Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

MODUL 9 KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN DAN


MODUL 10 PENGELOLAAN KELAS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7

1. SERLI AFRILIYA (25) (NIM. 856705339)


2. SITI WARDIAH (26) (NIM. 856705353)
3. SUSANTI YUNILAWATI (27) (NIM. 856719494)

DOSEN TUTOR:

Drs. MUSLIMIN TENDRI, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-PALEMBANG

T.A 2019-2020

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Ketika guru berada di depan kelas, satu kenyataan terpampang didepan mata bahwa siswa
yang dihadapi berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut tidak hanya tempak pada penampilan
fisik dan tingkah laku, tetapi juga pada kemampuan dalam menangkap dan melakukan kegiatan
pembelajaran. Ada siswa yang cepat menguasai materi pelajaran tetapi ada pula siswa yang
lambat. Oleh karena kita mengharapkan semua siswa mencapai kompetensi yang ditetapkan,
guru hendaknya memberikan bantuan kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan
yang diharapkan. Bantuan yang dapat diberikan oleh guru dikenal dengan istilah kegiatan
remedial. Untuk itu guru perlu merancang juga kegiatan bagi siswa yang merasa cepat dalam
proses pembelajaran agar mereka mencapai tingkat perkembangan secara optimalkegiatan
semacam ini disebut dengan kegiatan pengayaan.

Dan dalam modul 7 dan 8 juga kita telah mempelajari tentang delapan keterampilan dalam
mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Salah satu di antaranya adalah keterampilan
mengelolah kelas. Modul ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas
yang mencakup pengertian pengelolaan kelas, perbedaanya dengan pembelajaran dan
pentingnya bagi proses pembelajaran. Selain itu dalam modul ini, anda juga dapat mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan penataan lingkungan kelas, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan psikososial kelas.

2. Tujuan Makalah

Setelah mempelajari modul 9 anda diharapkan dapat menjelaskan konsep serta pelaksanaan
kegiatan remedial dan pengayaan. Secara lebih khusus, anda diharapkan mambu:

a. Menjelaskan pengertian remedial

b. Membedakan kegiatan remedial dan pembelajaran biasa

c. Menganalisis kebutuhan kegiatan remedial

d. Menjelaskan pendekatan dalam kegiatan remedial

e. Memilih metode untuk kegiatan remedial

f. Menjelaskan pengertian kegiatan pengayaan


g. Menganalisis kebutuhan kegiatan pengayaan

h. Memberikan contoh kegiatan pengayaan dan karakteristiknya

i. Menjelaskan faktor-faktor kegiatan pengayaan

j. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan


pengayaan.

Setelah mempelajari makalah modul 10, anda diharapkan mampu memberikan contoh iklim
kelas yang optimal bagi pembelajaran di SD. Secara lebih khusus, anda dapat diharapkan:

a. Menjelaskan pengertian pengelolaan kelas

b. Menjelaksan perbedaan pengelolaan kelas dengan pembelajaran

c. Menjelaskan pentingnya pengelolaan kelas dalam pembelajaran

d. Menjelaskan prinsip-prinsip penataan lingkungan fisik kelas dalam proses pembelajaran

e. Memberikan contoh tatanan tempat duduk

f. Memberikan contoh karakteristik guru

g. Memberikan contoh cara meningkatkan hubungan sosio emosional.


BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN

KEGIATAN BELAJAR 1
(KEGIATAN REMEDIAL)

A. HAKIKAT, TUJUAN DAN FUNGSI KEGIATAN REMEDIAL


1. Hakikat Kegiatan Remedial
Dalam Random House Webster’s College Dictionary (1991) remedial diartikan sebagai
intended of improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang
tertentu. Kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil.

Jadi kegiatan remedial adalah kegiatan membantu siswa dalam menguasai materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.

2. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial

Ada enam fungsi dari kegiatan remedial yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Korektif (memperbaiki cara mengajar dan cara belajar)


Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran karena
melalui kegiatan remedial guru memperbaiki cara mengajarnya dan siswa
memperbaiki cara belajarnya.
b. Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiatan
remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupu diri siswa.
c. Fungsi Penyesuaian
Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan
remedial disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik individu siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi Pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran
karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar, metode
mengajar atau alat bantu pembelajaran yang lebih bervariasi dari yang diterapkan
guru dalam pembelajaran biasa.
e. Fungsi Akselerasi
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran
karena melalui kegiatan remedial guru dapat mempercepat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

f. Fungsi terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui kegiatan
remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan
aspek sosial pribadi.

3. Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa


Komponen Kegiatan Remedial
Pembelajaran Biasa
Pembelajaran
Tujuan Berlaku bagi semua siswa Bersifat individual
(klasikal)
Materi Sama untuk semua siswa Sesuai dengan kesulitan siswa
Kegiatan 1. Diikuti semua siswa 1. Diikuti oleh siswa yang
Pembelajara 2. Metode dan media bersifat bermasalah
klasikal 2. Metode dan media bersifat
individual atau kelompok
Evaluasi Sama untuk semua siswa Bersifat individual atau
kelompok

4. Pendekatan dalam Kegiatan Remedial


Warkitri dkk (1991) pendekatan dalam kegiatan remedial ada 3 yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan yang bersifat preventif
Kegiatan remedial dipandang bersifat preventif apabila kegiatan remedial
dilaksanakan untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami kesulitan dalam
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Kegiatan remedial yang bersifat
preventif dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa dilaksanakan.
b. Pendekatan yang bersifat kuratif

Kegiatan remedial dipandang bersifat kuratif apabila pelaksanaan kegiatan


remedial ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa setelah siswa
mengikuti pembelajaran biasa. Kegiatan remedial yang bersifat kuratif dilaksanakan
karena berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan pembelajaran biasa diketahui bahwa
siswa belum mencapai kriteria keberhasilan atau kompetensi minimal yang telah
ditetapkan.

c. Pendekatan yang bersifat pengembangan

Kegiatan remedial dipandang bersifat pengembangan apabila kegiatan remedial


dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa.

B. JENIS-JENIS KEGIATAN REMEDIAL

Berikut ini beberapa bentuk jenis kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan guru (Suke,
1991) adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan kembali
2. Menggunakan alat peraga
3. Kegiatan kelompok
4. Tutorial
5. Sumber belajar yang relevan
C. PRINSIP PELAKSANAAN KEGIATAN REMEDIAL

Apa pun bentuk kegiatan remedial yang akan diterapkan, guru hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut :
1. Apabila terdapat beberapa orang siswa yang mengalami kesulitan yang sama,
kegiatan remedial tersebut hendaknya di berikan terhadap kelompok siswa secara
bersama-sama.
2. Proporsi bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
siswa.
3. Kegiatan remedial dapat dilaksanakan sendiri oleh guru, guru bersama-sama siswa
atau meminta bantuan siswa lain.
4. Metode yang diterapkan dalam kegiatan remedial hendaknya sesuai dengan tingkat
kemampuan serta dapat membangkitkan motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih
giat dan berusaha lebih tekun.

D. PRINSIP PEMILIHAN KEGIATAN

Lebih lanjut Wardani (1991) menyatakan bahwa dalam memilih bentuk kegiatan dan
metode yang akan diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal
berikut:

1. Memanfaatkan latihan khusus terutama bagi siswa yang mempunyai daya tangkap
lemah
2. Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa
3. Memanfaatkan penggunaan media yang multi-sensori
4. Memanfaatkan permainan sebagai sana belajarterutama bagis siswa yang memiliki
kurang motivasi belajar.

E. PROSEDUR KEGIATAN REMEDIAL

Ada beberapa prosedur dalam kegiatan remedial antara lain sebagai berikut:

1. Analisis hasil diagnosis


2. Menemukan penyebab kesulitan
3. Menyusun rencana kegiatan remedial
4. Melaksanakan kegiatan remedial
5. Menilai kegiatan remedial.

KEGIATAN BELAJAR 2
(KEGIATAN PENGAYAAN)

A. HAKIKAT KEGIATAN PENGAYAAN


Kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran biasa
atau di luar pelajaran. Sementara siswa lain masih harus mengerjakan tugas belajarnya, siswa
yang telah menyelesaikan tugas belajarnya mendapat kegiatan pengayaan untuk meningkatkan
wawasannya sehimgga potesi yang dimilikinya berkembang optimal.
Tujuan keegiatan pengayaan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang
dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

B. JENIS KEGIATAN PENGAYAAN

Banyak kegiatan yang dapat dirancang dan di laksanakan oleh guru dalam mengembangkan
potensi siswa dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki siswa kelompok cepat, beberapa
di antaranya jenis kegiatan pengayaan adalah sebagai berikut :

1. Tutor sebaya
2. Mengembangkan latihan
3. Mengembangkan media dan sumber pembelajaran
4. Melakukan proyek
5. Memberikan permainan, masalah atau kompetisi antar siswa.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM


MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGAYAAN
1. Faktor siswa
Dalam menentukan jenis kegiatan pengayaan yang akan dilaksanakan, guru harus
memperhatikan karakteristik siswa, baik yang berkenaan dengan faktor minat
maupun dengan faktor psikologis lainnya.
2. Faktor manfaat edukatif
Sesuai dengan tujuan utama pemberian kegiatan pengayaan, yaitu untuk
memberikan kesempatan kepada siswa berkembang secara optimal maka kegiatan
pengayaan harus memberikan manfaat bagi siswa.
3. Faktor waktu
Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan dengan kebutuhan
siswa dan juga dengan waktu yang tersedia. Apabila waktu kegiatan pengayaan
sudah habis, maka siswa hendaknnya telah menguasai materi pengayaan secara utuh
dan siswa sudah dapat menilai hasilnnya.
MODUL 10

PENGELOLAAN KELAS

KEGIATAN BELAJAR 1
(HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS)

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS

Itilah “Pengelolaan Kelas (classroom management)” dapat didefinisikan beragam


tergantung dari sudut pandang yang dipakai. Pendekatan otoriter (authority apporoach)
memandang pengolaan kelas sebagai kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa.
Menurut pendekatan ini, tugas guru alah menciptakan dan memelihara aturan didalam kelas
melalui penerapan disiplin. Guru yang menganut pendekatan otoriter akan menghukum setiap
siswa yang melanggar disiplin kelas.

Weber (1977) mengemukakan tiga pengertian lain dari pengelolaan kelas. Ketiga pengertian
tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
mendorong munculnya tingkah laku yang tidak diharapkan. Pendekatan berdasarkan pendekatan
modifikasi tingkah laku (behavior modification approach).

Kedua, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang
positif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan iklim sosio-emosional (socio emotional
climate approach)

Ketiga, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pengertian ini berdasarkan pada
pendekatan proses kelompok (group-proces approach).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang
ditunjukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan
menghilangkan tingkah laku siswa tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang
baik dan iklim sosio-emosionalyang positif efektif atau secara singkat.

B. PERBEDAAN PENGELOLAAN KELAS DARI PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran (instruction) adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk
membantu siswa belajar. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, siswa dianggap telah belajar
apabila tujuan pelajaran yang dirumuskan telah dapat dikuasai siswa. Jadi pembelajaran adalah
segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang termasuk ke dalam pembelajaran adalah melakukan diagnosis kebutuhan siswa,
merencanakan pembelajaran, menyajikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menilai
kemajuan belajar siswa.
Sedangkan pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk
menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
yang efektif.

C. PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Dalam pembahasan sebelumnya telah disampaikan bahwa pembelajaran adalah serangkaian


kegiatan yang ditunjukan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dan
pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas
yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa
pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan terciptanya pembelajaran yang efektif.

KEGIATAN BELAJAR 2
(PENATAAN LINGKUNGAN KELAS)

A. PENATAAN LINGKUNGAN FISIK KELAS

Beberapa penelitian menunjukan bahwa penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh
terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran (Winzer, 1995).

1. Prinsip-prinsip Penataan Lingkungan Fisik Kelas

Menurut Louisell (1992) ketika menata lingkungan fisik kelas, guru harus
mempertibangan 5 hal berikut:

a. Keleluasan Pandangan (visibility)

b. Mudah dicapai (accesibility)

c. Keluwesan (Flexibility)

d. Kenyamanan

e. Keindahan

2. Penataan Tempat Duduk

Pengaturan tempat duduk untuk kegiatan klaksikal, untuk menyampaikan informasi


yang harus diketahui oleh seluruh siswa. Hasil penelitian (Louisell, 1992) menunjukan
bahwa tempat duduk yang ditata berjejer menghadap guru meningkatkan jumlah kerja
yang dilakukan siswa.

B. PENATAAN LINGKUNGAN PSIKO-SOSIAL KELAS

1. Karakterisitik Guru
Berkenaan dengan pengelolaan iklim psiko-sosial kelas, Bandura (Good and Brophy,
1990) menyatakan bahwa keberhasilan guru dalam mengelolah iklim psiko-sosial kelas
dipengaruhi oleh karakteristik guru itu sendiri. Berikut ini beberapa karakteristik yang
harus dimiliki guru demi terciptannya iklim psiko-sosial kelas yang efektif bagi
kelangsungan proses pembelajaran.

a. Disukai oleh siswanya

b. Memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya

c. Akrab dengan siswa dalam batas hubungan guru-siswa

d. Bersikap positif terhadap pertanyaan atau respon siswa

e. Sabar, teguh dan tegas

2. Hubungan Sosial Antarsiswa

Agar kegiatan kelompok dapat berhasil dengan baik guru harus memperhatikan hal-
hal berikut ini :

a. Perilaku yang diharapkan

b. Fungsi kepemimpinan

c. Pola persahabatan siswa

d. Norma/aturan

e. Kemampuan berkomunikasi

f. Kebersamaan..
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan remedial adalah kegiatan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam menguasai materi pelajaran. Fungsi dari kegiatan remedial adalah sebagai berikut : fungsi
korektif, fungsi pemahaman, fungsi penyesuaian, fungsi pengayaan, fungsi akselerasi dan fungsi
terapeutik.

Sedangkan pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang ditunjukan untuk
mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku
siswa tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-
emosionalyang positif efektif atau secara singkat. Perbedaan pengelolaan kelas dan proses
pembelajaran, pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk menciptakan
dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Sedangkan proses pembelajaran (instruction) adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk
membantu siswa belajar.

B. SARAN

Makalah ini dibuat sebagai acuan pelajaran strategi pembelajaran di SD, apabila di dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan kami mohon kritik dan saran teman-teman sekalian,
agar makalah ini dapat di pergunakan dan diperbaiki sebaik mungkin di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai