Anda di halaman 1dari 9

Tahun VI, No.

11, Oktober 2010

PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN MEDIA


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
UNTUK PEMBELAJARAN
A. Fachrurrazi,
Dosen PG-PAUD UNIPA Surabaya, pemerhati dan praktisi media.

ABSTRAK

Information Technology (IT) yang diterjemahkan secara bebas sebagai Teknologi Informasi (TI) aplikasi dan
penggunaannya sudah tidak bisa dihindari lagi oleh dunia pendidikan. Kecanggihan fitur dan aplikasinya
dirasakan sangat banyak membantu proses pembelajaran. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa
penggunaan media hendaknya tidak hanya dilihat dari kecanggihannya, tetapi yang lebih penting adalah dari
segi fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pembelajaran dan kemandirian belajar
peserta didik. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat tergantung pada tujuan pembelajaran,
bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media yang akan digunakan, serta kemampuan guru dalam
menggunakan media itu. Sudah saatnya proses pembelajaran tidak lagi mengekang kebebasan kreativitas dan
aktivitas siswa. Pembelajaran harus dikemas dalam kemasan yang menyenangkan, tidak membosankan.
Lahirlah konsep EDUTAINMENT yang memadukan konsep pendidikan dan hiburan yang dikemas dalam
ide-ide kreatif, interaktif dan inovatif, tetapi juga tetap menjaga esensi tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.

Kata Kunci: Pengembangaan dan pemanfaatan, Media, Teknologi Informasi

dan tidak pada orang lain, setiap orang


Rasional memunculkan perilaku belajar yang berbeda.
Siswa sebagai individu yang sedang Perbedaan perilaku belajar itu disebabkan oleh
mengalami proses pertumbuhan dan adanya perbedaan karakteristik individu siswa.
perkembangan. umumnya sangat aktif melakukan Perilaku belajar yang berbeda ini menuntut
kegiatan, cepat bosan dan mudah beralih layanan pembelajaran yang berbeda khususnya
perhatian, maka pembelajaran hendaknya selalu media pembelajaran. Perubahan perilaku belajar
membuat siswa tertarik dan senang. dengan cara ada tiga aspek, yaitu kognitif, sikap dan
menggunakan berbagai media pembelajaran. ketrampilan. Setiap aspek menuntut peenggunaan
Rasa ingin tahu siswa yang tinggi, media pembelajarran yang berbeda.
mendorong untuk selalu melakukan kegiatan Secara teknologis, sasaran akhir teknologi
dalam memenuhi rasa ingin tahunya, serta pembelajaran adalah memudahkan belajar siswa.
kemampuan berpikir kreatif dan kritis, ditunjang Untuk mencapai sasaran akhir ini teknolog
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan bidang pembelajaran, (termasuk di dalamnya
teknologi, terutama teknologi komunikasi yang adalah para guru) mengembangkan berbagai
sangat pesat, dengan membanjirnya alat alat sumber belajar/media untuk memenuhi kebutuhan
teknologi berupa komputer, televisi, internet dll setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya,
masuk ke dalam dunia pendidikan, maka proses belajar setiap siswa akan amat dimudahkan
membuat guru harus lebih berpikir dan berbuat dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai
lebih kreatif untuk memanfaatkan media dengan karakteristik belajarnya.
elektronik tersebut dalam pembelajarannya. Secara empirik, berbagai temuan penelitian
Secara psikologis, bahwa belajar adalah menunjukkan bahwa ada interaksi antara
suatu proses yang kompleks dan unik, perilaku penggunaan media pembelajaraqn dengan
belajar yang nampak pada seseorang adalah unik, karakteristik belajar siswa dalam menentukan
artinya perilaku itu hanya terjadi pada orang itu hasil belajar siswa, artinya bahwa siswa akan

21
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

mendapat keuntungan yang signifikan bila ia Pengertian Media.


belajar dengan menggunakan media yang sesuai Media pada hakekatnya merupakan salah
dengan karakteristiknya. satu komponen sistem pembelajaran. Media
Hal-hal tersebut di atas menuntut guru merupakan bagian integral dan harus sesuai
untuk selalu bertindak dan berbuat kreatif dengan peroses pembelajaran secara menyeluruh,
terutama untuk tetap menjaga perhatian dan sehingga memungkinkan siswa dapat berintegrasi
konsentrasi anak dalam proses pembelajarannya. dengan media yang dipilih.
Dan yang terpenting adalah agar siswa terhindar Dalam proses komunikasi Media
dari pengetahuan yang verbalistis. merupakan alat penyampai informasi atau pesan.
Alasan terakhir mengapa perlu Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat
pengembangan media berbasis teknologi diindra yang berfungsi sebagai
informasi adalah bahwa sudah saatnya proses perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi.
pembelajaran tidak lagi mengekang kebebasan Dalam sumber belajar media disebut Bahan atau
kreativitas dan aktivitas siswa. Pembelajaran software yang berisi pesan untuk disampaikan
harus dikemas dalam kemasan yang kepada penerima.
menyenangkan, tidak membosankan. Lahirlah
konsep EDUTAINMENT yang memadukan Media pendidikan dan media pembelajaran.
konsep pendidikan dan hiburan yang dikemas Media pendidikan, tentu saja media yang
dalam ide-ide kreatif, interaktif dan inovatif, digunakan dalam proses dan untuk mencapai
tetapi juga tetap menjaga esensi tujuan tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media
pembelajaran yang akan dicapai. pendidikan juga merupakan media komunikasi,
Permasalahannya adalah: ”bagaimana karena proses pendidikan juga merupakan proses
mewujudkan hal tersebut?” komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi media pembelajaran, maka media pendidikan
Informasi (Why not...???) sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian
Era global seperti sekarang ini membuat pendidikan itu sendiri. Sedangkan media
dunia sudah menjadi “seperti daun kelor”, jarak pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus,
dan waktu seakan sudah tidak ada artinya lagi. maksudnya media pendidikan secara khusus
Dunia ibarat tidak bertembok. Kok bisa??? Ya... digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu
itulah fakta yang harus kita hadapi. Tidak yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak
terkecuali dalam dunia pendidikan. Jangan semua media pendidikan adalah media
berangan lagi sekarang menjadi guru yang paling pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran
siiip, paling tahu segalanya. Itu sudah jadul . pasti termasuk media pendidikan.
Karena murid-murid kita berhari-hari nongkrongi Media pendidikan menurut Gagne (dalam
warung mereka yang menyajikan menu utama Yusuf Hadimiarso; 2004) adalah berbagai jenis
internet (bukan masakan khas Ngalam lho ya... : komponen dalam lingkungan mahasiswa yang
Indo mie, telor campur Kornet). Dari situ mereka dapat merangsang mahasiswa untuk belajar.
lebih dahulu banyak tahu. Dengan memanfaatkan media pendidikan sebagai
Komputer, laptop, dan internet adalah suatu sumber belajar dapat membantu perbedaan
sudah bukan barang ”istimewa” lagi sekarang. gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya
Sudah menjadi ”makanan” sehari-sehari. indra, cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis,
Komputer dan internet sudah menjadi ICON dan waktu dan lain lain. Luasnya cakupan media
kata kunci yang menjadikan dunia ini seperti daun pendidikan yang dapat ditemui, didapatkan, dan
kelor tadi. dimanfaatkan untuk belajar baik secara formal
Pro dan kontra atas kehadiran internet dan bertujuan (didesain) maupun informal (tidak
memang sudah tidak bisa dihindari. Itu sudah didesain), berarti media pendidikan merupakan
menjadi konsekuensi logis dari sebuah kemajuan. sumber belajar bagi siapa saja yang
Eksis positif dan negatif adalah jamak. Yang belajar.dimana saja dan kapan saja, baik berupa
terpenting adalah meminimizekan dampak negatif buku, surat kabar, majalah, radio, film, televisi,
itu menjadikan dampak positif yang lebih tinggi maupun internet, guru, penyuluh lapangan,
dan memiliki nilai tambah. Kenapa tidak? perpustakaan, dll.
Dampak positif inilah yang sebenarnya Media pembelajaran menurut Yusufadi
harus kita manfaatkan untuk keuntungan bagi Miarso (2004:458) adalah segala sesuatu yang
dunia pendidikan kita. digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
22
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan Pembelajaran sebagai suatu sistem terdiri
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong dari berbagai komponen, komponen pokok
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, bahan
dan terkendali (formal). atau isi pembelajaran, metode pembelajaran,
Berarti media pembelajaran merupakan media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran,
sumber belajar yang dirancang khusus menjadi antar komponen saling berhunbungan dan saling
komponen sistem instruksional (didesain), untuk ketergantungan. Dalam sumber belajar, yaitu
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan semua sumber yang secara khusus dikembangkan
bertujuan .maka media pembelajaran merupakan sebagai ”komponen sistem instruksional” disebut
bagian dari media pendidikan jika ternyata sumber belajar by design (AECT, 1986;9) media
teknologi pembelajaran adalah bagian dari pembelajaran tersebut meliputi Pesan, Orang,
teknologi pendidikan, berdasar atas konsep bahwa Bahan, Peralatan, Teknik dan Latar (lingkungan).
pembelajaran (instructional) adalah bagian dari Ahmad Rohani (1997) menyebut media
pendidikan ( AECT 1986:8 ). merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan
Masih banyak anggapan yang menyamakan belajar
pengertian media secara umum sebagai alat Adapun ciri-ciri umum media
peraga. Sebenarnya ada perbedaan yang prinsip pembelajaran (lebih khusus lagi disebut media
antara alat peraga, alat bantu guru (teaching instruksional edukatif) antara lain:
aids), alat bantu audio visual (AVA), walaupun a. identik dengan alat peraga langsung dan tidak
pada dasarnya semua istilah itu dapat dimasukkan langsung.
dalam konsep media. Konsep media sebenarnya b. Digunakan dalam proses komunikasi
merupakan perkembangan lebih lanjut dari pembelajaran.
konsep-konsep tersebut. Penjelasan berikut ini c. Dimaksudkan untuk mengefektifkan kegiatan
mungkin dapat membantu memahami konsep pembelajaran.
yang sebenarnya dari isitikah: alat peraga, dan alat d. Memiliki muatan normatif dalam dunia
bantu seperti tersebut di atas. pendidikan.
Alat peraga adalah alat (benda) yang e. Erat kaitannya dengan metode pembelajaran
digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, dan komponen-komponen sistem pembelajaran
prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih lainnya.
nyata/konkrit. Alat bantu adalah alat (benda)
yang digunakan oleh guru untuk mempermudah Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
tugas dalam mengajar. Audio-Visual Aids (AVA) Sudjana dan Rivai (2001) menyebutkan
mempunyai pengertian dan tujuan yang sama manfaat media pengajaran dalam proses belajar
hanya saja penekanannya pada peralatan audio antar lain :
dan visual. Sedangkan alat bantu belajar a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
penekanannya pada pihak yang belajar (peserta sehingga dapat menunbuhkan motivasi belajar.
didik). b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya,
Sebenarnya masih banyak pengertian media sehingga lebih dipahami oleh siswa,.
yang lain yang dikemukakan para ahli, namun c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, siswa
pada dasar dan prinsipnya yakni segala sesuatu tidak bosan.
yang dapat diindera dan berfungsi sebagai d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi belajar, aktif mengamati, melakukan ,
dalam pendidikan dan pembelajaran mendemosntrasikan, dll.
Sedangkan Drerk Rowntree (dalam Ahmad
Ciri-ciri Umum Media Pembelajaran Rohani, 1997) media pembelajaran berfungsi :
Dalam pembelajaran, pemanfatan media a. membangkitkan motivasi belajar.
merupakan kegiatan yang integral, takterpisahkan, b. Mengulang apa yang telah dipelajari.
menyatu dalam proses pembelajaran. Maksudnya c. Menyediakan stimulasi belajar.
bila soerang guru melaksanakan kegiatan d. Mengaktifkan respon peserta didik.
pembelajaran, maka pasti menggunakan media, e. Memberikan balikan dengan segera.
karena tanpa media tak akan terjadi proses f. Menggalakkan latihan yang serasi.
pembelajaran. Untuk dapat menggunakan media Menurut McKnown (dalam Ahmad
dengan tepat, tentu guru harus lebih dahulu Rohani,1997) ada 4 fungsi, yaitu :
memahami karakteristik peserta didik
23
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

a. mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu akan memiliki variasi yang berbeda dengan
dari pendidikan yang menekankan pada pembelajaran lain menurut tingkat kecermatan
instruksional akademis menjadi pendidikan representasinya.
yang mementingkan kehidupan peserta didik. Tingkat interaksi yang mampu
b. Membangkitkan motivasi belajar pada peserta ditimbulkan oleh suatu media berbeda-beda,
didik. komputer, pengajar, buku, rekaman, siaran radio,
c. Memberikan kejelasan (clarification). televisi. Bahkan bisa dimungkinkan untuk
d. Memberikan rangsangan. ( stimulation). menggunakan media secara kombinasi misal buku
Degeng (2000) menyebutkan fungsi media kerja dengan film, atau media–media itu juga
dalam proses belajar mengajar sbb : mempunyai kemampuan menyajikan berbagai
Media memungkinkan mahasiswa dapat: media, misal pengajar dapat menyajikan semua
a. menyaksikan benda /peristiwa yang ada media dari yang kongkrit sampai simbul-simbul
/terjadi pada masa lampau. verbal. Buku kerja dapat menyajikan gambar,
b. mengamati benda/peristiwa yang sukar diagram, serta simbul-simbul tertulis.
dikunjungi, jauh, dan berbahaya. Tingkat kemampuan khusus yang dimiliki
c. .mengamati benda yang terlalu besar ataupun oleh suatu media dapat diidentiffikasi
kecil. karakteristik khusus yang dimilikinya.
d. Suara yang sukar ditangkap langsung. Karakteristik khusus yang dimaksud adalah
e. Mengamati binatang-binatang yang sulit kemampuannya dalam menyajikan sesuatu yang
ditangkap, sulit diamati. tidak dapat disajikan oleh media lain.
f. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau Tingkat motivasi yang mampu
berbahaya didekati. ditimbulkannya, suatu media pembelajaran bisa
g. Mengamati benda yang mudah rusak, sukar memberi pengaruh motivasional yang berbeda.
diawetkan. Perbedaan ini lebih banyak dapat dikaitkan
h. Mudah membandingkan sesuatu, ukuran, dengan perbedaan karakteristik siswa. Makin
sifat, bentuk. dekat kesamaan karakteristik siswa dengan media
i. Memperlihatkan secara cepat sesuatu proses yang dipakai, makin tinggi pengaruh motivasional
yang lambat. yang bisa ditimbulkan oleh media itu.
j. Memperlihatkan gerakan lambat sesuatu Tingkat biaya yang diperlukan dalam
proses yang cepat. menyiapkan suatu media, mulai dari perancangan
k. Mengamati gerakan mesin / alat yang sukar sampai dengan pembuatannya, jika dikembangkan
diamati langsung. sendiri, atau media siap pakai dengan membeli,
l. Menunjukkan bagian baigan yang berapa harganya. Bagaimanapun juga, makin tepat
tersembunyi suatu alat.. dan lengkap media yang dipakai, makin besar
m. Dapat menyajikan rangkaian pengamatan keefektifan pembelajarannya
yang lama/panjang. Media pembelajaran dengan berbagai
n. Menjangkau sasaran yang jumlahnya besar. jenis dan formatnya terus berkembang dan makin
o. Belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan banyak dengan ciri ciri dan kemampuannya
tempo masing masing siswa. masing masing. Maka timbullah upaya untuk
menatanya, yaitu mengelompokkan atau
Klasifikasi Media Pembelajaran mengklasifikasi menurut kesamaan ciri atau
Usaha mengklasifikasi media merupakan karakteristiknya..Bebeerapa contoh klasifikasi
pengungkapan karakteristik atau nciri-ciri khas menurut Rudy Bretz, Briggs dan Gagne
suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud
pengelompokannya. Degeng (2000 : 1) 1. Taksonomi menurut Rudy Brets.
menyebutkan sekurang–kurangnya ada 5 cara Ciri utama media ada 3 unsur pokok
dalam mengklasifikasi media untuk pembelajaran, yaitu Suara, visual dan gerak. Juga dibedakan
yaitu: 1) tingkat kecermatan representasi, 2) antara media siar dan media rekam.
tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya, Terdapat 8 klasifikasi media :
3) tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya, 1. media audio visual gerak.
4) tingkat motivasi yang mampu ditimbulkannya, 2. media audio visual diam.
5) tingkat biaya yang diperlukan. 3. media audio semi gerak.
Tingkat kecermatan representasi misalnya 4. media visual grak.
media pembelajaran untuk suatu konser musik 5. media visual diam.
24
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

6. media semi gerak. proses pembelajran. Yaitu: Obyek nyata, Model,


7. media audio, dan . Suara langsung, Rekaman audio, Media cetak,
8. media cetak. Pembelajaran terprogram, Papan tulis, Media
transparansi, Film rangkai, Film bingkai, Film,
2. Taxonomi Briggs. Televisi, dan gambar.
Briggs membuat taksonomi lebih
mengarah pada kareakteristik menurut stimulus 3. Taksonomi Gagne.
atau rangsangan yang dapat ditimbulkannya dari Gagne membuat 7 macam
media itu sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan pengelompokan media, dikaitkan dengan
dengan karakteristik siswa, tugas pembelajran, kemampuannya memenuhi fungsi menurut
bahan, dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi tingkatan hirarkis bejar yang dikembangkan.
13 macam media yang dpt dipergunakan dlm

Media
fungsi Demons Penyam Media Gambar Gambar Film Mesin
trasi paian cetak diam gerak dengan pembela
lisan suara jaran
Stimulus. ya terbatas terbatas ya ya ya ya
Pengarahan tidak ya ya tidak tidak ya ya
perhatian
kegiatan
Contoh terbatas ya ya terbatas terbatas ya ya
kemampuan
Terbtas yang
diharapkan
Isyarat terbatas ya ya terbatas terbatas ya ya
eksternal
Tuntunan cara tidak ya ya tidak tidak ya ya
beerfikir
Alih terbatas ya terbatas terbatas terbatas terbatas terbatas
keampuan
Penilaian hasil tidak ya ya tidak tidak ya ya
Umpan balik terbatas ya ya tidak terbatas ya Ya

Kriteria Pemilihan Media dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing


Dasar pertimbangan mengapa orang memilih media, terutama yang berkenaan dengan:
suatu media antara lain adalah : a. Relevansi media
a. Bermaksud mendemonstrasikan sesuatu hal. b. Kelayakan media
b. Karena merasa sudah akrab dengan salah satu c. Kemudahan dalam pengadaan dan
media yang biasa dia gunakan, misalnya OHP. penggunaannya.
c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang Lebih rinci lagi dalam memilih media
lebih konkret. sesuai dengan relevansinya patut pula
d. Karena merasa bahwa media dapat berbuat dipertimbangkan :
”lebih” daripada yang dapat dilakukan oleh a. Tujuan kegiatan pembelajaran
manusia. Media yang dipilih hendaknya mampu
Sebenarnya pertimbangan dalam memilih menunjang tujuan pembelajaran yang telah
media sangatlah sederhana, yakni apakah media ditetapkan.
yang dipilih itu akan dapat memenuhi kebutuhan b. Ketepatgunaan (validitas) media
(sesuai dengan tujuan) atau tidak. Kata kunci Media yang dipilih adalah tepat untuk proses
sederhana: JIKA SESUAI PAKAILAH! pemahaman bahan pelajaran.
Jelasnya, dalam memilih media patutlah c. Kesesuaian dengan peserta didik
mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan

25
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

Media yang dipilih hendaknya sesuai dengan gambar, grafik, bagan, atau model-model yang
kemampuan daya pikir dan daya tangkap berkaitan dengan isi bahan pelajaran tersebut.
peserta didik. c. Jika sumber belajar terbatas, maka sebaiknya
Berkenaan dengan kelayakan sebuah guru memanfaatkan media sebagai ganti dari
media hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber-sumber belajar yang tida ada itu.
media adalah mengenai mutu teknis sebuah Jika guru ”sudah tidak bergairah”
media. Mutu teknis sebuah media harus jelas, dan menjelaskan dengan kata-kata verbal akibat
sesuai dengan standar. Contoh kasus; jika seorang kelelahan, guru bisa mengganti dengan memberi
guru mengajar dalam suatu kelas yang cukup tugas pada siswa melalui media, dan siswa
besar maka hendaknya dia menggunakan media berinteraksi langsung dengan media itu sesuai
yang dapat mencapai seluruh siswa dalam kelas dengan tugas yang diberikan oleh guru.
itu. Akan terjadi hambatan jika guru tersebut
hanya menggunakan media grafis yang ukurannya Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
kecil lalu ditempelkan di papan tulis sehingga Informasi (Why not...???)
siswa kesulitan untuk mengamati dari tempat Era global seperti sekarang ini membuat
duduk mereka. dunia sudah menjadi “seperti daun kelor”, jarak
Berkaitan dengan kemudahan pengadaan dan dan waktu seakan sudah tidak ada artinya lagi.
penggunaan media perlu dipertimbangkan, apakah Dunia ibarat tidak bertembok. Kok bisa??? Ya...
media tersebut: itulah fakta yang harus dihadapi. Tidak terkecuali
a. Mudah diperoleh ? dalam dunia pendidikan. Jangan berangan lagi
b. Mudah dalam mobilitas ? sekarang menjadi guru yang paling siiip, paling
c. Mudah digunakan (tidak kompleks dan rumit) tahu segalanya. Itu sudah jadul . Karena murid-
? murid kita berhari-hari nongkrongi warung
d. Mudah perawatan dan perbaikannya ? mereka yang menyajikan menu utama internet
(bukan masakan khas Ngalam lho ya... : Indo mie,
Penggunaan Media telor campur Kornet). Dari situ mereka lebih
Penggunaan media tidaklah dilihat dari dahulu banyak tahu.
kecanggihannya, tetapi yang lebih penting adalah Teknologi Informasi dilihat dari kata
dari segi fungsi dan peranannya dalam membantu penyusunnya adalah teknologi dan informasi.
mempertinggi proses pembelajaran. Contoh kasus: Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil
untuk mengajarkan sikap siswa terhadap rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
pemeliharaan lingkungan, sebuah poster informasi dari bagian pengirim ke penerima
sederhana tetapi sangat menarik dan dapat sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
menggugah sikap tentang pentingnya menjaga lebih cepat
keberhasilan lingkungan jauh lebih berarti lebih luas sebarannya, dan
daripada memutaran film dengan beaya lebih lebih lama penyimpanannya.
mahal yang menggambarkan sebuah kota yang (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
bersih. ensiklopedia bebas)
Oleh karena itu penggunaan pembelajaran Komputer, laptop, dan internet adalah
sangat tergantung pada tujuan pembelajaran, sudah bukan barang ”istimewa” lagi sekarang.
bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media Sudah menjadi ”makanan” sehari-sehari.
yang akan digunakan, serta kemampuan guru Komputer dan internet sudah menjadi ICON dan
dalam menggunakan media itu. kata kunci yang menjadikan dunia ini seperti daun
Kapan dan bilamana seharusnya media kelor tadi.
digunakan? Hal-hal berikut ini dapat dijadikan Pro dan kontra atas kehadiran internet
pertimbangan guru dalam menggunakan media : memang sudah tidak bisa dihindari. Itu sudah
a. Jika perhatian siswa sudah berkurang akibat menjadi konsekuensi logis dari sebuah kemajuan.
kebosanan, atau akibat penjelasan verbal guru Eksis positif dan negatif adalah jamak. Yang
kurang dipahami oleh siswa. terpenting adalah me-minimize-kan dampak
b. Jika bahan pelajaran yang dijelaskan guru negatif itu menjadikan dampak positif yang lebih
kurang dapat dipahami siswa, sebaiknya guru tinggi dan memiliki nilai tambah. Kenapa tidak?
menyajikan penjelasannya dengan dilengkapi Dampak positif inilah yang sebenarnya
bahan-bahan dalam bentuk visual melalui harus dimanfaatkan untuk keuntungan bagi dunia
pendidikan kita.
26
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

6. Memungkinkan pemahaman lebih mendalam


Media Pembelajaran Berbasis Teknologi karena program dapat diulang-ulang.
Informasi Adapun kelemahannya:
Era teknologi analog sudah berubah 1. Kurang manusiawi, karena tidak ada interaksi
menjadi teknologi digital dan maya (virtual). antar manusia.
Media berbasis teknologi adalah media yang 2. Biaya relatif mahal
sudah didesain sedemikian rupa melalui proses Metode kedua menggunakan fasilitas
pengubahan (decoding) data analog (misalnya pita jaringan internet. Biasa disebut Web Based
kaset) menjadi data digital (misal: CD, Flashdisk, Training (WBT). Untuk bisa masuk ke jaringan
Hard disk) yang tentu saja tidak luput dari (web) terlebih dahulu harus melakukan regestrasi
operating system komputer. Mengapa demikian? (pendaftaran). Setelah mendapat ID dan password
Karena yang bisa masuk ke dunia ”maya” secara baru bisa masuk ke jaringan tersebut dengan
cepat hanyalah data digital. melakukan log in atau sign up. Dengan program
ini user bisa melakukan download maupun upload
Ciri-ciri Media Berbasis Teknologi Informasi: data. Kelebihan dari metode ini adalah:
1. Instant access 1. Kombinasi kelebihan video, kecepatan
2. Self access komputer dan akses internet.
3. Interaktif 2. Mekanisme kerja program ini mampu
4. “Knock Down” menyesuaikan dengan semua gaya belajar.
5. Kreatif 3. interaktif.
6. Inovatif. 4. koneksi yang sangat luas.
5. Bisa berhubungan dengan instruktur di
Metode Pembuatan dan Distribusi: manapun berada.
Media pembelajaran berbasis Teknologi Kelemahan:
Informasi mensyaratkan data yang diolah 1. Tidak terjadi tatap muka.
haruslah data digital. Kalau data masih berupa 2. Biaya cukup mahal.
data analog maka perlu proses pengubahan data
tersebut. Misalnya; kalau kita ingin memasukkan Langkah-langkah Pembuatan:
rekaman video tentang suatu mata pelajaran. Data 1. Analisis karakteristik sasaran/siswa (peserta
yang ada masih berupa rekaman vita kaset video. didik).
Maka pita kaset video iti harus diubaha (ditansfer) 2. perumusan tujuan.
ke dalam bentuk data (format) digital. Bisa 3. pengembangan materi.
berformat AVI, MPEG, 3GP, JPEG, atau format 4. penulisan naskah.
digital yang lain. Pengubahan format ini sering 5. try out (ujicoba) naskah.
disebut dengan istilah Transfering, Editing, dan 6. revisi naskah.
Rendering. 7. produksi.
Metode distribusi dari media berbasis TI 8. preview & evaluasi.
ini ada dua, yaitu: 9. Revisi.
1. Metode offline 10.Produk jadi.
2. Metode Online
Metode yang pertama berupa distribusi Penulisan Naskah:
produk media dalam bentuk non koneksi internet. Draf, script: berisi tentang materi suatu program.
Biasanya produk media dikemas dalam bentuk Langkah pembuatan naskah:
CD, DVD. Metode ini dinamakan metode 1. Tentukan Jenis naskah
Computer Based Training (CBT). Kelebihan dari - Narasi? (News, feature)
metode ini adalah: - Dialog (drama) audio?
1. menghasilkan kombinasi tampilan teks, audio, - Audio Visual?
video, dan animasi. 2. Buat Outline;
2. Akses instant. Garis Besar isi program (Bagian/bagian)
3. banyak pilihan (multi options) 3. Penulisan Naskah (lengkap).
4. Dapat disesuaikan dengan motivasi, Dalam mengembangkan media
kemampuan dan kecepatan si belajar. pembelajaran berbasis teknologi informasi ada
5. sebagai guru yang sabar. beberapa aspek yang patut diperhatikan, seperti
yang tersebut di bawah ini.
27
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak: 3. Aspek Komunikasi Visual


1. Efektif dan efisien dalam pengembangan 1. Komunikatif; sesuai dengan pesan dan
maupun penggunaan media pembelajaran. dapat diterima/sejalan dengan keinginan
2. Reliable (handal) sasaran
3. Maintainable (dapat dipelihara/dikelola 2. Kreatif dalam ide berikut penuangan
dengan mudah) gagasan
4. Usabilitas (mudah digunakan dan 3. Sederhana dan memikat
sederhana dalam pengoperasiannya) 4. Audio (narasi, sound effect,
5. Ketepatan pemilihan jenis backsound,musik)
aplikasi/software/tool untuk pengembangan 5. Visual (layout design, typography, warna)
6. Kompatibilitas (media pembelajaran dapat 6. Media bergerak (animasi, movie)
diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware 7. Layout Interactive (ikon navigasi)
dan software yang ada)
7. Pemaketan program media pembelajaran Penutup
terpadu dan mudah dalam eksekusi Penggunaan media hendaknya tidak
8. Dokumentasi program media pembelajaran hanya dilihat dari kecanggihannya, tetapi yang
yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi lebih penting adalah dari segi fungsi dan
(jelas, singkat, lengkap), trouble shooting peranannya dalam membantu mempertinggi
(jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain proses pembelajaran. Contoh kasus: untuk
program (jelas, menggambarkan alur kerja mengajarkan sikap siswa terhadap pemeliharaan
program) lingkungan, sebuah poster sederhana tetapi sangat
9. Reusable (sebagian atau seluruh program menarik dan dapat menggugah sikap tentang
media pembelajaran dapat dimanfaatkan pentingnya menjaga keberhasilan lingkungan jauh
kembali untuk mengembangkan media lebih berarti daripada memutaran film dengan
pembelajaran lain) biaya lebih mahal yang menggambarkan sebuah
2. Aspek Desain Pembelajaran kota yang bersih.
1. Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, Oleh karena itu penggunaan media
realistis). pembelajaran sangat tergantung pada tujuan
2. Relevansi tujuan pembelajaran dengan pembelajaran, bahan pelajaran, kemudahan
SK/KD/Kurikulum. memperoleh media yang akan digunakan, serta
3. Cakupan dan kedalaman tujuan kemampuan guru dalam menggunakan media itu.
pembelajaran. Kapan dan bilamana seharusnya media
4. Ketepatan penggunaan strategi digunakan ? Hal-hal berikut ini dapat dijadikan
pembelajaran. pertimbangan guru dalam menggunakan media :
5. Interaktivitas. d. Jika perhatian siswa sudah berkurang akibat
6. Pemberian motivasi belajar. kebosanan, atau akibat penjelasan verbal guru
7. Kontekstualitas dan aktualitas. kurang dipahami oleh siswa.
8. Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan e. Jika bahan pelajaran yang dijelaskan guru
belajar. kurang dapat dipahami siswa, sebaiknya guru
9. Kesesuaian materi dengan tujuan menyajikan penjelasannya dengan dilengkapi
pembelajaran. bahan-bahan dalam bentuk visual melalui
10. Kedalaman materi. gambar, grafik, bagan, atau model-model yang
11. Kemudahan untuk dipahami. berkaitan dengan isi bahan pelajaran tersebut.
12. Sistematis, runtut, alur logika jelas. f. Jika sumber belajar terbatas, maka sebaiknya
13. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, guru memanfaatkan media sebagai ganti dari
simulasi, latihan. sumber-sumber belajar yang tida ada itu.
14. Konsistensi evaluasi dengan tujuan g. Jika guru ”sudah tidak bergairah” menjelaskan
pembelajaran. dengan kata-kata verbal akibat kelelahan, guru
15. Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi. bisa mengganti dengan memberi tugas pada
16. Pemberian umpan balik terhadap hasil siswa melalui media, dan siswa berinteraksi
evaluasi. langsung dengan media itu sesuai dengan tugas
yang diberikan oleh guru.

28
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010

Untuk optimalisasi program media


pembelajaran berbasis Teknologi informasi baik
CBT maupun WBT kemahiran dalam pemahaman
maupun operasional komputer menjadi syarat
utama.
Kedua program tersebut akan
memberikan hasil yang optimal jika dilengkapi
dengan bahan penyerta baik berupa buku, maupun
video, serta dibarengi dengan kegiatan-kegiatan
diskusi di kelas.

Rujukan

AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan.


Jakarta. CV. Rajawali.

Danim, Sudarwan. 1995. Media Komunikasi


Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Degeng. Nyoman.S. 2000. Media


Pembelajaran.Materi Penataran AA.
LPPP. UM. Malang.

Hadimiarso, Yusuf. 2004. Menyemai Benih


Teknologi Pendidikan. Jakarta. Prenada
Media.

Rohani, Ahmad. 1977. Media Instruksional


Edukatif. Jakarta. Rineka cipta.

Syahid, A. 2002. Komunikasi Pembelajaran,


Sumber Belajar, No. 1, th 9, September
2002, Malang, Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Pembelajaran (LP3)
Universitas Negeri Malang.

Sudjana, N, Rivai, A, 2001. Media Pengajaran,


Bandung, Sinar Baru Algesindo.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.


Wikipedia.com.

Wilkinson. 1989. Media Dalam Pengajaran.


Jakarta. CV Rajawali.

29

Anda mungkin juga menyukai