Anda di halaman 1dari 9

Modul 1

Hakikat Penelitian Tindakan Kelas

KB 1

Tindakan Kelas Pengertian dan Karakteristik Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Karakteristik PTK adalah sebagai berijut :
1. An inquiry of practice from within (Penelitian berawal dari keseriusan guru akan kinerjanya)
2. Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar,tetapi tetap mengikuti
kaidah-kaidah penelitian)
3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran
Dari karakteristik tersebut dapat dibandingkan cirri-ciri PTK dengan penelitian kelas dan penelitian
formal.
Guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena :
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya.
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran.
3. Guru merupakan orang paling akrab dengan kelasnya.
4. Interaksi antara guru dengan siswa berlangsung secara unik.
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan
guru mampu melakukan penelitian dikelasnya.

KB 2

Manfaat,Keterbatasan dan Persyaratan


Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Bagi pembelajaran atau siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses atau hasil belajar siswa,
disamping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis
yerhadap hasil belajarnya.
Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan atau kemajuan
pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
Disamping manfaat, PTK mempunyai keterbatasan yaitu validitasnya yang masih sering dipertanyakan,
serta tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampelnya hanya kelas dari guru yang berperan
sebagai pengajar dan peneliti.
PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan baik dan melembag. Kondisi tersebut
antara lain dukungan dari semua personil di sekolah, iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan
kepada guru untuk berinovasi,berdiskusi berkolaborasi dan saling mempercayai diantara personil
sekolah serta saling percaya antara guru dan siswa. Birokrasi yang terlampau ketat merupakan
hambatan bagi PTK.
Modul 2
Langkah-langkah Penelitian
Tindakan Kelas
KB 1
Rencana dan Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Langkah-langkah PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari :
1. Merencanakan perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
3. Mengamati, dan
4. Melakukan refleksi
Untuk merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah serta analisis dan
perumusan masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri
sendiri tentang pembelajaran yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis
dengan cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil analisis,dipilih
dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan mungkin diprcahkan oleh guru. Masalah kemudian
dijabarkan secara operasional agar dapat memadu usaha perbaikan.
Setelah masalah dijabarkan,langkah berikutnya adalah mencari atau mengembangkan cara
perbaikan,yang dilakukan dengan cara mengkaji teori dan hasil penelitian yang relefan, berdiskusi
dengan teman sejawat dan pakar serta menggali pengalaman sendiri. Berdasarkan hasil yang dicapai
dalam langkah ini,dikembangkan secara perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru,kemampuan siswa,sarana dan fasilitas yang tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja
di sekolah.
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan sekenario tindakan
termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang
diperlukan, mempersipakan cara merekan dan menganalisis data, serta melakukan simulasi
perencanaan jika diperlukan.
Dalam melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi dilakukan secara simultan.
Aktor utana adalah guru, namun guru dapat dibantu oleh alat perekam data atau teman sehawat
sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam criteria
berikut :
1. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Pengumumpula data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
3. Metodelogi harus reliable (haandal) hingga guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan
kelasnya.
4. Masaklah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmennya.
5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan yang berkaitan dengan tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.

KB 2
Pengumpulan dan Analisis Data
Serta Tindak Lanjut

Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti : Observasi, catatan
harian, rekaman, angket, wawancara serta analisis hasil belajar siswa.
Tahap observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain
untuk mengintepretasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam,interpretasi juga membantu guru
melakukan penyesuaian. Observasi yang efektif belandasakan pada 5 prinsip dasar yaitu :
1. Harus ada perencanaan bersama antara guru dan pengamat
2. Fokus observasi harus ditetapkan bersama
3. Guru dan pengamat harus membangun kriteria dan observasi bersama-sama
4. Pengamat harus memiliki keterampilan mengobservasi
5. observasi akan bermanfaat jika balikan biberikan segera dan mengikuti brrbagai aturan.
Ada 4 jenis observasi yang dapat dipilih yaitu : Observasi terbuka,observasi terfokus,observasi
terstruktur dan observasi sistematik. Observasi yang bertujuan memantau proses dan dampak
perbaikan dilakuakn dengan melakukan tiga langkah yang merupakan satu siklus yang sering berulang,
yaitu pertemuan pendahuluan (perencanaan), pelaksanaan observasi dan diskusi balikan. Agar ketiga
tahap ini berlangsung efektif hubungan guru da pengamat harus didasari saling mempercayai, fokus
kegiatan adalah perbaikan. Proses tergantung dari pengumpulan dan pemanfaatan daya yang objektif,
guru didorong untuk mengambil kesimpulan,setiap tahap observasi merupakan proses yang
berkesinambungan, serta guru dan pengamat terlibat dalam perkembangan professional yang saling
menguntungkan.
Selain melalui observasi,data mengenai pembelajaran dapat dikumpulkan melalui catatan atau laporan
harian guru,catatan harian siswa, wawancara (antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, serta
pengamat dan guru), angket, dan telaah berbagai dokumen.
Analisis data dapat dilakuka denga menyeleksi dan mengelompokan data, memaparkan atau
mendeskripsikan data dalam bentuk narasi,table atau grafik,serta menyimpulkan dalam bentuk
pernyataan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan refleksi yaitu renungan atau mengingat kembali
apa yang sudah berhasil dikerjakan, mengapa berhasil. Berdasarkan hasil refleksi, guru melakukan
perencanaan tingkat lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama atau baru sama sekali.

Modul 3
Merancang Penelitian Tindakan Kelas
KB 1
Langkah-langkah Perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas
1. Menemukan masalah pembelajaran merupakan langkah awal dalam PTK. Masalah pembelajaran
sangat beragam,seperti masalah yang berkaitan strategi pembelajaran, hasil belajar siswa, sarana dan
fasilitas pembelajaran atau kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Untuk menemukan masalah perlu
melakukan identifikasi masalah.
2. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan refleksi untuk
mengdiagnosis pembelajaran yang kita kelola, melihat hasil belajar siswa, atau melakukan diskusi
dengan kepala sekolah atau dosen LPTK.
3. Masalah yang sudah diidentifikasi perlu dianalisis agar akar penyebab masalah dapat kita temukan.
Analisis masalah dapat dilakuakan palin tidak dengan tiga cara yaitu merenungkan kembali masalah
tersebut dengan melakukan intropeksi melalui pertanyaan yang diajukan kepada diri kita
sendiri,mengapa masalah tersebut bisa terjadi. Bertanya kepada siswa baik melaluai angket maupun
wawancara langsung tentang presepsinya tentang pembelajaran. Serta menelaah berbagai dokumen
seperti pekerjaan rumah siswa,soal-soal ulangan serta hasil ulangan atau latihan siswa. Analisis berakhir
jika akar penyebab sudah ditemukan.
4. Berdasarkan akar penyebab masalah,kita dapat merumuskan masalah pembelajaran dalam bentuk
masalah pertanyaan atau penelitian, yang akan dicari jawabanyya dalam PTK. Sehubungan dengan itu,
rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat Tanya, mengandung aspek yang akan diperbaiki dan
upaya yang diperbaikinya.
5. Setelah masalah dirumuskan, hal berikut yang perlu dilakukan adalah mengmbangkan tidakan
perbaikan, yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pembelajaran. Untuk mengembangkan tindakan
perbaikan perlu melakukan hal-hal berikut. Pertama, kaji teori-teori yang relevan. Kemudian tetapkan
teori mana yang kira-kira sesuai diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua berdiskusi dengan
pakar pembelajaran atau pakar biadng studi untuk menemukan cara perbaikan atau memvalidasi teori
yang sudah ditetapkan . Ketiga, kita dapat mengingat pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah
yang serupa.
KB 2
Rencana dan Proposal PTK

1. Rencana perbaikan embelajaran (RP) dibuat dengan menggunakan format yang hamper sama dengan
format Rencana Pembelajaran (RP). Bedanya, dalam RPP terdapat tujuan perbaikan,deskripsi kegiatan
lrbih rinci, soal dan kunci jawaban dicantumkan secara lengkap, sedangkan dalam RP unsure-unsur
tersebut tidak selalu ditulis. Format dapat disesuaikan dengan format yang berlaku disekolah masing-
masing.
2. Untuk membuat RPP yang akurat dan dapat diandalkan dalam pelaksanaan perlu dilakukan langkah-
langkah (1).Membuat scenario pembelajaran (2). Menyiapkan sarana dan fasoilitas pembelajaran. (3).
Menyusun RPP secara lengkap. (4). Mensimulasikan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP untuk
melihat kelayakannya. (5). Menyempurnakan RPP berdasarkan hasil simulasi.
3. Prosedur dan alat pengumpulan data ditentukan berdasarkan masalah dan tujuan perbaikan. Jika
guru meminta teman sejawat untuk menobservasi pelaksanaan perbaikan, lembar observasi harus
disepakati terlebih dahulu. Karena data yang dikumpulkan lebih kepada data kualitatif, maka prosedur
dan alat pengumpul data dapat berupa observasi dengan menggunakan lembar observasi, wawancaea
berdasarkan panduan wawancara,catatan guru dan refleksi.
4. Proposal PTK diperlukan jika guru ingi ikut perlombaan PTK atau mendapat dana untuk melaksanakan
PTK yang diusulkan. Format PTK biasanya diusulkan oleh sponsor atau penyelenggara. Dari segi
administrative proposal dapat bervariasi, namun dari segi subtansi ke-PTK-an, pada umumnya sama.
Komponen kunci sebuah PTK adalah sebagai berikut.
a. Judul
b. Bidang kajian
c. Pendahuluan,yang memuat latar belakang munculnya masalah serta akar penyebab masalah.
d. Perumusan dan pemecahan masalah yang terdiri dari : (1).Perumusan Masalah (2).Pemecahan
masalah.(3).Tujuan Penelitaian dan (4). Manfaat penelitian.
e. Kajian pustaka.
f. Rencana dan prosedur penelitian.
5. Disamping komponen kunci, juga terdapat komponen pendukung atau komponen administrative
seperti jadwal penelitian, personalia penelitian, biaya penelitian dan lampiran.

Modul 4
Melaksanakan Perbaikan Dalam Pembelajaran
KB 1
Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK
Pada tahap perencanaan guru pelaksanaan PTK guru harus membuat persiapan yang lebih rinci,
menetapkan tujuan perbaikan,mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan, mendeskripsikan dengan
cermat setiap langkah kegiatan, serta melakukan kesepakatan dengan teman sejawat yang akan
membantu mengamatinya.
Pada tahap pelaksanaan,disamping mengajar seperti biasa, guru pelaksana PTK harus mengumpulkan
data yang terkaitdengan tindakan perbaikan yang sedang dilaksanakan. Data dapat dikumpulkan melalui
catatan kecil, ingatan dan pekerjaan siswa. Setelah pelajaran usai, guru PTK harus segera menghimpu
data dan melakuakan refleksi, melengkapi data yang masih kurang melalui dialog dengan siswa dan
teman sejawat yang membantu, serta melakukan analisis data sampai ditemukan kesimpulan hasil
tindakan perbaikan yang akan dijadikan masukan untk perencanaan berikutnya.
Guru pelaksana PTK sangat perlu membangun kolaborasi dengan teman sejawat, baik disekolah sendiri
maupun dengan sekolah lain, serta dengan pakar bidang dan dosen LPTK. Kolaborasi perlu dilakukan
agar masalah yang dihadapi dapat dianalisis secara cermat,kemudian direncanakan tindakan perbaikan
yang sesuai dengan hakiakt masalah,teori yang relevan, serta pengalaman dibidang yang serupa.
Kolaborasi dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti, KKG,PKG,pendekatan pribadi dan melalui
media.

KB 2
Melaksanakan Tindakan Penelitian

1. Pelaksanaan tindakan perbaikan kelas harus diawali dengan persiapan akhir, yang meliputi
pemeriksaan atau pengecekan berbagai kegiatan atau aspek berikut :
a. Komponen rencana perbaikan secara keseluruhan
b. Kelogisan atau kualitas pertanyaan yang akan diajukan
c. Ketersediaan alat-alat pelajaran yang diperlukan.
d. Mencoba alat-alat pelajaran yang akan digunakan
e. Urutan kegiatan pada setiap tahap
f. Kesiapan lembar observasi yang akan digunakan
g. Kesiapan teman sejawat untuk membantu sebagai pengamat jika memang diperlukan
Semua kegiatan ini perlu dilakukan untuk meyakinkan kenerhasilan tindakan perbaikan. Setelah
melakukan persiapan akhir,guru siap untuk melakukan tindakan perbaikan.

2. Pelaksanaan tindakan kelas berlangsung dikelas guru sendiri sesuai dengan rencana perbaikan yang
telah disiapkan. Selama pelaksanaan perbiakan, disamping mengajar guru mengumpulkan data, yang
dapat dilakuka dengan bantuan teman sejawat atau tanpa bantuan. Oleh karena itu guru perlu
membuat catatan jika ada kesempatan atau segera mencatat peristiwa penting setelah pelajaran usai.

3. Keberhasilan tindakan perbaikan banyak tergantung dari keyakinan guru akan langkah-langkah yang
telah disiapkan,kesiapan guru untuk melakukan perbaikan dan tentu saja komitmen serta kerja keras.

4. Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah atau setelah guru mempunyai gambaran tentang
keberhasilan atau kegagalan atau kekuatan atau kelemahan tindakan perbaikanyang dilakukan.
Kekuatan ingatan dan kejujuran dalam melakukan refleksi akan sangat membantu guru menemukan
kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan,sehingga dapat dihasilkan masukan
yang bermakna bagi perencanaan daur berikutnya.

Modul 5
Mengnalisis dan Menginterpretasikan Data Serta Meninindaklanjuti Hasil PTK
KB 1
Analisis,Penyajian dan Interpretasi Data
1. Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru yang berperan sebagai peneliti
dan pengajar,dan jika perlu dapat dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat
kualitati, meski ada juga yang berupa data kuantitatif.
2. Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum
secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.
3. Sehubungan dengan butir 2, maka analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah,
mengelompokan,data yang ada merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah
dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat,
bagan alur atau table sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.
4. Data kuantitatif dianalisis dengan statistic deskriptif untuk dapat dilakukan dengan membuat table
distribusi atau grafik.
5 Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan penelitian.
6. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan memungkinkan tafsiran atau interpretasi
hasil penelitian yang akurat dan melakukan analisis. Kekurangakuratan dapat diminimalkan dengan
melakukan cross check dengn sumber data atau dengan data lain yang sejenis.
7. Agar mampu melakukan analisis data, gutu harus banyak melakukan latihan dan bekerja dalam
berkelompok.

KB 2
Kesimpulan dan Tindak Lanjut Hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat berdasarkan apa-apa yang diuraikan
sebelumnya. Sejalan dengan itu kesimpulan atau simpulan adalah kesudahan pendapat atau pendapat
terakhir yang dibuat berdasarkan uraian sebelumnya.
2. Dalam kaitan dalam PTK, kesimpulan harus disusun secara ingkat,padat dan jelas.sesuai dengan
uraian,dan memacu kepada pertanyaan penelitian atau tujuan perbaikan. Disamping itu, kesimpulan
harus disusun secara sistematis sesuai dengan uruta pertanyaan penelitian atau tujuan perbaikan.
3. Penyusunan kesimpulan seyogyanya dilakukan melalui langkah-langkah :
- Memahami dan memeriksa pertanyaan penelitian atau tujuan perbaikan.
- Mencermati,menganalisis dan mensintesis deskripsi temuan.
- Menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaanpenelitian atau tujuan perbaikan
- Mengurutkan butir kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian atau tujuan perbaikan
- Memeriksa kesesuaian antara pertanyaan penelitian atau tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan
dan kesimpulan.
4. Saran dimaknai sebagai pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dalam kaitan dengan
PTK saran merupakan pemikiran yang diajukan oleh guru peneliti untuk menindaklanjuti hasil penelitian.

6. Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah :


- Mencermati kesimpulan hasil PTK.
- Mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan tersebut yang perlu ditindaklanjuti baik oleh guru peneliti,guru
lain, maupun sekolah.
- Menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan
- Menulis saran.
Modul 6
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
KB 1
Hakikat Laporan Penelitian Tindakan Kelas
1. Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasrkan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri. Laporan ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat
dijadikan acua, harus diserahkan kepada pihak seponsor,serta dapat diketahui oleh umum,terutama
oleh para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama denan yang dilaporkan.
2. Sistematis laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan penelitian formal. Sesuai
dengan fornat lapoaran PTK yang terdapat dalam panduan Direktorat Jendral Pendidikan, maka
sistematika laporan PTK dibuat sebagai berikut.
Laporan Penelitian Kelas
Halaman Judul
Lembar Pengsahan
Abstrak
Daftar Isi
I.Pendahuluan
A. Latar BelakangMasalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah,analisis masalah,dan pentingnya
masalah dipecahkan).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. Kajian Pustaka

III. Pelaksanaan Penelitian


A. Subjek Penelitian (Lokasi waktu,mata pelajaran,kelas dan karakteristik siswa)
B. Deskripsi per siklus (Rencana,pelaksanaan,pengamatan)
IV. Hasil penelitian dan pembahasan
A. Deskripsi per siklus (Data tentang rencana,pengamatan,refleksi), keberhasilan dan kegagalan, lengkap
dengan data.
B. Pembahasan dari setiap siklus.
V. Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
KB 2
Menulis dan Mendiseminasikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
1. Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai ketentuan seperti :
- Etika penulisan
- Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis
- Berbagai ketentuan teknis

2. Etika penulisan mencakup :


-Kejujuran
- Keobjektifan
- Pengutipan
ketiga asepek ini sangat berkaitan erat. Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri dan orang
lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data atau informasi apa adanya tanpa dicampuri
oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis menyajikan informasi sebagaimana
adanya,tanpa manipulas, sehingga apa yang dibaca oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan
berkaitan dengan mengutip atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini,penulis
harus mencantumkan sumber kutipan dengan mengikuti aturan yang berlaku.

3. Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut penulis memperhatikan kaidah-kaidah bahasa
tulis, sehingga tingkat keterbacaan laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak mencakup :
- Pilihan kata
- Struktur kalimat
- Paragraf
- Ejaan

Kata atau istilah yang digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata atau istilah baku yang
diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-unsur kalimat sempurna, paragraph
merupakan paparan buah pikiran yang utuh, serta cara penulisan harus mematuhi aturan ejaan yang
disempurnakan (EYD).

4. Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah dibaca. Ketentuan ini mencakup
system penomoran,cara mengutip,serta huruf,spasi dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan
system digit atau campuran angka dan huruf, asal dipakai secara konsisten. Cara mengutip mengikuti
aturan American Psychology Association (APA), sedangkan huruf yang digunakan Times new roman atau
atau arial dengan font size 12, spasi 1,5, serta margin 4cm dari pinggir kiri dan atas, dan 4 cm dari pinggir
kanan dan bawah.

5. Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka seperti seminar, rapat
kerja, kelompok kerja guru (MGMP dan PKG), disamping itu melalui berbagai media, seperti
majalah,jurnal atau bulletin.

Anda mungkin juga menyukai