Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Prinsip utama model pembelajaran Problem Based Learning yaitu penggunaan
masalah nyata sebagai sarana bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah (Fathurrohman, 2017:114). Pemilihan atau penentuan masalah nyata ini bisa dilakukan oleh guru maupun siswa yang disesuaikan dengan kompetensi dasar tertentu. Masalah tersebut bersifat terbuka (open-ended problem), yakni masalah yang memiliki banyak jawaban atau strategi penyelesaian yang memotivasi keingintahuan siswa untuk mengidentifikasi strategi-strategi dan solusi penyelesaiannya. Masalah tersebut juga bersifat tidak terstruktur dengan baik (ill-structured) yang tidak dapat diselesaikan secara langsung dengan cara menerapkan strategi tertentu, tetapi perlu informasi lebih lanjut untuk memahami serta perlu mengombinasikan beberapa strategi untuk menyelesaikannya. Tidak hanya memiliki prinsip pada penggunaan masalah nyata dalam proses pembelajarannya, model Problem Based Learning (PBL) juga memiliki prinsip dalam pemilihan bahan pembelajaran (Sanjaya,2006:216), antara lain sebagai berikut: 1. Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik yang bisa bersumber dari berita, rekaman vidio dan lain-lain. 2. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga semua siswa dapat mengikuti dengan baik 3. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang memiliki hubungan dengan kepentingan umum atau universal, sehingga terlihat jelas kebermanfaatannya. 4. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 5. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa membutuhkan unuk mempelajarinya.
Sintak Model Problem Based Learning (PBL)
Sintak operasional PBL dapat mencakup antara lain sebagai berikut : a. Pertama, Siswa disajikan suatu masalah b. Siswa mendiskusikan masalah dalam tutorial PBL dalam sebuah kelompok kecil. Kemudian siswa mengklarifikasi fakta-fakta suatu kasus kemudian mendefiniskan sebuah masalah. Mereka mencurahkan gagasan-gagasannya dengan berpijak pada pengetahuan sebelumnya. Kemudian, mereka mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak ketahui. Siswa menelaah masalah tersebut. Siswa juga mendesain suatu rencana solusi masalah tersebut. c. Siswa terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan maslah diluar bimbingan guru. d. Siswa kembali pada tutorial PBL, lalu saling sharing informasi, melalui peer teaching atau cooperative learning atas masalah tertentu e. Siswa menyajikan solusi atas maslah f. Siswa meriview apa yang mereka pelajari proses pengerjaan selama ini. Semua yang berpartisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam rieviw berpasangan, dan riview berdasarkan bimbingan guru, sekaligus melakukan refleksi atau kontribusinya terhadap proses tersebut.
Langkah- Langkah Penerapan Problem Based Learning
Ismail (2002:1) dan Ibrahim dan Nur (2000:13) menyatakan bahwa langkah-langkah Problem Based Learning adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Langkah- Langkah Problem Based Learning Fase Indikator Tingkah Laku Guru 1. Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk Membantu siswa untuk belajar mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut 3. Membimbing pengalaman Mendorong peserta didik untuk indivual atau kelompok mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah 4. Mengembangkan dan menyajikan Membantu siswa dalam hasil karya merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi Membantu siswa untuk proses pemecahan masalah melaksanakan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
Kegiatan pembelajaran Problem Based Learning diawali dengan aktivitas siswa
untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang nyata untuk dicarikan solusi atas permasalahan yang diangkat dalam proses pembelajaran dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Dalam proses penyelesaian masalah tersebut dapat melatih keterampilan siswa dalam hal penyelesaian masalah, berpikir kritis serta memeperoleh pengetahuan baru. DAFTAR PUSTAKA
Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Huda, Miftahul.2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar Ibrahim, M. dan Nur,M. 2002. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya.: UNESA University Press. Ismail.2002. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Malkalah disajikan pada pelatihan TOT Pembelajaran konstektual. Surabaya: Tidak diterbitkan. Sanjana, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.