1. Jelaskan perbedaan dari kegiatan pembelajaran biasa dan kegiatan belajar
remedial serta jelaskan mengapa perlu ada kegiatan remedial dan sertakan contohnya! Jawaban: Pembelajaran biasa diberikan dengan tujuan dan pencapaian yang sama, sedangkan Pembelajaran remedial dilakukan apabila siswa mengalami kesulitan belajar setelah mengikutiproses kegiatan belajar mengajar dan siswa tersebut belum mampu menguasai tujuan pembelajaran tertentu. Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa Komponen Pembelajaran Biasa Keegiatan Remidial Pembelajaran Tujuan Berlaku bagi semua siswa (klasikal) Bersifat individual Materi Sama untuk semua siswa Sesuai dengan kesulitan siswa Kegiatan 1. Diikuti semua siswa 1. Diikuti oleh siswa Pembelajaran 2. Metode dan media bersifat yang bermasalah klasikal 2. Metode dan media bersifat individual atau kelompok Evaluasi Sama untuk semua siswa Bersifat individual atau kelompok Perlu adanya kegiatan remedial karena bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa siswa mencapai komptensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku, Secara khusus , kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan
Fungsi Kegiatan Remedial
Fungsi korektif : untuk guru memperbaiki cara mengajarnya dan untuk siswa memperbaiki cara belajar Fungsi pemahaman : memahami kelebihan dan kekurangan guru dan siswa Fungsi penyesuaian : menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa Fungsi pengayaan : menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi Fungsi akselerasi : mempercepat penguasaan materi Fungsi Terapeutik : membantu mengatasi masalah sosial pribadi Adapun contoh pembelajaran remedial antara lain
Adapun contoh dari pembelajaran remedial antara lai :
a. Mengajarkan Kembali Melalui bentuk kegiatan ini, guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa.Saat menjelaskan materi tersebut, guru harus berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa b. Menggunakan Alat Peraga Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, guru sebaiknya menggunakan alat peraga dan memberi kesempatan siswa untuk menggunakan alat peraga tersebut. c. Kegiatan Kelompok Diskusi ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut.Yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan kerja kelompok dalam kegiatan remedial ialah dalam menentukan anggota keompok. d. Tutorial Kegiatan tutorial ialah guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan atau guru dapat juga meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk membantu adik kelasnya. e. Sumber Belajar Yang Relevan Selain dengan mengajarkan kembali, kegiatan kelompok dan tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Guru meminta siswa untuk mengunjungi saatu instansi tertentu yang berkaitan dengan materi yang belum dikuasainya. Ilustrasi Kegiatan Remidial yang dilakukan oleh guru: Bu Alya baru saja selesai mengolah hasil evaluasi yang telah dilaksanakannya di kelas 3. Dari hasil evaluasi tersebut Bu Alya mengetahui ada empat siswa yang belum menguasai salah satu kompetensi yang telah ditetapkan. Untuk membantu mereka, Bu Alya memanggil keempat siswa tersebut untuk mengetahui kesulitan yang mereka hadapi dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan atau dalam memahami materi yang telah dibahas. Berdasarkan informasi tersebut bu Alya merancang kegiatan pelajaran tambahanuntuk keempat siswa tersebu. Pada akhir pelajaran tambahan, bu Alya kembaali akan memberikan tes untuk mengetahui penguasaan keempat siswa tersebut terhadap kompetensi yang telah ditetapkan . 2. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan pengelolaan kelas agar dapat mencapai hasil yang optimal. Salah satunya adalah penataan lingkungan kelas. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan penataan kelas ? Jawaban: Penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Yang harus dperhatikan adalah : a. Prinsip-prinsip penataan lingkungan kelas. Yaitu penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa dan guru sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan yang sedang berlangsung meliputi : 1) Mudah dicapai. Yaitu siswa mudah menjangkau barang-barang yang mereka butuhkan dan siswa dapat dengan mudah bergerak dan tidak mengganggu siswa lainnya yang sedang bekerja. 2) Keluasaan pandangan Yaitu penempatan ataupenataan barang-barang di dalam kelas tidak menggangu pandangan siswa dan guru sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan yang sedang berlangsung. 3) Keluwesan Yaitu barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa dan guru. 4) Kenyamanan Yaitu lingkungan kelas yang ditata dapat memberikan kenyamanan baik bagi siswa maupun guru sendiri. Prinsip kenyamanan ini berkaitan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara dan kepadatan kelas. Kenyamanan ruangan kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan produktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. 5) Keindahan Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Ruangan kelas yang menyenangkan juga akan meningkatkan pengembangan nilai keindahan pada diri siswa karena siswa melihat langsung model/contoh yang dilakukan guru dalam menata kelas. b. Penataan lingkungan psiko-sosial kelas. Iklim psiko-sosial kelas berpengaruh terhadap hasil belajar, konsep diri, rasa harga diri, dan sikap siswa terhadap sekolah. Iklim psiko-sosial kelas berkenaan dengan hubungan sosial-pribadi antara guru dan siswa serta antar siswa. Hubungan yang harmonis antara guru dan siswa serta antar siswa akan dapat menciptakan iklim psiko-sosial kelas yang sehat, dan efektif bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam mengelola kelas, guru harus dapat menciptakan hubungan sosio-emosional yang harmonis baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa meliputi : 1) Karakteristik guru Berkenaan dengan pengelolaan iklim psiko-sosial kelas, Bandura (Good dan Brophy) menyatakan bahwa keberhasilan guru dalam mengelola iklim psiko- sosial kelas dipengaruhi oleh karakteristik guru itu sendiri. Berikut ini beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh guru : a) Disukai oleh siswanya b) Memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya. c) Akrab dengan siswa dalam batas hubungan guru-siswa d) Bersikap positif terhadap pertanyaan/respons siswa e) Sabar, teguh dan tegas 2) Hubungan sosial antarsiswa Hubungan sosial yang kurang baik antarsiswa dapat mengganggu lancarnya kegiatan pembelajaran. Untuk menciptakan hubungan sosial yang baik antarsiswa dapat dilaksanakan dengan adanya kegiatan belajar kelompok. Di dalam belajar kelompok siswa dapat saling mengenal, berkomunikasi dengan jelas, saling bertanya dan mengemukakan pendapat serta saling membantu. Agar kegiatan kelompok dapat berhasil dengan baik guru harus memperhatikan hal-hal berikut : a) Perilaku yang diharapkan b) Fungsi kepemimpinan c) Pola persahabatan siswa d) Norma/aturan e) Kemampuan berkomunikasi f) Kebersamaan
3. Displin merupakan sebuah karakter yang perlu ditanamkan kepada siswa
sejak dini.Jelaskan dan berikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi displin kelas! Jawaban: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kelas antara lain: c. Faktor Fisik Disiplin kelas dilandasi oleh interaksi guru-siswa. Dalam konteks ini maka faktor fisik mencakup guru, siswa dan ruang kelas. Kondisi guru antara lain tampak dalam penampilannya rapi, sehat, dan tampak semangat akan lebih mudah mengatur siswanya daripada guru yang tampak lusuh dan lesu. Kondisi fisik siswa yang prima seperti tampak pada penampilannya serta panca indera yang sehat akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Siswa yang sakit atau panca inderanya ada yang tidak berfungsi dengan baik maka sulit memusatkan perhatiannya pada pelajaran. Kondisi ruang kelas yang mencakup keamanan dan susunan peralatan, serta cara penggunaan alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Cara penggunaan alat peraga yang tidak tepat, misalnya menghalangi pandangan siswa maka akan mendorong siswa melanggar aturan. d. Faktor Sosial Kelas merupakan mayarakat kecil untuk bersosialisasi dan bergaul untuk guru dan siswa. Kualitas hubungan siswa-guru dan latar belakang sosial siswa akan mempengaruhi disiplin kelas. Siswa yang mudah bergaul akan mudah menerima aturan kelas daripada mereka yang menutup diri, tidak bergaul denga temannya. e. Faktor psikologis Faktor psikologis mencakup perasaan (sedih, senang, benci, dsb) dan kebutuhan (keinginan untuk dihargai, diakui dan disayangi). Siswa yang perasaanya sedih mungkin akan berbeda dengan yang senang baik baik di rumah maupun di sekolah.
4. Guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran. Berikan
penjelasan mengenai bagaimana guru yang efektif disertai dengan contoh kegiatannya? Jawaban Guru yang efektif harus melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan reviu harian Guru memulai pembelajaran dengan dengan mereviu materi yang lalu, mengoreksi pekerjaan rumah dan mereviu pengetahuan awal yang relevan dengan pembelajaran hari ini. b. Menyiapkan materi baru Guru yang efektif berusaha menarik perhatian pembelajar dengan menerangkan tujuan belajar yang ingin dicapai selama pembelajaran. Setelah itu, guru akan melanjutkan dengan mengajar pokok bahasan pada suatu waktu. Setiap pokok bahasan terdiri dari penyajian singkat dan contoh yang banyak. Contoh-contoh tersebut disajikan dengan pengalaman konkret atau pengetahuan, menjadikan pembelajar dapat memproses pengetahuan baru tersebut. c. Melakukan praktik terbimbing Guru membimbing praktik keterampilan awal pembelajar dan menyediakan penguatan yang perlu untuk kemajuan belajar baru, dariingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Pembelajar berpartisipasi aktif selama praktik terbimbing dengan masalah-masalah kerja atau pertanyaan-pertanyaan dari guru. d. Menyediakan balikan dan koreksi Guru menyediakan proses balikan kepada pebelajar. Proses balikan dapat berupa memberikan penjelasan tambahan yang kadang-kadang diperlukan apabila pebelajar benar, tetapi apabila pebelajar membuat kesalahan, yang tepatadalah menyederhanakan pertanyaan, kemudian menuntun ke arah jawaban yang benar. e. Melaksanakan praktik mandiri Setelah memberikan praktik terbimbing, sangat penting bagi guru memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk praktik mandiri. Praktik mandiri memerlukan reviu dan penguatan yang diperlukan agar keterampilan menjadi bagus. f. Reviu mingguan dan bulanan Guru mereviu pekerjaan seminggu yang lalu setiap hari sabtu dan pekerjaan bulanan yang lalu setiap sabtu ke empat. Daftar Pustaka: Anitah, Ani. 2022. Strategi Pembelajaran.Tanggerang : Universitas Terbuka Arikunto.1988. Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta:Rajawali R.Ibrahim. Perencanaan Pengajaran. Dirjen Dikti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu