Anda di halaman 1dari 12

MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH
Dr. Dewi Indrapangastuti, M.Pd.
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Menurut Dewey

Belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon,


merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberikan masukan kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah,
sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif
sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari
pemecahannya dengan baik

Menurut Duch (1995)


Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang medorong
siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk
mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah
digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari
suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis,
serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-
sumber pembelajaran.
.
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses
pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan masalah
dalam kehidupan nyata siswa dirangsang untuk mempelajari masalah
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman telah mereka miliki
sebelumnya (prior knowledge) untuk membentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
Suyatno (2009 : 58)
Dutch (1994) menyatakan Problem Based Learning (PBL)
merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar dan
belajar”, bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi masalah
yang nyata.
”Model pembelajaran berdasarkan masalah) mengacu pada
Pembelajaran Proyek (Project Based Learning), Pendidikan Berdasarkan
Pengalaman (Experience Based Education), Belajar Autentik (Autentic
Learning), Pembelajaran Bermakna (Anchored Instruction)”.
Trianto (2007 : 68)
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

a. Pembelajaran bersifat student-centered yang aktif


b. Pembelajaran dilaksanakan melalui diskusi kelompok kecil dan semua
c. anggota kelompok memberikan kontribusinya secara aktif
d. Diskusi dipicu oleh masalah yang bersifat integrasi interdisiplin yang
e. didasarkan pada pengalaman/kehidupan nyata
f. Diskusi secara aktif merangsang mahasiswa untuk menggunakan
g. prior knowledgenya(pengetahuannya)
h. Mahasiswa terlatih untuk belajar mandiri dan diharapkan dapat
i. menjadi dasar bagi pembelajaran seumur hidup
j. Pembelajaran berjalan secara efisien, karena informasi yang
k. dikumpulkan melalui belajar mandiri sesuai dengan apa yang
l. dibutuhkannya (need to know basis)
m. Feedback dapat diberikan sewaktu tutorial, sehingga dapat memacu
n. mahasiswa untuk meningkatkan usaha pembelajarannya
o. Latihan keterampilan diberikan secara paralel.
SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Orientasi siswa pada q Menjelaskan dan memotivasi


masalah q Menjelaskan tujuan dan perlengkapan

q Mendefinisikan masalah
Mengorganisasi siswa
q Mengorganisasi tugas belajar

Membimbing q Mendorong mengumpulkan informasi,


penyelidikan eksperimen, untuk menjelaskan masalah

Mengembangkan q Membimbing siswa mengembangkan


menyajikan hasil membuat laporan hasil karya

Menganalisis dan q Evaluasi terhadap penyelidikan mereka


evaluasi masalah dan proses proses yang mereka gunakan
Prinsip Reaksi
- Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana perilaku guru terhadap siswa ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
- Pada pembelajaran Problem Based Learning adalah seorang guru
menyajiakan suatu masalah dalam pembelajaran, kemudian guru membantu
siswa untuk mengorganisasikan suatu masalah, guru membimbing siswa untuk
melakukan penyelidikan, guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan
hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selanjutnya guru membantu siswa
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses
pembelajaran.

Sistem Sosial
- Sistem sosial yang terdapat pada model pembelajaran Problem Based
Learning ini adalah kerja sama.
- Dalam hal ini siswa saling membantu menemukan pemecahan suatu masalah
yang diberikan oleh guru mengenai materi yang diajarkan, selain itu karena
dalam suatu kelompok terdiri dari beberapa siswa maka dalam menyelasaikan
suatu masalah siswa harus bersikap saling menghargai pendapat dari masing-
masing individu.
Daya Dukung
- Sistem pendukung yang diperlukan/ dibutuhkan dalam pembelajaran Problem
Based Learning adalah situasi dan kondisi kelas, kenyamanan serta fasilitas yang
ada dikelas seperti meja, kursi, papan tulis, dll.
- Selain itu guru dalam proses pembelajaran ini juga harus mempersiapkan bahan
ajar dan materi yang lengkap agar siswa dapat memahami materi dengan benar
dan jelas.
- Pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung
untuk memancing siswa aktif dalam proses pembelajaran. Serta Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran juga harus disiapkan dengan baik agar dalam proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan sistematis dan terstruktur.
Dampak Intruksional dan Dampak Pengiring
- Dampak intruksional adalah hasil belajar yang harus didapat atau dipahami oleh
siswa berupa pemahaman dan pengetahuan dari siswa setelah menerima /
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.
- Dampak pengiring pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan
dapat memahami materi dan meningkatkan kerjasama dengan duru serta dengan
siswa lainnya, siswa belajar untuk bisa bertoleransi menghargai pendapat orang
lain, siswa berani mengungkapakan pendpatnya didepan umum, siswa dapat
berpikir kritis dalam pembelajaran.
Komponen-Komponen Pembelajaran
Berbasis Masalah
Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemkakan oleh
Arends, diantaranya adalah :
Model pembelajaran berbasis masalah
mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat
bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata
tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural
dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata.
Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya,
mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan
menarik kesimpulan.
Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan.produk
bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah,
guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang
dapat dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah ini dapat
diterapkan dalam kelas jika :
a. Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan hafal
materi pelajaran saja, tetapi juga mengerti dan memahaminya.
b. Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan
membuat kemampuan intelektual siswa bertambah.
c. Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung jawab
dalam belajarnya.
d. Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan antara
teori yang dipelajari di dalam kelas dan kenyataan yang dihadapinya
di luar kelas.
e. Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan, mengenal antara
fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam
membuat tugas secara objektif.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Mengorientasikan peserta didik terhadap
TAHAP 1
masalah

Mengorganisasikan peserta didik untuk


TAHAP 2
belajar

Membimbing penyelidikan individual maupun


TAHAP 3
kelompok

TAHAP 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Menganalisis dan mengevaluasi proses


TAHAP 5
pemecahan masalah
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
KEUNGGULAN
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta
didik.
7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
KELEMAHAN
Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai kelemahan,
yaitu :
1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.

Anda mungkin juga menyukai