Anda di halaman 1dari 8

P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah

E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

PEMBELAJARAN SEJARAH YANG AKTIF, KREATIF DAN


INOVATIF MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI

Herdin Muhtarom, Dora Kurniasih, Andi


Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
email: herdinmuhtarom01@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pembelajaran Sejarah yang Aktif, Kreatif, dan
Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Mixed Methods. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner/angket terhadap mahasiswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa E-Learning merupakan model Pembelajaran Sejarah
Yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari responden yang memilih model E-Learning
sebagai media Pembelajaran Sejarah Yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif Melalui
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah 33 responden (68,8%)
menyatakan bahwa mereka setuju penerapan E-Learning sudah efektif dalam
pembelajaran sejarah. E- Learning sangat efektif dalam Pembelajaran Sejarah yang Aktif,
Kreatif, dan Inovatif Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

kata kunci: E-Learning, pembelajaran sejarah, efektivitas

Abstract
This study aims to determine the Active, Creative, and Innovative History Learning
Through the Utilization of Information and Communication Technology. The method
used in this research is Mixed Methods. The instrument used in this study was
distributing questionnaires / questionnaires to students. The results showed that E-
Learning is an Active, Creative, and Innovative History Learning Model in Utilizing
Information and Communication Technology. This can be seen from the respondents who
chose the E- Learning model as a medium for Active, Creative, and Innovative History
Learning through the Utilization of Information and Communication Technology with a
total of 33 respondents (68.8%) stating that they agreed that the application of E-Learning
was effective in history learning. E-Learning is very effective in Active, Creative, and
Innovative History Learning using Information and Communication Technology

keywords: E-Learning, history Learning, effectiveness

1
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

PENDAHULUAN informasi atau pesan-pesan yang


Perkembangan Teknologi Informasi bertujuan instruksional ataupun
dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah mempunyai maksud-maksud dalam
berkembang secara pesat dan cepat. pembelajaran, maka dari itu dapat
Dengan adanya Teknologi Informasi dan disebut sebagai media pembelajaran.
Komunikasi, untuk mendapatkan suatu Pembelajaran sejarah merupakan
informasi apapun yang ingin dicari dapat cabang ilmu pengetahuan yang
diakses melalui laptop, handphone dan menelaah tentang asal-usul dan
sebagainya yang telah tersambung oleh perkembangan serta peranan masyarakat
jaringan internet. Perkembangan pada masa lampau yang mengandung
teknologi dan informasi ini sudah nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan
banyak dipergunakan oleh berbagai untuk melatih kecerdasan, membentuk
Negara dan sudah dipergunakan dalam sikap, watak dan kepribadian peserta
dunia pendidikan. didik (Sapriya, 2012:209-210). Selain itu
Dalam dunia pendidikan pada pembelajaran sejarah juga dapat
proses kegiatan belajar mengajar, membentuk sikap sosial terhadap diri
terdapat dua hal unsur yang penting sendiri seperti saling menghargai,
yaitu metode pengajaran dan media menghormati perbedaan yang satu
pembelajaran. Kedua unsur ini saling dengan yang lainnya. Pembelajaran
keterkaitan karena dengan metode sejarah juga memiliki tujuan agar para
pengajaran tentunya juga akan mahasiswa ataupun peserta didik mampu
mempengaruhi jenis media untuk membangun atau menumbuhkan
pembelajaran yang sesuai. Salah satu akan kesadarannya mengenai pentingnya
fungsi utama dari media pembelajaran suatu peristiwa sejarah pada masa
yaitu sebagai alat bantu dalam lampau.
pembelajaran. Pembelajaran sejarah dapat lebih
Kata media berasal dari bahasa menarik dan tidak membosankan jika
latin, dan merupakan bentuk jamak dari kita bisa memanfaatkan Teknologi
kata ”medium”. Secara harfiah kata Informasi dan Komunikasi dengan baik.
tersebut mempunyai arti perantara atau Disinilah peran seorang pendidik
pengantar pesan dari pengirim ke ataupun calon pendidik (mahasiswa
penerima pesan. Areif Sardiman, dkk. keguruan) harus bisa menguasai
(1996). pembahasan media dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi
penelitian ini dibatasi pada media agar bisa membimbing atau
pendidikan yaitu media yang hanya mengarahkan peserta didik dan
digunakan sebagai alat dan bahan mahasiswanya supaya bisa
penunjang pembelajaran. Pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan
ialah dimana suatu kegiatan yang komunikasi dengan bijaksana dalam
berlangsung melibatkan seseorang melakukan pembelajaran.
dalam upaya untuk mendapatkan sebuah Salah satu terobosan yang dapat
ilmu pengetahuan, keterampilan- digunakan dalam Teknologi mengenai
keterampilan serta nilai- nilai positif. pembelajaran sejarah yang efektif bagi
Dalam pembelajaran melibatkan kedua mahasiswa, bisa melalui berbagai
belah pihak yaitu seorang peserta didik metode diantaranya menggunakan
sebagai pembelajar dan guru atau dosen Schoology, Google Clasroom, Edmodo,
sebagai fasilitator saja. Media Zoom Meeting, Quizizz, Whatsap Group
pembelajaran ialah teknologi pembawa dan juga metode pembelajaran melalui
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk E- Learning. Biasanya banyak
keperluan pembelajaran (Schramm, mahasiswa yang cenderung lebih
1982). Apabila media digunakan untuk menyukai menggunakan metode
membawa suatu pembelajaran E- Learning.
Soekartawi (2003)

2
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

menyatakan E-Learning berarti data yaitu dengan menggunakan


pembelajaran dengan menggunakan jasa kuesioner/angket. Penelitian
bantuan perangkat elektronika.Jadi dilaksanakan di program studi
dalam pelaksanaan E-Learning di Pendidikan sejarah.
dalamnya dapat menggunakan berbagai Langkah pertama dalam penelitian
jasa tulisan, video, audio atau perangkat ini adalah mengumpulkan data dan
komputer atau kombinasi dari ketiganya. menganalisis data kuantitatif. Kedua,
Perkembangan Teknologi Informasi mengumpulkan data dan menganalisis
dan Komunikasi yang begitu pesat dapat data kualitatif. Dan untuk tahap terakhir
mendorong berbagai lembaga menganalisis semua data-data untuk
pendidikan untuk diambil kesimpulan dari analisis data
memanfaatkan sistem tersebut.
pembelajaran melalui E-Learning agar
meningkatkan evektifitas dan PEMBAHASAN
fleksibilitas dalam setiap pembelajaran. Berdasarkan hasil penyebaran
Soekartawi (2003) menyatakan dalam kuesioner kepada para responden, maka
penelitiannya menunjukkan bahwa data yang dihasilkan mengenai aspek
efektivitas pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sistem E-Learning cenderung sama bila dalam pembelajaran sejarah yang aktif,
dibanding dengan pembelajaran kreatif, dan inovatif dapat dilihat pada
konvensional atau klasikal, tetapi tabel berikut :
keuntungan yang bisa diperoleh dengan
E-Learning adalah dalam hal Tabel 1. Distribusi Jawaban Responden
fleksibilitasnya. Melalui penggunaan E- Tentang E-Learning
Learning ini dapat mengakses materi
pembelajaran dimana saja dan kapan No Kategori Frekuensi Presentas
saja. e (%)
Dengan adanya Teknologi 1 Setuju 33 68,8%
Informasi dan Komunikasi dalam suatu 2 Sangat
pembelajaran, khususnya pada 3 6,3%
Setuju
pembelajaran Sejarah dapat 3 Tidak
mempermudah mahasiswa dan peserta 13 27,1%
Setuju
didik untuk berkomunikasi ataupun
mencari suatu informasi-informasi Sebanyak 33 responden (68,8%)
mengenai peristiwa sejarah pada masa menyatakan bahwa mereka setuju
lampau. Dengan begitu mahasiswa dan penerapan E-Learning sudah efektif
peserta didik dapat mempelajari sejarah dalam pembelajaran sejarah, sebanyak 3
dengan konsep yang berbeda. reponden (6,3%) mereka sangat setuju
Tujuan penelitian ini untuk penerapan E-Learning sudah efektif
mengetahui bagaimana Pemanfaatan dalam pembelajaran sejarah, Sisanya 13
Teknologi Informasi dan Komunikasi, responden (27,1%) menyatakan bahwa
digunakan dalam kegiatan pembelajaran mereka tidak setuju.
sejarah. Sedangkan mengenai metode online
yang efektif dalam pembelajaran sejarah,
METODE dapat dilihat pada tabel berikut :
Pada penelitian ini menggunakan
metode mixed methods dengan Tabel 2. Distribusi Jawaban Responden
menggunakan desain sequential Tentang Jenis-jenis Platform
explanatory, yakni penggabungan antara Pembelajaran TIK
data kuantitatif dan data kualitatif secara
berurutan. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini untuk mendapatkan

3
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

Jenis Frekuensi Presentase E-Learning atau internet enabled


Platform (%) learning dalam metode ini menggunakan
Online E- 25 52,1 % penggabungan metode pengajaran serta
teknologi sebagai sarana penunjang
Learning
dalam proses belajar. E-Learning
Schoology 4 8,3 % merupakan proses belajar secara efektif
Google 13 27,1 % yang dihasilkan dengan cara
Classroom menggabungkan penyampaian materi
Edmodo 4 8,3 % secara digital yang terdiri dari dukungan
Zoom 16 33,3% dan layanan dalam belajar (Karwati,
Meeting 2014). Dengan menggunakan metode E-
Learning dapat mempermudah proses
Quizizz 2 31,3%
interaksi antara mahasiswa dengan
WhatApp 15 31,3 % materi pelajaran. Tidak hanya itu,
Group mahasiswa juga dapat saling
Sebanyak 25 responden (52,1%) memberikan pendapat ataupun bertukar
lebih menyukai Online Learning, pikiran mengenai hal yang bersangkutan
sebanyak 4 responden (8,3%) lebih dengan materi pelajaran dengan adanya
menyukai Schoology, sebanyak 13 forum diskusi pada web sehingga terjadi
responden (27,1%) lebih menyukai interaksi antar mahasiswa. Demikian
Google Classroom, sebanyak 4 juga interaksi mahasiswa dengan dosen
responden (8,3%) lebih menyukai terjadi dengan adanya bahan diskusi
Edmodo, sebanyak 16 responden yang diberikan oleh dosen dalam web
(33,3%) lebih menyukai Zoom Meeting, yang berupa bahan-bahan belajar serta
sebanyak 2 responden (4,2%) lebih tugas- tugas yang harus dikerjakan oleh
menyukai Quizizz, sebanyak 15 mahasiswa supaya dosen bisa menilai
responden (31,3%) lebih menyukai hasil pekerjaan mahasiswa melalui web
WhatApp Group. yang telah diberikan oleh dosen.
Manfaat pembelajaran elektronik
HASIL menurut Wulf (1996) terdiri atas empat
Metode Pembelajaran Yang Efektif hal yaitu: pertama, meningkatkan kadar
Dalam Pembelajaran Sejarah interaksi pembelajaran antara mahasiswa
Berdasarkan hasil penyebaran dengan dosen atau instruktur (enhance
kuesioner terhadap mahasiswa mengenai interactivity). Kedua, memungkinkan
metode pembelajaran yang efektif dalam terjadinya interaksi pembelajaran dari
pembelajaran sejarah, data yang mana dan kapan saja (time and place
diperoleh melalui rekapitulasi tanggapan flexibility). Ketiga, menjangkau
mahasiswa terhadap metode mahasiswa dalam cangkupan luas
pembelajaran sejarah, metode dengan E- (potential to reach a global audience).
Learning di program studi Pendidikan Keempat, mempermudah
sejarah berada dalam rekapitulasi data penyempurnaan dan penyimpanan
tertinggi dengan angka (68,8%) sebagai materi pembelajaran (easy updating of
metode pembelajaran sejarah yang content as well as archivable
paling efektif. Menurut Rosenberg capabilities).
(2001) menekankan bahwa E-Learning Materi dan pembelajaran dengan
merujuk pada penggunaan teknologi menggunakan metode E-Learning
internet untuk mengirimkan serangkaian disampaikan melalui teks, grafik,
solusi yang dapat meningkatkan simulasi, audio, animasi, dan video.
pengetahuan dan keterampilan. Serta dalam E-Learning juga terdapat
forum diskusi, sehingga mahasiswa
menjadi lebih aktif dalam setiap
pembelajaran.

4
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

Karakteristik E-Learning, antara lain. pun. hal itu akan membuat mahasiswa
Pertama, memanfaatkan jasa teknologi lebih mudah untuk memahami secara
elektronik; di mana guru dan siswa, detail mengenai materi yang diberikan
siswa dan sesama siswa atau guru dan oleh dosen.
sesama guru dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah dengan tanpa Efektifvitas Penggunan E-Learning
dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. Dalam Pembelajaran Sejarah
Kedua, memanfaatkan keunggulan Kegiatan dalam pembelajaran di
komputer (digital media dan jaringan sekolah dengan efektif oleh seorang
komputer). Ketiga, pendidik dapat menciptakan proses
menggunakan bahan ajar bersifat pembelajaran yang menyenangkan.
mandiri (self learning materials) Efektivitas pembelajaran merupakan
disimpan di komputer sehingga dapat di takaran keberhasilan suatu sekolah
askes oleh guru dan siswa kapan saja dalam menyelenggarakan pendidikan,
dan di mana saja bila yang bersangkutan sehingga sangat diperlukan adanya
memerlukannya. Keempat, upaya pembelajaran yang
memanfaatkan jadwal pembelajaran, mampu membangkitkan
kurikulum, hasil kemajuan belajar dan minat dan kemauan anak dalam kegiatan
hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran untuk mengembangkan
administrasi pendidikan dapat dilihat seluruh potensi dalam diri anak yang
setiap saat di komputer (Yazdi, dipadukan dengan kelima aspek
Matematika, & Tadulako, 2012). perkembangan serta penanaman nilai
Model pembelajaran E-Learning agama yang kuat dalam diri anak
menurut Rasthy dapat diklasifikasikan tersebut (Rohmawati, 2015). Penerapan
menjadi tiga model yaitu adjunct, kecanggihan teknologi di pembelajaran
mixed/blanded, dan fully online (Dewi sejarah dapat meningkatkan
Salma, Prawradilaga, 2013). Model keefektivitasan dalam pembelajaran.
pembelajaran Adjunt yaitu proses Proses pembelajaran dengan
pembelajaran tradisional plus, memanfaatkan Teknologi Informasi dan
maksudnya yaitu sistem penunjang Komunikasi merupakan bimbingan dari
penyampaian belajar secara online pengajar untuk memfasilitasi
sebagai tambahan pengayaan dari pembelajaran-pembelajaran yang efektif
pembelajaran tradisional. Misalnya (Munir, 2009).
mahasiswa mendapatkan tugas dari Pembelajaran yang dikategorikan
dosen untuk mencari sumber materi efektif dalam kegiatan pembelajaran
melalui internet sebagai sarana untuk yaitu dengan memanfaatkan Teknologi
menunjang proses pembelajaran dikelas. Informasi dan Komunikasi dengan
Model Mixed/Blanded, yaitu proses optimal sebagai alat bantu dalam
pembelajaran secara bersamaan dengan kegiatan belajar. Dalam pembelajaran
melalui tatap muka dan online secara sejarah, salah satu pemanfaatan
bersama-sama atau keseluruhan. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sedangkan model pembelajaran fully yang dianggap efektif dalam metode
online yaitu semua proses pembelajara pembelajaran yaitu dengan
dan penyampaian materi dilakukan menggunakan E-Learning, karena
secara online secara keseluruhan. sebanyak 33 responden (68,8%) setuju
Dengan demikian, dalam dengan metode E-Learning dapat
menggunakan E-Learning dapat meningkatkan efektivitas dalam
mempermudah mahasiswa untuk pembelajar sejarah. Dengan
memahami materi yang diberikan dosen. memanfaatkan E-Learning dalam media
Karena mahasiswa dapat mengakses pembelajaran yang bertujuan untuk
materi tersebut kapan pun dan dimana meningkatkan pemahaman mahasiswa
terhadap materi sejarah dan

5
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

meningkatkan metode pembelajaran, dari penyajian masalah dari guru untuk


sehingga meningkatnya tingkat meningkatkan kemampuan siswa dalam
efektivitas dalam pembelajaran sejarah. menyelidiki dan menentukan
Strategi Pembelajaran Sejarah Aktif, pemecahannya. Ketiga, peristiwa-
Inovatif, Kreatif, Efektif Dan peristiwa belajar dari Gagne.
Menyenangkan (PAIKEM) Dengan Berdasarkan pembahasan yang
Menggunakan Model E-Learning dikemukakan di atas, suatu proses
Sebagai seorang pendidik kegiatan tidak lepas dari apa yang di
diperlukanya memiliki strategi rencanakan atau di buat dalam strategi
pembelajaran yang akan di terapkan pembelajaran yang di buat oleh dosen.
dalam pembelajaran di sekolah. Tujuan Demikian pula kedudukan mahasiswa
dari diterapkannya strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran sejarah yang
di sekolah untuk meningkatkan ditentukan oleh dosen dalam membuat
penguasaan atau prestasi belajar peserta proses perencanaan dan mengaktifkan
didik. Strategi pembelajaran menurut proses pembelajaran. Strategi
Frelberg & Driscoll (1992) dapat pembelajaran ini sangat menentukan
digunakan untuk mencapai berbagai tingkatan keterlibatan mahasiswa dalam
tujuan pemberian materi pelajaran pada interaksi dan pada gilirannya tingkat
berbagai tingkatan, untuk siswa yang keterlibatan tersebut menentukan tingkat
berbeda, dalam konteks yang berbeda perubahan kualitas yang terjadi pada diri
pula. Gerlach & Ely (1980) mengatakan mahasiswa. Tingkat perubahan kualitas
bahwa strategi pembelajaran merupakan individu mahasiswa inilah yang
cara-cara yang dipilih untuk dinamakan hasil belajar. Hal ini sesuai
menyampaikan materi pelajaran dalam dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun
lingkungan pembelajaran tertentu, yang 2007 tentang Standar Proses untuk
meliputi sifat, lingkup, dan urutan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
kegiatan yang dapat memberikan yang menyatakan bahwa dalam kegiatan
pengalaman belajar kepada siswa. Dick inti pembelajaran merupakan proses
dan Carey (1996) berpendapat bahwa untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)
strategi pembelajaran tidak hanya yang harus dilakukan secara interaktif,
terbatas pada prosedur kegiatan, inspiratif menyenangkan, menantang,
melainkan juga termasuk di dalamnya memotivasi peserta didik untuk
materi atau paket pembelajaran. Strategi berpartisipasi aktif, serta memberikan
pembelajaran terdiri atas semua ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
komponen materi pelajaran dan prosedur dan kemandirian sesuai dengan bakat,
yang akan di gunakan untuk membantu minat, dan perkembangan fisik dan
siswa mencapai tujuan pembelajaran psikologis peserta didik.
tertentu. Dengan berkembangnya
Crowl, Kaminsky & Podell (1997) Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengemukakan tiga pendekatan yang mahasiswa mendapatkan kemudahan
mendasari pengembangan strategi dalam berinteraksi dengan sumber
pembelajaran. Pertama, Advance belajar yang cakupan sangat luas.
Organizers dari Ausubel, yang Dengan adanya kecanggihan teknologi,
merupakan pernyataan pengantar yang mahasiswa dapat memperoleh informasi
membantu siswa mempersiapkan dan ilmu pengetahuan atau bahan ajar
kegiatan belajar baru dan menunjukan dengan sangat mudah. Dampak yang
hubungan antara apa yang akan sedemikian luas tersebut telah
dipelajari dengan konsep atau ide yang memberikan model pembelajaran yang
lebih luas. Kedua, Discovery Learning baru dikalangan dunia pendidikan, yang
dari Bruner, yang menyarankan sering dikenal dengan istilah model E-
pembelajaran dimulai

6
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

Learning, Distance Learning, Online harus dapat mengetahui seberapa


Learning, Web Based Learning, dan paham mahasiswa terhadap materi
Virtual Class Room. Model yang diberikan dalam model E-
pembelajaran tersebut merupakan model Learning, sehingga dosen dapat
pembelajaran yang memanfaatkan meninjau pembelajaran yang
kecanggihan Teknologi Informasi dan seharusnya dilakukan sesuai dengan
Komunikasi dalam dunia pendidikan. model E-Learning.
Pelajaran sejarah identik dengan 4. Proses Eksplorasi
rasa bosan jika sedang belajar materi Dengan kemudahan informasi,
sejarah, hal tersebut merupakan mahasiswa dapat memanfaatkan
tantangan bagi dosen untuk mengatur kecanggihan teknologi informasi
strategi pembelajaran sehingga dan komunikasi dalam mencari
mahasiswa dapat menerima cakupan sumber materi pembelajaran yang
materi yang diberikan oleh dosen. diberikan oleh dosen, sehingga
Pembelajaran sejarah dengan mahasiswa dapat mengetahui dan
menggunakan PAIKEM dengan model mencari referensi terlebih dahulu
E-Learning merupakan cara atau metode sebelum adanya pembelajaran yang
yang dapat digunakan untuk mengatasi dilakukan oleh dosen dalam E-
permasalahan tersebut. Dengan cara Learning.
menggunakan model E-Learning, dosen
dapat memberikan materi melalui Dengan menggunakan model E-
pemanfaatan teknologi sebagai sarana Learning dalam pembelajaran sejarah
atau media dalam pembelajaran. Dalam dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inspiratif, Kreatif, Efektif dan
Inspiratif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Dapat mengurangi
Menyenangkan) terdapat model akan kebosan dalam memahami materi
pembelajaran kontekstual yang sejarah. Karena dengan model E-
melibatkan empat prinsip utama dalam Learning dengan memanfaatkan
proses pembelajarannya dengan model teknologi dapat memfasilitasi mahasiswa
E-Learning: lebih kreatif, inovatif, dan sangat efektif
1. Proses Interaksi untuk memahai materi sejarah dengan
Pada tahap ini mahasiswa dan mudah.
dosen berinteraksi secara aktif
dalam forum diskusi yang tersedia KESIMPULAN
pada E- Learning. dengan Dari hasil penelitian ini dapat
menggunakan forum diskusi ditarik kesimpulan bahwa dengan
mahasiswa dapat bertaya akan hal adanya Teknologi Informasi dan
materi yang diberikan oleh dosen, Komunikasi sangat bermanfaat bagi
sehingga akan tercipta dunia pendidikan. Dan berdasarkan hasil
pembelajaran aktif dengan penyebaran kuesioner terhadap para
menggunakan model E-Learning. responden pada program studi
2. Proses Komunikasi pendidikan sejarah. Data yang diperoleh
Pada tahap ini mahasiswa dapat mengenai pemanfaatan Teknologi
mengkomunikasikan pengalaman Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran dengan model E- Pembelajaran Sejarah yang aktif, kreatif,
Learning, sehingga dosen dan inovatif telah terbukti bahwa
mengetahui hasil dari pembelajaran sebanyak 33 responden (68,8%) mereka
yang telah diberikan kepada menyatakan bahwa setuju akan
mahasiswa. penerapan E-Learning sudah efektif
3. Proses Refleksi dalam pembelajaran sejarah, sebanyak 3
Pada tahap ini peran dosen sangat responden (6,3%) mereka sangat setuju
penting, karena sebagai pendidik

7
P-ISSN : 2655-3600 Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah
E-ISSN : 2714-7908 Vol. 3, No. 1, 2020

akan penerapan E-Learning yang sudah Indonesia. Jakarta: Jurnal


efektif dalam pembelajaran sejarah, Teknodik Depdiknas Edisi
sisanya sebanyak 13 responden (27,1%) No.12/VII/ Oktober/2003.
mereka menyatakan tidak setuju jika Yazdi, M., Matematika, D. J., &
penerapan E-Learning dalam Tadulako, U. 2012. E-Learning
pembelajaran sejarah sudah efektif. Dan Sebagai Media Pembelajaran.
mengenai pembelajaran sejarah yang 2(1), 143–152.
efektif mahasiswa menyukai
pembelajaran sejarah dengan
menggunakan metode pembelajaran
melalui media platform seperti E-
Learning, Schoology, Google
Classroom, Edmodo, Zoom Meeting,
Quizizz dan Whatsap Group.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayan.
(1982). Konsep CBSA dan
Berbagai Strategi Belajar
Mengajar. Program Akta VB
modul 11 Jakarta: Ditjen
Pendidikan Tinggi.
Dewi Salma, Prawradilaga, dkk. 2013.
Mozaik Teknologi Pendidikan E-
Learning. Jakarta: Kencana.
Frelberg, H.J. and Driscoll, A. 1992
Universial Teaching Strategies.
Boston: Allyn & Bacon.
Gerlach, V.S. & Ely, D.P. 1980.
Teaching and Media A Systematic
Karwati, E. 2014. The Influence of
E-Learning Based on Information.
Approach. New Jersey: Prentice
Hall.
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh
Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Rohmawati, A. 2015. Usia Taman
Kanak-kanak. Jurnal Pendidikan
Usia Dini, 9(1), 15–32.
Sadiman Arief, dkk. 1996. Media
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Press.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep
dan Pembelajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Schramm, Wilbut. 1978. Draf sampler
of Distance Education. Hawaii:
East- West Communication
Institute.
Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar E -
learning: Teori dan Aplikasinya
Di
8

Anda mungkin juga menyukai