Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik yaitu kondisi belajar
dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus
memperliahatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa
tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang
menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga
siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri
tanpa ada tekanan yang dapat menghambat aktivitasnya.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa yaitu kegiatan yang dilakukkan guru pada jam
pertama pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk meghemat
waktu dalam mengecek kehadiran siswa, dengan mengecek kehadiran, secara
tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, disiplin
dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa merupakan salah satu prinsip belajar
yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena
itu, guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis yaitu menciptakan suasana
belajar yang demokratis daapat dikondisikan melaului pendekatan proses
belajar Cara Belajar Siswa Aktif. Untuk menciptakan suasana belajar yang
demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani
bertanya, berani mengeluarkan ide.
b. Kegiatan Awal Pembelajaran
Hal yang harus dilkukan guru dalam melaksanakan kegitan awal pembelajaran
sebagai berikut:
1. Memahami kemampuan siswa.
2. Dapat membangkitkan perhatian siswa sehinnga perhatian siswaterpusat
pada pelajaran yang akan diikutinya.
3. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
4. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan
adanya suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
5. Memberikan penguatan pada siswa.
6. Menanamkan sikap disiplin pada siswa.
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan
kegiatan belajar secara efektif. Kondisi tersebut harus dimulai dari tahapan pembelajaran.
Kegiatan pra pembelajaran (prainstruksional) adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran
yang diarahkan untuk menyiapkn siswa mengikuti pelajaran. Kegiatan pra pembelajaran
biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi atau materi yang
akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus
memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan
takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari
awal pembelajaran sehingga menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal
pembelajaran hingga siswa akan mampu melakukan aktifitas belajar dengan penuh percaya
diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreativitasnya.
2. Memeriksa kehadiran siswa
Kegiatan yang biasa dilakukan guru pada pertama pembelajaran adalah mengecek
kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa, guru dapat
mengajukan pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan alasan
ketidakhadirannya. Dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah
memberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran, dan
membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru baik secara lansung
maupun melalui temannya secara lisan atau tertulis.
3. Menciptakan kesiapan belajar siswa
Kegiatan belajar perlu didasari oleh kesiapan dan semangat belajar siswa. Kesiapan
belajar siswa merupakan salah satu prisip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu membantu pengembangan kesiapan
belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajarnya.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan
semangat siswa dalam belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajaryang
diperlukan dalam kegiatan belajar.
b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c. Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
d. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
e. Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat
siswa.
f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
4. Menciptakn suasana belajar yang demokratis
Untuk menciptakan suasana yang belajar yang demokratis guru harus membimbing
siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan
ide-ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Kegiatan yang dapat dilakukan
guru pada kegiatan prapembelajaran dantaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab siswa atau meminta siswa berpendapat atau mengeluarka gagasan. Suasanya yang
demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran. Guru harus selalu memberikan
kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas. Pemberian kesempatan seperti ini akan
memingkinkan guru untuk mengembangkan bakat dan kenggulan yang dimiliki oleh siswa.
B. Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam
memasuki kegiatan inti pembelajaran. Selain itu kegiatan awal dilaksanakan untuk
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan
gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan dan
menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu
dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal
pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas. Untuk
itu, guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa. Msalnya
dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar atau alat
peraga, pengajuan pertanyaan atau alat peraga yang menarik perhatian dapat menimbulkan
motivasi belajar siswa. Dengan tumbuhnya motivasi pada siswa, proses pembelajaran akan
berlangsung lebih mudah.
2. Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai
upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-
hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya sebagai berikut.
a. Memberitahukan tujuan(kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari
Kegiatan yang paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran
adalah memberitahukan tujuan atau kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah
pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari siswa. Dengan informasi
tersebut siswa akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan yang dikuasai dan
ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selam pembelajaran
berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk mencapai kemampuan atau menguasai topik-
topik tersebut. Misalnya jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus
menyampaikan teknik/prosedur diskusi tersebut jika yang digunakn eksperimen maka guru
harus menyampaikan teknik/prosedur eksperimen atau jika pembelajaran akan berlangsung
dengan kerja kelompok maka guru membentuuk kelompok dan menyampaikan teknik atau
prosedur kerja kelompok tersebut, dan begitu pula tentang strategi-strategi lainnya.
3. Membuat Kaitan
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka melihat kaitan
atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan pengalaman mereka
terdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu salah satu cara
untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan dipelajari adalah
dengan membuat kaitan.
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
Apabila materi yang akan dibahas memiliki kaitan langsung atau menuntut penguasaan
siswa terhadap materi sebelumnya maka kegiatan awal pembelajaran dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari siswa. Dengan
menunjukkan hubungan antara apa yang telah dipelajari siswa dengan materi yang akan
dipelajari, siswa akan memperoleh gambaran yang utuh tentang materi dan siswa melihat
bahwa materi dan siswa melihat bahwa materi yang dipelajari tidak berdiri tetapi saling
berkaitan.
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari.
Siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran apabila mereka melihat manfaat
yang akan diperoleh apabila mereka menguasai materi tersebut. Untuk itu, pada kegiatan
awal pembelajaran guru hendaknya menunjukkan kaitan antara penguasaan kompetensi atau
materi yang dipelajari dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, apabila
guru akan membahas tentang makanan bergizi, guru dapat menunjukkan manfaat pelajaran
tersebut bagi pertumbuhan tinggi dan berat badan siswa.
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas
Pada kegiatan awal pembelajaran guru dapat meminta siswa untuk mengemukakan
pengalamannya yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Misalnya ketika akan
membahas tentang bentuk pemukaan bumi, guru dapat meminta anak untuk mengemukakan
pengalaman berliburnya (kepantai atau kepegunungan). Dengan melihat kaitan antara apa
yang akan dipelajari dengan pengalaman yang dimiliki, diharapkan siswa akan termotivasi
dan memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang akan berlangsung.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana
materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini
akan digunakan oleh guru untuk menentukan dari mana pembahasan materi baru akan
dimulai. Tes awal dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa
yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa.
Dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu atau untuk kegiatan awal
pembelajaran relatif singkat. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk
menciptakan kondisi awal pembelajaran yang efektif yang mendukung proses dan hasil
pembelajaran yang optimal. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru
sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya :
a. Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa,
b. Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang akan diikutinya.
c. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu,
d. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehigga siswa merasakan adanya suasana
belajar yang aman dan menyenangkan,
e. Memberikan penguatan kepada siswa
f. Menanamkan disiplin pada siswa.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus
memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku bahkan
takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran
sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada
tekanan yang dapat menghambat kreativitas siswa. Di samping itu, perlu adanya kesiapan
maupun penataaan alat-fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam
kelas. Hal kecil juga dapat berpengaruh terhadap kondisi belajar misalnya kebersihan dan
kerapihan tempat belajar. Memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
2. Memberi acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai
upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-
hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran, adalah
memberitahukan tujuan atau kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah
pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari siswa. Dengan informasi
tersebut, siswa akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan yang dikuasai dan
ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajarann berlangsung,
siswa akan terarah usahanya untuk mencapai kemampuan atau menguasai topik-topik
tersebut. Misalnya, jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus
menyampaikan teknik/prosedur diskusi tersebut jika yang digunakan eksperimen maka guru
harus menyampaikan teknik/prosedur eksperimen atau jika pembelajaran akan berlangsung
dengan kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan
teknik/prosedur kerja kelompok tersebut dan begitu pula dengan strategi-strategi yang
lainnnya. Di samping menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung, guru juga hendaknya menyampaikan informasi tentang sumber-
sumber belajar yang mendukung dan dapat digunakan oleh siswa.