Anda di halaman 1dari 11

Pemanfaatan Multimedia Interaktif Berbasis Articulate Storyline

pada Mata Pelajaran Sejarah Materi Kerajaan Mataram Kuno Kelas X


Oleh:
Andro Sasmito, Dina Putri Ramadhani, Helminia Salsabila, M. Irfan Hakim

Mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial


Universitas Negeri Malang
Email: andro.sasmito.2007316@students.um.ac.id , dina.putri.2007316@students.um.ac.id ,
helminia.salsabila.2007316@students.um.ac.id,
irfan.hakim.2007316@students.um.ac.id
Abstrak:
Perkembangan teknologi dan informasi kini berkembang dengan pesat,
penggunaan teknologi-teknologi yang semakin canggih dengan pendukung
multimedia. Seiring dengan kemajuan teknologi multimedia khususnya
dibidang komunikasi, memaksa kita untuk mengikuti perkembangan teknologi
tersebut tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Penulisan artikel ini
bertujuan untuk mengetahui perkembangan model pembelajaran sejarah
dengan memanfaatkan multimedia interaktif berbasis articulate storyline untuk
meingkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sejarah materi
kerajaan Mataram Kuno. Metode penulisan menggunakan metode (R&D)
research and development. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran sejarah dengan menggunakan media pembelajaran melalui
pemanfaatan multimedia interaktif ini dapat meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran sejarah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Kata Kunci : media pembelajaran, multimedia interaktif, articulate storyline.

Abstract:
The development of technology and information is now developing rapidly,
the use of increasingly sophisticated technologies with multimedia support.
Along with the advancement of multimedia technology, especially in the field
of communication, forcing us to follow these technological developments is no
exception in the field of education. Writing this article aims to determine the
development of historical learning models by utilizing interactive multimedia
based on articulate storylines to increase the level of students' understanding of
the historical subjects of the ancient Mataram kingdom. The writing method
uses the research and development (R&D) method. From the results of the
discussion, it can be concluded that learning history using learning media
through the use of interactive multimedia can increase students' interest in
history subjects, so that it is expected to improve student learning
achievement.
Keywords: instructional media, interactive multimedia, articulate storyline.

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan aktifitas yang dilakukan guru dan peserta didik dalam
lingkungan belajar yang membutuhkan komponen-komponen pembelajaran meliputi
tujuan pembelajaran, materi, pendidik atau guru, peserta didik atau siswa, metode,
media pembelajaran, situasi atau lingkungan dan evaluasi.
Para pendidik dan pelajar dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman Globalisasi dan desentralisasi
merupakan isu utama dalam pengembangan pendidikan di berbagai aspek dan
jenjang. Pembelajaran akan lebih dimengerti dan dipahami oleh peserta didik atau
siswa apabila didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Pengembangan
adalah proses penterjemahan desain ke dalam bentuk disik (sheels and Richey, 2004:
28). Sedangkan pengembangan media adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap
untuk menciptakan sesuatu berupa alat atau bahan agar dapat digunakan sebagai
perantara penyampaian materi dalam kegiatan pembelajaran (Sadiman, 2009:7)
Tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran
tergantung dari strategi penyampaian dan penggunaan media tersebut. Berkaitan
dengan dibutuhkannya alat bantu atau media pembelajaran dalam usaha menciptakan
proses belajar yang menyenangkan, menarik, interaktif dan efektif serta membantu
siswa dalam memahami materi ajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
Bertolak dari latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk
mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran
sejarah. Definisi dari multimedia interaktif adalah Sistem yang menggunakan lebih
dari satu media presentasi (Teks, Suara, Citra, Animasi dan Video) secara bersamaan
dan melibatkan keikutsertaan pemakai untuk memberi perintah, mengendalikan dan
memanipulasi.
Munir (2013:110) mengemukakan bahwa: Multimedia adalah gabungan dari
beberapa media yang meliputi gambar, video, teks, grafik, animasi, interaksi dan lain-
lain yang sudah dikembangkan menjadi file digital untuk menyalurkan pesan kepada
pengguna. Interaktif adalah komunikasi antara dua arah atau lebih dari elemen-elemen
komunikasi. Maka, multimedia interaktif merupakan tampilan dari multimedia yang
didesain agar tampilannya memenuhi kegunaannya untuk meyampaikan pesan dan
memiliki interaktifitas kepada pengguna. Multimedia interaktif berbasis articulate
storyline dapat menjadi pembangkit motivasi siswa dan rangsangan terhadap kegiatan
belajar siswa jika penggunanya direncanakan pemanfaatannya secara tepat. Selain
sebagai penunjang proses belajar mengajar dan sebagai pembangkit motivasi siswa,
multimedia interaktif berbasis articulate storyline juga dapat bermanfaat sebagai
media untuk menambah dan memperluas pengetahuan di dalam kelas yang memberi
informasi akurat dan terbaru,sehingga dapat membantu siswa untuk bersikap, berpikir,
dan berkembang lebih lanjut serta memberi motivasi yang tinggi.
Oleh karena itu disusunlah penulisan dengan judul “Pemanfaatan Multimedia
Interaktif Berbasis Articulate Storyline pada Mata Pelajaran Sejarah materi Kerajaan
Mataram Kuno Kelas X.” Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah tentang
cara merancang media pembelajaran sejarah efektif dan inovatif yang baik dan
mampu dan cepat dipahami, dan bagaimana menyajikan media pembelajaran sejarah
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi menggunakan
articulate storyline.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan R&D (Research and Development).
Penelitian R&D adalah aktivitas riset dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan
pengguna (needs assessment), kemudian dilanjutkan kegiatan pengembangan
(development) untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan R&D karena dalam penelitian ini akan
menghasilkan produk yang berupa media pembelajaran interaktif mata pelajaran
Promosi Statis. Menurut Sugiyono metode penelitian dan pengembangan (2016:407)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan menurut Setyosari (2010:194)
mengemukakan bahwa penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada
bidang desain atau rancangan, apakah itu berupa model desaibn dan desain bahan ajar,
produk misalnya media, dan juga proses.
Borg and Gall mengungkapkan ada 10 langkah dalam proses penelitian
pengembangan, namun dalam Tim Puslitjaknov (2008: 11), prosedur penelitian
pengembangan menurut Borg dan Gall dapat dilakukan dengan lebih sederhana
melibatkan 5 langkah utama, yaitu: melakukan analisis produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk awal,validasi ahli dan revisi, uji coba
lapangan skala kecil dan revisi produk, uji coba lapangan skala besar dan produk
akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam pemanfaatan multimedia interaktif dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu 1).
Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru
menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku
acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan
materi yang diajarkan di depan kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak
diberikan dalam paket multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh
guru. 2). Multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe
kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin
juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan
instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya
seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang
mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket. 3). Multimedia
digunakan sebagai media satusatunya di dalam pembelajaran.Dengan demikian
seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah
disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini, seperti sering disebut dengan CBL
(Computer Based Learning).
Analisis
Analisis merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum menyusun program
atau media dalam pembelajaran. Analisis masalah dalam rangka mengetahui media
pembelajaran yang digunakan sebelum pengembangan media pembelajaran
multimedia interaktif berbasis articular storyline materi kerajaan Mataram Kuno
anatar lain yaitu, (1) Media Pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
sejarah kelas X pada umumnya hanya menggunakan Power Point; (2) Guru dan siswa
sudah memiliki teknologi canggih seperti laptop, Hp, dan tablet. (3) Siswa kurang
bisa memahami materi sejarah dengan baik jika hanya dengan bacaan saja (4) Banyak
sekolah yang sudah memiliki fasilitas lengkap seperti LCD dan Proyektor.
Strategi Pemilihan Media
Adapun yang dimaksud dengan media adalah salah satu komponen yang sangat
penting dalam suatu proses komunikasi. Sejauh mana suatu peran komunikasi akan
dapat diterima oleh audience dengan cepat dan tepat atau sebaliknya sangat
bergantung dari tingkat efektifitas media yang digunakan. Oleh karena itu, multimedia
animasi Interaktif dipilih dan dirancang sebagai penunjang dalam penyampaian yang
lengkap tentang pembelajaran sejarah sekaligus sebagai media informasi untuk
menarik perhatian siswa.
Software yang Digunakan
Pembuatan multimedia interaktif yang akan dirancang oleh peneliti menggunakan
Software articulate storyline 3. Articulate Storyline adalah sebuah perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk membuat presentasi. Memiliki fungsi yang sama dengan
Microsoft Power Point, Articulate Storyline memiliki beberapa kelebihan sehingga
dapat menghasilkan presentasi yang lebih komprehensif dan kreatif. Software ini juga
mempunyai fitur-fitur seperti timeline, movie, picture, character dan lain-lain yang
mudah digunakan. Articulate Storyline ini merupakan perangkat lunak buatan Global
Incorporation yang dapat digunakan untuk memproduksi media pembelajaran
interaktif. Output yang dapat dihasilkan dari Articulate Storyline beragam, mulai dari
format untuk pengguna iOS, android, dan PC. Seperti yang diungkapkan Rivers(2015)
“Articulate Storyline is a foundational elearning-authoring program for instructional
designers, and Storyline 2 provides an improved user interface and interactive
learning elements.”
Program Media
Proses desain media pembelajaran sejarah multimedia interaktif ini direncanakan akan
disosialisasikan dan dibagikan kepada siswa yang akan melakukan pembelajaran
sejarah, dengan jadwal penerbitan media dalam waktu jangka panjang karena
disesuaikan dengan kondisi.
Proses Desain
Proses desain media pembelajaran sejarah animasi interaktif ini dibuat dengan proses
bertahap yang bertujuan untuk mendapatkan kesempurnaan hasil akhir. Dalam hal ini
perencanaan yang teratur untuk mencapai kesempurnaan sangat penting untuk
diperhatikan. Dalam pelaksanaan tahapan desain yang baik harus memiliki tahapan
proses yaitu :
- Layout Kasar
Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak
naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam
putih dengan menggunkan coretan atau sketsa yang dibuat secara manual.
Sebelum membuat layout terlebih dahulu membuat urutan halaman yang akan di
tampilkan. Berikut ini adalah urutan halaman yang akan dibuat dalam multimedia
interaktif yang telah disesuaikan dengan hasil penelitian sesuai dengan kebutuhan
pelajaran sejarah adalah sebagai berikut:
- Opening
- Pilihan Menu dalam media ( KD, Materi, Profil penyusun)
- Slide KD
- Slide Profil Penyusun
- Silde cover pilihan menu dari materi ( Letak, Zaman Kemasan, Peninggalan)
- Slide Letak Kerajaan
- Slide Zaman Kemasan
- Slide Peninggalan
Implementasi
Lay out Komprehensif
Lay out komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final,
dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
Layout komprehensif dari desain company profile yang dihasilkan adalah:
A. Rancangan Layar Opening

Pada rancangan menu Opening hanya terdapat satu buah tombol, yakni sebagai
berikut :
 Tombol panah merah, berfungsi untuk lanjut ke slide atau menu selanjutnya
untuk memulai pembelajaran pada media
B. Rancangan Layar Menu

Pada salide rancangan menu terdapat 3 buah tombol atau icon, yakni sebagai berikut :
 Tombol atau icon kompetensi dasar yang berfungsi untuk menampilkan atau
menuju halaman menu kompetensi dasar.
 Tombol atau Icon profil penyusun yang berfungsi untuk menampilkan atau
menuju halaman menu profil penyusun
 Tombol atau icon materi pembelajaran yang berfungsi untuk menampilkan
atau menuju halaman menu materi.
C. Rancangan Layar Menu Kompetensi Dasar

Pada slide rancangan menu kompetensi dasar terdapat empat buah tombol, yakni
sebagai berikut:
 Tombol 1 yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi kompetensi
dasar yang pertama.
 Tombol 2 yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi kompetensi
dasar yang kedua
 Tombol 3 yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi kompetensi
dasar yang ketiga
 Tombol home yang berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnnya yaitu
halaman menu.
D. Rancangan Layar Menu Profil Penyusun

Pada rancangan menu Profil Penyusun hanya terdapat satu buah tombol, yakni
sebagai berikut :
 Tombol home yang berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnnya yaitu
halaman menu.
E. Rancangan Layar Menu Pilihan Materi Pembelajaran

Pada rancangan menu Pilihan Materi Pembelajaran terdapat 4 buah tombol, yakni
sebagai berikut :
 Icon Zaman Keemasan yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju
halaman zaman keemasan
 Icon Letak Kerajaan yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju halaman
letak kerajaan
 Icon Peninggalan Kerajaan yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju
halaman peninggalan kerajaan
 Tombol home yang berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnnya yaitu
halaman menu
F. Rancangan Layar Menu Zaman Keemasan

Pada rancangan menu Zaman Keemasan terdapat 6 buah tombol, yakni sebagai
berikut :
 Icon Raja Sanjaya yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Raja Sanjaya
 Icon Rakai Panangkaran yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang
berisi pencapaian Rakai Panangkaran
 Icon Raja Pikatan yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Rakai Pikatan
 Icon Dyah Balitung yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Dyah Balitung
 Tombol Back yang berfungsi untuk menampilan atau menuju halaman
sebelumnya yaitu halaman menu pilihan materi pembelajaran.
 Tombol Home yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju halaman
menu awal.
G. Rancangan Menu Letak Kerajaan Mataram Kuno

Pada rancangan menu Letak Kerajaan Mataram Kuno terdapat 2 buah tombol, yakni
sebagai berikut :
 Tombol Back yang berfungsi untuk menampilan atau menuju halaman
sebelumnya yaitu halaman menu pilihan materi pembelajaran.
 Tombol Home yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju halaman
menu awal.

- Final Art Work


Final Art Work adalah merupakan tahap desain yang sudah final yang telah
melewati beberapa proses yaitu:
Pada rancangan menu Zaman Keemasan terdapat 6 buah tombol, yakni sebagai
berikut :
 Icon Raja Sanjaya yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Raja Sanjaya
 Icon Rakai Panangkaran yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Rakai Panangkaran
 Icon Raja Pikatan yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Rakai Pikatan
 Icon Dyah Balitung yang berfungsi untuk menampilkan kolom yang berisi
pencapaian Dyah Balitung
 Tombol Back yang berfungsi untuk menampilan atau menuju halaman
sebelumnya yaitu halaman menu pilihan materi pembelajaran.
 Tombol Home yang berfungsi untuk menampilkan atau menuju halaman menu
awal.

KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa
pembelajaran sejarah dengan menggunakan media pembelajaran melalui multimedia
interaktif sejarah dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah ,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Harapan kita, pelajaran sejarah dapat dipelajari dengan mudah dan
menyenangkan oleh siswa dengan menggunakan mode, metode ataupun media yang
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah, sehingga pelajaran sejarah lebih
menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Munir. (2013). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sariman, A.S.R. Rahardjo, A. Haryono, Rahardjito.2009. Media Pendidikan : Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatan
Seels,B.Barbara dan Rita C. Richey.2004. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan
kawasannya.
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai