Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 2.

STRATEGI BELAJAR
Pada pertemuan kedua membahas tentang strategi seorang pendidik dalam mengajar.
Bagi para guru tentu hal biasa dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, didalamnya
mencantumkan kegiatan awal pembelajaran atau pembuka. Seberapa pentingkah kegiatan awal
pembelajaran sehingga perlu di laksanakan. Sekedar mengingatkan dan memperjelas fungsi dari
kegiatan pembuka pelajaran, adanya kegiatan awal pembelajaran bertujuan untuk menyiapkan
peserta didik agar siap menerima materi, menggugah motivasi peserta didik agar termotivasi
dalam mempelajari materi. Menyampaikan tujuan/kompetensi yang harus dicapai dari materi
yang akan dipelajari. Siswa akan lebih termotivasi dan mengetahui jika ia duduk dan belajar apa
waktu tersebut selepas belajar, ia harus dapat mengerti hasil dari pembelajaran tersebut. Dengan
siswa mengetahui tujuan pembelajaran baik guru maupun siswa akan lebih mudah menentukan
rencana pembelajaran berikutnya.
Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat
mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan
kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut misalnya:
a. Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa (presence, attendance)
Sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai sebaiknya guru mengecek atau memeriksa
terlebih dahulu kehadiran siswa. Jika jumlah siswa dalam satu kelas terhitung banyak maka
perlu cara yang lebih praktis agar tidak terlalu menyita atau menghabiskan waktu, salah satu
cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menanyakan atau meminta siswa yang hadir
di kelas untuk menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan alasan
ketidakhadiran siswa yang tidak hadir tersebut.
b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness)
Kesiapan belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam
menciptakan kesiapan belajar siswa, khususnya yang dilakukan pada awal pembelajaran
diantaranya:
1. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas dan sumber belajar
yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
2. Menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam kelas.
3. Menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasme) dan minat mengajar yang tinggi.
4. Mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran
5. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta minat
dan perhatian siswa.
6. Menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
7. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Sejak saat awal pembelajaran, siswa harus sudah mulai diarahkan pada suatu kondisi atau
suasana belajar yang demokratis dalam rangka menumbuhkan keaktifan siswa dalam
belajar. Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu akan menumbuhkan
keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, keberanian untuk bertanya, keberanian
berpendapat atau mengeluarkan ide/gagasan, dan keberanian memperlihatkan unjuk kerja
(performance). Untuk itu guru hendaknya mengembangkan kegiatan awal pembelajaran
yang memungkinkan siswa merasa bebas, sukarela, tidak merasa ditekan atau dipaksa
dalam belajar.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Motivasi merupakan motor penggerak aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa berkaitan erat
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh siswa. Bila siswa yang sedang belajar menyadari bahwa
tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya maka motivasi belajarnya akan
muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti intrinsik atau motivasi internal. Motivasi ekstrinsik
atau motivasi eksternal merupakan motivasi belajar dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu
(pujian, hadiah). Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni. Guru harus berusaha
memunculkan motivasi intrinsik pada diri siswa di awal kegiatan pembelajaran terpadu.
Umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau
kebutuhan siswa. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara
memberikan penguatan seperti memberi pujian atau hadiah, menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan, atau memberi nasihat.
Membangkitkan perhatian siswa
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek yang
dipelajari. Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya akan
makin baik pula. Oleh karena itu sejak awal pembelajaran terpadu guru harus selalu berusaha
supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran
Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai upaya guru
dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang
dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya sebagai berikut:
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran adalah
memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa setelah
pembejaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari untuk mencapai tujuan
atau kompetensi tersebut.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Kegiatan lain yang dapat dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan alternatif
kegiatan belajar yang akan dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan alternatif
kegiatan belajar yang akan dilakukan siswa. Dalam tahapan ini, guru juga perlu
menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus ditempuh
siswa untuk menguasai kemampuan tersebut atau dalam mempelajari teman, topik, atau
materi pembelajaran terpadu. Misalnya, jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi
maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah yang akan ditempuh siswa
selama kegiatan diskusi. Jika dalam proses pembelajaran akan digunakan metode eksperimen
maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah eksperimen yang akan
ditempuh. Jika pembelajaran akan berlangsung dengan kerja kelompok maka guru
membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau prosedur kerja kelompok tersebut.
Membuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi)
Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan
apersepsi. Dengan kata lain, apersepsi itu pada dasarnya yaitu menumbuhkan tanggapan-
tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru, atau menerima
tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan lama. Atau dengan kata lain
apersepsi menekankan pada upaya guru dalam menghubungkan materi pelajaran yang sudah
dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.Berikut ini beberapa cara
diantaranya yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan atau melakukan apersepsi:
1. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
2. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari.
3. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas.
Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi akan
bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini akan digunakan
oleh guru untuk menentukan darimana pembahasan materi baru akan dimulai.
Kita mengenal “what do we know?” (apa yang kamu ketahui) pernyataan ini digunakan
sebagai langkah awal sebelum masuk kedalam materi pokok pembelajaran (pendahuluan).
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dan disinilah fungsi seorang guru sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dan niat peserta didik untuk belajar. Dengan demikian
langkah awal yang harus dilakukan oleh guru sebagai fasilitator pembelajaran yaitu
mempersiapkan kondisi siswa dan lingkungan pembelajaran agar semua peserta didik dalam
kondisi siap dan termotivasi, agar ketika dalam pembelajaran semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik sehingga akan menentukan tercapainya hasil pembelajaran yang
berkualitas. Kegiatan untuk mengkondisikan siswa dan lingkungan pembelajaran agar siap untuk
melakukan aktivitas pembelajaran, dalam proses pembelajaran disebut dengan “ Kegiatan awal
atau Kegitan Pembukaan” Dalam prosedur pembelajaran, kegiatan pembukaan memiliki perana
yang sangat penting karena kulitas kegiatan inti pembelajaran, ditentukan pula oleh kegitan awal
atau pembukaan. Kesiapan belajar siswa dalam mendalami sebuah materi ajar, perlu diperhatikan
seorang guru. Dengan kesiapan siswa tersebut informasi dari lingkungan belajar dapat terserap
lebih baik. Guru harus mendiagnosis kesiapan siswa baik dari segi fisik maupun mental dan juga
penguasaan materi sebelumnya. 
Dengan kegiatan awal yang dilakukan dengan baik, diharapkan siswa memiliki
pemahaman akan tujuan pembelajaran sehingga mereka termotivasi belajar materi yang akan
disampaikan dalam kegitan inti. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh perhatian dan motivasi dari peserta didik. Bagaimanapun baiknya
seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, namun peserta didik enggan
memperhatikan dan tidak termotivsi maka hasilnya tentu tidak akan maksimal. Berbeda jika
siswa termotivasi dan menaruh perhatian yang tinggi terhadap materi yang akan disampaikan
oleh guru, kemungkinan besar hasil pembelajaran akan lebih maksimal. Kegiatan pembukaan
atau disebut juga dengan kegiatan pendahuluan, adalah suatu upaya untuk mencapai suasana atau
kondisi siap dalam belajar sebelum memasuki tahap kegitan inti pembelajaran. Kegiatan
pembukaan dalam pembelajaran termasuk kedalam kategori persiapan awal (pra-intructional),
menuju pada kegitan inti. 
“What do we want to learn?” (apa yang ingin kita pelajari?) pernyataan ini merupakan
bagian inti belajar pembelajaran. Kegiatan inti dimana guru memberikan serta menjelaskan
materi pokok dari bahan ajar. Menumbuhkan perhatian dan motivasi memiliki kaitan yang sangat
erat dan tidak dapat dipisahkan. Perhatian siswa harus terpusat pada pembelajaran. Dengan
terpusatnya perhatian siswa tentu dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih maksimal.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di-
lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.Langkah
kegiatan inti yang perlu dilakukan dalam pembelajaran secara sistematis sebagai berikut:
a. Memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan yang akan dipelajari
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran, adalah
memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan apa yang akan dipelajari
siswa. Sehingga siswa menyadari dan mengetahui apa yang harus dipelajari untuk mencapai
tujuan tersebut.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang
bagaimana yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari topik-topik maupun kemampuan
tersebut. Efektivitas dan efisiensi belajar sangat dipengaruhi oleh teknik belajar yang
digunakan siswa
c. Membahas materi/menyajikan bahan pelajaran.
Pembahasan atau penyampaian materi pelajaran harus mengutamakan aktivitas siswa,
sehingga dalam prosesnya guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan pembimbing.
Karena melalui kegiatan ini akan terjadi suatu proses perubahan tingkah laku, dari tidak
memahami menjadi memahami, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak mampu
menjadi mampu dan dari tidak terampil menjadi terampil
d. Menyimpulkan pelajaran
Menyimpulkan pelajaran dirumuskan oleh siswa di bawah bimbingan guru. Langkah ini
dalam prosesnya sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar siswa secara
menyeluruh. Kriteria yang harus diperhatikan dalam menyimpulkan pelajaran di antaranya
adalah:
1. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
2. Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa.
3. Kesimpulan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
4. Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Proses
kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan penggunaaan strategi dan pendekatan
belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti
pembelajaran merupakan implementasi strategi dan pendekatan belajar. Dalam pelaksanaan
proses pembelajaran guru harus memperhatikan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu
tujuan pembelajaran, karakteristik/jumlah siswa, karakteristik materi, alokasi waktu, dan
fasilitas/sarana yang tersedia. Ada tiga bentuk kegiatan inti dalam pembelajaran, yaitu
pembelajaran secara perorangan, pembelajaran secara kelompok, dan pembelajaran secara
klasikal. Pada kegiatan inti seorang menggunakan model pembelajaran yang telah dirancang
khusus, dan juga menempatkan pendekatan dalam kelas. Penyampaian materi perlu semenarik
mungkin sehingga berkesan bagi peserta didik, sehingga mereka akan lebih mengingatnya.
Kegiatan pembelajaran terbagi atas dua yaitu belajar perorangan dan belajar kelompok dalam hal
ini dilakukan dengan berdiskusi kelompok.
Dengan menerapkan pembelajaran perseorangan, siswa dapat belajar secara optimal
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.Kegiatan pembelajaran perseorangan ditujukan untuk
menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan. Program pengayaan (enrichment) diberikan
pada siswa yang memiliki prestasi atau kemampuan yang melebihi teman sekelasnya.Kegiatan
perbaikan (remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang berhasil atau prestasi
belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya. Pembelajaran perseorangan pada umumnya
lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas dan atau latihan.Dalam pelaksanaannya, setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang tahapan yang harus
ditempuh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah selanjutnya adalah.sebagai berikut, 1)
Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau dilatihkan
kepada siswa. 2) Memberikan lembar tugas atau kerja kepada siswa. 3) Memantau dan menilai
kegiatan siswa. 4) Memeriksa atau menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan siswa.
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang dalam bentuk
kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar. Dalam pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk mengumpulkan
informasi dan membangun pengetahuan secara bekerjasama. Kegiatan pembelajaran secara
kelompok perlu dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa memiliki kemampuan sosial,
seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bermusyawarah, dan
kemampuan berinterksi yang dibentuk melalui kelompoknya. Prinsip-prinsip pembelajaran
kelompok, yaitu 1) Adanya topik dan permasalahan 2) Pembentukan kelompok 3) Adanya kerja
sama 4) Perlunya perhatian 5) Pemberian motivasi 6) Sumber belajar dan fasilitas 7) Latihan dan
tugas. Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok :
a. Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
b. Mengidentifikasi masalah atau submasalah berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan
c. Analisis masalah berdasarkan sub-submasalah.
d. Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok
e. Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kepada seluruh kelompok atau
kelas.
f. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah
dan sub-submasalah.
Dalam kegiatan eksplorasi, yang dilakukan guru adalah melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru (menjadikan alam lingkungan sekitar sebagai
guru) dan belajar dari aneka sumber, menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain, Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, Melibatkan peserta
didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan Memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. Dalam kegiatan elaborasi, yang
dilakukan guru adalah, Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna; Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut; Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
kerja individual maupun kelompok; Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,
festival, serta produk yang dihasilkan; dan Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Dalam kegiatan konfirmasi, yang
dilakukan guru adalah:
1)      Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;
2)      Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber;
3)   Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan; dan
4)   Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar. Dalam hal ini guru: Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar; Membantu menyelesaikan masalah; Memberi acuan agar
peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; Memberi informasi untuk
bereksplorasi lebih jauh; dan Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
“What did we learn?” (apa yang telah kita pelajari?) Pernyataan merupakan bagian
evaluasi bagi peserta didik agar materi yang telah dipelajari dapat diingat, sehingga ketika
evaluasi baik itu berupa Tanya jawab secara lisan ataupun berupa tes tertulis peserta didik dapat
menjawab dengan benar. Motivasi adalah motor penggerak yang dapat menjadikan siswa
bersemangat dalam mengikuti pembelajara. Guru dapat menceritakan beberapa manfaat dari
materi yang akan dipelajari bagi masa depan siswa. Atau guru dapat melakukan hal-hal lain agar
siswa tumbuh motivasi dan minatnya terhadap pelajaran. Tes awal atau pre-test dilaksanakan
untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi akan bahan pelajaran yang akan dipelajari
sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini akan digunakan oleh guru untuk menentukan darimana
pembahasan materi baru akan dimulai. merupakan kegiatan yang utama dalam proses
pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.
Setiap pengajar dituntut untuk meguasai berbagai kemampuan sebagai pengajar
profesional dalam bidangnya. Peran pengajar dalam kegiatan pembelajaran bukan sekedar
menjalankan proses pembelajaran secara teknis mekanis menurut ketentuan-ketentuan yang ada.
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Dalam
melaksanakan pekerjaannya ia tidak bergantung pada tugas itu sendiri, tetapi bergantung pula
pada wawasan kependidikan yang dimilikinya. Wawasan kependidikan pengajar pada hakikatnya
menunjuk pada cara seorang pengajar melihat dirinya dan tugas-tugasnya yang bersumber pada
pandangan hidup yang dimilikinya. Termasuk di dalam memilih model-model pembelajaran
yang diterapkan di dalam kelas guna meningkatkan proses dan hasil belajar siswa
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan baik
yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas diperlukan persiapan yang matang oleh
pendidik semua mata pelajaran. Persiapan yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan skenario dalam pembelajaran. Dalam penyusunan RPP seorang
pendidik perlu memperhatikan pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran.Pada
hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu
metode. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran yang lebih bermakna.

Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar siswa. Secara
umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru di
antaranya:
1. Menilai hasil proses belajar mengajar.
2. Memberikan tugas/latihan yang dikerjakan di luar jam pelajaran.
3. Memberikan motivasi dan bimbingan belajar
4. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di luar jam pelajaran.
5. Berdasarkan hasil penilaian belajar siswa, kemungkinan siswa harus diberikan program
pembelajaran secara perorangan atau kelompok untuk melaksanakan program pengayaan dan
atau perbaikan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Kegiatan akhir dan tindak lanjut harus dilakukan secara sistematis dan fleksibel, sehingga dalam
prosesnya akan dapat menunjang optimalisasi hasil belajar siswa. Dan hasil dari pembelajaran
tersebut pendidik melaksanakan evaluasi bagi peserta didik untuk menguji sejauh mana
pemahaman peserta didik pada materi pokok yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai