Anda di halaman 1dari 11

Nama : SANTOSO FENILA

NIM : 858734826
POKJAR : Dinas Pendidikan Kota Madiun

1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda
bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus
mengajarkan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan
kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD
dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan
materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!
Jawaban:
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan
kognitif adalah latihan inquiri (Inquiry training). Metode ini berangkat dari
suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu bersifat indipenden
(bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sisteatis.
Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual.
Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa
untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu
menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya
konfrontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini:
1. Menyajikan masalah
Guru menunjukkan situasi yang mengandung masalah dan menentukan
prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa.
2. Pengumpulkan data dan verivikasi data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini
dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta
menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3. Mengumpulkan unsur baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur
baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang
mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail,
rapi, dan sistematis.
5. Menganalisis pola-pola penemuan.
Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuiri
telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk
diperbaikki secara sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan
inkuiri adalah berikut ini:
a. Rencanakan waktu yang akan digunakan.
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok.
c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai maslah sebanyak-banyaknya.

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam


mengajarkan kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya
yaitu metode pembelajaran nmelalaui pendekatan sosial. Analisislah
penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan
pendekatan sosial!
Jawaban:
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi
sosial.
Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah
sosial diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sisial
dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses-proses sosial yang
demokratis perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti
seluas-luasnya dan terus menerus.
Dalam menggunakan model Inkuiri Sosial, ada tahap-tahap yang harus dilalui,
yaitu berikut ini:
a) Tahap Orientasi
Dalam tahp ini, siswa diminta memilih masalah sosial (tentu saja yang relevan
dengan GBPP) yang akan dijadikan pokok bahsan. Masalah dapat bersumber
dari peristiwa-peristiwa sosial dikelas atau disekolah atau masyarakat sekitar
sekolah.
b) Tahap Hipotesis
Tahap hipotesis diakukan setelah perumusan dan pembahasan masalah.
Fungsi perumusan hipotesis adalah sebagai acuan dalam usaha menemukan
pemecahan masalah.
Untuk membuat hipotesis yang baik, diperlukan beberapa kriteria sbb :
a. Valid atau mempunyai kejelasan untuk melakukan pengujian (menguji
apa yang seharusnya diuji).
b. Kompatibilitas, yaitu kesesuaian antara hipotesis dengan pengalaman
siswa atau guru yang pernah diperoleh.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
sebelumnya.
c) Tahap definisi
Pada tahap ini siswa mengadakan pembahasan tentang pengertian latihan-
latihan yang terdapat dalam hipotesis. Hal ini penting agar terdapat
pengertian yang sama pada setiap siswa.
d) Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi adalah tahap pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi serta asumsi-asumsi. Apabila
telah teruji antara hipotesis dengan dasar logika maka tahap berikutnya
adalah pembuktian dengan fakta-fakta.
e) Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, para siswa mengumpulkan data dengan metode yang sesuai.
Misalnya, melaui wawancara, angket dan observasi. Jika data telah
terkumpul, kemudian diadakan analisis data untuk disimpulkan, apakah
hipotesis diterima atau ditolak.
f) Tahap Generalisasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada tahap ini
telah dapat disusun pernyataan terbaik dalam pemecahan masalah.
Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun secara sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa

3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat


evaluasi hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah
contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawaban:
Merancang Alat Evaluasi atau Tes.
Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Tujuan tes
Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui
penguasaan peserta didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan
tertentu setelah materi diajarkan. Selain itu, dapat pula untuk mengethaui
kesulitan belajar peserta didik atau siswa (diagnostik tes). Oleh karena tu,
tujuan tes harus dibuat berdasarkan pokok bahasan/subpokok bahasan yang
diajarkan.
b. Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum
seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-
rambu ruang lingkup dan isi soal yang akan diajukan.
Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum
sekolah yang berlaku. Dalam hal ini, kurikulum sekolah dasra, misalyna SD
kelas 3 semester 1
Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini
1. Kompetensi Dasar (KD)
KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester I, kemampuan mendeskripsikan
kedudukan danperan anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga
3. Hasil Belajar
a. kedudukan anggota keluarga
b. peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga
2) Membuat silsilah keluarga
b. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam
keluarga
5. Setelah indikator materi (uraian mater) dibaut, selanjutnya dibaut
indikator soal atau kisi-kisi tes.
Untuk materi peran setiap anggota keluarga misalnya peran/.tugas anak,
dapat dibuat indikator tes sebagai berikut.
”Siswa dapat menyebutkan paling sedikit 2 tugas anak di rumah”
Dari indikator tes tersebut (yang mengukur aspek ingatan) dapat dibuat tes
hasil belajarnya sebagai berikut. Dua tugas anak di ruah, atara lain berikut ini
a. Membantu orang tua dan belajar
b. Nonton TV dan rekreasi
c. Rekreasi dan pesta
d. Makan enak dan belajar

Dari pilihan tersebut, yang terbaik dan benar adalah a. Contoh lain, masih
materi tgas anggota keluarga. Misalnya tugas ayah, dapat dibuat dndikator
sebagai berikut.
Setelah dijelaskan susunan (kedudukan) anggota keluarga, siswa dapat
memilih tugas utama ayah sebagai kepala keluarga.
Tugas utama ayah sebagai kepala keluarga adalah berikut ini :
a. Membantu ibu
b. Membimbing anak-anak
c. Mencari nafkah
d. Pergi ke kantor
Jawaban yang tepat adalah (c)
Jadi, dalam merancang, tes, pertama kita perlu mempelajari kurikulum
sekolah yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
1. Kompetensi dasar Materi pokok Hasil Belajar Indikator
2. Setelah indikator materi, dibuat indikator tes atau tujuan instruksional
khusus (TIK) untuk tes yang akan disusun.
Dari indikator tes atau TIK tugas ayah, seperti disebutkan di atas, aspek yang
akan diukur adalah pemahaman.
Apa yang diuraikan di atas adalah uraian materi dari : Kedudukan anggota
keluarga. Selanjutnya, kedudukan anggota keluarga dapat diperinci menjadi,
seperti berikut ini.
1) Ayah, bertugas sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah
2) Ibu, bertugas mengatur kebutuhan rumah tangga
3) Anak-anak bertugas membantu orang tua dan belajar

1. Untuk matei (1), (2), dan (4) dapat dibuat indikator tes atau TIK berturut-
turut sebagai berikut :
Apek yang
Indikator Tes
diukur
a Setelah dijelaskan tugas ayah siswa dapat Ingatan
menyebutkan tugas ayah yang utama. Setelah
dijelaskan tugas ibu yang cukup
B Banyak, siswadapat menyimpulkan tugas ibu Pemahaman
yang penting (utama)
c Setelah dijelaskan tugas anak di rumah, siswa Aplikasi
dapat membantu ibunya menyapu halaman
rumah dan mengepel lantai
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat
evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi
tentang nilai dan sikap sosial!
Jawaban:
1. Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus
merancang alat evaluasi tersebut.
Dalam merancang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku
mengenai hal-hal berikut.
1. Kompetensi Dasar (KD).
2. Materi Pokok
3. Hasil belajar
4. Indikator Materi
Adapun penjelasan dari masing alat ealuasi di atas yaitu :
1. Komptensi Dasar (KD)
KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester 1, kemampuan mendeskripsikan
kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
▪ Kedudukan dan peran keluarga
▪ Hasil Belajar
▪ Kedudukan anggota keluarga
▪ Peran anggota keluarga
3. Indikator
1. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :
o Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
o Membuat silsilah keluarga.
2. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan peranya
dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang
mengungkap nilai dan sikap sosial sebagai berikut.
Contoh:
1. Dengan berkerja sama dengan adiknya membersihkan halaman
rumah, Doni dapat menghargai kedua adiknya yang berkerja
dengan baik.
Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator diatas.
1. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni, Tuti dan
adiknya.
Kebersihan halaman rumah ditentukan oleh………..
1. Doni yang membersihkan halaman depan rumah.
2. Tuti dan adiknya yang membersihkan halam samping rumah.
3. Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangan
terhadap kebersihan halaman rumah.
4. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni.
2. Menyusun Alat Evaluasi Nilai Dan Sikap Sosial
Dari materi pokok dan hasil belajar diatas telah dicontohkan “peran anggota
keluarga”. Selanjutnya, akan dibicarakan cara menyusun alat evaluasi materi
kelas 3 SD semester 1, kedudukan anggota keluarga, untuk materi pokok
yang sama, yaitu kedudukan dan peran anggota keluarga, sebagai berikut.
1. Setelah dijelaskan Ibu Anton sebagai ibu rumah tangga, siswa dapat
menghargai bahwa………..
2. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin berkerja.
3. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin mengurus kebutuhan anggota
keluarga.
4. Ibu Anton rajin memasak untuk suami.
5. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin mencuci.

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan
mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat
ahli di atas!
Jawaban:
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah; seyogyanya mendasarkan
pada pemikiran kritis dan reflektif yang-mengikuti proses kerja sebagai
berikut:
1. Menyadari adanya masalah
2. Mencari petunjuk untuk pemecahannya
3. pikiran kemungkinan pemecahannya dan pendekatannya
4. ujilah kemungkinan-kemungkinan pemecahan tersebut dengan
kriteria tertentu
5. pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kritcria tertentu
dan tanggalkan kemungkinan pemecahan yang lain.
Kita perlu menyeleksi dalam memilih pendekatan pemecahan masalah
di kelas bagi kepentingan proses belajar mengajar. Oleh Karena itu harus
memperhatikan kriteria pemilihan masalah. Sebagai acuannya adalah kriteria
pemilihan masalah seperti yang dikemukakan Qirillen dan Hannn, yakni:
1. masalah itu bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup
dikenal dan menarik perhatian siswa
2. masalah itu cukup penting dibahas di kelas
3. masalah itu dapat mengembangkan kelas ke arah tujuan yang
dikehendaki
4. melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan
untuk pemecahan masalah
5. masalah itu dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.
Setelah masalah kita ketemukan, maka langkah selanjutnya adalah
pemecahan masalah. Ada tiga model pemecahan masalah yang dikemukakan
oleh para ahli antara lain John Dewey, Brian Larkin, Lawrence Senesh David
Johnson dan Frank Johnson. Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan
uraian berikut:
Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan
oleh John Dewey, yaitu:
1. merumuskan permasalahan.
2. menelaah permasalahan.
3. membuat/merumuskan hipotesis.
4. mcnghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
5. pembuktian hipotesis.
6. menentukan pilihan pemecahan/keputusan.
7. Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Dr. Brian
Larkin, konsultan kelompok bidang IPS-P3G di Malang 1978
8. definisi masalah
9. identifikasi masalah
10. analisis akibat
11. penerapan criteria
12. pengambilan keputusan.
Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Lawrence
Senesh, Guru Besar Ekonomi pada Purdue University
1. fase motivasi
2. fase pengembangan
3. fase kulminasi
Model Pemecahan Masalah secara Kelompok
Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson, di mana
model ini menirikberatkan pada pemecahan masalah secara kelompok yaitu
pada kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan masalah
secara kelompok meliputi beberapa unsur sebagai berikut:
1. dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang
dikehendaki
2. sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan,
memahami dan memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang
aktual
3. sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan
kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan
cara pemecahan yang terbaik dan efektif.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan
oleh David Johnson dan Frank Johnson sebagai berikut.
1. Definisi Masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit
2. Diagnosis Masalah
Langkah kcdua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab sebab timbulnya
masalah.
3. Merumuskan Altematif Strategi
Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai
altematif cara pemecahan masalah
4. Penentuan dan Penerapan suatu Strategi
Setelah berbagai altematif strategi pemecahan masalah diperoleh, maka
kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih altematif mana yang
akan dipakai.
5. Evaluasi Keberhasilan Strategi
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil
diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi
hasil) dan apakah keadaan aktual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal
daripada sebelum penerapan.

Anda mungkin juga menyukai