Gambaran penyesalan dari orang yang tidak dapat memetik hasilnya pada
hari kiamat dilukiskan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 266:
“Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan
anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Dia mempunyai dalam kebun
itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu
sedang Dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup
angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya”. (QS Al
Baqarah 2; 266
Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau
berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
Tetapi untuk langsung menjalankan amal yang banyak dan kontinyu akan
sulit sekali. Utamakan dulu keberlangsungannya meski sedikit. Setelah terbiasa
dengan yang sedikit, insya Allah akan lebih mudah untuk melakukan amal yang
lebih banyak.
Begitu juga untuk mencapai keberhasilan. Anda bisa memulai melakukan sesuatu
yang kecil dulu, tetapi lakukanlah dengan konsisten. Jika Anda ingin sukses
ngeblog misalnya, mulailah dengan melakukan komentar pada blog orang lain
sepatah dua patah kata secara konsisten. Suatu saat, Anda akan menjadi seorang
blogger besar.
Jika Anda ingin menjadi pebisnis, mulailah melakukan hal kecil dulu
secara konsisten. Misalnya baca artikel tentang bisnis. Atau bisa juga mulai
menjual produk, meski sedikit tetapi Anda konsisten menjual. Lama kelamaan,
kemampuan dan mental Anda akan terbentuk menjadi pebisnis yang handal.
Jadi, agar Anda bisa konsisten, mulailah dengan yang kecil dulu.
5. Ingatlah Nilai Tindakan Anda Sekecil Apa Pun
Saat Anda membaca Al Quran, setiap huruf akan mendapatkan balasan dari
Allah. Ya, setiap huruf. Artinya sekecil apa pun ibadah itu akan bernilai. Agama
mengajarkan agar kita merasakan dan mengingat nilai amal kita sekecil apa pun.
Manfaatnya, sampai sekarang lantunan ayat suci Al Quran tidak pernah berhenti.
Banyak orang yang secara konsisten membaca Al Quran.
Begitu juga untuk meraih sukses lainnya. Jika Anda melakukan sesuatu yang
akan membawa kepada keberhasilan, maka ingatlah setiap langkah Anda akan
mendekatkan kepada sukses. Jika Anda sedang berkerja, ingatlah setiap ketikan
Anda di komputer akan membawa hasil. Jika Anda menabung untuk menunaikan
ibadah haji, setiap setoran akan mendekatkan Anda ke tanah suci.
Jika Anda seorang penjual, setiap Anda menawarkan produk, artinya Anda
akan semakin dekat ke pembeli. Meski pun Anda mendapatkan penolakan, artinya
Anda akan semakin dekat dengan orang yang membutuhkan produk Anda. Jika
Anda seorang pebisnis, ingatlah setiap usaha pemasaran akan menumbuhkan
bisnis Anda.
Setiap langkah, setiap tindakan, dan setiap ucapan yang benar adalah bernilai dan
akan mengantarkan Anda kepada keberhasilan. Jika Anda mengingat itu, maka
sekecil apa pun manfaatnya, bahkan tidak dirasakan secara langsung, Anda akan
tetap konsisten melakukannya.
Jika Anda masih sulit untuk konsisten, mungkin Anda perlu bantuan orang
lain untuk mengawasi Anda. Jika Anda seorang pekerja, Anda tentu diawasi oleh
atasan Anda. Jika kurang diawasi, Anda bisa meminta untuk diawasinya. Aneh
memang, banyak orang yang menghindar dari pengawasan atasan, tetapi jika
Anda ingin sukses, mintalah diawasi.
Bisa juga pasangan hidup, istri atau suami Anda. Mintalah pasangan Anda
untuk mengingatkan jika Anda tidak konsisten melakukan sesuatu. Bahkan, anak
pun bisa mengawasi kita. Jika masih punya orang tua, orang tua pun bisa
mengawasi konsistensi Anda.
Jika perlu, milikilah seorang mentor. Anda bisa mendapatkan pengawasan dari
seorang mentor. Bahkan, jika perlu Anda bisa mencari seorang “komandan” yang
mengawasi tindakan Anda dan mampu memberikan hukuman bagi Anda. Kenapa
tidak?
Jadi ada tiga ide agar Anda bisa konsisten, yaitu mulailah dari yang kecil,
mengingat nilai dari setiap tindakan sekecil apa pun, dan jika perlu mintalah
seseorang untuk mengawasi Anda.
Padahal, sebuah konsistensi merupakan hal yang wajib diperlukan apabila kita
ingin sukses, kita ingin kaya raya, kita ingin pintar, dan kita ingin mendapatkan
sebuah prestasi tertinggi dalam hidup. Tidak ada sebuah keberhasilan tanpa
proses, dan tanpa konsistensi yang berkelanjutan.
2. Menunda
1. Ikhlas
Meskipun kita tidak bisa menilai keikhlasan hati Dani, tetapi syarat
mutlak agar kita bisa konsisten adalah ikhlas. Tanpa keikhlasan, kita akan merasa
berat dan selalu mencari-cari alasan untuk meninggalkan suatu amal. Dengan
keikhlasan, kita akan mencintai suatu amal sehingga tetap melaksanakannya
dalam kondisi apa pun. Tanpa bosan, tanpa pernah puas dan tanpa rasa malas atau
enggan.
2. Membuat Skala Prioritas
Selain manajemen waktu, penting sekali untuk membuat skala prioritas.
Orang yang memiliki skala prioritas akan sukses dalam jangka panjang, jangka
menengah maupun jangka pendek. Skala prioritas itu seperti menjadi penuntun
baginya untuk mengiyakan atau menolak sebuah kegiatan. Tanpa skala prioritas,
orang akan terombang-ambing dalam banyak kesibukan yang tidak efektif. Ia
menyanggupi banyak hal, tidak berani menolak banyak hal, atau mengiyakan hal-
hal yang remeh sementara menolak hal-hal yang justru strategis. Hal ini akan
membuatnya gagal dalam jangka panjang, jangka menengah, bahkan mungkin
juga gagal dalam jangka pendeknya.