EVI KURNIAWATI
NUR ANWAR
FITRI NURSILAWATI
Her (ujian ulang) dapat dianggap sebagai remedial, apabila sebelum her diberikan, guru melaksankan
kegiatan pembelajran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya sehingga
siswa menguasai kompetensi yang diharapkan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajran biasa, yaitu membantu siswa
mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran
melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial memiliki
beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran. Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan
enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial
tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.
a.Fungsi Korektif
Fungsi Korektif mempunyai fungsi Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial
mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memperbaiki
cara mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya.
b.Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiatan remedial akan terjadi proses
pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan kegiatan remedial, guru
terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yanng dilaksanakannya,
serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Berdasarkan hasil pemahaman ini,
guru memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakannya.
c.Fungsi Penyesuaian
Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan
kesulitan dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi Pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial
guru memanfaatkan sumber belajar. Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa untuk
membaca buku lain yanng ada kaitannya dengan materi yang belum dipahami. Guru juga menerapkan
metode mengajar dan alat bantu yang bervariasi.
e. Fungsi Akselerasi
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran karena melalui kegiatan
remedial
guru dapat mempercepat penguasan siswa terhadap materi pelajaran dengan menambah waktu dan frekuensi
pembelajaran.
f. Fungsi Terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui kegiatan remedial guru dapat membantu
mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi. Biasanya siswa yang merasa dirinya
kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atau terisolasi dalam pergaulan dengan teman-
temannya.Dengan membantu mencapai prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti
guru telah membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri.
3. Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa
Secara sepintas kegiatan remedial tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasa. Guru harus merumuskan
tujuan pembelajaran, mengembangkan alat evaluasi, memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran, dll.
Tetapi kalau kita kaji lebih dalam, kedua bentuk pembelajran tersebut berbeda.Perbedaan kegiatan
remedial dengan pembelajaran biasa.
Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan
menganalisis komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah:
a. Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan bersifat individual. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai kompetensi atau
tujuan yang telah ditetapkan.Dalam pembelajaran biasa, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru
berlaku bagi semua siswa.Jadi, bersifat klasikal.Sementara itu, dalam kegiatan remedial tujuan
pembelajaran yang dirumuskan guru bersifat individual, tergantung pada kesulitan siswa. Tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai siswa A mungkin berbeda dari tujuan pembelajaran yang harus
dikuasai siswa B, tergantung pada kompetensi atau tujuan pembelajaran yang belum dikuasai.
b. Materi Pembelajaran
Materi sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi pelajaran dipilih dan diorganisasikan berdasarkan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi yang dibahas dalam remedial akan berbeda antara
materi untuk
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai dengan kesulitan yang dihadapinya.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan remedial akan berbeda dari kegiatan pembelajaran biasa. Dalam
pembelajaran biasa, yang berpartisipasi adalah seluruh siswa. Guru memperlakukan siswa semua sama.
Sementara itu, dalam kegiatan remedial, pembelajaran hanya diikuti oleh siswa-siswa yang memiliki
kesulitan belajar tertentu.Kegiatan remedial ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok sesuai
dengan kesulitan dan karakteristik siswa yang mengikuti kegiatan remedial.
d. Evaluasi
Alat evaluasi bersifat individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan.Alat evaluasi yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran biasanya
bersifat klasikal sedangkan dalam kegiatan remedial alat evaluasiya bersifat individual atau kelompok.
Dari uraian tersebut dapat disimpulan bahwa pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal,
sedangkan kegiatan remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok.
Tujuan kegiatan pengayaan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan
materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai
tingkat perkembangan yang optimal.
2.Mengembangkan Latihan
Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk membuat soal-soal latihan untuk dikerjakan oleh teman-
temannya.Soal-soal yang dikembangkan tersebut harus disertai dengan kunci jawaban.
Memberikan kesempatan untuk terlibat dalam suatu proyek.Kegiatan ini dapat dilakukan untuk pendalaman
materi yang menuntut banyak latihan.
4.Melakukan Proyek
Memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu proyek atau laporan, melalui kegiatan ini motivasi
belajar siswa akan meningkat. Mereka akan berusaha untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya dengan
baik sehingga mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk melakukan proyek
a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai siswa daripada kegiatan di dalam kelas.
b. Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya dilakukan di belakang meja.
c. Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa daripada kegiatan yang sifatnya
penjelasan.
d. Kegiatan yang cept menunjukkan hasil lebih disukai siswa daripada kegiatan yang menuntut waktu yang
cukup lama.
3. Faktor Waktu
Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan dengan kebutuhan siwa dan juga dengan waktu
yang tersedia. Apabila waktu pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah menguasai materi pengayaan
secara utuh dan siswa sudah dapat melihat hasilnya.
TERIMA KASIH