Anda di halaman 1dari 20

Tugas Resume Komputer dan Media Pembelajaran IDIK4010

Nama : Nadiatul Ulfah


Nim : 858288282
Kelas :A
Pokjar : Tapin
UPBJJ : 49/ Banjarmasin
Program Studi : PGSD S1

KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL 1
Konsep Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran
Tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan pendidikan, dan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, secara langsung berdampak terhadap cara-cara guru merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran. Dalam kondisi demikian, tidak dapat dihindari adanya berbagai perubahan
dalam cara pandang dan cara melaksanakan pembelajaran. Sebagai contoh, proses pembelajaran yang
pada masa lalu dijalankan dengan cara Duduk. Dengarkan. Catat, dan Hafal (DDCH). menjadikan guru
sebagai pusat dari segala aktivitas pembelajaran sementara siswa menjadi objek pasif yang menunggu
guru menuangkan semua informasi.

Dalam pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi oleh siswa, cara pandang DDCH
di atas tentu saja tidak sesuai lagi dengan cepatnya perkembangan yang terjadi di sekitar kita. Apabila
guru menjadi satu-satunya sumber dalam proses pembelajaran, maka sampai di mana kemampuan kita
sebagai guru untuk menyimpan semua informasi di otak kita. untuk disampaikan kepada siswa kita?
Seberapa cepat kita sebagai guru mempelajari semua perkembangan baru dalam bidang ilmu yang
menjadi tanggung jawab kita? Hal yang lebih penting untuk kita sadari adalah kita perlu mendidik siswa
kita agar mereka mampu menjadi individu yang cerdas. mandiri, sehat, cepat beradaptasi dengan hal-
hal baru dan memiliki budi pekerti yang baik.

Untuk menjadikan siswa seperti gambaran di atas, sedapat mungkin mereka perlu mendapatkan
pengalaman belajar yang memadai agar mereka dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Salah satu komponen penting dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa adalah dengan
memanfaatkan berbagai media pembelajaran baik yang sudah tersedia di Pasaran dan di lingkungan
sekitar maupun media yang perlu dikembangkan terlebih dahulu oleh para guru. Media pembelajaran
dapat menjadi sumber belajar yang amat bermanfaat untuk proses pembelajaran siswa.

Dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan sekitar kita tersedia beragam media pembelajaran yang
dapat mendukung proses belajar siswa. Dalam modul ini akan dibahas berbagai materi yang berkaitan
dengan konsep pemanfaatan media dalam pembelajaran. Perhatikan peta konsep berikut yang
memperlihatkan kaitan antar materi yang akan dibahas.
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai tayangan televisi telah memesona kita bahkan hingga
membuat kita kecanduan duduk berjam-jam memperhatikannya Atau kita juga membaca koran, majalah
dan tabloid untuk mendapatkan berbagai informasi. Belum lagi macam-macam bentuk iklan di papan
besar di pinggir jalan yang menyita perhatian kita.

KEGIATAN BELAJAR 1
Fungsi Media dalam Pembelajaran
A. APA FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN?

Semua bentuk informasi yang disampaikan lewat berbagai media di atas pada dasarnya merupakan
paduan antara gambar, tulisan dan suara yang dikombinasikan secara cerdas hingga menampilkan
gambar yang menarik. Pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk menarik perhatian banyak orang
agar membeli suatu produk, memilih partai, atau memberikan sumbangan. Pesan juga dimaksudkan
untuk mendidik masyarakat untuk hidup bersih, mencintai lingkungan atau menjaga kesehatan. Satu hal
yang penting diingat adalah pesan lewat media sangat disukai karena sifatnya yang menghibur.

1. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Penggunaan media pembelajaran (foto,
video) dalam hal ini dapat menarik perhatian siswa bila dibandingkan dengan hanya
menjelaskan deskripsi 'gajah' secara lisan.
2. Pembelajaran menjadi lebih konkret dan nyata. Penggunaan me pembelajaran di SD, terutama
di kelas rendah, sangat sesuai deng karakteristik siswa yang masih berada dalam taraf
'operasional-konkre Dalam taraf ini, siswa akan lebih mudah mempelajari segala sesu yang
secara langsung dapat mereka lihat, dengar, pegang dan rasakan
3. Mempersingkat proses penjelasan materi pembelajaran. Membahas suatu topik, terlebih bila
topik tersebut sulit dijelaskan secara lisan, akan memakan waktu lama. Mengganti cara
penjelasan dengan menggunakan media pembelajaran, akan mengurangi waktu yang Anda
gunakan untuk memberi penjelasan lisan kepada siswa.
4. Mendorong siswa belajar secara lebih mandiri Media pembelajaran yang sudah dirancang
khusus untuk pembelajaran tertentu dapat digunakan oleh siswa untuk belajar baik secara
individu maupun dalam kelompok.
5. Materi pembelajaran menjadi lebih terstandarisasi. Bila guru menyampaikan materi
pembelajaran menggunakan media tertentu, maka setiap siswa akan mendapatkan materi
pembelajaran yang sama. Sebagai contoh, uraian lisan tentang dinosaurus T-Rex bisa diartikan
bermacam macam bentuk oleh siswa.
6. Belajar dan mengajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar. Dengan banyaknya
informasi yang ada di sekitar kita saat ini, baik itu berupa bahan yang tercetak (koran atau
majalah) maupun yang ada dalam bentuk program audiovisual (termasuk internet), maka kita
sebagai guru dan siswa sebagai individu yang belajar mempunyai sumber belajar yang sangat
kaya. Sumber belajar yang ada ini, sangat mungkin untuk dimanfaatkan dalam proses belajar-
mengajar.

Pemanfaatan media pembelajaran secara nyata dapat diarahkan untuk embentuk sikap baru dalam
proses pembelajaran. Sikap ini antara lain alah dengan menjadikan siswa sebagai pembelajar yang aktif
dan guru Dagai fasilitator proses pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
Perkembangan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran

A. PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DARI MASA KE MASA


Secara sangat sederhana dapat kita katakan bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran
sesungguhnya adalah sebagai alat untuk mempelajari apa yang ada di alam ini. Semua ilmu yang
dipelajari oleh umat manusia adalah alat untuk memaknai dan menjalankan kehidupan. Meskipun kita
sebagai manusia mempelajari banyak hal dalam hidup. harus kita sadari bahwa segala hal yang kita
pelajari tersebut banyak yang tidak pernah kita lihat, dengar atau rasakan.

Salah satu alasan mengapa media pembelajaran diperlukan adalah karena keterbatasan kita sebagai
manusia untuk mampu melihat atau mendengar bahkan merasakan segala sesuatu yang kita pelajari.
Media, sesuai denga asal katanya yaitu "medium", adalah sesuatu yang menjadi perantara da berisi
pesan tertentu untuk dipelajari.

Sejarah pemanfaatan media dalam pembelajaran dimulai dengan pendirian museum-museum


sekolah di Amerika Serikat, diikuti dengan produksi besar-besaran film-film khusus untuk
pembelajaran selanjutnya pada perang dunia kedua, film pendidikan juga digunakan untuk melatih
prajurit. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi jenis alat yang digunakan untuk membantu
proses belajar-mengajar peserta didik.

B. MENGAPA MEMANFAATKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN?


Kita para pendidik terutama pendidik di Sekolah Dasar sudah sangat mengerti bahwa siswa yang
kita hadapi adalah anak-anak pada rentang usia 6-12 tahun. Pada rentang usia seperti ini, maka salah
satu ciri anak adalah mereka berada pada tahapan konkret operasional, terutama pada usia 6-8 tahun.
Anak-anak pada rentang usia ini lebih mudah untuk mempelajari segala sesuatu secara konkret. Itu
artinya, siswa kita lebih mudah belajar apabila yang mereka pelajari adalah sesuatu yang sudah mereka
kenal dan lihat dalam kehidupan sehari-hari. Piaget bahkan menyebut usia ini sebagai masa keemasan
di mana anak sedang dalam taraf perkembangan fisik dan mental yang sangat baik.

Hal ini sejalan pula dengan keyakinan bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara bahwa
"mendidik anak ketjil itu bukan atau belum memberi pengetahuan, akan tetapi baru berusaha akan
sempurnanja rasa fikiran" latihan panca indria itu pekerdjaan lahir untuk mendidik batin (pikiran, rasa,
kemauan, nafsu, dan lain-lain). Di dalam kutipan di atas tersirat bahwa segala bentuk kegiatan yang
dilakukan anak lewat permainan dan alat-alat adalah dapat dikatakan sebagai sarana belajar. Berbagai
permainan dan alat-alat yang digunakan dalam kehidupan anak sehari-hari adalah sarana untuk melatih
kemampuan anak dalam berhitung, memimpin, bersikap teliti, bekerja sama sekaligus berkompetisi dan
sikap-sikap lain yang positif.

Bruner (dalam Heinich, 1996) juga menyatakan bahwa pembelajaran sebaiknya dimulai dari
pengalaman nyata dan dialami langsung oleh anak, meningkat kepada penggunaan gambar (visual) dan
baru kemudian menggunakan unsur-unsur abstrak simbolis (kata-kata, tulisan). Dalam bentuk yang
lebih sederhana, Edgar Dale menggambarkan urutan pengalaman belajar siswa adalah sebagai berikut.
C. JENIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pemanfaatan media dalam pembelajaran pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu a)
pemanfaatan media yang didesam khusus (by design) dan b) pemanfaatan media yang sudah tersedia
(by utilization). Media yang didesain khusus adalah media yang secara sengaja dan terencana
dikembangkan untuk mencapai tujuan kompetensi pembelajaran tertentu Media seperti ini
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan seperti yang dibahas dalam kegiatan Belajar
3 dalam modul im. Untuk mengembangkan media, seorang guru dapat melakukannya sendiri atau dapat
pula menggunakan jasa unit lain yang mempunyai layanan pengembangan media pembelajaran. Bila
Anda mengembangkannya sendiri, maka Anda dapat melihat sendiri dan menilai apakah media tersebut
sesuai dengan kebutuhan Anda.

Di Indonesia media pembelajaran berbasis teknologi telah pula dimanfaatkan. Kondisi yang serba
terbatas terutama dari segi sarana dan prasarana dan budaya masyarakatnya, tidak menyurutkan
keinginan pihak sekolah dalam memanfaatkan media pembelajaran. Namun demikian, harus diakui pula
bahwa pemanfaatan media oleh guru dalam proses belajar mengajar belum optimal terutama bila
dikaitkan dengan kemampuan guru memanfaatkan media pembelajaran yang ada (baik di pasaran
maupun di lingkungan sekitar (Dikti, 2003).

Salah satu faktor yang turut berperan dalam hal ini antara lain adalah:
1. rendahnya kesadaran guru dalam memanfaatkan media.
2. belum terbentuknya budaya belajar mandiri pada guru dan siswa;
3. belum adanya kebijakan sekolah yang mendorong pemanfaatan media dalam pembelajaran;
4. terbatasnya sarana dan prasarana.

KEGIATAN BELAJAR 3
Media sebagai Bagian Terpadu dalam Pembelajaran
Pemanfaatan pembelajaran bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri. Media pembelajaran dalam hal
ini merupakan alat agar siswa dapat belajar secara lebih efektif.

Suparman (2003) menyebutkan bahwa salah satu komponen yang perlu dilakukan guru atau pengajar
sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengembangkan strategi pembelajaran yang terdiri dari
komponen urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran media pembelajaran dan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran Mengembangkan strategi pembelajaran sendiri dapat
dikatakan sebagai inti dari suatu proses pembelajaran karena berkaitan sangat erat dengan bagaimana
suatu pembelajaran akan berlangsung. Untuk memperlihatkan secara jelas kedudukan strategi
pembelajaran dalam suatu sistem.

Dalam kajian terhadap enam model Pengembangan Pembelajaran yang telah dilakukan oleh Knirk
& Gustafson (1986), disimpulkan bahwa model tersebut mempunyai komponen umum yang sama dan
digambarkan dengan skema pengumpulan data awal, Menentukan kemampuan awal siswa, penentuan
tujuan/kompetensi atau tes unjuk kerja, Prosedur pemilihan metode dan media pembelajaran, Prosedur
Implementasi, evaluasi dan revisi pembelajaran.
MODUL 2
Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran: Berbagai Faktor yang Perlu
Diperhatikan.
KEGIATAN BELAJAR 1
Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media.
Mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan perencanaan Myang matang dan serius.
Nah, dengan demikian, keseriusan juga diperlukan bila Anda ingin menggunakan dan memanfaatkan
media dalam pembelajaran. Terdapat berbagai pertimbangan yang perlu Anda ketahui sebelum Anda
memilih untuk menggunakan media tertentu. Ada banyak model yang dapat kita gunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memanfaatkan media. Dalam modul ini Anda akan dapat mempelajari satu model
dalam merencanakan dan memanfaatkan media yaitu model yang disingkat menjadi model "ASSURE".

A. MODEL "ASSURE"

Model ASSURE merupakan singkatan dari:

A = Analisis Karakteristik Siswaan.


S = Sebutkan Kompetensi.
S = Sebutkan Metode-Media-Materi.
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan.
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa.
E = Evaluasi.
Model ASSURE ini lebih difokuskan pada keperluan praktis guru dalam merencanakan dan
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Nah, para mahasiswa, sampai di sini Anda tentu dapat
lebih mudah mengingat faktor-faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam memanfaatkan media
dengan mengingat singkatan ASSURE ini.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah.
Selain faktor pendidik dan tenaga kependidikan, dalam suatu sekolah jelas diperlukan adanya
dukungan sarana dan prasarana agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Untuk itu PP Nomor 19 BAB VII tentang Standar Sarana dan Prasarana Pasal 42 juga menyebutkan
bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot peralatan pendidikan,
media pendidikan buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan.
Untuk memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran, sangat dibutuhkan dukungan pihak
lam dalam sekolah, terutama kepala sekolah dan guru-guru Kepala sekolah perlu mengelola berbagai
aspek di sekolah termasuk membantu para guru yang mempunyai berbagai gagasan untuk memperbaiki
mutu proses pembelajaran di setiap kelas. Sebagai pengelola, kepala sekolah harus memiliki
kemampuan lebih dari guru-guru yang dipimpinnya terutama Karena ia harus menjalankan berbagai
fungsi. Fungsi kepala sekolah antara adalah sebagai berikut.
1. Pendidik, kepala sekolah pada dasarnya adalah tetap seorang pendidik yang harus mampu
menjalankan tugas seperti seorang guru dalam mendidik siswa dan guru yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Manajer, sebagai pengelola kegiatan sekolah mulai dari kegiatan perencanaan program
sekolah, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan sekolah.
3. Administrator, sebagai pengelola sistem administrasi sekolah mulai sumber daya manusia,
keuangan dan sarana serta prasarana sekolah.
4. Supervisor, sebagai pengawas pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah.
5. Inovator, sebagai pencipta ide atau gagasan baru untuk memajukan sekolah.
6. Motivator, sebagai pendorong semangat kerja setiap anggota dalam organisasi sekolah agar
dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah

Bila dalam Modul 2 Kegiatan Belajar 1. Anda telah diperkenalkan dengan Model ASSURE, dalam
Kegiatan Belajar 2 ini kita akan membahas tentang Model ACTIONS Model ini lebih diarahkan kepada
organisasi sekolah atau institusi pendidikan dalam memanfaatkan media pembelajaran. Model ini
diperkenalkan oleh Bates (1995) untuk membantu pihak sekolah atau lembaga pendidikan tertentu
dalam mempertimbangkan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran.
A = Access/Akses
C = Cost/ Biaya
T = Teaching / Mampu membelajarkan
I = Interactivity & Friendliness / Interaktif dan Ramah
O = Organizational Issues / Masalah Organisasi sekolah
N = Novelty / Kebaruan
S = Speed / Kecepatan

MODUL 3
Pemanfaatan Media Display dan Realia dalam Pembelajaran
Salah satu sumber belajar yang juga berfungsi sebagai media adalah media display. Dalam dunia
pendidikan, media yang dapat disajikan dalam bentuk gambar atau benda aslinya dan dipajang atau
dipamerkan disebut media display. Media display disajikan tanpa memerlukan bantuan alat proyektor.
Media display dapat digunakan secara langsung ketika terjadi interaksi belajar antara siswa dengan guru
maupun antarsiswa.

KEGIATAN BELAJAR 1
Pemanfaatan Media Display dalam Pembelajaran
Saudara mahasiswa, media display mungkin sudah biasa Anda gunakan dalam proses belajar –
mengajar. Media display ini pada dasarnya merujuk pada media yang bersifat satu, dua atau tiga dimensi
yang dapat dipakai untuk interaksi langsung antara siswa dengan topik yang sedang dibahas Contoh
media display adalah papan tulis. papan lembar balik (flip-chart). papan rekat (cloth board), papan
buletin (bulletin board), dan papan magnetik.

A. FUNGSI MEDIA DISPLAY DAN REALIA


1. Meningkatkan Motivasi Belajar
2. Melaksanakan Pembelajaran sesuai Konteks
3. Menanamkan Kebiasaan-kebiasaan Tertentu
4. Dekorasi
B. JENIS-JENIS MEDIA DISPLAY
1. Papan Lembar Balik (Flip Chart)
2. Papan Buletin (Bulletin Board)

C. PERENCANAAN MEDIA DISPLAY DAN REALIA


1. Tentukan topik apa yang akan disajikan
2. Tentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dicapai
3. Pertimbangkan siapa yang akan dihadapi
4. Tentukan rincian materi yang akan disajikan.
5. Tentukan jenis media display apa yang tepat untuk ditingkatkan.
6. Tentukan susunan bentuk peragaan yang akan ditampilkan.
D. PEMANFAATAN MEDIA DISPLAY
1. Papan Tulis. Tentu sudah sangat sering menggunakan papan tulis dalam mengajar,
bukan? Meskipun Anda sudah setiap hari menggunakannya, pernahkah terpikir oleh
Anda bahwa Anda dapat sesekali memanfaatkan papan tulis dengan cara yang berbeda?
Berikut adalah beberapa kiat dan persiapan sederhana yang perlu Anda ketahui dalam
pemanfaatan papan tulis. Gunakan papan tulis untuk menuliskan konsep-konsep penting
yang akan dibahas. Tuliskan konsep dalam urutan yang sistematis.
2. Papan Pameran/Papan Peragaan
Papan peragaan seperti ini dapat menyampaikan informasi dalam waktu relatif lama
dan dapat dipelajari siswa secara terus-menerus. Berikut adalah beberapa kiat yang
dapat Anda gunakan dalam merencanakan pemanfaatan papan pameran:
a. Tentukan tempat yang paling strategis untuk meletakkan papan pameran.
Upayakan papan diletakkan di tempat yang sering dilalui siswa.
b. Gunakan unsur penarik perhatian yang memancing pandangan siswa (eye-
catchy) misalnya dengan judul huruf yang besar dan warna yang menarik,
kata-kata yang menarik perhatian, benda yang aneh dan dapat bergerak, dan
lain-lain.
c. Sedapat mungkin gunakan gambar dibandingkan dengan rangkaian tulisan
yang panjang agar siswa tidak perlu lama membaca papan tersebut. Ingat,
"satu gambar mewakili seribu kata".
d. Bila mungkin, gunakan benda tiga dimensi (benda asli, seperti kaleng, hewan
yang telah diawetkan, bungkusan produk, dan lain-lain.) yang ditempel pada
papan pameran. Ini untuk memberi kesan bahwa siswa sedang mempelajari
suatu hal yang nyata.
e. Berikan beberapa pertanyaan pemancing di papan agar siswa ikut berpikir
setelah membaca pesan.
f. Biarkan papan pameran itu di tempatnya untuk waktu yang cukup lama Anda
dapat mendorong siswa dengan pertanyaan-pertanyaan di kelas yang terkait
dengan pesan di papan pameran.
3. Pemanfaatan Poster, Gambar, Foto, dan Diagram. Jika Anda memanfaatkan
gambar, poster atau diagram perhatikan. hal-hal sebagai berikut.
1. Bila tujuan Anda memanfaatkan gambar, foto atau poster untuk menarik perhatian
siswa, maka gunakan gambar atau diagram yang berwarna.
2. Bila tujuan Anda memanfaatkan media display untuk mempengaruhi emosi dan
membentuk sikap siswa, gunakan foto yang sesuai.
3. Bila Anda bertujuan agar siswa lebih memperdalam pengetahuannya tentang suatu,
konsep, maka gunakan kombinasi metode dan media pembelajaran dengan gambar
yang sesuai.
4. Hindari, penggunaan gambar visual bila tujuan yang akan dicapai, misalnya
membuat definisi suatu konsep.
5. Bila Anda menggunakan gambar atau diagram dimaksudkan untuk dipelajari
secara mandiri oleh siswa, berikan panduan tertulis yang jelas apa dan bagaimana
cara mempelajarinya.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pemanfaatan Media Realia dalam Pembelajaran
Dalam bidang pendidikan, kata "realia" diartikan sebagai semua objek dari kehidupan nyata yang
dibawa ke dalam situasi pembelajaran. Kata "realia" juga merujuk kepada benda tiga dimensi dari
kehidupan nyata, baik yang dibuat oleh manusia (peninggalan sejarah, alat-alat rumah tangga, alat
pertukangan) atau benda yang sudah ada secara alamiah (seperti hewan, tumbuhan. batu-batuan). Dalam
perkembangannya, benda-benda seperti baju seragam tentara, perawat, simbol-simbol organisasi masa
lalu, rumah tokoh tokoh bersejarah, juga menjadi benda realia yang banyak dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran.

Penggunaan realia dalam pembelajaran dimaksudkan untuk membantu siswa agar dapat belajar
secara lebih efektif melalui benda asli atau peristiwa dari kehidupan sehari-hari. Benda atau peristiwa
nyata tersebut sudah dengan sendirinya mengandung "pesan" yang ingin disampaikan.

Dari segi pemanfaatan, terdapat dua (2) jenis pemanfaatan realia dalam pembelajaran, yang pertama
adalah pemanfaatan realia yang sudah tersedia (by utilization) dan yang kedua adalah pemanfaatan
realia dengan cara mendesain terlebih dahulu (by design).

MODUL 4
Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran
Pemanfaatan media audio sebagai media pembelajaran sangat mungkin dilakukan mengingat
penggunaannya tidak memerlukan biaya yang mahal. Teknologi yang digunakan untuk merekam suara
pun sangat mudah ditemui bahkan dapat dijumpai di rumah. Sebagai contoh, merekam suara dapat
dilakukan dengan tape recorder ataupun pemutar CD (CD Recorder), telepon seluler (HP) yang saat ini
sudah menjadi barang sangat biasa dan dimiliki oleh banyak penduduk Indonesia. Demikian pula
dengan teknologi MP3 yang mampu merekam suara.
KEGIATAN BELAJAR 1
Pemanfaatan Media Kaset/CD Audio dalam Pembelajaran
A. MEDIA AUDIO DAN RADIO
Pada dasarnya media audio merupakan media yang sangat tepat digunakan untuk membantu
siswa belajar hal-hal yang terkait dengan unsur suara. Meskipun demikian, itu tidak berarti
bahwa mata pelajaran yang tidak berisi materi yang terkait dengan unsur suara, tidak dapat
dikombinasikan dengan media audio. Riwayat pemanfaatan media audio dimulai pada awal
abad 20. di mana rekaman suara dalam bentuk fonograf telah digunakan di sekolah-sekolah di
Inggris, untuk mempelajari bahasa Prancis. Pada masa itu pula bahan ajar mandiri tentang lagu-
lagu rakyat dan lagu-lagu perjuangan disebarkan di sekolah untuk dipelajari oleh para siswa
Rekaman tersebut dilengkapi dengan buku dan bahan cetak yang dapat digunakan oleh siswa
bersama dengan rekaman suara.
Berikut jenis-jenis rekaman suara yang banyak digunakan saat ini.
1. Kaset Audio
2. Keping Cakram (Compact Disc/CD)
3. Pertimbangan untuk Mengembangkan Media Pembelajaran
a. Media yang dibutuhkan tersedia/ada
b. Tujuan yang ingin dicapai
c. Apakah penggunaan media akan membebani siswa dan guru?
d. Apakah guru siap untuk mengombinasikan penggunaan media dengan
aktivitas lain untuk siswa?
e. Gunakan orang, bahan mentah, bahan daur ulang yang ada di sekitar.
B. MANFAAT MEDIA AUDIO
1. Mempelajari materi kapan pun diinginkan
2. Dapat diputar berulang-ulang
3. Mendapatkan Materi dari sumber lain
4. Memilih materi yang diperlukan sesuai kebutuhan
5. Memotivasi siswa untuk belajar
C. BENTUK PEMANFAATAN MEDIA AUDIO
1. Mendengar dan Melakukan
2. Hanya Mendengar
3. Mendengar dan Melihat
4. Mendengar, Melihat, dan Melakukan

Heinich (1996) memberikan beberapa petunjuk pemanfaatan program audio, untuk memudahkan Anda
mengingat kita singkat saja menjadi 6 P, yang terdiri dari:

1. Putar program sebelum digunakan


2. Persiapkan Bahan/materi/alat.
3. Persiapkan lingkungan belajar.
4. Persiapkan siswa untuk belajar.
5. Persiapkan pengalaman belajar.
6. Pemanfaatan program oleh siswa.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pemanfaatan Media Radio
Dalam perkembangannya, pemanfaatan siaran radio bagi kepentingan pendidikan pernah dilakukan
pula oleh Radio Republik Indonesia dengan siaran untuk anak Taman Kanak-kanak yang diasuh oleh
bapak dan ibu Kasur. Program-program seperti ini kemudian cukup banyak pula diikuti oleh radio-radio
swasta lain. Dengan berkembang pesatnya jumlah Taman Kanak-kanak, program seperti ini mulai
ditinggalkan karena banyak anak pergi ke sekolah untuk bermain dan belajar bersama guru.

Dari sisi pembelajaran, media radio memiliki beberapa kelebihan sesuai dengan karakteristiknya,
sebagai alat media massa, yaitu:
1. Menjangkau daerah yang luas
2. Kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengar
3. Menghadirkan narasumber
4. Memberikan informasi terkini (mutakhir).
5. Keluwesannya
6. Dapat mendengarkan program radio di manapun mereka inginkan.
Di samping kekuatannya, media radio juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1. Dikemas dalam bentuk penggalan-penggalan dan selingan.
2. Rancangan yang menarik
3. Sulit menghadirkan interaksi
4. Menyesuaikan pemanfaatannya dengan jadwal tersebut.

MODUL 5
Video sebagai Media Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 1
Potensi, Atribut, dan Keunggulan Medium Video
A. KARAKTERISTIK DAN ATRIBUT MEDIA VIDEO
Atribut media adalah karakteristik spesifik yang dimiliki oleh sebuah media yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran tertentu. Media Video memiliki
atribut sebagai media gambar bergerak atau motion pictures. Media ini memiliki
kemampuan dalam menampilkan unsur suara (audio) dan gambar (visual) secara
simultan berupa gambar bergerak atau moving images
Perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah memungkinkan pengguna
media video dapat menikmati tayangan video di mana saja. Hal ini disebabkan program
video dapat diintegrasikan ke dalam perangkat keras atau hardware yang bersifat
portable. Media video telah menjadi bagian integral dari perangkat komputer baik
desktop maupun laptop.
B. TUJUAN PEMANFAATAN PROGRAM VIDEO
Penggunaan program video biasanya bertujuan untuk mencapai keperluan yang
spesifik yang meliputi; (1) memberi informasi (to inform), (2) membelajarkan (to
instruct), (3) Membujuk (to persuade), (4) menghibur (to entertain),
C. POTENSI MEDIA VIDEO
Koumi (2008), seorang penulis, sutradara dan produser program video
pembelajaran yang bekerja pada sebuah lembaga pendidikan terbuka, The British Open
University, mengemukakan tiga tujuan penting dalam penggunaan program video
pembelajaran, yaitu (a) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, (b)
membangkitkan motivasi dan apresiasi, (c) memberi pengalaman seperti situasi dan
kondisi sesungguhnya.
D. KEUNGGULAN PEMANFAATAN PROGRAM VIDEO PEMBELAJARAN
Heinich dan kawan-kawan (2006) mengungkapkan secara rinci dan spesifik
keunggulan yang dapat diperoleh dari medium video sebagai sarana pembelajaran yang
meliputi: (1) menarik perhatian, (2) memperlihatkan gerakan (show motion), (3)
mengungkap sesuatu yang tidak sepenuhnya dapat dilihat oleh mata, (4) mengulang
adegan atau peristiwa secara akurat, (5) menampilkan unsur visual secara realistik, (6)
menampilkan unsur warna dan suara, (7) membangkitkan emosi pemirsa.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pemanfaatan dan Produksi Program Video sebagai Media Pembelajaran
A. MEDIUM VIDEO DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Medium video merupakan medium yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam
mencapai beberapa aspek dari tujuan pembelajaran. Bloom (1985) mengemukakan tiga
aspek penting dalam tujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor.
B. PENGADAAN PROGRAM VIDEO PEMBELAJARAN
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar Anda dapat memanfaatkan program video
pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik dalam menayangkan ilmu pengetahuan,
yaitu (1) membeli dan memodifikasi program yang tersedia, (2) memproduksi sendiri
program video secara dengan keperluan.
Bentuk-brntuk program yang digunakan untuk menayangkan program video dan televisi
sangat beragam yaitu: (1) drama, (2) dokumenter, (3) talk show, (4) demo, (5) musikal, (6)
kuis, (7) features. Bentuk program dapat diartikan sebagai suatu pendekatan atau metode
yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program kepada pemirsa.
MODUL 6
Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar sebagai Media Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 1
Peranan Alam Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar Anak Didik
Aktivitas bermain merupakan bagian dari proses pembelajaran Oleh karena itu, sesuai dengan
karakteristik anak didik yang bersifat aktif dalam melakukan berbagai eksplorasi terhadap
lingkungannya, maka pembelajaran masih diarahkan pada pengembangan dan penyempurnaan potenss
kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik, dan intelektual
yang sudah bisa diajarkan cara mengidentifikasi. menganalisis, dan menyintesis, dan mengambil
kesimpulan dalam taraf bobot sederhana dan tertentu. Untuk itu pembelajaran pada mereka harus
dirancang secara khusus dan hati-hati agar mereka merasa tidak terbebani dalam mencapai tugas
pembelajarannya. Artinya, agar suasana belajar tidak memberikan beban dan membosankan mereka,
maka suasana belajar perlu dibuat secara alami, hangat dan menyenangkan. Aktivitas bermain (playfid
activity) yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk berinteraksi dengan teman dan
lingkungannya merupakan hal yang diutamakan.

A. MAKNA DAN MANFAAT BERMAIN BAGI ANAK DIDIK SEKOLAH DASAR DI


LINGKUNGAN ALAM SEKITARNYA.
Pentingkah bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain bagi anak didik di jenjang
sekolah dasar? Apakah dengan bermain akan menghabiskan waktu belajar anak didik? Perlu
kita sadari bersama bahwa sekolah yang ditugaskan untuk mendidik anak didik tidaklah sekedar
mereka menjadi pandai membaca, menulis dan berhitung. Kemampuan akademis bukan satu
satunya hal yang penting dan dibutuhkan. Ada hal lain yang penting dan dibutuhkan, misalnya
kemampuan berkomunikasi, memahami cara pandang orang lain, menghargai lingkungan
sekitarnya, memahami berbagai profesi yang ada di sekitar lingkungan mereka, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut tidak bisa didapatkan hanya dengan belajar saja. Walaupun katakanlah bisa
namun anak didik tidak sepenuhnya merasakan atau menghargai apa yang telah mereka
pelajari. Ketika bermain, anak didik akan berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang
tersimpan di dalam dirinya. Bermain dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan
sehari-haru.
Dalam mengembangkan program pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah bagi anak
didik sekolah dasar terdapat beberapa prinsip yang perlu diterapkan.
a. Belajar dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
b. Belajar dengan cara yang menyenangkan
c. Belajar dengan mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif
d. Belajar melalui kolaborasi
B. PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah sebagai sumber belajar sangat memungkinkan
untuk memanfaatkan PAKEM dengan dua alasan, yaitu 1) PAKEM lebih memungkinkan anak
didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran. Selama ini kita mengenal
pembelajaran model konvensional dinilai hanya guru yang aktif (monologis), sementara anak
didiknya pasif, sehingga pembelajaran dinilai menjemukan, kurang menarik dan tidak
menyenangkan, 2) PAKEM lebih memungkinkan, baik anak didik maupun guru sama-sama
kreatif. Guru berupaya kreatif mencoba berbagai cara melibatkan semua anak didiknya dalam
pembelajaran. Sementara anak didik juga dituntut kreatif pula dalam berinteraksi dengan
sesama teman, guru, maupun bahan ajar dengan segala alat bantunya, sehingga pada akhirnya
hasil pembelajaran dapat meningkat.

KEGIATAN BELAJAR 2
Berbagai Sumber Belajar di Sekitar Alam Lingkungan Sekitar Sekolah bagi
Pendidikan Anak Didik
A. LINGKUNGAN DALAM SEKOLAH
Lingkungan dalam sekolah biasanya akan diterjemahkan sebagai halaman sekolah.
Memang, halaman sekolah memiliki banyak manfaat bagi sekolah. Pemanfaatan sehari-hari
halaman nampak dari kegiatan baris berbaris, olahraga, dan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
Nampaknya sangat disayangkan jika halaman sekolah hanya untuk aktivitas rutin yang kurang
dinamis dan tidak optimal penggunaannya. Cobalah kita lakukan hal-hal berikut ini agar
halaman sekolah bisa memberi lebih banyak manfaat bagi anak didik kita.
1. Lingkungan halaman sekolah sebagai tempat bermain sambil belajar dan belajar
sambil bermain.
Manfaat lapangan atau halaman sekolah sangatlah besar bagi anak didik apabila
sekolah mampu menciptakan program yang menarik sebagai bagian dari pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas. Berbagai ragam permainan dengan moto belajar sambil
bermain dan bermain sambil belajar bisa berbentuk aktivitas aktif dan pasif.
2. Memilih permainan yang edukatif
Permainan edukatif yang dilakukan di halaman sekolah untuk kepentingan
pembelajaran bukanlah permainan tanpa tujuan dan manfaat. Permainan yang edukatif
adalah permainan yang dapat merangsang daya pikir anak didik. Termasuk di antaranya
meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah.
3. Tumbuhan sebagai sumber pembelajaran IPA
Tumbuhan merupakan sumber ide yang tidak akan pernah habis untuk memperkaya
pembelajaran IPA di berbagai jenjang sekolah. Di sekolah dasar pun, tumbuhan
menjadi sumber belajar yang mampu diolah dengan beragam cara oleh guru untuk
mempermudah proses pembelajaran sekaligus menarik minat serta motivasi anak didik.
Pengenalan tumbuhan, misalnya, bisa di eksplorasi untuk mengetahui berbagai jenis
tumbuhan yang terdapat di sekitar sekolah. Metode yang digunakan antara lain adalah
praktik melakukan lapangan dasar-dasar pengenalan jenis tumbuhan, pembuatan papan
nama tumbuhan, dan pembuatan peta tumbuhan di sekitar sekolah.
4. Pemanfaatan halaman sekolah belajar untuk belajar IPS
Melalui mata pelajaran IPS, anak didik di tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang
akan datang anak didik akan menghadapi uantangan berat karena kehidupan
masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata
pelajaran IPS harus dirancang dengan baik untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan anak didik akan memperoleh pemahaman
yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

5. Pemanfaatan halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah untuk belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
Hakikat pelajaran IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
a. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended
b. proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
c. produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
d. aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
6. Penggunaan TEMA dalam pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan
alam sekitarnya
Penentuan TEMA yang sesuai dengan anak didik akan membantu mereka dalam
beberapa aspek yaitu:
a. Membiasakan anak didik bekerja sama dengan kelompoknya.
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri.
c. Membiasakan anak didik menjadi lebih percaya diri dan termotivasi dalam
belajar jika mereka berhasil menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari.
d. Menjadikan anak didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena
mereka mendengar', 'berbicara', 'membaca', 'menulis'. dan 'melakukan
kegiatan menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya.
e. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak didik.
f. Meningkatkan kemampuan dan cara belajar anak didik dalam hal kerja sama
dan dengan teman, guru, dan dunia nyata.
Dengan demikian apabila guru hendak memanfaatkan alam sekitar dalam
pelajaran IPA, maka sebaiknya memilih tema yang menghubungkan antara IPA
dengan lingkungan sekitar, dan cara hidup sehat, dan penghargaan terhadap
semua ciptaan Tuhan.
7. Pemanfaatan halaman sekolah untuk Pendidikan Lingkungan Hidup
a. Pendidikan Kebersihan Lingkungan di Sekolah
b. Menanam pola hidup sehat
8. Pemanfaatan halaman sekolah olahraga sehat
Sekolah harus mampu memanfaatkan halamannya semaksimal mungkin untuk
kepentingan olahraga anak didik. Walaupun tidak memiliki halaman seluas lapangan
sepak bola ataupun lapangan bulu tangkis, sekolah tetap melaksanakan tindakan positif
untuk menyelenggarakan pendidikan olahraga. Apabila sekolah memiliki halaman
yang besar tentu beruntunglah harus sekolah ini karena sekolah bisa leluasa
mengembangkan berbagai permainan olahraga dan permainan lainnya yang bisa
menjadikan anak didik selalu bugar. Bila sekolah hanya memiliki sedikit halaman maka
usahakan pilih permainan olahraga yang tidak atau sedikit membutuhkan alat olahraga
terutama yang berbentuk bola.
9. Belajar bahasa di alam lingkungan sekolah
a. Bahasa Indonesia
Para guru perlu mencoba cara sederhana dengan membawa anak didik ke
luar kelas: Belajarlah di halaman sekolah dan di sekitar lingkungan sekolah.
Belajarlah berpuisi, mengarang, menambah perbendaharaan kata
memperbaiki kesalahan berbahasa dengan cara berdiskusi dan tanya jawab
Buatlah kelompok-kelompok di antara anak didik untuk mengerjakan tugas
sambil bermain dan jika perlu bernyanyi diiringi musik gitar. Buatlah mereka
senang dan tidak membosankan. Sesekali belilah sebuah surat kabar dis
carilah kesalahan penggunaan kata dan kalimat atau tunjukkan penggunaan
kalimat yang baik dan benar. Tugas-tugas yang bisa mereka berikan bisa
bervariasi dan usahakan sesuai dengan kompetensi dasar yang dituntut
Depdiknas.
b. Bahasa Inggris
Tidak terelakkan, dalam era global penguasaan bahasa Inggris hukumnya
wajib. Siapa yang ingin luas pergaulan, sukses berbisnis, maupun menguasai
ilmu pengetahuan mau tidak mau harus menguasai bahasa yang satu ini.
Anak didik Sekolah Dasar pun saat ini telah dituntut untuk mampu berbahasa
Inggris dalam jenjang kemampuan tertentu. Tuntutan tersebut tidak hanya
karena bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional tetapi juga karena
pendapat sejumlah pakar yang menyatakan "semakin dini anak belajar
bahasa sing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu".
B. LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH
Konsep belajar memanfaatkan alam lingkungan sekitar sekolah adalah mengamati fenomena
yang terjadi secara nyata di lingkungan dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sebagai
media belajar. Belajar melalui pengalaman dan fenomena alam akan membuat kemampuan
berpikir anak semakin terangsang. Anak membayangkan kembali apa yang dilihatnya lalu
mempertanyakannya. Misalnya, ketika diajak ke museum, rasa ingin tahu anak terpancing, dan
kemudian bertanya kepada gurunya. Oleh karena akan banyaknya pertanyaan yang timbul dari
anak didik maka guru harus memiliki pengetahuan yang cukup juga mengenai objek yang akan
dikunjungi anak didik serta fenomena alam lainnya sehingga dapat memberikan jawaban yang
tepat. Keberadaan mereka di alam sekitar sekolah adalah untuk belajar mengenal, dan
menyayangi lingkungan sekitarnya dan ciptaan Tuhan lainnya. Jadi, marilah kita eksplorasi
lebih jauh manfaat lingkungan alam sekitar sekolah!
1. Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Alam Sekitar Sekolah
2. Bentuk Metode Pendidikan Lingkungan Alam Sekitar dan Lingkungan Hidup Lainnya
yang Baik
3. Pendekatan yang Digunakan
4. Teknik yang bisa Dilaksanakan Guru
5. Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan IPS di Tingkat
Persekolahan
6. Belajar di Toko Swalayan atau Supermarket
7. Belajar Mengenal Sawah
MODUL 7
Komputer
KEGIATAN BELAJAR 1
Microsoft Office
Seiring dengan kebutuhan teknologi yang sangat meningkat, banyak sekali software yang
berkembang pada saat ini, dan salah satu di antaranya adalah Microsoft Office. Microsoft Office
merupakan program terpadu yang terdiri dari Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Access,
Microsoft FrontPage, Microsoft PowerPoint, dan Microsoft Outlook.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pemanfaatan Komputer dalam Pembelajaran
A. COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI)
Program komputer dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran (subjek)
seperti matematika, bahasa, fisika dan lain-lain. Salah satu program komputer yang digunakan
untuk mengajarkan subjek tersebut dengan istilah Computer Assisted Instruction (CAI) atau
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK); CAI merupakan bentuk pembelajaran dengan
bimbingan komputer sebagai guru.
Sebuah program CAI diharapkan dapat berisikan Latihan dan Praktik bagi para siswa. CAI
kemudian digunakan oleh siswa untuk menguji tingkat pengetahuan mereka dan
mempraktikkannya. CAI juga dapat menggantikan peran guru sebagai pengajar karena sistem
komputer dalam CAI dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran yang baru.
Istilah CAI umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang diakses melalui
komputer di mana siswa dapat berinteraksi dengannya. Sistem komputer dapat menyajikan
serangkaian program pembelajaran kepada siswa, baik berupa informasi, konsep maupun
latihan soal-soal untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan siswa melakukan aktivitas
belajar dengan cara berinteraksi dengan komputer.
Pemanfaatan program CAI secara umum berlangsung dengan cara 1) komputer diprogram
untuk dapat menyampaikan materi pelajaran, 2) komputer diprogram untuk menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari siswa, 3) komputer
juga dapat diprogram untuk dapat merancang balikan bagi siswa dan memberikan keputusan
apakah siswa tersebut sudah menguasai tuntutan kompetensi yang diminta atau belum serta
apakah siswa tersebut sudah dapat melanjutkan kepada materi yang lebih tinggi atau harus
melakukan remedial.
Banyak sekali bentuk-bentuk interaksi pembelajaran melalui komputer. seperti program-
program tutorial, praktik dan latihan, simulasi, permainan instruksional (Arsyad, 1995). Berikut
ini kita akan membahas bentuk-bentuk interaksi pembelajaran melalui komputer tersebut satu
per satu.
a. Program tutorial
b. Praktik dan latihan
c. Simulasi
d. Permainan instruksional
MODUL 8
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Di saat sekarang ini, pengenalan dan pemanfaatan berbagai jenis teknologi informasi sudah
merupakan kebutuhan bagi banyak profesi. Telepon seluler (hand phone), mesin faksimile, personal
computer bahkan note book (komputer jinjing) merupakan jenis teknologi informasi yang seyogianya
dimanfaatkan terutama bagi profesi yang banyak berkaitan dengan tulis menulis dan pencarian sumber.
Pada saat ini, guru sebagai profesi merupakan salah satu yang harus mengenal dan memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencari sumber pembelajaran dan meningkatkan kualitas dirinya.

KEGIATAN BELAJAR 1
Pembelajaran Berbasis Website
A. APAKAH INTERNET DAN WEBSITE ITU?
Munculnya istilah internet karena adanya perkembangan teknologi elektronik yang lebih
mutakhir. Pada dasarnya internet merupakan perpaduan antara kemajuan teknologi informasi
dan telekomunikasi. Dari sisi teknologi informasi, dimunculkan cara untuk mengubah
informasi yang tadinya berupa nulisan, gambar, suara, menjadi kumpulan lambang bilangan 0
dan 1, yang disebut "digital". Dengan bentuk barunya berupa lambang bilangan, gambar, suara,
tulisan tersebut dapat diproses dengan bantuan alat seperti yang Anda kenal sebagai komputer.
Fasilitas aplikasi Internet cukup banyak seperti Telnet, e-mail, Mailing list (milis), Newsgroup,
File Transfer Protocol (FTP). Internet Relay Chat, World Wide Web (WWW). Namun dalam
modul ini, kita hanya akan membahas dua saja yaitu tentang WWW dan e-mail.
Kitao dan Kitao (dalam Rahardjo, 2003) mengemukakan beberapa karakteristik internet yang
perlu dimengerti oleh penggunanya agar dapat dengan tepat menggunakannya sebagai sarana
pembelajaran. Lima karakteristik internet yang disebutkannya sebagai berikut.
1. Memiliki sumber yang banyak.
2. Internet dapat menyediakan berbagai jenis media.
3. Berfokus pada independensi.
4. Penggunaan yang meluas.
5. Akses yang cepat.
B. BAGAIMANA CARA MENGAKSES INTERNET DAN BROWSING HALAMAN
SUATU WEB?
Pertama-tama yang harus dipahami adalah bahasa dan istilah dalam bahasa Inggris. Pada
umumnya komputer yang ada di Indonesia masih menggunakan bahasa Inggris sehingga Anda
harus mempelajari istilah-istilah khusus dan lambang-lambang serta gambar-gambar pada layar
komputer Anda yang menggunakan bahasa Inggris. Yang kedua pengenalan dasar terhadap
komponen-komponen komputer. Anda harus memahami apa itu mouse dan manfaatnya apa.
Mouse merupakan perangkat komputer yang digunakan untuk mengoperasikan window.
Sebenarnya, tanpa mouse pun window dapat dijalankan dengan mengoperasikan beberapa
tombol yang ada pada keyboard. Dalam hal ini, mouse merupakan perangkat yang memudahkan
dan menyederhanakan proses pengoperasian window.
KEGIATAN BELAJAR 2
Fasilitas E-mail untuk Menunjang Proses Pembelajaran
A. SEJARAH SURAT ELEKTRONIK ATAU E-MAIL
Sama halnya dengan surat biasa yang melewati beberapa kantor pos sebelum
sampai ke tujuan, e-mail dikirimkan oleh seseorang melalui komputer yang
tersambung dengan internet dan kemudian masuk ke beberapa komputer lain di
sepanjang jaringan internet. Komputer-komputer itu disebut dengan e-mail server.
Ketika e-mail tersebut sampai ke server yang menjadi tujuan (seperti yang ditunjuk
pada alamat e-mail kepada siapa kita menulis e-mail) e-mail tersebut disimpan
pada e-mailbox. Pemilik alamat email dapat melihat e-mail yang dikirim seseorang
kalau yang bersangkutan mengecek e-mailbox-nya. Sama halnya seperti tukang
pos yang mengantarkan dan memasukkan surat ke dalam kotak surat di rumah kita.
Surat akan dapat kita terima dan baca, apabila kita teratur memeriksa dan
mengambil surat dari kotak surat.
B. SISTEM PENERIMAAN E-MAIL
Cara penerimaan e-mail ada dua jenis, yaitu dengan POP (Post Office Protocol)
atau dengan Web Based E-mail, yaitu e-mail yang dapat dilihat dari website dengan
menggunakan teknologi IMAP (Internet Message Access Protocol). Sekarang ini
hampir sebagian besar layanan e-mail, baik yang gratis maupun yang menarik
bayaran, sudah menyediakan keduanya, POP dan web-based e-mail.
C. PEMBELAJARAN MELALUI E-MAIL (SURAT ELEKTRONIK)
E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan
komunikasi yang bersifat tidak langsung. Oleh karena karakteristik tersebut, e-mail
dapat menjadi sarana komunikasi yang murah. Bagi kepentingan pembelajaran,
fasilitas e-mail memungkinkan guru dan siswa untuk saling mengirim e-mail harus
berinteraksi langsung secara tatap muka setiap saat, atau untuk mengirim berbagai
tugas dalam bentuk attachments (file tambahan) dengan menghemat biaya
pengiriman.

MODUL 9
Panduan Tugas dan Praktik Mata Kuliah IDIK4010 Komputer dan Media
Pembelajaran
Praktik aplikasi komputer dan mengakses internet dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa
mampu mengoperasikan program aplikasi presentasi MS PowerPoint, mengakses internet dan mampu
berkomunikasi melalui dunia maya. Untuk dapat berkomunikasi dalam dunia maya Anda terlebih
dahulu diharuskan membuat alamat e-mail. Kemampuan-kemampuan aplikasi komputer ditunjukkan
dengan membuat dokumen presentasi yang berisi kata, angka, gambar, dan animasi. Sebagian dari
materi tersebut dapat di-download/diunduh dari internet.

A. MAHASISWA PROGRAM S1 PGSD


Untuk mahasiswa Program S1 PGSD, mata kuliah IDIK4010 Komputer dan Media
Pembelajaran ini adalah mata kuliah yang mewajibkan mahasiswa mengikuti tutorial dengan 3
tugas yang harus diselesaikan mahasiswa serta menyerahkannya kepada tutor mata kuliah ini.
Ketiga tugas ini akan dinilai oleh tutor dan mempunyai kontribusi nilai untuk nilai Ujian Akhir
Semester (UAS). Apabila mahasiswa tidak menyerahkan tiga tugas tersebut, berarti mahasiswa
tidak mempunyai nilai tutorial sehingga nilai UAS tidak dapat keluar dan diterima mahasiswa.
Oleh karena itu, kerjakan seluruh tugas yang diminta yang terdapat dalam Panduan Praktik ini.
B. MAHASISWA PROGRAM SI NON PENDAS.
Anda sebagai mahasiswa Program di luar S1 PGSD tidak diharuskan melakukan praktik
seperti program S1 PGSD namun, sebaiknya Anda dapat melakukan hal serupa dalam praktik
aplikasi komputer dan mengakses internet. Dengan Anda mengetahui pemanfaatannya
diharapkan Anda dapat berkomunikasi sesama teman satu profesi dan dapat mengakses internet
untuk memperkaya materi-materi mata pelajaran Anda.
C. TUTOR MATA KULIAH IDIK4010 KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Tugas dalam tutorial mata kuliah IDIK4010 Komputer dan Media Pembelajaran pada
program S1 PGSD, berbeda dengan tugas wajib mata kuliah lainnya yang disiapkan oleh
masing-masing tutor. Tiga tugas wajib untuk mata kuliah ini dirancang oleh FKIP-UT sehingga
setiap tutor tidak perlu lagi merancang tugas wajib bagi mahasiswanya. Prosedur penilaian yang
harus dilakukan tutor untuk menilai tugas wajib ini sama dengan penilaian tugas wajib untuk
mata kuliah lainnya. Prosedur penilaian tugas wajib dapat dipelajari pada Pedoman Pengelolaan
Program PGSD.
1. TATA CARA PRAKTIK UNTUK MAHASISWA
A. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK
1. Praktik penggunaan aplikasi Microsoft office PowerPoint dilaksanakan pada
pertemuan ke 3 tutorial tatap muka.
2. Praktik mengakses internet dan menggunakan e-mail dilaksanakan pada
pertemuan ke-4 tutorial tatap muka. Semua praktik ini harus dicetak/print
hingga mahasiswa benar-benar dapat mengetahui hasil praktiknya.
3. Praktik pembuatan poster dilaksanakan setelah praktik mengakses internet,
yaitu pada pertemuan ke-7 tutorial tatap muka. Mahasiswa mengumpulkan
tugas pembuatan poster sehingga tutor dapat memberi masukan pada
pertemuan ke-8.
B. TUGAS 1: MEMBUAT PRESENTASI DENGAN MS POWER POINT
TUGAS 2A: MENGAKSES INTERNET
TUGAS 2B: MEMBUAT, MENGGUNAKAN, DAN MENGIRIM E-MAIL
TUGAS 3: MEMBUAT POSTER
C. PANDUAN TUTOR
Bagi para tutor kuliah IDIK4010 Komputer dan Media mata Pembelajaran seperti
halnya pada program S1 PGSD FKIP-UT, uraian di bawah ini merupakan petunjuk
kerja Anda dalam membimbing, membantu, dan menilai tiga tugas wajib di atas.
Agar dapat melakukan tugas Anda dengan efektif dan efisien, perhatikanlah hal-
hal penting di bawah ini.
1. Bantulah mahasiswa untuk membatasi topik yang berkaitan dengan
pembuatan media.
2. Bimbinglah mahasiswa untuk mengerjakan tugas praktik berdasarkan jenis
media. Apabila diperlukan ajaklah rekan sesama pengajar lainnya.yang
secara teknis memang sangat terampil memproduksi jenis media di atas.
3. Mintalah mahasiswa untuk segera mengumpulkan tugas praktik tersebut
kepada Anda sesuai dengan waktunya. Bagi yang mengikuti tutorial,
penyerahan tugas jangan sampai melebihi batas akhir waktu tutorial,
supaya nilai yang dikirim untuk diproses di Pusat Pengujian UT tidak
terlambat.
4. Tiga tugas praktik yang bagi mahasiswa S1 PGSD merupakan tugas wajib
harus diserahkan kepada tutor bersama-sama dengan rencana
pembelajaran untuk tiap jenis media yaitu poster, termasuk hasil cetakan
pengetikan lewat MS PowerPoint, dan cetakan halaman website.
5. Berilah nilai yang objektif terhadap hasil kerja atau tugas praktik
mahasiswa. Penilaian terhadap tugas praktik mahasiswa harus dilakukan
dengan menggunakan skala 1-100.
6. Penilaian terhadap tugas praktik mahasiswa harus dilakukan berdasarkan
kriteria sebagai berikut.
a. Kesesuaian komponen-komponen dalam Rencana Pembelajaran
yang dibuat terutama komponen tujuan, materi, metode,
kegiatan belajar mengajar, dan salah satu media di atas.
b. Kejelasan isi informasi atau pengetahuan yang terdapat dalam
media.
c. Sistematika isi informasi atau pengetahuan yang terdapat dalam
media.
d. Penggunaan ilustrasi visual atau gambar, terutama dalam media
poster.
e. Kerapian.
f. Keaslian (orisinal).

Anda mungkin juga menyukai