Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL I

Program Studi : PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4105
Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD
Jumlah sks : 4 sks
Nama Pengembang : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd.
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2022
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :

Skor Sumber Tugas


No. Uraian Tugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Konsep belajar dibagi menjadi 3 (tiga) atribut 25 Modul 1 PDGK
pokok yaitu Proses, Perubahan Perilaku, dan 4105
Pengalaman. Anda diminta untuk menjelaskan
apa yang dimaksud dengan tiga atribut pokok
tersebut dengan menggunakan pemahaman yang
Anda miliki!
2. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa 25 Modul 1 PDGK
istilah yang saling berkaitan diantaranya 4105
Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik
Pembelajaran. Anda diminta untuk membedakan
istilah tersebut dan memberikan contohnya dalam
sebuah proses pembelajaran!
3. Jelaskan menurut Anda mengapa pembelajaran di 25 Modul 3 PDGK
kelas rendah disarankan menggunakan 4105
Pembelajaran Tematik!
4. Kegiatan Pra dan Awal pembelajaran merupakan 25 Modul 4 PDGK
salah satu kegiatan yang penting dalam proses 4105
pembelajaran. Anda diminta untuk membuat
kegiatan pra dan awal pembelajaran yang dapat
menimbulkan motivasi dan perhatian siswa,
memberikan acuan, dan membuat kaitan dengan
pengalaman siswa! (materi pelajaran bebas/tidak
ditentukan)
*) Coret yang tidak perlu
JAWABAN TUGAS TUTORIAL I

Nama Mahasiswa : RANI ANGGRAENI

NIM : 857523242

Kode Mata Kuliah :PDGK 4105

Nama Mata Kuliah :Strategi Pembelajaran di SD

1. a. Proses

Belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau biasa disebut juga sebagai proses
berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif.
Aktivitas ini tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi akan terasa oleh yang bersangkutan.
Seorang guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi akan dapat
mengamati manifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan
perasaan pada diri siswa tersebut. Manifestasi tersebut dapat diamati jika ada aktivitas semisal:
siswa bertanya, siswa menjawab pertanyaan, siswa menanggapi, siswa melakukan diskusi,
siswa menjawab soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa
membuat rangkuman, dan sebagainya. Sebab, kegiatan-kegiatan seperti ini hanya akan muncul
jika adanya aktivitas mental (pikiran dan perasaan) dengan kadar yang tinggi.

b. Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku atau tingkah laku adalah hasil belajar. Seseorang yang belajar akan berubah
atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau
penguasaan nilai-nilai (sikap). Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang
dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental dan
emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah
(kawasan), yaitu: pengetahuan (kognitif), keterampilan motorik (psikomotorik), dan
penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif). Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar pada
aspek afektif tidak dapat diamati dengan cepat, dan paling membutuhkan waktu yang relatif
lama dibandingkan yang lainnya. Misalnya seorang anak yang oleh kedua orang tuanya
dibiasakan untuk berlaku santun, bersikap jujur, dan memiliki tanggung jawab; akan memakan
waktu yang relatif lama untuk dapat diamati hasilnya, namun perubahan tersebut akan relatif
permanen.

Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan adanya perubahan kemampuan berpikir.
Untuk itu seorang guru harus mampu mengembangkan proses pembelajaran yang melatih
kemampuan berpikir kritis, misalnya dengan mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah melalui model pembelajaran problem solving. Oleh karena perubahan perilaku siswa
dalam proses pembelajaran merupakan satu tujuan yang harus dicapai, maka perubahan
perilaku harus dirumuskan lebih dulu dalam suatu rumusan tujuan pembelajaran, sehingga
dalam suatu proses pembelajaran akan lebih terukur pencapaian perubahan perilaku yang
diharapkan.

c. Pengalaman

Belajar bisa terjadi melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Belajar
melalui pengalaman langsung adalah bila siswa belajar secara mandiri dengan mengalaminya
sendiri melalui praktek. Apabila siswa mengetahuinya karena membaca buku atau
mendengarkan penjelasan guru, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman
tidak langsung. Belajar dengan melalui pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik, karena
siswa akan lebih memahami dan lebih menguasai pelajaran tersebut. Bahkan nantinya siswa
akan merasakan pelajaran terasa lebih bermakna.

2. Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,dan Taktik Pembelajaran

Model Pembelajaran

Model pembelajaran (menurut Joyce dan Weil, 1986) adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Contoh model pembelajaran :

Model Pembelajaran Examples Non Example

Model Pembelajaran JIGSAW

Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Pembelajaran Discovery Learning

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran (menurut T. Raka Joni, 1993) diartikan sebagai cara umum dalam
memandang permasalahan atau obyek kajian. Pendekatan pembelajaran juga merupakan titik
tolak atau cara pandang guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan bersifat
umum. Pendekatan pembelajaran dapat menguatkan dan melatari metode pembalajaran.
Contoh pendekatan pembelajaran :

Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual / Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Open – Ended

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran (menurut Sanjaya, 2007) adalah pola umum perbuatan guru dan siswa
di dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar sehingga strategi menunjuk kepada
karateristik abstrak rentetan perbuatan guru-siswa dalam peristiwa belajar-mengajar. Pada
dasarnya strategi masih bersifat konseptual mengenai keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksaan pembelajaran

Contoh strategi pembelajaran :

Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran (menurut Slameto, 2003) adalah cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode juga dapat diartikan cara yang digunakan dalam rangka mengimplemtasikan
rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.

Contoh metode pembelajaran :

Metode Pembelajaran Diskusi

Metode Pembelajaran Tanya Jawab

Metode Pembelajaran Demontrasi

Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang guru dalam menerapkan suatu
metode pembelajaran secara spesifik. Guru dapat menggunakan variasi teknik pembelajaran
dalam satu metode pembelajaran, tergantung kondisi siswa di kelas.

Contoh teknik pembelajaran :


Teknik penggunaan metode ceramah di kelas besar berbeda dengan kelas yang jumlahnya
sedikit

Teknik penggunaan metode tanya jawab di kelas yang aktif berbeda dengan kelas yang pasif

Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran merupakan gaya seorang guru dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang bersifat individual. Taktik juga dapat dikatakan ciri khas dari
seseorang dalam memberikan suatu perlakuan

Contoh teknik pembelajaran :

Guru menjelaskan materi dengan menyelipkan kalimat humor untuk menarik perhatian siswa

Guru menyampaikan materi dengan video dan media digital karena menguasai IT

Guru mengadakan game untuk memecah kesunyian di kelas

Contoh Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,dan Taktik Pembelajaran

Andi adalah seorang guru wali kelas IV. Dia akan mengajarkan Tema 6 Subtema 1
Pembelajaran 1 dengan menggunakan Model Pembelajaran JIGSAW (adanya tim ahli dan tim
asal). Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme, karena
siswa diharapkan membangun sendiri pengetahuannya dengan cara berdiskusi antarsiswa.
Strategi yang digunakan adalah Strategi inkuiri, memungkinkan berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Metode diskusi, tanya jawab, dan ceramah dapat digunakan pada saat
pembelajaran tersebut. Siswa kelas IV ternyata termasuk kelas gemuk, jumlah siswanya 38
orang. Andi berinisiatif menggunakan teknik yaitu memberikan isyarat diam dengan tangan
dan menggeraskan suara ketika mengimplemtasikan metode ceramah. Taktik yang Andi
gunakan ketika siswanya sudah mulai tidak menaruh perhatian pada pembelajaran yaitu dengan
menyelipkan humor, agar siswa kembali bersemangat. Perhatikan diagram Venn berikut untuk
lebih mudah dalam memahami perbedaan makna dan keterkaitan Model, Pendekatan, Strategi,
Metode, Teknik,dan Taktik Pembelajaran

3.Karena Pembelajaran tematik adalah salah satu jenis pembelajaran berbasis topik atau tema
yang digunakan untuk menghubungkan beberapa konsep mata pelajaran, sehingga anak-anak
dapat lebih mudah memahami suatu konsep karena mengajarkan beberapa mata pelajaran
hanya berdasarkan satu topik atau tema. Pembelajaran tematik bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman konsep secara bermakna pada siswa. Pada pembelajaran tematik ini peseta didik
dituntut untuk lebih aktif, dan berfikir kritis serta dalam proses pembelajaranya berpusat pada
siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keaktifan siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung,
dan dapat menemukan berbagai jenis pengetahuan yang mereka pelajari. Melalui pengalaman
langsung, siswa akan memahami konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami. Pembelajaran tematik juga berkaitan dengan psikologi
perkembangan, karena isi materi didasarkan atau disesuaikan pada tahapan tumbuh kembang
siswa, psikologi belajar juga diperlukan, karena pembelajaran psikologi juga
bermanfaat.Pembelajaran tematik mempunyai beberapa manfaat antara lain, menjadikan
pembelajaran lebih bermakna dan utuh, melatih siswa untuk memahami hubungan antar mata
pelajaran, memungkinkan siswa untuk memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan
dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran. Kelebihan dari pembelajaran tematik yaitu,
Pengalaman dan proses belajar akan selalu dikaitkan dengan tingkat perkembangan siswa,
kegiatan yang dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa, semua kegiatan
belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan diingat lebih lama, serta dapat
meningkatkan ketrampilan berfikir siswa. Sedangkan salah satu kekurangan pembelajaran
tematik yaitu tidak semua kompetensi dasar dapat dipadukan. (

4. a. Kegiatan Pra pembelajaran

Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap pra pembelajaran sebagai berikut:

Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik yaitu kondisi belajar dapat dipengaruhi
oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperliahatkan sikap yang menyenangkan supaya
siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang
menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu
melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat
menghambat aktivitasnya.

Memeriksa Kehadiran Siswa yaitu kegiatan yang dilakukkan guru pada jam pertama
pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk meghemat waktu dalam mengecek
kehadiran siswa, dengan mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah memberikan
motivasi terhadap siswa, disiplin dalam mengikuti pembelajaran.

Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu membantu
mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.

Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis yaitu menciptakan suasana belajar yang
demokratis daapat dikondisikan melaului pendekatan proses belajar Cara Belajar Siswa Aktif.
Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar
berani menjawab, berani bertanya, berani mengeluarkan ide.

b.Kegiatan Awal pembelajaran


Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau
bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Tes awal dapat dilakukan
dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap mewaakili siswa.

Hal yang harus dilkukan guru dalam melaksanakan kegitan awal pembelajaran sebagai
berikut:

Memahami kemampuan siswa.

Dapat membangkitkan perhatian siswa sehinnga perhatian siswaterpusat pada pelajaran yang
akan diikutinya.

Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.

Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya suasana
belajar yang aman dan menyenangkan.

Memberikan penguatan pada siswa.

Menanamkan sikap disiplin pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai