NIM : 857375991
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL 3
JAWABAN:
1. Perbedaan dari kegiatan perbedaan dari kegiatan pembelajaran biasa dan kegiatan belajar
remedial dan kegiatan belajar remedial
Ada empat komponen yang membedakan pembelajaran biasa dengan pembelajaran remedial.
1. Tujuan. kegiatan pembelajaran biasa berlaku bagi semua siswa
Contoh: guru menerangkan materi perubahan cuaca bertujuan semua siswa dapat
paham bagaimana perubahan cuaca terjadi.
kegiatan belajar remedial bersifat individu, guru menjelaskan kembali pada
siswa yang nilai nya kurang agar paham tentang perubahan cuaca.
2. Materi kegiatan pembelajaran biasa sama untuk semua siswa.
Contoh: guru memberikan materi tanpa pilih-pilih untuk semua siswa, baik yang
paham maupun yang belum paham.
kegiatan belajar remedial disesuaikan dengan kesulitan. Guru memberikan
materi hanya pada siswa yang nulainya kurang dari standar kompetensi.
3. Kegiatan Belajar, kegiatan pembelajaran biasa diikuti semua siswa, metode dan media
bersifat klasikal. Contoh; seluruh siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar tanpa
terkecuali.
kegiatan belajar remedial diikuti oleh siswa yang bermasalah serta metode dan
media bersifat individu atau kelompok. Contoh; kegiatan belajar hanya diikuti
siswa yang nilai nya kurang dari standar kompetensi.
4. Evaluasi kegiatan pembelajaran biasa sama untuk semua siswa. Contoh; pada saat ujian
seluruh siswa berhak mendapatkan soal ujian.
kegiatan belajar remedial bersifat individu atau kelompok. Contoh; guru
memberikan soal remedial pada siswa yang belum memenuhi standar kompetensi.
2. Menurut Loisell (dalam winataputra, 1998; 17-19) aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
penataan kelas adalah sebagai berikut:
1. Visibility (Keleluasaan pandangan)
Hal pertama yang harus diperhatikan guru dalam menata lingkungan kelas adalah
visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang dikelas tidak mengganggu
pandangan siswa, sehingga siswa lebih leluasa memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Accessibility (Mudah dicapai/ mudah dijangkau)
Barang-barang yang dibutuhkan siswa dalam proses
pembelajaran hendaknya diletakkan lebih dekat dengan siswa sehingga mudah
dijangkau oleh siswa.
3. Flexibility (Keluesan)
Barang-barang yang ada didalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-
pindah sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
4. Kenyamanan
Selain menata ruang kelas sesuai dengan tujuan dan strategi pembelajaran, guru juga
dituntut untuk menata dan memberikan kenyamanan baik bagi siswa maupun guru itu
sendiri. Prinsip kenyamanan ini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara,
dan kepadatan kelas.
5. Keindahan
Dalam menata ruang kelas, prinsip keindahan ini perlu diperhatikan. Prinsip ini
berkenaan dengan usaha guru menciptakan ruangan kelas yang menyenangkan dan
kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
3. Karena karena pendidikan ini melibatkan berbagai macam aspek yaitu kognitif (pengetahuan),
afektif (perasaan), dan psikomotorik (tindakan). Pendidikan ini diberikan pada anak usia dini
akan mempengaruhi tingkat kecerdasan siswa, dimana kecerdasan ini menjadi bekal untuk
menjalani kehidupan bermasyarakat.
Adapun faktor yang mempengaruhi disiplin kelas adalah sebagai berikut:
1. Faktor Fisik
Disiplin kelas dilandasi oleh interaksi guru-siswa. Dalam konteks ini maka faktor fisik
mencakup guru, siswa dan ruang kelas. Contohnya penampilan guru rapi, sehat, dan
tampak semangat akan lebih mudah mengatur siswanya daripada guru yang tampak lusuh
dan lesu. Kondisi fisik siswa yang prima seperti tampak pada penampilannya serta panca
indera yang sehat akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Siswa yang sakit atau
panca inderanya ada yang tidak berfungsi dengan baik maka sulit memusatkan
perhatiannya pada pelajaran. Kondisi ruang kelas yang mencakup keamanan dan susunan
peralatan, serta cara penggunaan alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat
kedisiplinan siswa. Cara penggunaan alat peraga yang tidak tepat, misalnya menghalangi
pandangan siswa maka akan mendorong siswa melanggar aturan.
2. Faktor Sosial, Kelas merupakan masyarakat kecil untuk bersosialisasi dan bergaul untuk
guru dan siswa. Kualitas hubungan siswa-guru dan latar belakang sosial siswa akan
mempengaruhi disiplin kelas. Contohnya siswa yang mudah bergaul akan mudah
menerima aturan kelas Dari pada mereka yang menutup diri, tidak bergaul dengan
temannya.