Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 6

PENGEMBANGAN KURIKULUM dan PEMBELAJARAN di SD

Nama Tutor : ELMINASARI PANJAITAN, S.Pd, M.Pd


Nama Mahasiswa : Monica Aprilinda Simanjuntak
NIM : 859877934

Untuk memunculkan taraf keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa atau High Order Thinking
Skills, guru perlu menggunakan kata kerja operasional yang mulai tahap analisis untuk
pemecahan masalah atau problem solving. Ketika saudara memberikan suatu kasus dalam
pembelajaran dan siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan cara yang tidak biasa.

Masalah 1
Saat ini sudah banyak digunakan soal belajar berbasis HOTS atau keterampilan berpikir tingkat
tinggi, bagaimana tanggapan Anda dengan penggunaan soal berbasis HOTS tersebut?
Jawaban :
- Menurut Bloom Original (1956), Higher Order Thinking Skills atau biasa disingkat
dengan HOTS merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang
lebih tinggi dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran yang
sudah ada, seperti Problem Solving.
- HOTS adalah hasil dari pengembangan konsep dan metode sebelumnya yang meliputi
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan
berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan (Dinni, 2018).

Tujuan utama dari HOTS adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta
didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir
secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan suatu
masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki, berargumen dengan baik dan mampu
mengkonstruksi penjelasan, serta membuat keputusan dalam situasi-situasi yang kompleks.
Melalui HOTS, peserta didik diharapkan mampu untuk mempelajari hal yang ia tidak tahu lalu
kemudian berhasil mengaplikasikannya pada situasi baru. Kemampuan-kemampuan tersebut
tentu sangat dibutuhkan bagi generasi muda guna menghadapi era Industri 4.0 yang memiliki
dinamika kerja tak menentu. Lingkungan dengan berbagai jenis permasalahan dan beragam asal
manusia menuntut kita untuk mudah beradaptasi sehingga kemampuan HOTS ini sangat
mendukung.
Dengan adanya soal HOTS maka akan membentuk siswa yang adaptif.
Adaptif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti yaitu mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan. Perilaku adaptif tidak dibawa sejak lahir, tetapi ditumbuhkan
dengan stimulus yang tepat. Oleh karena itu, perilaku adaptif menjadi parameter sejauh mana
seseorang dapat menangani permasalahan yang muncul dalam kehidupan.
Keterampilan adaptif memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi sesuatu lebih banyak sehingga
permasalahan yang dihadapi semakin beragam. Ketika siswa sudah terlatih menghadapi berbagai
jenis masalah yang berbeda maka ia akan terbiasa menyusun strategi penyelesaian masalah
secara cepat dan akurat. Hal ini penting dalam proses belajar agar kapasitas diri mereka semakin
meningkat dan dapat menjadi stimulus pengembangan HOTS pada anak.
Sumber Referensi: https://blog.kejarcita.id/apa-pentingnya-higher-order-thinking-skills-hots-di-
kurikulum-pak-nadiem/
Masalah 2
Menurut Anda apa ciri khusus dalam pembelajaran berbasis masalah? Berilah contohnya!
Jawaban :
PBL (pembelajaran berbasis masalah) adalah salah satu model pembelajaran yang
melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap – tahap metode ilmiah
sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari – hari.

- Ciri khusus dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu :


a. Pengajuan masalah atau pertanyaan : Guru mengajukan pertanyaan atau masalah
tentang situasi kehidupan nyata dan menghindari jawaban yang sederhana, dan
memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi tersebut.

b. Keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu : Masalah yang akan diberikan telah dipilih
benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa bisa meninjau masalah itu dari
banyak mata pelajaran.

c. Penyelidikan yang bersifat autentik : Pembelajaran berdasarkan masalah


mengharuskan siswa melakukan penyelidikan secara autentik untuk mencari
penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.

d. Menghasilkan karya :Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa


melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah
nyata.

e. Kolaborasi atau Kerjasama : Dalam proses pemecahan masalah, siswa bekerja secara
berpasangan atau berkelompok.

- Contohnya:
Indikator :
a. Mengorientasi peserta didik terhadap masalah

b. Mengorganusasi peserta didik untuk belajar

c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- Kegiatan :
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, dan saran atau logistik yang dibutuhkan.
Selanjutnya, guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah nyata yang dipilih.

b. Pendidikan membantu peserta didik untuk mendefenisikan dan mengorganisasikan


tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

c. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah. Siswa dituntut untuk menjadi penyidik yang aktif.

d. Pendidikan membantu siswa untuk berbagai tugas dan merencanakan atau


menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk
laporan.
e. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai