertoleransi menghargai pendapat orang
lain, siswa berani mengungkapakan pendpatnya didepan umum, siswa dapat
berpikir kritis dalam pembelajaran.
Komponen-Komponen Pembelajaran
Berbasis Masalah
Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemkakan oleh
Arends, diantaranya adalah :
Model pembelajaran berbasis masalah
mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat
bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata
tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural
dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata.
Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya,
mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan
menarik kesimpulan.
Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan.produk
bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah,
guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang
dapat dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah ini dapat
diterapkan dalam kelas jika :
a. Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan hafal
materi pelajaran saja, tetapi juga mengerti dan memahaminya.
b. Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan
membuat kemampuan intelektual siswa bertambah.
c. Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung jawab
dalam belajarnya.
d. Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan antara
teori yang dipelajari di dalam kelas dan kenyataan yang dihadapinya
di luar kelas.
e. Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan, mengenal antara
fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam
membuat tugas secara objektif.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Mengorientasikan peserta didik terhadap
TAHAP 1
masalah