Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode pengajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis
tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim,kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Di
samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran berbasis ICT?
2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis ICT?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi ICT dalam pemanfaatannya?
4. Apa manfaat media pembelajaran berbasis ICT?
5.  Apa Fungsi media pembelajaran berbasis ICT?
6. Apa kelebihan media pembelajaran berbasis ICT?
7. Apa kelemahan media pembelajaran berbasis ICT?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian media pembelajaran berbasis ICT
2. Mengetahui pengembangan media pembelajaran berbasis ICT
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ICT
4. Mengetahui manfaat media pembelajaran berbasis ICT
5. Mengetahui Apa Fungsi media pembelajaran berbasis ICT
6. Mengetahui kelebihan media pembelajaran berbasis ICT
7. Mengetahui kelemahan media pembelajaran berbasis ICT

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran berbasis ICT


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran. Media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.1
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. 2 Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang
digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke–21usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga
lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat
ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Sedangkan media Pembelajaran berbasis information communication
technology (ICT) adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara
pengajar (guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling bertatap muka
(bertemu) secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan konvensional,
mereka bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan
memanfaatkan suatu media yang disebut komputer.
Metode pembelajaran pada saat ini mulai banyak dikembangkan
adalah metode pembelajaran berbasis TIK (teknologi Informasi dan
Komunikasi).3 Hal ini terjadi karena sejalan dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi serta tuntutan dalam dunia pendidikan agar
pembelajaran semakin maju, lebih efisien dan efektif sehingga tujuan dalam

1
Schramm (1977)
2
Brown (1973)
3
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Jakarta: Graha
Ilmu, 2012)

4
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Mendayagunakan teknologi
komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbicara tentang TIK, erat
kaitannya dengan pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan tujuan
pembelajaran adalah hal yang menarik dan lebih bermanfaat daripada hanya
sekedar belajar mendengarkan penjelasan dari guru (teacher center) bila konsep
pembelajaran dengan TIK diaplikasikan sesuai dengan fungsionalitasnya.
Metode pengajaran satu arah, akan membuat siswa bosan. Guru menerangkan,
siswa hanya mendengarkan. Kalau gurunya cukup komunikatif dalam
menerangkan, kadang akan membuat siswa semakin termotivasi. Tapi bila
siswa monoton dalam menyampaikan materi, sangat memungkinkan kondisi
masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
Harapan dari sebuah pembelajaran adalah aktivitas yang membuat
seorang siswa memiliki pengetahuan atau bahkan membangun sendiri
pengetahuannya melalui sumber-sumber ilmu yang sangat beraneka ragam.
Beberapa media TIK seperti PC, Internet, Radio, Telepon, Televisi, Printer,
LCD Proyektor, Intranet pun sudah banyak kita temukan. Akan tetapi, sudah
optimalkah media itu dipakai dalam proses pembelajaran? Mungkin bila dilihat
sekilas, media tersebut lebih banyak menawarkan hiburan daripada edukasi.
Akan tetapi, dengan berbagai sarana yang ada sangat memungkinkan masa
depan TIK di Indonesia akan semakin baik. Dengan banyaknya ahli IT yang
concern di dunia pendidikan, dan teknologi yang berkembang dengan cepat
tentunya. Apalagi, bila ditunjang dengan kebijakan pemerintah dan berbagai
komponen dalam kegiatan pembelajaran yang saling mendukung. Mungkin
sekarang masih jauh dari kondisi ideal itu. TIK sebagai solusi pembelajaran
pada intinya adalah bagaimana menyajikan materi pembelajaran secara
menarik sehingga siswa senang untuk belajar dan bagaimana proses belajar itu
tidak dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu.4 Dimana saja, kapan saja
seseorang bisa membangun sendiri pengetahuannya. Berbagai sarana juga bisa
disediakan oleh TIK untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran
seseorang.

4
Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013)

5
Penyajian materi yang baik bisa menstimulus pembelajar untuk
berpikir kritis dan kreatif, mengembangkan pengetahuannya dan
mengaplikasikan pengetahuannya secara konkret. Karena dengan pemahaman
yang menyeluruh tentang suatu konsep pengetahuan, tidak hanya akan
membuat daya ingat semakin kuat tetapi kemampuan siswa untuk problem
solving juga akan semakin terasah. Dunia pendidikan termasuk yang paling
diuntungkan dari kemajuan Teknologi Informasi (TIK) karena memperoleh
manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran
berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, membangun forum-forum diskusi
ilmiah, sampai konsultasi/diskusi dengan para pakar di dunia, semua itu dapat
dengan mudah dilakukan dan tanpa mengalami sekat-sekat karena setiap
individu dapat melakukannya sendiri. Dampak yang sedemikian luas tersebut
telah memberikan warna atau wajah baru dalam sistem pendidikan dunia, yang
dikenal dengan berbagai istilah e-learning, distance learning, online learning,
web based learning, computer-based learning, dan virtual class room, di mana
semua terminologi tersebut mengacu pada pengertian yang sama yakni
pendidikan berbasis teknologi informasi.
B. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Banyak sekali media dilingkungan sekitar kita yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih. Pemilihan
ini penting dalam rangka, agar ketika media pembelajaran itu kita pilih sebagai
alat bantu penyampai pesan benar-benar menjadi alat bantu yang efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang
konstruktif antara lain:5
1. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian media dengan lingkungan belajar
3. kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran
4. Kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media
5. Kefisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga dan biaya
6. Keamanan bagi pembelajaran
7. Kemampuan media dalam mengaktifkan siswa.

5
Ibid., hal 4.

6
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biasanya menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) beserta aplikasinya,
seperti: perangkat komputer yang tersambung dengan jaringan internet,
LCD/proyektor, CD pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan web atau
situs-situs tertentu dalam internet. Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain
dukungan perangkat keras dan perangkat lunak, dukungan koneksi berbasis
web (internet) juga sangat diperlukan. Hal ini memungkinkan para siswa dan
guru melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka
secara langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang tekoneksi dengan
jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet ini seseorang dapat
mengakses data apa saja dengan melakukan browsing ke berbagai penyedia
data (server) di berbagai belahan dunia.
Beberapa fasilitas yang tersedia melalui jaringan internet yang
bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran adalah saebagai berikut:
1. pencarian informasi dengan menggunakan mesin pencari (search engine)
termasuk didalamnya layanan pengelolaan uploud dan download dokumen.
Search engine tersebut diantaranya google, yahoo, altavista, ask, dsb.
2. kelompok diskusi dengan menggunakan mailing-list
3. layanan komunikasi melalui surat elektronik (email). Dalam
perkembangannya, email dipergunakan sebagai pendukung layanan jejaring
sosial seperti facebook, twitter, dsb.
4. layanan media komunikasi (interaksi) berbasis situs web, seperti blog.
5. ketersediaan aplikasi/progam yang bersifat freeware (boleh diunduh) untuk
media pembelajaran, seperti aplikasi perhitungan zakat, aplikasi
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, aplikasi perhitungan warisan, dsb.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemanfaatan ICT di sekolah
dasar
Penerapan pembelajaran berbasis ICT merupakan kegiatan yang
mencakup semua komponen sekolah, baik itu dari sekolah maupun dari diri
individu setiap siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran berbasis ICT ini
memerlukan kerja sama antara semua komponen sekolah. Adapun beberapa
faktor penting yang mempengaruhi pembelajaran berbasis ICT di sekolah dasar
yaitu:6
6
Ibid., hlm 3.

7
1. Kemampuan Sekolah
Salah satu unsur yang menyebabkan ICT digunakan secara
maksimal adalah dengan adanya fasilitas komputer yang memadai. Memang
bila kita melihat sekolah-sekolah elit di kota besar, kita akan menemukan
sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap,
misalnya komputer. Tetapi untuk sekolah-sekolah di daerah pinggiran kota
atau kepulauan, kita akan sulit menemukan sarana dan prasarana yang
lengkap terutama komputer (tentunya yang layak dan memadai untuk
sebuah proses pembelajaran).
Selama ini pemerintah memang memberikan komputer kepada
sebagian sekolah, tetapi untuk sekolah yang tidak kebagian harus berusaha
sendiri untuk membeli komputer. Bagi sekolah elite, mungkin sangat
mudah, tetapi bagi sekolah yang untuk merenovasi sekolahnya saja masih
pontang-panting mencari dana apalagi untuk membeli komputer itu akan
sangat memberatkan. Termasuk sekolah-sekolah swasta di daerah dan
pinggiran termasuk di kepulauan yang masih tertatih-tatih untuk
menghidupi dirinya. Sedangkan komputer merupakan sarana utama agar
pemanfaatan ICT berjalan maksimal.
2. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kunci utama agar pemanfaatan ICT berjalan maksimal adalah guru.
Untuk itu diperlukan guru yang profesional. Sedangkan dalam kenyataannya
tidak semua guru lulusan program sarjana adalah tenaga pendidik yang
profesional dalam menggunakan peralatan seperti komputer. Hal ini juga
akan menjadi hambatan yang cukup serius mengingat yang menjadi kunci
utamanya adalah guru dalam pemanfaatan ICT. Ketika guru-guru yang ada
sudah tidak mampu, maka pemanfaatan ICT ini hanya akan menjadi wacana
yang terus berkembang dan hanya mengambang tanpa ada perwujudan
dalam kenyataan.
3. Lingkungan Sosial
Perkembangan dan proses belajar seseorang tidak dapat terjadi
tanpa kehadiran pengaruh lingkungan (masyarakat). Begitu juga dengan
pemanfaatan ICT tidak akan maksimal tanpa didukung oleh lingkungan. Di

8
lingkungan kota-kota besar, sangat mudah untuk mencari perangkat ICT
sehingga pemanfaatan ICT akan maksimal. Termasuk ketika memberikan
tugas yang harus mengakses internet, misalnya, akan lebih mudah
dilakukan. Akan tetapi untuk kasus sekolah-sekolah yang ada di kepulauan,
misalnya, yang listrik saja harus hidup di malam hari, tidak terjangkau
provider sehingga internet tidak bisa diakses, maka pemanfaatan ICT akan
kurang maksimal walaupun di sekolah itu mempunyai sarana komputer
lengkap.
Jadi sangat jelas bahwa lingkungan sebagai proses motivasi sosial
yang memegang peranan dalam merangsang setiap individu untuk mencapai
prestasi sosial sebagaimana proses-proses motivasi akademik akan
mempengaruhi prestasi akademik. Bila lingkungan tidak mendukung, maka
akan sangat sulit bagi siswa untuk mencapai kesuksesan.
D. Manfaat TIK dalam Pembelajaran
Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat
dikategorisasikan menjadi 4 (empat) kelompok manfaat.7
1. TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan
Dalam kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai sebagai Referensi
Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar
Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat
Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan
Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi.
2. TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran
Dalam dalam kelompok ini sekurang-kurangnya ada 3 fungsi TIK
yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu
(1) TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji
Siswa, Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat
Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) TIK
sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru-
Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu.
Sedangkan (3) TIK sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif ,

7
Isjoni,dkk., ICT Untuk Sekolah Unggul, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

9
Belajar Mandiri, Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat
Karya Siswa, dan media Komunikasi Antar Siswa.
3. TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran
Dalam dalam kelompok ini TIK dapat dimanfaatkan sebagai:
Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater
Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-
Intelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet
Sekolah). Dan
4. TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran
Dalam dalam kelompok ini TIK kita temukan dukungan teknis dan
aplikatif untuk pembelajaran baik dalam skala menengah maupun luas yang
meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat
Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-
Alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan
Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi). Berangkat dari
optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal
ini akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM
Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat
berpengetahuan (knowledge-based society). Masyarakat yang tangguh
karena memiliki kecakapan:
a. ICT and media literacy skills),
b. Critical thinking skills,
c. Problem-solving skills,
d. Effective communication skills, dan
e. Collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap
permasalahan dan tantangan hidupnya.
E. Fungsi ICT Dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki dua fungsi
utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu meliputi:8
1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tool), yaitu alat bantu bagi pengguna
(user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah
kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat data base, membuat

8
Isjoni Dan Moh. Arif Ismail, Pembelajarn Virtual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

10
program administratif untuk siswa, guru, dan staf, data kepegawaian,
keuangan, dan sebagainya,
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini
teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa,
misalnya dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat
mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa
semua kompetensinya.
F. Kelebihan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Kelebihan Media Pembelajaran berbasis ICT
1. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi
e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
2. Membiasakan mahasiswa dalam menggunakan ICT sebagai media belajar;
memberikan empowerment kemampuan personal pembelajar secara
mandiri
3. Belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu
4. Materi-materi pembelajaranya selalu up to date
5. Lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pemikirannya
6. Memotivasi pembelajaran
7. Kematangan berpikir mahasiswa
8. Informasi dari berbagai sumber informasi
9. Kaya pengalaman berbudaya
10. Wadah karya-karya yang kreatif bagi mahasiswa
11. Meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi;
12. Fasilitas dalam mencari informasi khusus dengan cara berpikir logis
13. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan
14. Kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu
ruangan
15. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah
dan lancar karena penerapan sistem Teknologi Informasi dan komunikasi
G. Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis ICT

11
1. Kemajuan ICT juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya
mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan
kecurangan
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah
system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal
3. Penerapannya membutuhkan biaya yang relatif besar.
4. Rentan terhadap penyalahgunaan fungsi.
5. Guru dalam dalam penerapan ICT dituntut memiliki keahlian tinggi.
6. Sulit diterapkan di sekolah yang kurang maju yang pada umumnya terdapat
di pedesaan.

12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
media Pembelajaran berbasis information communication technology
(ICT) adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar
(guru) dan peserta (murid) ajar tidak harus saling bertatap muka (bertemu)
secara fisik seperti halnya dalam sistem pendidikan konvensional, mereka
bertemu dalam ruang teknologi informasi (internet) dengan memanfaatkan
suatu media yang disebut komputer.
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini
berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan
tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama
berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan
teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan dampak
negatif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif
dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan
ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu
terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang
bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut
masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting
untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya.
Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam
identifikasi masalah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuliah ini, agar
dapat pebuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan
saranya, penulis ucapkan terimakasih.

14
DAFTAR RUJUKAN

Brown. 1973. Pengembangan media pembelajaran berbasis IT. (In Prosiding


Seminar Nasional Teknologi Pendidikan). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Isjoni. dan Moh. Arif Ismail. 2008. Pembelajarn Virtual. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Isjoni dkk.. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ruman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman dkk.. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Schramm. 1977. Pengembangan Meda Pembelajaran Berbasis IT. (Prosiding
Workshop Nasional).
Sutopo. Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu.

15

Anda mungkin juga menyukai