Anda di halaman 1dari 2

Langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan mengkondisikan kegiatan belajar secara

efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap prapembelajaran. Kegiatan pendahuluan
pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. Upaya yang dapat
dilakukan guru pada tahap prapembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Sebelum memulai pembelajaran kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas.
Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku,
bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan misalnya
dengan memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran dimulai juga
merupakan kegiatan prapembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Kemudian dilakukan ice breaking terlebih dahulu dengan tepuk semangat, atau dengan
mengalihkan perhatian mereka. mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu
melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat
kreativitasnya. Di samping itu, guru juga perlu mempersiapkan dan menata alat-fasilitas kelas yang
memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas, misalnya menyiapkan buku dan alat tulis yang
akan digunakan siswa serta alat peraga yang akan digunakan guru. Hai kecil juga dapat berpengaruh
terhadap kondisi belajar misalnya kebersihan dan kerapian tempat belajar.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa
Kegiatan yang biasa dilakukan guru pada jam pertama pembelajaran adalah mengecek kehadiran
siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa, guru dapat mengajukan
pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan alasan ketidakhadirannya.
Dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap
siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran, dan membiasakan diri memberitahukan
ketidakhadirannya kepada guru baik secara langsung maupun melalui temannya secara lisan atau
tertulis. Atau bisa juga pada saat mengecek kehadiran iswa dengan macam kreasi misalnya
menyebut anak kemudian anak tersebut yang hadir bilang sesuai dengan bagaimana peraaan
mereka hari ini, senangkah, sedihkah, atau bosan, atau bisa juga dengan menanyakan dengan
sarapan apa yang mereka makan dipagi ini.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Langkah elanjutnya dengan menciptakan kesiapan belajar siswa sebelum pembelajaran dapat
menumbuhkan semangat belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu
prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam
belajarnya.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat
siswa dalam belajar, di antaranya adalah sebagai berikut.
 Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang
diperlukan dalam kegiatan belajar.
 Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
 Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
 Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
 Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat
siswa.
 Mengembangkan kegiatan belajar yang melakukannya. memungkinkan siswa dapat
melakukannya
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Suasana belajar yang demokratis bisa dilakukan sebelum pembelajaran atau bisa juga pada saat
pembelajaran atau setelah selesai pembelajaran. Pada saat sebelum pembelajaran dimulai biasanya
yaitu dengan memberikan apersepsi mengenai pembelajaran yang akan dibahas. Pada hakikatnya
suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara
Belajar Siswa aktif). Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing
siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide-
ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Kegiatan yang dapat dilakukan guru pada
kegiatan prapembelajaran diantaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab siswa
atau meminta siswa berpendapat atau mengeluarkan gagasan. Suasana belajar yang demokratis
harus dikondisikan sejak awal pembelajaran. Guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa
untuk melakukan kreativitas. Pemberian kesempatan seperti ini akan memungkinkan guru untuk
mengembangkan bakat dan keunggulan yang dimiliki oleh siswa.
KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Selain itu, kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi
dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang
batas-batas tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara
pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa
Pada saat siswa memasuki pelajaran, pikiran siswa masih terkait dengan pelajaran sebelumnya atau
dengan kegiatan-kegiatan yang dialami sebelumnya. Agar pikiran siswa terfokus pada apa yang akan
dibahas dalam pembelajaran, guru perlu menyiasatinya untuk menarik perhatian siswa dan
menimbulkan motivasi siswa pada pelajaran yang akan dilakukan. Membangkitkan motivasi dan
perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan
pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya pada
materi yang akan dibahas Untuk itu, guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik
perhatian siswa. Misalnya, dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan,
menunjukkan gambar atau alat peraga. Pengajuan pertanyaan atau alat peraga yang menarik
perhatian dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Dengan tumbuhnya motivasi pada siswa,
proses pembelajaran akan berlangsung lebih mudah.
2. Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai upaya guru
dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat
dilakukan guru dalam memberi acuan, dengan memberitahukan tujuan atau garis besar materi yang
akan dipelajari, menyampaikan laternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa misalnya
dalam pembentukan kelompok, atau eksperimen atau sumber belajar lain secara rinci sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai