Anda di halaman 1dari 4

Tutorial Ke :2 (Dua) ( Minggu , 1 November 2020 )

Kode dan Nama Matakuliah : 1. IDIK4008/Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Pokok Bahasan : 2. Merancang Penelitian Tindakan Kelas
3. Melaksanakan Perbaikan dalam Pembelajaran Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Nama Pengembang : 4. Widi Astutiningsh, S/Pd/M.M
Masa Registrasi : 5. 2020.2
Rentang Skor : 6. 0 -100
Sumber Materi : 7. Modul 3;
8. Merancang Penelitian Tindakan Kelas; Prof. Dr. IG.A.K. Wardani,M.Sc.Ed., Drs. Kuswaya Wihardit; Penelitian Tindakan Kelas; 2014
9. Modul 4;
10.Melaksanakan Perbaikan dalam Pembelajaran; Prof. Dr. IG.A.K. Wardani,M.Sc.Ed., Drs. Kuswaya Wihardit; Penelitian Tindakan
Kelas; 2014
Nama Mahasiswa : Andini Nurul Arifiani
NIM : 857566692
Jurusan : BI PGSD

Kompetensi Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menentukan langkah–langkah untuk menentukan masalah
2. Menganalisis masalah yang ditemukan
3. Merumuskan masalah
4. Mengembangkan alternatif tindakan
5. Menyusun rencana perbaikan secara lengkap
6. Menentukan cara pengumpulan data
7. Menyusun proposal PTK
8. Membedakan peran guru sebagai pengajar serta sebagai pengajar dan peneliti
9. Membangun kolaborasi dengan teman sejawat
10. Melaksanakan perbaikan per daur/siklus
11. Melakukan refleksi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan
Uraian Tugas
1. Mahasiswa mampu mengerjakan soal-soal pada pokok bahasan yang telah ditentukan
2. Mahasiswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat dan jelas
3. Tutor mengoreksi jawaban-jawaban mahasiswa
4. Tutor menilai dan menganalisis

Jawablah dengan singkat, jelas, dengan bahasa yang baik dan benar. Anda diperbolehkan membuka modul tetapi dilarang berkomunikasi dengan teman Anda dalam
mengerjakan soal ini.
1. Langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan untuk menentukan masalah!
2. Apa yang perlu Anda pertimbangkan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah?
3. Berilah contoh beberapa alternatif dalam mengembangkan tindakan !
4. Langkah-langkah apa yang harus Anda tempuh dalam merencanakan perbaikan?
5. Apa yang harus Anda perhatikan dalam menentukan cara pengumpulan data dan instrumen apa yang akan digunakan? Berilah contoh!
6. Deskripsikan perbedaan peran guru sebagai pengajar serta sebagai pengajar dan peneliti!
7. Buatlah contoh deskripsi refleksi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan (pelaksanaan perbaikan)

JAWABAN
1. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan masalah :
a. Identifikasi masalah
Identifikasi dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali hasil proses pembelajaran, melihat catatan harian yang dibuat pada akhir
pelajaran atau bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat atau berkolaborasi dengan teman sejawat dari sekolah lain bahkan dengan dosen dari lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)
Dalam identifikasi masalah kita harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek tertentu, misalnya kita dapat memfokuskan masalah pada aspek manajemen
sekolah, proses pembelajaran, disiplin kelas dan sebagainya. Untuk mengidentifikasi masalah kita perlu melakukan diagnosa secara umum tentang proses pembelajaran
yang kita kelola.
Dalam kaitannya dengan PTK, masalah yang kita fokuskan adalah pada proses pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek strategis dan merupakan kunci
keberhasilan pendidikan.
b. Menganalisis masalah
Masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran tentu harus segera kita selesaikan agar tidak berlarut-larut. Namun sebelum kite menyelesaikannya terlebih dahulu
harus diketahui apa yang menjadi penyebab masalah tersebut. Tanpa menemukan akar penyebab yang benar, kita tidak mungkin dapat mengatasinya secara tepat.
Analisis masalah dapat dilakukan dengan tiga cara :
1) Merenungkan kembali masalah tersebut dengan melakukan instropeksi/refleksi melalui pertanyaan yang diajukan pada diri sendiri mengapa masalah tersebut
sampai terjadi.
2) Bertanya kepada siswa melalui angket maupun wawancara langsung tentang persepsinya terhadap pembelajaran
3) Menelaah berbagai dokumen seperti pekerjaan rumah siswa, soal-soal ulangan, serta hasil ulangan dan latihan siswa. Analisis berakhir jika akar penyebab masalah
sudah ditemukan. Akar penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh guru. Jika penyebab ditemukan secara tepat,
maka tindakan perbaikanpun tidak akan berhasil.
c. Merumuskan masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab masalah, kita harus merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapidalam bentuk masalah
penelitian yang dapat dipecahkan dengan kegiatan PTK. Rumsan masalah yang harus dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan aspek yang akan diperbaiki serta upaya
memperbaikinya.

2. Yang perlu kita pertimbangkan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah sebagai berikut.
Dalam memilih masalah perlu dipertimbangkan 2 hal berikut yaitu apakah masalah tersebut layak atau tidak untuk diteliti dan apakah kita dapat memanage dalam
beberapa hal baik itu dana, waktu, alat, cukup bekal teoritis, dan penguasaan metode yang diperlukan. Pertimbangan dari masalahnya(dari sudut objektif): Sejauh mana
penelitian mengenai masalah yang bersangkutan itu akan memberi sumbangan pada Pengembangan teori dan Pemecahan masalah praktis dlm bidang tersebut.
Pertimbangan dari peneliti (sudut subjektif): sesuai dengan penelitinya, tergantung pada: a) biaya yang tersedia, b) waktu yang diperlukan, c) peralatan dan perlengkapan
yang tersedia, d) bekal kemampuan teoritis peneliti, dan e) penguasaan metode yang diperlukan
Rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab rumusan masalah tersebut. Dalam perumusan masalah dapat
dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Mempertegas / merumuskan secara eksplisit yang tersirat pada latar belakang penelitian.
Menjelaskan masalah yang akan diteliti, ruang lingkup dan batas-batas penelitian serta asumsi yang digunakan. Bisa disusun dalam bentuk pernyataan atau kalimat tanya
yang nantinya dijawab dalam penelitian. Titik acuan untuk: penyusunan tujuan, pengajuan hipotesis, analisis data, dan kesimpulan. Meletakkan dasar untuk memecahkan
beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnyaUntuk memudahkan pengajuan hipotesis, analisis data dan kesimpulan.Memenuhi
keinginan sosialMeyediakan sesuatu yang bermanfaat

3. Contoh beberapa alternatif dalam mengembangkan tindakan


Dalam mengembangkan alternative tindakan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a) Mengkaji beberapa teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi
b) Berdiskusi dengan teman sejawat atau pakar bidang ilmu yang relevan
c) Mengingat kembali pengalaman kita dalam mengalami hal serupa.

4. Langkah-langkah apa yang harus Anda tempuh dalam merencanakan perbaikan adalah sebagai berikut.
Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Maka langkah yang
perlu kita tempuh adalah :
a) Skenario pembelajaran
Jika dicermati langkah pembelajaran pada RPP akan dilihat bahwa langkah-langkah tersebut menggambarkan langkah perbaikan yang akan dilakukan guru. Mulai
dari membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh ini diharapkan mampu menghasilkan perbaikan yang dirancang oleh guru.
Skenario pembelajaran yang disiapkan untuk alternatif tindakan yang akan dikembangkan skenario harus sesuai dengan teori yang melandasi tindakan yang kita pilih.
b) Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran
Sarana dan prasaran termasuk alat peraga yang diperlukan dalam pembelajaran harus disiapkan dengan hati-hati dalam menyiapkan alat peraga guru dan
melibatkan siswa.
c) Menyusun RPP yang lengkap
Setelah mengembangkan skenario pembelajaran dan menyiapkan sarana prasarana pembelajaran kemudian menuangkan dalam RPP
d) Mensimulasi rencana perbaikan
Agar tidak merasa lebih mantap dan melaksanakan tindakan perbaikan, kita perlu mencoba terlebih dahulu rencana yang akan kita susun dalam bentuk simulasi.

5. Yang harus kita perhatikan dalam menentukan cara pengumpulan data dan instrumen apa yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
Pengumpul data utama PTK dalah guru, namun jika guru merasa sibuk untuk mengumpulkan data sendiri, ia dapat meminta bantuan teman sejawat untuk berperan
sebagai observer. Cara yang digunakan dapat melalui observasi, wawancara atau melihat rekaman data siswa. Instrumen yang digunakan adalah alat perekam atau lembar
observasi dan pedoman wawancara. Yang harus diingat adalah cara dan instrumen pengumpul data harus sesuai tujuan perbaikan.

6. Deskripsikan perbedaan peran guru sebagai pengajar serta sebagai pengajar dan peneliti.
Sebagai pelaksana PTK, guru mempunyai peran/ tugas yang lebih besar dibandingkan guru yang mengajar tanpa melaksanakan PTK. Pada tahap perencanaan guru
pelaksana PTK harus membuat persiapan yang lebih rinci, menetapkan tujuan perbaikan, mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan, mendeskripsikan dengan cermat
setiap langkah kegiatan, serta melakukan kesepakatan dengan teman sejawat yang akan membantu mengamatinya.
Pada tahap pelaksanaan, di samping mengajar sebagai biasa, guru pelaksana PTK juga harus mengumpulkan data yang terkait dengan tindakan perbaikan yang
sedang dilaksanakan. Data dapat dikumpulkan melalui catatan kecil, ingatan, dan pekerjaan siswa. Setelah pelajaran usai, guru pelaksana PTK harus segera menghimpun
data dan melakukan refleksi, melengkapi data yang masih kurang melalui dialog dengan siswa dan teman sejawat yang membantu, serta melakukan analisis data sampai
ditemukan kesimpulan basil tindakan perbaikan yang akan dijadikan masukan untuk perencanaan berikutnya.
Guru pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi dengan teman sejawat, baik di sekolah sendiri maupun dari sekolah lain, serta dengan pakar bidang studi
dan dosen LPTK. Kolaborasi perlu dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat dianalisis secara cermat, kemudian direncanakan tindakan perbaikan yang sesuai dengan
hakikat masalah, teori yang relevan, serta pengalaman di bidang yang serupa. Kolaborasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pertemuan KKG, PKG, pendekatan
pribadi, dan melalui media.
7. Contoh deskripsi refleksi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan (pelaksanaan perbaikan).
Seorang guru mengeluh terhadap rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Dia merasa sudah berusaha maksimal, tetapi kualitas proses dan hasil
belajar rendah. Kegiatan pembelajaran membosankan, peserta didik pasif, kurang antusias, dan lamban ketika mengerjakan tugas. Hasil belajar peserta didik pun kurang
menggembirakan, hanya 50% dari keseluruhan peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Menyikapi hal tersebut di atas, sang guru berpikir, lalu mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut. Setelah itu, dia menemukan penyebabnya. Antara lain,
metode pembelajaran yang digunakannya monoton, dominan menggunakan metode ceramah, kurang membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, jarang menggunakan
alat peraga/ media pembelajaran dalam menjelaskan materi pelajaran, dan jarang melakukan evaluasi dan program tindak lanjut dari pembelajaran yang telah
dilakukan. Setelah mengidentifikasi berbagai penyebab rendahnya kualitas dan hasil belajar peserta didik, dia kemudian merencanakan upaya perbaikan agar masalah
tersebut dapat diatasi.
Apa yang dilakukan oleh guru tersebut di atas disebut refleksi pembelajaran. Melalui refleksi pembelajaran, guru mau “melihat ke belakang”
atau mereview pembelajaran yang telah dilakukannya baik dari sisi kekuatan maupun kelemahannya. Kekuatannya dipertahankan dan ditingkatkan, sementara
kelemahannya diperbaiki untuk mencapai kualitas pembelajaran optimal.
Refleksi pembelajaran merupakan bentuk kejujuran akademik seorang guru. Hal tersebut sangat baik untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara
berkelanjutan. Guru yang mau merefleksikan pembelajaran merupakan guru yang terbuka terhadap perubahan sehingga mampu memunculkan kreativitas dan inovasi
dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Ada kalanya kegiatan pembelajaran yang kurang menyenangkan dan membosankan
disebabkan karena performance guru yang kurang optimal, kurang menguasai berbagai model, strategi, dan metode pembelajaran, dan pembelajaran yang masih berpusat
kepada guru (teacher centered).

Anda mungkin juga menyukai