Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (IDIK 4008)

MODUL 3
Merancang Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan Belajar 1 : Langkah-langkah Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas


A. Langkah-Langkah untuk Menemukan dan Merumuskan Masalah
Proses menemukan masalah dalam pembelajaran adalah tantangan kompleks. Ada orang
yang cepat menyadari masalah, sementara yang lain tidak. Bagi seorang guru, kesadaran
tinggi terhadap masalah, terutama yang terkait dengan pembelajaran, sangat penting. Guru
yang tidak menyadari masalah di kelasnya perlu dibimbing untuk menyadari masalahnya.
Masalah yang dibiarkan tanpa penyelesaian akan sulit diatasi karena mungk in dianggap
bukan masalah lagi.
Dalam merencanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang efektif, guru perlu
mengidentifikasi masalah sehari-hari dalam pembelajaran. Masalah-masalah ini menjadi titik
awal dalam perencanaan PTK. Dalam proses ini, guru harus memiliki ketelitian untuk
memilih masalah yang akan diatasi melalui PTK. Dengan perhatian yang mendalam terhadap
kemajuan siswa, guru akan menemukan beragam masalah selama pengalaman mengajar,
memerlukan pertimbangan yang matang untuk menentukan masalah mana yang akan
diselesaikan melalui PTK. Beberapa contoh masalah yang mungkin Anda hadapi sehari-hari
antara lain seperti berikut.

1. Dalam Interaksi Pembelajaran


a. Siswa tidak aktif dalam diskusi kelas.
b. Saat ditanya, siswa enggan mengangkat tangan untuk menjawab.
c. Jika terpaksa menjawab, jawaban siswa sering menyimpang.
d. Sebagian besar jawaban siswa tidak benar.
e. Respon siswa terhadap pendapat teman sangat kurang.
f. Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.

2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar


a. Nilai siswa dalam mata pelajaran yang diajarkan kurang memuaskan (di bawah rata-
rata).
b. Nilai rata-rata EHB kurang dari 50.
c. Siswa pintar sering mendapat nilai rendah dalam ujian objektif.
d. Sebagian besar siswa kesulitan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris.
e. Siswa kesulitan menerapkan rumus matematika.
f. Pertanyaan yang mendorong siswa berpikir sering tidak terjawab.

3. Disiplin Belajar
a. Beberapa siswa tidak menyelesaikan tugas atau PR.
b. Siswa kurang fokus pada pelajaran.
c. Banyak siswa mengantuk selama pelajaran berlangsung.
d. Banyak siswa yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.

Masalah pembelajaran yang mungkin muncul dalam kelas sangatlah banyak. Untuk itu,
perlu dipilih masalah yang paling tepat untuk diatasi melalui PTK. Langkah-langkahmya
adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah
Dalam mengatasi masalah pembelajaran, guru harus mengidentifikasi masalahnya
secara cermat. Identifikasi ini melibatkan merasakan masalah yang mengganggu proses
pembelajaran. Guru dapat melakukan ini dengan mengevaluasi hasil belajar siswa,
memeriksa catatan harian, serta berkolaborasi dengan guru lain atau dosen. Identifikasi
masalah harus difokuskan pada aspek tertentu, seperti proses pembelajaran, yang
dianggap kunci keberhasilan pendidikan. Diagnosis masalah dilakukan secara kontinu,
dengan merenungkan pengalaman mengajar dan berdiskusi dengan rekan guru atau
dosen. Dengan mengikuti langkah- langkah ini, guru dapat menentukan masalah yang
paling tepat untuk diatasi melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah menemukan
masalah, perlu dilakukan pengujian apakah masalah tersebut cocok untuk diatasi melalui
PTK dengan menggunakan kriteria berikut (Abimanyu, Tim Pelatih Proyek PGSM,
1999):
a. Pastikan masalah yang Anda pilih adalah sesuatu yang Anda pahami dengan baik.
b. Fokus pada masalah yang memiliki skala kecil dan terbatas.
c. Pilih masalah yang dianggap penting oleh Anda dan siswa Anda.
d. Usahakan agar masalah dapat diselesaikan secara kolaboratif.
e. Hubungkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria ini, Anda akan menemukan masalah
yang sesuai dan layak untuk diatasi melalui PTK.

2. Menganalisis Masalah
Sebelum mengatasi masalah pembelajaran, penting untuk menemukan akar
penyebabnya. Analisis melibatkan pemahaman tentang penyebab masalah dan apakah itu
membutuhkan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk diatasi. Berikut ini cara-cara dalam
melakuan analisis.

1) Melakukan refleksi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada diri sendiri:


a. Apakah saat saya menjelaskan materi, bahasa yang saya gunakan cukup jelas?
b. Apakah saya menggunakan istilah- istilah yang mudah dimengerti oleh siswa?
c. Apakah contoh yang saya berikan saat menjelaskan sudah memadai?
d. Apakah saya menggunakan alat bantu saat menjelaskan?
e. Apakah saya memberitahu siswa tentang jadwal ulangan?
f. Apakah siswa memiliki kesempatan untuk bertanya?
g. Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang?
h. Apakah saya memberikan latihan penerapan konsep setelah menjelaskan materi?
i. Apakah saya selalu memeriksa pekerjaan atau latihan siswa dan memberi umpan
balik untuk perbaikan?

2) Bertanya langsung kepada siswa


Kita bisa menanyakan langsung kepada siswa mengapa nilai ulangan/ujian
mereka selalu rendah atau mengapa mereka kurang tertarik pada pelajaran tersebut.
Kita dapat melakukannya melalui wawancara langsung atau menggunakan kuesioner.
Wawancara mungkin lebih efisien dan efektif daripada kuesioner karena kuesioner
membutuhkan persiapan lama dan pengolahan data yang memakan waktu. Melalui
wawancara, kita dapat bertanya langsung kepada siswa.

3) Menelaah berbagai dokumen terkait hasil belajar siswa.


Dalam hal ini, kita dapat menelaah tugas/pekerjaan rumah yang diselesaikan
siswa, mengamati hasil ulangan mereka, atau memeriksa kembali tugas atau soal
yang telah diberikan sebelumnya.

3. Merumuskan masalah
Setelah menganalisis masalah dan menemukan penyebabnya, langkah selanjutnya
adalah merumuskan masalah pembelajaran dalam bentuk masalah penelitian, yaNg akan
dicari jawabannya dalam PTK. Rumusan masalah ini harus memandu guru dalam
melaksanakan tindakan perbaikan, mencakup langkah-langkah yang akan diambil guru
untuk mengatasi masalah tersebut. Rumusan masalah biasanya dalam bentuk kalimat
tanya dan mencakup aspek yang perlu diperbaiki serta upaya yang akan dilakukan untuk
memperbaikinya.

B. Mengembangkan Alternatif Tindakan


Setelah merumuskan masalah, langkah berikutnya adalah mencari cara mengatasi
masalah tersebut dengan mengembangkan hipotesis tindakan. Untuk menemukan hipotesis
ini, kita dapat mengembangkan berbagai alternatif tindakan dengan cara :
1) Mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang relevan terkait masalah yang dihadapi.
2) Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
3) Mengingat kembali pengalaman pribadi dalam menangani masalah serupa untuk
menemukan solusi yang mungkin efektif.

Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat mengembangkan alternatif tindakan yang
akan diterapkan untuk mengatasi masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
Kegiatan Belajar 2 : Rencana dan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
A. Rencana Perbaikan
Untuk melaksanakan alternatif perbaikan, guru perlu menyusun rencana perbaikan
dengan cermat. Rencana ini disusun dalam format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP),
yang mirip dengan rencana pembelajaran biasa, namun dengan tambahan komponen terkait
perbaikan. Format RPP ini memungkinkan perencanaan secara sistematis.
Untuk mengembangkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang efektif, kita perlu
mengambil beberapa langkah praktis berikut:
1) Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2) Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan
tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika memang dibutuhkan.
3) Menyusun RPP yang lengkap.
4) Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki
skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.

B. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data


Instrumen Pengumpul Data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melibatkan guru
sebagai pengumpul data utama. Guru dapat menggunakan rekaman audio atau video jika
merasa terlalu sibuk, atau melibatkan rekan guru atau dosen LPTK sebagai pengamat.
Setelah menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan mensimulasikannya, guru
perlu menentukan prosedur dan instrumen pengumpul data yang sesuai dengan tujuan
perbaikan yang ditetapkan. Tujuan perbaikan ini menjadi fokus utama dalam pengumpulan
data. Karena data yang dikumpulkan lebih cenderung kepada data kualitatif, maka prosedur
dan alat pengumpul data dapat berupa observasi dengan menggunakan lembar observasi,
wawancara berdasarkan panduan wawancara, catatan guru, dan refleksi. Dalam hal ini jika
guru meminta teman sejawat untuk mengobservasi pelaksanaan perbaikan, maka lembar
observasi harus disepakati terlebih dahulu.

C. Proposal PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Hakikat Proposal PTK adalah dokumen rencana kegiatan pendidikan yang mencakup
rincian tentang apa yang akan dikerjakan, mengapa, siapa yang terlibat, hasil yang
diharapkan, bagaimana dan kapan kegiatan akan dilaksanakan, serta estimasi biaya yang
dibutuhkan. Proposal ini diajukan oleh guru atau tim (guru dan dosen LPTK) untuk
mendapatkan dukungan dan dana dari sponsor, seperti dalam program kompetisi PTK.

2. Format Proposal PTK


Dalam proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), setiap sponsor memiliki format
administratif yang berbeda, tetapi substansi proposal PTK umumnya mengacu pada
komponen yang sama. Hal-hal yang bersifat administratif misalnya: surat keterangan,
riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti, dan semacamnya; sedangkan substansi proposal
penelitian pada dasarnya terdiri dari komponen berikut ini.
a. Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah.
b. Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian.
c. Kerangka Teoretis.
d. Metode Penelitian.

Berikut ini format proposal PTK yang sebagian besar diambil dari format yang
dikeluarkan oleh Ditjen Dikti pada Tahun 2004.

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

1. JUDUL PENELITIAN
2. BIDANG KAJIAN
3. LATAR BELAKANG MASALAH
4. DIAGNOSIS
5. RUMUSAN MASALAH
6. TUJUAN PENELITIAN
7. MANFAAT HASIL PENELITIAN
8. KAJIAN PUSTAKA
9. KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
10. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
11. JADWAL PENELITIAN
12. BIAYA PENELITIAN
13. ]PERSONALIA PENELITIAN
14. DAFTAR PUSTAKA
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN:
a. Instrumen Penelitian
b. Curriculum Vitae semua peneliti
c. Surat Keterangan Ketua Lemlit
d. Surat Keterangan Dekan
Berikut ini deskripsi singkat yang bersumber dari Pedoman Penyusunan Usulan PTK
yang dikeluarkan oleh Dikti (2004 dan 2005).
1. Judul
Judul PTK harus singkat, jelas, dan mencakup masalah yang diteliti, tindakan
perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian.

2. Bidang Kajian
Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus PTK
yang diusulkan, misalnya: desain dan strategi pembelajaran, alat bantu, penilaian,
atau motivasi yang rendah.

3. Pendahuluan
Pendahuluan mencakup deskripsi masalah pembelajaran, proses identifikasi dan
analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan mengapa masalah
tersebut penting untuk diatasi.

4. Rumusan dan Pemecahan Masalah


Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang
merupakan masalah penelitian. Pemecahan masalah disajikan dalam bentuk alternatif
tindakan, lengkap beserta argumentasi mengapa tindakan itu dipilih untuk mengatasi
masalah tersebut.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus sejalan dengan masalah yang dirumuskan dan tindakan
perbaikan yang diambil. Harus diingat bahwa tujuan penelitian berbeda dengan tujuan
perbaikan. Biasanya, tujuan penelitian berfokus pada deskripsi, pengumpulan
informasi, atau pengujian hipotesis. Dalam konteks Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
tujuan umumnya adalah mendeskripsikan proses dan hasil dari perbaikan yang
dilakukan. Artinya, tujuan ini mencakup pencarian jawaban apakah tindakan
perbaikan berhasil mencapai hasil yang diinginkan atau apakah perlu ada perubahan
pada siklus berikutnya.

6. Manfaat Penelitian
Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi (sekolah atau
LPTK).

7. Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan


Dalam bagian ini, disajikan kajian konsep, teori, atau penelitian terkait yang
relevan dengan permasalahan dan tindakan yang direncanakan. Hal ini bertujuan
untuk memberikan kerangka pikir yang jelas dalam penelitian ini. Sumber kajian
pustaka dapat berasal dari berbagai referensi.

8. Rencana dan Prosedur Penelitian


Bagian ini mencakup rincian subjek penelitian, lokasi, waktu, dan durasi
tindakan. Selain itu, menjelaskan langkah- langkah PTK yang akan diambil, termasuk
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi, yang semuanya
bersifat siklis (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan). Proses
ini juga menggambarkan peran tim peneliti pada setiap tahap penelitian.
9. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian mencakup semua kegiatan, mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, hingga penulisan lapora, lengkap dengan waktu pelaksanaan. Semua
kegiatan ini diatur dalam bentuk tabel khusus yang dikenal sebagai Gantt Chart.

10. Biaya Penelitian


Bagian ini mendetailkan biaya yang diperlukan dalam penelitian ini. Rincian
biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari pihak sponsor.

11. Personalia Penelitian


Memuat Identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.

12. Daftar Pustaka


Daftar Pustaka mencakup semua sumber yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini. Daftar Pustaka disusun sesuai dengan pedoman tertentu, seperti
American Psychology Association (APA).

13. Lampiran
Bagian Lampiran disiapkan sesuai dengan permintaan dari pihak sponsor.
Biasanya, lampiran berisi: (1) instrumen penelitian, (2) riwayat hidup anggota tim
peneliti, dan (3) surat keterangan lain yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai