Anda di halaman 1dari 11

Syahrul Muharram

Senin, 10 Oktober 2016

Makalah Perencanaan dan Penyusunan Tes

SYARAT PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN TES

Disusun guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

“ EVALUASI PEMBELAJARAN PAI “

Dosen pengampu :

H. RIDUWAN, M.Pd.I

iai

Disusun oleh : Kelompok 3

Anggota :
1. Ahmad Arisoden

2. Ahmad Triansyah

3. M. Sya’ban Wulana

4. Muhammad Amirul Mu’minin

5. Mohamad Sahrul Muharom

INSTITUT AGAMA ISLAM ( I A I )

PANGERAN DIPONEGORO

NGANJUK

OKTOBER 2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini kami telah menyelesaikan makalah syarat perencanaan dan penyusunan tes
evaluasi pembelajaran. Dalam makalah ini akan kami sajikan beberapa hal yang terkait dengan syarat
syarat perencanaan dan penyusunan tes evaluasi pembelajaran.

Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Nganjuk, 08 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i

Kata pengantar.........................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Syarat perencanaan tes evaluasi pembelajaran 2

B. Syarat-syarat penyusunan tes 5

BAB III PENUTUP

A. .Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan
kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian proses dan hasil belajar
siswa di sekolah, aspek aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal,
pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang
memadai,serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan. Oleh
karena itu, kemampuan para guru mutlak sangat diperlukan untuk membantu suksesnya tujuan
pendidikan.
Dalam mengevaluasi pembelajaran, tidaklah lepas dari syarat syarat yang harus ditempuh dalam
kegiatan perencanaan dan penyusunan tes pembelajaran. Tentunya agar ter yang dihasilkan bermutu
dan mampu menambah pengetahuan serta mampu memperdalam materi yang telah disampaikan
sebelumnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan kami sajikan syarat daripada perencanaan dan
penyusunan tes pembelajaran.

B. Rumusan masalah

1. Apa syarat dari perencanaan tes evaluasi pembelajaran?

2. Apa syarat dari penyusunan tes evaluasi pembelajaran?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Syarat perencanaan tes evaluasi pembelajaran

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara dan aturan aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung
dari petunjuk yang diberikan, misalnya melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban dan
sebagainya.

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan pertanyaan yang yang diberikan kepada siswa untuk
dijawab siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan) atau dalam bentuk
perbuatan (tes tindakan).[1][2] Oleh karena itu diperlukan keterampilan guru dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran tersebut.

Dalam kegiatan evaluasi, terdapat 2 sumber persyaratan tes yaitu :

a. Menyangkut mutu tes

b. Menyangkut pengadministrasian dalam pelaksanaan tes.

Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu perencanaannya secara baik
dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup 6 jenis kegiatan :

1) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi


Perumusan tujuan sangatlah penting, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan
berjalan tanpa arah

2) Menetapkan aspek aspek yang akan dievaluasi

Misalnya aspek kognitif, afektif ataukah psikomotor.

3) Memilih dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam

pelaksanaan evaluasi.

Misalnya dengan menggunakan teknis tes atau nontes.

4) Menyusun alat alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran

dan penilaian hasil belajar peserta didik.

5) Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan

atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi

6) Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan

dan seberapa sekali evaluasi akan dilaksanakan).[2][3]

Dalam merencanakan tes evaluasi pembelajaran, hendaklah memenuhi persyaratan tes yang baik,
yaitu :

a. Validitas

Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dapat memberikan
gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya.

b. Reliabilitas

Kata reliabilitas berasal dari bahasa inggris reliability yang berasal dari kata reliable yang artinya dapat
dipercaya. Suatu tes bisa dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
beberapa kali akan menunjukkan ketetapan.

Jika dihubungkan dengan validitas, maka :

-Validitas adalah sebuah ketepatan

-Reliabilitas adalah ketetapan.

c. Objektivitas

Obyektivitas dapat diartikan sebagai tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi terutama dalam
kegiatan penskoran atau sistem skoringnya.
Apabila dikaitkan dengan reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (consistency) pada sistem
skoring, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.[3][4]

d. Praktikabilitas (practicability)

Sebuah tes dikatakan memiliki praktikability yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah
pengadministrasiannya.

Tes yang praktis adalah tes yang :

1) Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak memberi


kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa.

2) Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban
maupun pedoman skoringnya.

3) Dilengkapi dengan petunjuk petunjuk yang jelas sehingga dapat

diberikan / diawali oleh orang lain

e. Ekonomis

Yang dimaksud ekonomis disini adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

Sementara itu, terdapat persyaratan persyaratan lain yang juga berpengaruh dalam perencanaan
evaluasi pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Memiliki tujuan yang jelas

b. Bersifat sederhana, dalam artian tidak muluk muluk sehingga tidak sulit

dalam pelaksanaannya.

c. Memuat analisis analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.

d. Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi dan

perkembangan yang ada

e. Memiliki keseimbangan antara tes dengan materi yang diajarkan

f. Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah ada dan supaya

dimanfaatkan dengan sebaik baiknya secara efektif dan daya guna.

Sehingga dapat disimpulkan syarat dalam perencanaan tes evaluasi pembelajaran adalah validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktisibilitas, dan ekonomis. Dan juga Memiliki tujuan yang jelas, bersifat
sederhana, memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan, bersifat fleksibel, memiliki
keseimbangan, memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia sehingga dapat digunakan secara
efektif dan berdaya guna serta memuat aspek yang ingin dicapai, teknik yang akan digunakan, alat
pengukur kecapaian siawa, tolak ukur yang dijadikan patokan dan juga frekuensi pengadaan tes.

B. Syarat penyusunan Tes evaluasi pembelajaran

Dalam penyusunan sebuah tes terdapat beberapa prinsip yang perlu dicermati agar tes tersebut dapat
mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata pelajaran yang telah diajarkan, atau mengukur
kemampuan dan keteram,pilan peserta didik yang diharapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit
pengajaran tertentu.

Diantara beberapa prinsip yang harus dicermati adalah sebagai berikut :

1) Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah

ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional.

2) Butis butir soal tes harus merupakan sampel yang representatif dari

populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan.

3) Bentuk soal tes harus di buat bervariasi, sehingga betul betul cocok untuk

mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri.

4) Tes hasil belajar harus di desain dengan kegunaannya untuk memperoleh

hasil yang diinginkan.

5) Tes harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan.

6) Tes disamping harus dapat dijadikan alat ukur keberhasilan belajar siswa,

juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar
siswa dan cara mengajar guru itu sendiri.

Selanjutnya untuk melakukan tes diperlukan langkah langkah sebagai berikut :

1) Menentukan / merumuskan tujuan tes

2) Mengidentifikasi hasil hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur

dengan tes itu.

3) Menentukan / menandai hasil hasil belajar yang spesifik, yang merupakan

tingkah laku yang dapat diamati.


4) Merinci pelajaran / bahan ajar yang akan diukur dengan tes tersabut.

5) Menyiapkan tabel spesifikasi.

6) Menggunakan tabel spesifikasi tersebut sebagai dasar penyusunan tes.

Dalam penyusunan sebuah tes, seorang guru perlu memikirkan tipe dan fungsi tes yang akan
disusunnya sehingga selanjutnya ia dapat menentukan bagaimana karakteristik soal yang akan
dibuatnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan sebuah tas perlu diperhatikan tes hasil belajar
harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar, butir butir soal tes harus merupakan sampel yang
representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan, bentuk soal tes harus di buat
bervariasi, tes hasil belajar harus di desain dengan kegunaannya, tes harus memiliki reliabilitas yang
dapat diandalkan, tes disamping harus dapat dijadikan alat ukur keberhasilan belajar siswa, juga harus
dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan
cara mengajar guru itu sendiri

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Syarat dalam perencanaan tes evaluasi pembelajaran adalah validitas, reliabilitas, objektivitas,
praktisibilitas, dan ekonomis. Dan juga Memiliki tujuan yang jelas, bersifat sederhana, memuat analisis-
analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan, bersifat fleksibel, memiliki keseimbangan, memiliki kesan
bahwa segala sesuatu itu telah tersedia sehingga dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna serta
memeuat aspek yang ingin dicapai, teknik yang akan digunakan, alat pengukur kecapaian siawa, tolak
ukur yang dijadikan patokan dan juga frekuensi pengadaan tes.

Dalam penyusunan sebuah tas perlu diperhatikan tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas
hasil belajar, butir butir soal tes harus merupakan sampel yang representatif dari populasi bahan
pelajaran yang telah diajarkan, bentuk soal tes harus di buat bervariasi, tes hasil belajar harus di desain
dengan kegunaannya, tes harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan, tes disamping harus dapat
dijadikan alat ukur keberhasilan belajar siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi
yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2009. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudiyono , Anas. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

http://id.shvoong.com/business-management/2102671-syarat-syarat-dan-manfaat-perencanaan.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya,
Unknown di 02.29

Berbagi

1 komentar:

samsul hadi hadi27 Maret 2018 17.57

Assalamu'alaikum.wr.wb. mohon ijin mengutip makalahnya njeh ......terimakasih sebelumnya.

Balas

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai