1. Proses. Di dalam belajar dibutuhkan proses untuk berfikir dan juga memahami.
Proses ini dapat melibatkan emosional serta mental sehingga membuat pikiran dan
perasaannya dapat menjadi aktif.
Perubahan perilaku. Saat belajar proses pembelajaran kita dapat mengetahui apa saja
kesalahan yang ada dan dengan begitu dapat merubah perilaku menjadi lebih baik.
Pengalaman. Akibat dari kesalahan dan keselahan tersebut dapat dijadikan
pembelajaran serta dapat menambah pengalaman kita. Sehingga untuk kedepannya
bila mengalami suatu persoalan yang sama,maka kita sudah dapat menemukan
solusinya.
2. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Contoh :
Dalam pembelajaran seorang guru sebagai pengontrol penuh dalam proses
pembelajaran itu sendiri mulai dari manajemen waktu, manajemen materi dan aspek
lainnya
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Contoh :
Dalam pembelajaran seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara
lisan atau ceramah.
Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat
mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut misalnya:
Sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai sebaiknya guru mengecek atau memeriksa
terlebih dahulu kehadiran siswa. Jika jumlah siswa dalam satu kelas terhitung banyak
maka perlu cara yang lebih praktis agar tidak terlalu menyita atau menghabiskan waktu,
salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menanyakan atau meminta
siswa yang hadir di kelas untuk menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru
menanyakan alasan ketidakhadiran siswa yang tidak hadir tersebut.
Kesiapan belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam
menciptakan kesiapan belajar siswa, khususnya yang dilakukan pada awal pembelajaran
diantaranya:
3. Menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasme) dan minat mengajar yang tinggi.
Sejak saat awal pembelajaran, siswa harus sudah mulai diarahkan pada suatu kondisi
atau suasana belajar yang demokratis dalam rangka menumbuhkan keaktifan siswa
dalam belajar. Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu akan
menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, keberanian untuk
bertanya, keberanian berpendapat atau mengeluarkan ide/gagasan, dan keberanian
memperlihatkan unjuk kerja (performance). Untuk itu guru hendaknya mengembangkan
kegiatan awal pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa bebas, sukarela, tidak
merasa ditekan atau dipaksa dalam belajar.
Motivasi merupakan motor penggerak aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa berkaitan
erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh siswa. Bila siswa yang sedang belajar
menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya maka
motivasi belajarnya akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti intrinsik atau
motivasi internal. Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal merupakan motivasi
belajar dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu (pujian, hadiah). Motivasi intrinsik
disebut pula motivasi murni. Guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik pada
diri siswa di awal kegiatan pembelajaran terpadu. Umpamanya dengan cara
menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa.
Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara memberikan
penguatan seperti memberi pujian atau hadiah, menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan, atau memberi nasihat.
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek
yang dipelajari. Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik, dan
hasilnya akan makin baik pula. Oleh karena itu sejak awal pembelajaran terpadu guru
harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran.
2. Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai
upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang
hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang
akan dipelajari
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran adalah
memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa setelah
pembejaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari untuk mencapai
tujuan atau kompetensi tersebut.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan alternatif
kegiatan belajar yang akan dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan
alternatif kegiatan belajar yang akan dilakukan siswa. Dalam tahapan ini, guru juga
perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus
ditempuh siswa untuk menguasai kemampuan tersebut atau dalam mempelajari teman,
topik, atau materi pembelajaran terpadu. Misalnya, jika dalam pembelajaran akan
digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah yang
akan ditempuh siswa selama kegiatan diskusi. Jika dalam proses pembelajaran akan
digunakan metode eksperimen maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-
langkah eksperimen yang akan ditempuh. Jika pembelajaran akan berlangsung dengan
kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau
prosedur kerja kelompok tersebut.
Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan
apersepsi. Dengan kata lain, apersepsi itu pada dasarnya yaitu menumbuhkan
tanggapan-tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru,
atau menerima tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan lama.
Atau dengan kata lain apersepsi menekankan pada upaya guru dalam menghubungkan
materi pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari oleh
siswa.
Berikut ini beberapa cara diantaranya yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan
atau melakukan apersepsi:
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas