Anda di halaman 1dari 6

Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inkuiri

(Inquiry Training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu
bersifat independen (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.

Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya
dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam
kegiatan ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk
terjadinya konfrontasi intelektual.

Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini.

1. Menyajikan Masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuiri yang
akan ditempuh oleh siswa.
2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk
membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru). Maksud
kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis
dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan sistematis.
5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri.
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh
mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba
untuk diperbaiki secara sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut
ini.
a. Rencanakan waktu yang akan digunakan.
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok.
c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

3. Tahap Definisi

Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis

a. Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunya pengaruh terhadap peri
kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber alam pada suatu daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber
daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah das kemiskinan
struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskin yang ditimbulkan sebagai akibat
terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap kehidupan
manusia rendah Kemiskinan struktural buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai
akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan it sendiri atau karena kelembagaan
yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama
untuk menguasa sumber daya sehingga menjadi miskin.
d. Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seper pyramid, yaitu golongan
penduduk usia muda jauh lebih besar dan pada usia dewasa dan tua.
4. Tahap Eksplorasi

Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis
dengan implikasinya serta asumsi-asums yang mendasarinya.

5. Tahap Pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data
melalui metode-metode pengumpulan data yang semai Jegan masalah yang dibahas
Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan
hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak
6. Tahap Generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban
atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini.
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan di
suatu daerah.

NOMOR 3

Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagai berikut.

1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge) atau C1.
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension) atau C2
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application) atau C3.
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut ini.
a. Analisis (analysis) atau C4.
b. Sintesis (synthesis) atau C5.
c. Evaluasi (evaluation) atau C6.

Berikut berturut-turut akan dijelaskan dengan disertai contoh.

1. Evaluasi yang Mengungkap Pengetahuan (Knowledge) Evaluasi yang mengungkap


pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap penalaran dalam kategori
terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejemsnya.
Jadi, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
Misalnya, pertanyaannya sebagai berikut
a. Di manakah terdapat tambang timah di Indonesia?
b. Siapakah presiden pertama negara RI?
c. Siapakah Gajah Mada itu?
d. Berapakah jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000?
e. Apa nama ibu kota provinsi Jawa Tengah.
f. Apakah bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu
2. Evaluasi yang Mengungkap Pemahaman (Comprehension) Evaluasi ini menuntut siswa untuk
memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, siswa dituntut dapat
menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Dia tidak sekadar dapat
mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan
mengorganisasikan informasi tersebut. Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik,
bagan, dan lain-lain dengan kata-katanya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk
evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman, antara lain berikut ini.
a. Mengapa?
b. Jelaskan
c. Uraikan.
d. Berilah ulasan!
e. Bandingkan!

Contoh:
f. Mengapa Pulau Jawa padat penduduknya?
g. Jelaskan secara singkat lingkungan sekolahmu?
h. Uraikan dengan kata-katamu sendiri mengapa di Indonesia agama Islam mula-mula
berkembang di daerah pantai?
i. Berilah utasan singkat pentingnya irigasi bagi pertanian?
j. andingkan metode ceramah dengan metode diskusi?
3. Evaluasi yang Mengungkap Penerapan (Application)
Jika pada evaluasi (pertanyaan) yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta
mengingat menghafal, mendefinisikan sesuatu, dan selanjutnya dapat menjelaskan dan
mengungkapkan informasi yang diterima (pemahaman) maka pada penerapan (aplikasi)
siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah.
Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari
sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan
yang diajukan.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application) adalah berikut
ini.
a. Demonstrasikan
b. Tunjukkanlah!
c. Klasifikasikan!
d. Carilah hubungan!
e. Tuliskan!
f. Gambarkan!
4. Evaluasi yang Mengungkap Analisis (Analysis) Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari
kelompok pertanyaan tingkat tinggi Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir
secara mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru Untuk menjawab
pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu
mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal umum, dicari faktanya, ke hal yang khusus)
Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak. hanya mempunyai satu jawaban yang benar,
melainkan berbagai alternatif. Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan analisis,
antara lain berikut ini.
a. Sebutkan bukti-bukti!
b. Mengapa!
c. Tunjukkan sebab-sebabnya!
d. Analisislah!
e. Berilah alasan!
5. Evaluasi yang Mengungkap Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi Pertanyaan yang
mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif. Siswa dituntut berpikir
induktif (dari faktor, fakta, unsur unsur yang bersifat khusus, diambil suatu kesimpulan atau
generalisasi).
Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan sintesis.
a. Susunlah dengan kata-katamu!
b. Apa yang mungkin terjadi!
c. Buatlah perkiraan apa yang terjadi!
d. Bagaimanakah?
6. Evaluasi yang Mengungkap Penilaian (Pertanyaan yang Mengungkap Evaluasi)
Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan
kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik.
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau kriteria yang jelas.
Kemungkinan jawaban yang diberikan siswa berbeda beda. Hal itu tidak menjadi masalah,
asal sudah ada kriteria yang jelas. Adanya perbedaan itu justru memperluas segi penalaran
siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas.
Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi.
a. Berilah pendapat bahwa....
b. Bandingkan!
c. Bedakanlah!
d. Berilah alasan!
e. Berilah kritik!
f. Alternatif mana yang lebih baik!
g. Setujukah Anda!

NOMOR 4

MERANCANG ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL.

Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku, yaitu mengenai hal-
hal berikut ini.

1. Materi Pokok.
2. Kompetensi Dasar (KD).
3. Hasil Belajar.
4. Indikator Materi.

Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci. Hal tersebut
akan mempermudah dalam menyusun kisi-ki soal Setelah materi dijabarkan, kemudian disusun
indikator untuk kisi-ki soal yang akan dibuat. Pada kegiatan sebelumnya, kita mengambil contoh
pokok bahasan pada kurikulum SD. Kelas yang diambil adalah SD Kelas 3, Semester I. Dari kurikulum
itu dapat dibaca, sebagai berikut.

1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga.
3. Hasil belajar
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga
b. Menceritakan peran anggota keluarga.
4. Indikator
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga:
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat silsilah keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga.
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya, ibu yang bekerja
mencari nafkah
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai dan
sikap sosial sebagai berikut
Contoh:
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni dapat
menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak. Tuti dan adiknya dapat
menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.
Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator a (yang mengungkap nilai
sosial) sebagai berikut.
Belajar memasak dilakukan oleh Tuti dan adiknya, dibimbing oleh ibunya yang pandai
memasak dan sabar. Keberhasilan belajar memasak ditentukan oleh.
A. Ibunya yang pandai memasak dan sabar
B. Tuti yang serius belajar memasak
C. Adik Tuti yang serius belajar memasak
D. Tuti dan adiknya yang serius serta ibunya yang pandai memasak dan sabar
Jawaban yang benar adalah D

NOMOR 5

Model Pemecahan Masalah secara Kelompok

Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson dalam Udin S. Winataputra (2003),
di mana model ini menitikberatkan pada pemecahan masalah secara kelompok, yaitu pada
kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi
beberapa unsur sebagai berikut.

a. dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki;


b. sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan memakai
informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual;
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan
pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan
efektif.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson dan
Johnson sebagai berikut.

a. Definisi masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan dengan
baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah.
Untuk perumusan masalah ini dianjurkan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Tampunglah secara terbuka semua pernyataan masalah.

Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh gambaran yang ideal dan aktual.
Pilihlah salah satu definisi yang penting dan dapat dipecahkan.

b. Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnya masalah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke arah
situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang menghambat ke arah tersebut.
c. Merumuskan alternatif strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai alternatif
cara pemecahan masalah, di mana kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami
pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh maka kelompok pada
tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif mana yang akan dipakai. Tahap ini
mengandung dua aspek utama pemecahan masalah, yaitu:
1) pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilihan dari berbagai
alternatif tindakan;
2) keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang
diperlukan sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebut. Dalam tahap ini kelompok
harus menggunakan pertimbangan yang kritis, berpikir konvergen dalam membuat
perencanaan yang nyata mengenai pelaksanaan.
e. Evaluasi keberhasilan strategi
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil diterapkan
(evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi hasil) dan apakah keadaan
aktual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum penerapan.
Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah apa yang
sudah dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang belum terpecahkan dan
masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

Anda mungkin juga menyukai